Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Produksi Batu Bata Tanah Liat Yang Ramah Lingkungan Menggunakan Palm Oil Fuel Ash (POFA) Dasar, Amry; Patah, Dahlia; Okviyani, Nur; Nurdin, Amalia; Apriansyah, Apriansyah; Yusman, Yusman; Manaf, Abdi; Mahmuda, Ali Fauzi
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 12, No 1 (2024): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v12i1.2101

Abstract

Abu cangkang sawit/Palm Oil Fuel Ash (POFA) digunakan untuk menggantikan tanah liat dalam jumlah yang berbeda yaitu 0%, 15%, 30% dan 45% terhadap berat semen dalam pembuatan batu bata. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari sifat-sifat batu bata dan memperkenalkan inovasi pembuatan batu bata menggunakan POFA. Sifat-sifat batu bata menggunakan POFA dibandingkan dengan produk konvensional (batu bata kontrol/0%POFA) mengikuti standar minimum dari SNI 03-4164-1996 dan SNI-15-2094-2000. Penambahan jumlah limbah POFA 15-30% menggantikan tanah liat dapat menghasilkan batu bata yang memiliki penyerapan air, kerapatan semu dan kekuatan tekan yang memenuhi nilai-nilai yang ditetapkan oleh standar. Penggunaan POFA hingga 30% sebagai pengganti tanah liat pada pembuatan batu bata menurunkan mutu bata dari mutu 15 menjadi mutu 10. Lebih lanjut, penggunaan 15% POFA menunjukkan penyerapan air dan kerapatan semu yang lebih baik dari batu bata dengan 0%POFA (batu bata kontrol tanpa POFA).
OPTIMALISASI MITIGASI BAHAYA GEMPABUMI MELALUI PENYULUHAN RUMAH TAHAN GEMPA DI KABUPATEN MAJENE Dasar, Amry; Patah, Dahlia; Nurdin, Amalia; Apriansyah, Apriansyah; Yusman, Yusman
MINDA BAHARU Vol 7, No 2 (2023): Minda Baharu
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jmb.v7i2.5736

Abstract

Gempabumi yang terjadi di Majene dan Mamuju dengan skala M 6,2 pada 15 Januari 2021 pukul 02.28.17 WITA menyebabkan banyak korban jiwa, selain itu bangunan seperti rumah tinggal dan fasilitas umum mengalami kerusakan parah. Bangunan ini kebanyakan dibangun tidak berdasarkan kaidah bangunan tahan gempa sesuai SNI-1726-2019. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan pemberi jasa konstruksi/tukang dalam membangun bangunan sederhana yang tahan terhadap gempa di Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan memberikan paparan teori, diskusi tanya jawab dan kusioner pilihan ganda. Hasil pengabdian ini dinyatakan berhasil berdasarkan hasil kusioner post-test yang nilainya meningkat setelah pemberian materi. Ini menandakan peserta telah memahami pentingnya dan paham aturan teknis pada sistem perencanaan dan pembangunan konstruksi bangunan tahan gempa. Akan tetapi, tim pengabdian belum dapat memantau perubahan perilaku terhadap sistem perencanaan dan pembangunan konstruksi bangunan sederhana tahan gempa yang terjadi pada peserta mengingat terbatasnya waktu.
KINERJA MEKANIK BATA RINGAN MENGGUNAKAN APLUS DAN PASIR PANTAI Alwi, Almayana; Okviyani, Nur; suryani, Herni; Idris, Risma Nofianti; nurdin, amalia; Ani, Apriani
Device Vol 15 No 1 (2025): Mei
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FASTIKOM) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/device.v15i1.9250

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa mekanik dan sifat kelistrikan bata ringan dengan memanfaatkan pasir pantai Pamboang sebagai agregat halus dan foaming agent rasio 1:60 sebagai bahan pembentuk pori. Penggunaan material lokal seperti pasir pantai dinilai penting untuk meningkatkan efisiensi biaya dan keberlanjutan konstruksi, khususnya di daerah dengan keterbatasan sumber daya agregat konvensional. Benda uji dibuat dalam bentuk kubus 5×5×5 cm dengan variasi penggantian semen Portland oleh bahan aditif Aplus hingga 100%. Pengujian meliputi kuat tekan pada umur 7, 28, dan 91 hari serta electrical resistivity pada umur 91 hari. Hasil menunjukkan bahwa kuat tekan tertinggi sebesar 24,94 MPa diperoleh pada sampel tanpa Aplus, sedangkan resistivitas listrik seluruh sampel berada dalam kategori sangat rendah risiko korosi (>165 kΩ·cm). Temuan ini mengindikasikan bahwa pasir pantai dapat digunakan sebagai alternatif agregat halus untuk bata ringan, selama proporsi pengikat diatur dengan tepat.
Penggunaan Software HEC-RAS Pada Pemodelan Angkutan Sedimen Dasar di Saluran Primer D.I. Maloso Manaf, Abdi; Rohani, Imam; Nurdin, Amalia; Alkayatni, Savni
Jurnal Karajata Engineering Vol. 5 No. 2 (2025): 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/karajata.v5i2.3717

Abstract

Despite being equipped with mud pockets, the Sekka-sekka Dam still requires routine maintenance due to sediment accumulation in the Primary Canal. Sediment modelling has become an effective approach to identify areas with high sedimentation to make maintenance more focused and efficient. This research aims to determine the sedimentation patterns that occur, model the transport of bed sediment, and analyse the magnitude of bed sediment transport in the D.I Maloso primary canal using Hec-Ras software. The analysis was conducted using a Quasy-Unsteady Flow approach, with input comprising cross-sectional data of the canal, a flow discharge of 33.81 m3/s, and the characteristics of the bed sediment. The simulation results indicate the presence of sediment transport along the canal, with a dominance of fine sand and medium sand fractions. The total sediment transport over one month in the upstream reached 14,551 kg/month with a sediment thickness of 0.00227 m, in the midstream 35,351 kg/month (0.00551 m), and downstream 23,791 kg/month (0.00371 m). The shear stress values were 0.0080 Pa, 0.0078 Pa, and 0.0076 Pa respectively, with a fall velocity of 0.26 m/s upstream, and 0.2 m/s in the midstream and downstream. The average sediment concentration over three months was 0.3 mg/l, with the highest concentration recorded downstream at 4.8 mg/l. This modelling demonstrates the distribution of transported sediment in the canal, with the highest accumulation downstream due to the decrease in flow velocity and shear stress.
Kinerja Mekanik dan Ketahanan Korosi Mortar Menggunakan Pasir Pantai dan Nano Waste Tea Powder Suryani, Herni; sainuddin, sainuddin; Okviyani, Nur; Yusman, Yusman; Saudi, Akbar Indrawan; Apriansyah, Apriansyah; Nurdin, Amalia
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 13, No 2 (2025): JTT (Jurnal Terpadu Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v13i2.2681

Abstract

Produksi beton menjadi salah satu kontributor utama terhadap emisi karbon dan eksploitasi sumber daya alam, khususnya akibat tingginya penggunaan semen dan agregat alami. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi nano waste tea powder (NWTP), yang berasal dari limbah teh rumah makan, sebagai bahan pengganti sebagian semen dalam mortar. NWTP diproses melalui pencucian, pengeringan, pengovenan dan dua kali penggilingan menggunakan disc mill untuk mencapai ukuran partikel halus. Campuran mortar disusun dengan penggantian semen sebesar 5% dan 7,5%, menggunakan pasir sungai dan pasir pantai sebagai agregat halus, serta air tawar sebagai media pencampuran. Sebanyak 120 benda uji disiapkan untuk dilakukan pengujian meliputi kuat tekan, porositas, daya serap air, sorptivitas, dan half-cell potential (HCP) hingga umur perawatan 91 hari. Hasil menunjukkan bahwa mortar dengan 5% NWTP mampu mempertahankan kekuatan tekan yang baik dan menurunkan porositas secara bertahap seiring bertambahnya umur. Nilai HCP pada campuran ini juga menunjukkan kondisi baja tulangan yang stabil tanpa indikasi korosi aktif. Sebaliknya, penggunaan 7,5% NWTP menyebabkan peningkatan porositas dan laju penyerapan air yang lebih tinggi, serta nilai HCP yang lebih negatif dari ambang batas korosi, mengindikasikan potensi korosi aktif pada tulangan. Kombinasi NWTP dengan pasir sungai memberikan performa lebih baik dibanding pasir pantai. Secara keseluruhan, NWTP pada kadar 5% dinilai optimal sebagai alternatif bahan tambah ramah lingkungan untuk meningkatkan keberlanjutan dalam produksi mortar berbasis limbah lokal.
NILAI AMBANG KLORIDA UNTUK INISIASI KOROSI PADA BETON BERTULANG MENGGUNAKAN ABU TERBANG Patah, Dahlia; Dasar, Amry; Yusman; Apriansyah; Nurdin, Amalia
BANDAR: JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING Vol 5 No 2 (2023): Bandar: Journal of Civil Engineering
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bjce.v5i2.3024

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, korosi pada beton bertulang menjadi perhatian utama struktur beton karena ketahanan merupakan salah satu faktor penting. Secara khusus, korosi beton bertulang yang disebabkan oleh klorida menjadi masalah serius di banyak negara karena meningkatnya konstruksi di lingkungan laut. Dalam penelitian ini difokuskan pada umur dini terjadinya korosi pada tulangan yang disebabkan oleh adanya klorida pada beton yang mengandung fly ash sebesar 20% dari berat semen. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi ambang batas klorida yang cukup untuk mendorong depassivasi dan korosi aktif batang tulangan dalam mortar. Untuk itu dilakukan penelitian eksperimental dengan jumlah benda uji sebanyak 9 variasi. Rasio klorida terhadap berat semen yang diterapkan adalah 0% -2% akan dievaluasi. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi ambang batas klorida untuk inisiasi korosi pada beton dan pengaruh lainnya diabaikan. Untuk menentukan ambang batas konsentrasi klorida, dilakukan uji potensial korosi dengan metode Half-cell potensial (HCP). Nilai ambang batas konsentrasi klorida yang menyebabkan depassivasi dan munculnya korosi aktif pada baja tulangan adalah 1,5% dari berat semen. Selanjutnya hasil yang diperoleh adalah hubungan antara HCP dan konsentrasi klorida dalam beton. Hal ini menunjukkan bahwa rusaknya lapisan pasif pada permukaan baja terjadi di sekitar kandungan klorida yang saat ini diyakini merupakan ambang batas kandungan klorida untuk inisiasi korosi baja tulangan pada beton yang mengandung abu terbang 20%.
Dampak Variasi Skim Coat dan Foam Agent 1/60 Terhadap Produksi Bata Ringan Okviyani, Nur; J, Rahmat; Ridhayani, Irma; Sainuddin, Sainuddin; Fauzi Mahmuda, Ali; Nurdin, Amalia
BANDAR: JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING Vol 7 No 1 (2025): Bandar: Journal of Civil Engineering
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bjce.v7i1.4285

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi SkimCoat dan foam agent 1/60 terhadap pembuatan bata ringan, pada penelitian kali ini dimana semen putih yang di gunakan di ganti dengan Scimcoat. Benda uji berupa kubus dengan ukuran 5 x 5 cm dengan 5 variasi dengan campuran foam agent 1/60 dimana foam agent 0%,25%,50%,75% dan 100% sama dengan jumlah semen, setiap variasi memiliki 18 sampel dengan volume kubus 0,13 cm3 dimana sekali pencampuran menggunakan 5 liter air dengan variasi campuran pasir sungai Mapilli, Menggunakan campuran air tawar dengan FA40 dimana pengganti semen adalah Scimcoat. Selanjutnya melakukan uji tekan umur 7,28,91 hari dengan masing-masing 3 sampel, dan electrical resisticity umur 28 dan 91 hari masing-masing 2 sampel. Hasil pengujian menunjukkan peningkatan nilai uji kuat tekan mencapai nilai optimum 22,21 Mpa dan masuk kategori rendah resiko terpapar korosi.
Analisis Data Oseanografi Pantai Parappe Kabupaten Majene dalam perencanaan Breakwater Yusman; Apriansyah, Apriansyah; Manaf, Abdi; Nurdin, Amalia
BANDAR: JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING Vol 7 No 1 (2025): Bandar: Journal of Civil Engineering
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bjce.v7i1.5064

Abstract

Penentuan lokasi dan dimensi bangunan pelindung pantai khususnya bangunan pemecah gelombang harus memperhatikan data oseanografi agar bangunan dapat berfungsi secara efektif untuk melindungi pantai dari kerusakan akibat gelombang dan arus. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dari Badan Metereologi, Klimatogi dan Geofisika (BMKG), data Batimetri Nasional (BATNAS) dan data primer yang diperoleh langsung dari pengamatan di lapangan berupa data sedimentasi dan pasang surut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh laju sedimentasi untuk titik 1 sebesar 402,405 cm3/tahun. Titik 2 sebesar 503,006 cm3/tahun. Titik 3 sebesar 955,713 cm3/tahun. Untuk data pasang surut diperoleh Higher High Water Level (HHWL) = 1,78 m, Mean High Water Level (MHWL) = 1,2053 m, Mean Sea Level (MSL) = 0,9203 m, Mean Low Water Level (MLWL) = 0.6353 m, Lower Low Water Level LLWL = 0,20 m. Angin dominan selama 10 tahun bergerak ke arah utara dengan kecepatan angin maksimum 11 knot dengan panjang fetch efektif 398,21 km. Dari peramalan gelombang tersebut didapatkan Tinggi gelombang pecah (Hb) = 76,44 meter, kedalaman gelombang pecah (db) = 3,822 meter, tinggi gelombang maksimum 2 meter dan periode 7 detik.