Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Identification of Basalt Rock Distribution Using Resistivity Geoelectric Method in The National Capital City (IKN), Paser, East Kalimantan Sopan, Langnanda Ekakurnia Putri; Agustin, Erisa; Kuncoro, Kirana Helga Aimee; Sarkowi, Muh; Kuswanto, Agus; Kumalasari, Isti Nur; Mulyasari, Rahmi
EKSPLORIUM Vol. 45 No. 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/eksplorium.2024.7081

Abstract

The construction of the National Capital City (IKN) is currently being carried out in East Kalimantan, resulting in increased demand for construction materials. Basalt is among the rocks that can be used as construction material in IKN. This rock has a high economic value due to its high demand but limited quantity. Basalt exploration around IKN is carried out to acquire rock resources and reduce construction costs due to its proximity to the site. This study aims to determine the distribution of basalt in the Kuaro area, East Kalimantan. The geology of the research area is composed of the Ultramafic Complex Formation, which comprises gabbro, basalt, serpentinite, and harzburgite. This research uses the Wenner-Alpha configuration geoelectric method to identify the distribution of basalt in the subsurface. Geoelectric measurements were carried out on six measurement lines, each line length of 470 m and electrode spacing of 10 m. The results of geoelectric data analysis show that the basalt has a specific resistivity value ranging from 200–4022 Ωm. Basalts were identified at depths of 10–75 m with 145 m, 325 m, 165 m and 183 m thicknesses in lines 1, 2, 5 and 6, respectively. The presence of basalt in lines 3 and 4 is at a depth of 10–75 m with an average thickness of 153 m and 125 m, respectively. Economically, basalt rocks in this area are classified as medium to highly recommendable for exploitation.
Penguatan Mitigasi Dan Edukasi Tanggap Darurat Tsunami Di Desa Batu Balak, Lampung Selatan Rasimeng, Karyanto; Rasimeng, Syamsurijal; Maulida, Nanda Hanyfa; Mulyasari, Rahmi; Sinambela, Rudy Zefrianto
Nemui Nyimah Vol. 4 No. 1 (2024): Nemui Nyimah Vol.4 No.1 2024
Publisher : FT Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The tsunami is a worrisome natural disaster typically in coastal areas, including Batu Balak Village in South Lampung. The Selat Sunda tsunami on December 22 2018 hit the Batu Balak Village residents and resulted in material and non-material losses. The unpreparedness of the residents who experienced this incident is a reminder of the urgency of the need to increase community preparedness in facing this threat. On this basis, service activities were carried out to strengthen mitigation and education on tsunami emergency response in Batu Balak Village, South Lampung. This service activity aims to strengthen the mitigation process and educate the community regarding the potential for a tsunami disaster in the Batu Balak area. Another purpose is to increase public knowledge of disaster management. The methods used in this service are needs analysis, solution design, program assistance, and implementation. Based on the problem analysis, we carried out a workshop event on tsunami disaster mitigation, how to increase the social economy by utilizing geotourism, and made a recommendation map for tsunami evacuation routes and zones. The workshop event was attended by several residents and community leaders. The results obtained from this activity are an increased understanding of the people who present regarding the tsunami disaster, what mitigation processes need to be implemented when a disaster occurs, and how to handle the loss after the disaster.
Edukasi kesehatan pariwisata dalam mendukung pengembangan potensi desa wisata Wardani, Dyah Wulan Sumekar Rengganis; Mulyatno, Bagus Sapto; Mulyasari, Rahmi; Wahono, Endro Prasetyo
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 9 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i9.1801

Abstract

Background: The development of tourism potential, including coastal tourism, must consider several factors, including tourism health. Banding Village, Rajabasa District, South Lampung Regency, has beaches with significant potential for development as tourist destinations. Furthermore, the development of coastal tourism potential needs to be accompanied by tourism health education. Purpose: To increase public knowledge about tourism health, including disease prevention, environmental health, safety support for tourism activities, and food safety at tourist sites. Method: The outreach activity was held on Sunday, August 31, 2025, attended by 20 integrated health post (Posyandu) cadres and community members in Banding Village, Rajabasa District, South Lampung Regency, representing each hamlet in Banding Village. The community service program consisted of focus group discussions (FGDs), the creation of information media, and direct outreach activities for the community. Data on knowledge levels was measured using a questionnaire containing questions related to the outreach material. The answers to the questionnaire given and filled out by the cadres before the extension activities were used as pre-test data, while the questionnaire with the same questions given after the extension activities was used as post-test data. Results: Data obtained showed that before the outreach program, the majority of cadres and residents of Banding Village had a level of knowledge about tourism health in the very poor and sufficient categories, with 7 (35.0%) and 10 (50.0%) respectively. However, after the outreach program, understanding of tourism health increased to good (10) and very good (10). Conclusion: This outreach program was quite effective in increasing community knowledge about tourism health and tourism environmental health. Increased community knowledge and understanding of tourism health also contributed positively to disease prevention efforts in tourism areas, food safety, and environmental health in tourism areas. Suggestion: It is hoped that cadres and residents who have acquired this knowledge will continuously monitor public health issues related to tourism activities and can make positive contributions to other communities in efforts to implement sustainable programs. Keywords: Beach tourism; Health education; Tourism environment; Tourism health Pendahuluan: Pengembangan potensi wisata, termasuk wisata pantai, harus memperhatikan beberapa hal termasuk kesehatan pariwisata. Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, memiliki pantai yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. Di sisi lain, pengembangan potensi wisata pantai, perlu disertai dengan edukasi kesehatan pariwisata. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan kepariwisataan yang mencakup pencegahan penyakit, kesehatan lingkungan, dukungan keselamatan pada aktivitas wisata dan kesehatan pangan di tempat wisata. Metode: Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 31 Agustus 2025 yang dihadiri oleh 20 orang kader posyandu dan masyarakat di Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, yang merupakan perwakilan dari masing-masing dusun di Desa Banding. Rancangan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari focus group discussion (FGD), pembuatan media informasi dan kegiatan penyuluhan langsung kepada masyarakat. Pengukuran data tentang tingkat pengetahuan, dilakukan dengan kuesioner berupa pertanyaan yang terkait dengan materi penyuluhan. Jawaban kuesioner yang diberikan dan di isi oleh kader sebelum kegiatan penyuluhan adalah sebagai data pre-test sedangkan kuesioner dengan pertanyaan yang sama diberikan setelah kegiatan penyuluhan adalah sebagai data post-test. Hasil: Mendapatkan data bahwa sebelum dilakukan penyuluhan mayoritas kader dan masyarakat Desa Banding memiliki tingkat pengetahuan tentang kesehatan wisata dalam kategori sangat kurang dan kategori cukup yaitu masing-masing sebanyak 7 orang (35.0%), sedangkan setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan pemahaman kesehatan wisata menjadi kategori baik sebanyak 10 (50.0%) dan kategori sangat baik sebanyak 10 orang (50.0%).. Simpulan: Kegiatan penyuluhan ini cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan wisata dan kesehatan lingkungan pariwisata. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang kesehatan wisata juga berkontribusi positif terhadap upaya pencegahan penyakit pada masyarakat di daerah wisata, kesehatan pangan dan kesehatan lingkungan di daerah pariwisata. Saran: Diharapkan para kader dan masyarakat yang telah mempunyai pengetahuan untuk selalu melakukan monitoring terkait kesehatan masyarakat terhadap aktivitas kepariwisataan dan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat lainnya dalam upaya penerapan program yang berkelanjutan.
Mitigasi Risiko Tsunami Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung Pramudana, Dhimas Radithya Gading; Nabila, Salsa; Siahaan, Sri Astuti Chrisma; Putri, Sefti Amelia; Haerudin, Nandi; Hesti; Mulyasari, Rahmi
Jurnal Sains Geografi Vol 3 No 2 (2025): JURNAL SAINS GEOGRAFI
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSG.v3i2.02

Abstract

Kabupaten Pesawaran, terletak di Provinsi Lampung antara 104,92°–105,34° BT dan 5,12°–5,84° LS, dicirikan oleh garis patahan lokal yang aktif dan zona pesisir yang berbatasan langsung dengan Selat Sunda, sehingga sangat rentan terhadap gempa bumi dan tsunami. Sebagian besar garis pantainya terdiri dari tujuan wisata bahari terkemuka seperti Pulau Pahawang, Pulau Kelagian, dan Pantai Mutun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi mitigasi bencana tsunami di Kabupaten Pesawaran dengan menerapkan indeks kerentanan spasial. Metodologi yang digunakan meliputi buffering untuk menggambarkan wilayah studi dan analisis overlay untuk menghasilkan peta komposit yang mengintegrasikan berbagai lapisan data spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecamatan Teluk Pandan, Punduh Pidada, Padang Cermin, dan Marga Punduh menunjukkan potensi tsunami tertinggi. Daerah-daerah ini secara umum termasuk dalam indeks kerentanan tinggi, meskipun risiko tsunami secara keseluruhan di seluruh kabupaten diklasifikasikan sebagai rendah hingga sedang, dengan hanya sebagian kecil yang dikategorikan sebagai risiko tinggi. Salah satu daerah yang teridentifikasi rawan tsunami adalah Desa Persiapan Dantar di Kecamatan Padang Cermin, seluas 349,42 hektar. Untuk mengurangi risiko tsunami, strategi mitigasi yang direkomendasikan meliputi penguatan ketahanan masyarakat dan pengembangan infrastruktur evakuasi yang memadai. Kata Kunci: Tsunami, Mitigasi Bencana, Sistem Informasi Geografis (SIG)
PELATIHAN OLIMPIADE KEBUMIAN BAGI GURU PEMBIMBING OLIMPIADE KEBUMIAN DI SMAN 2 KOTA BANDAR LAMPUNG Mulyasari, Rahmi; Hidayatika, Akroma; Karyanto, Karyanto; Sarkowi, Muh; Darmawan, I Gede Boy
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol. 4 No. 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v4i3.233

Abstract

Olimpiade Kebumian merupakan salah satu ajang kompetisi akademik yang di agendakan rutin tahunan. Kendala muncul dari para guru yang mengalami kesulitan dalam memberikan materi kepada peserta didik olimpiade kebumian dikarenakan latar belakang pendidikan para guru yang tidak spesifik di ilmu kebumian, sebagian berasal dari pendidikan geografi dan fisika. Melalui kegiatan Program Pengabdian Masyarakat, Fakultas Teknik dalam hal ini diwakili oleh tim dosen dari Program Studi Teknik Geofisika melakukan pelatihan untuk memudahkan pemahaman materi Olimpiade Sains Nasional bidang Kebumian. Selain itu dapat pula menumbuhkan motivasi dan daya saing untuk mengikuti kompetisi, khususnya kepada siswa SLTA di Kota Bandar Lampung. Kegiatan pengabdian dilakukan pada tanggal 9 Juli 2020 di SMAN 2 Kota Bandar lampung dengan peserta pelatiahan merupakan guru-guru pelatih Olimpiade Kebumian se-Kota Bandar Lampung. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan kemampuan guru pembimbing dalam mendalami materi olimpiade kebumian, memberikan pengetahuan dasar geologi sebagai bagian dari ilmu kebumian, memberikan kisi-kisi materi yang diujikan dalam olimpiade sains nasional kebumian, serta memberikan praktek identifikasi mineral dan batuan. Hasil dari kegiatan pengabdian tergambar dari kuisioner menunjukkan respon yang positif. Peserta pelatihan berharap untuk dilakukannya kegiatan pelatihan lanjutan dan pembuatan buku panduan terkait materi dan soal-soal olimpiade.
IDENTIFIKASI AKUIFER AIR TANAH UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN, PEMANFAATAN DAN UPAYA KONSERVASI DI KOMPLEK PENDIDIKAN YAYASAN NURUL HUDA DESA PEMANGGILAN NATAR LAMPUNG SELATAN Mulyasari, Rahmi; Darmawan, I Gede Boy; Suharno, Suharno; Hidayatika, Akroma
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol. 5 No. 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v5i3.281

Abstract

Kondisi perkembangan pertumbuhan penduduk dan pembanguan di daerah sekitar Kota Bandar Lampung sangat pesat dan mulai padat, seperti yang terjadi di Kecamatan Natar Lampung Selatan, khususnya di Desa Pemanggilan. Kondisi ini menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan sumber daya air bersih yang selaras dengan peningkatan eksploitasi air tanah. Keadaan ini dapat menimbulkan permasalahan yang serius dalam beberapa waktu ke depan, terlebih lagi jika tidak ada upaya pengendalian pemanfaatan sumber daya air tanah sesuai dengan kondisi dan karakteristik serta siklus hidrogeologi di wilayah tersebut. Namun, untuk merumuskan strategi konservasi dan pengendalian air tanah, diperlukan kegiatan pendahuluan yaitu pemetaan potensi air tanah melalui pemetaan akuifer serta lapisan batuan akuifer guna mengidentifikasi zona cekungan air tanah dan sumber recharge area-nya. Pemetaan batuan dan akuifer air tanah serta sistem geohidrologi di area Desa Pemangilan khususnya kawasan Komplek Pendidikan Yayasan Nurul Huda, menjadi penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi sistem akuifer dan volume air yang berada di dalamnya. Informasi tersebut dapat menjawab atas permasalahan kebutuhan air bersih yang bersumber dari air tanah dan pemanfaatan yang tepat di masa mendatang terkait dengan upaya pengendalian yang dapat dilakukan untuk menjaga kesinambungan cadangan sumber daya air tanah.
IDENTIFIKASI AKUIFER AIR TANAH DAN EDUKASI KUALITAS AIR BERSIH DI KELURAHAN SUKADANAHAM BANDAR LAMPUNG Mulyasari, Rahmi; Yogi, Ida Bagus Suananda; Wijaya, Riki Chandra
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v6i3.406

Abstract

Sukadanaham merupakan daerah bertopografi tinggian dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat berimplikasi terhadap ketersediaan air di daerah ini. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengoptimalisasi sumber air tanah dengan teknologi geolistrik sebagai solusi kekurangan air bersih di Kelurahan Sukadanaham. Metode yang digunakan adalah analisis kebutuhan, perancangan, serta pendampingan dan implementasi. Hasil dari kegiatan ditemukan gambaran bawah permukaan dan posisi rekomendasi kedalaman titik pemboran air tanah. Selain itu, peningkatan pemahaman mitra dalam edukasi hidrologi dan kualitas air yang tergambar dari hasil evaluasi dan diskusi yang menunjukkan respon yang positif. Mitra memperoleh solusi dari kegiatan PkM untuk permasalahan kekurangan air bersih.