Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH TERAPI HYPNOFIVESIC TERHADAP DEPRESI, CEMAS, DAN STRES MAHASISWA DALAM MENJALANI PROSES BELAJAR MENGAJAR DARING SELAMA PANDEMI COVID-19 Rizqi Wahyu Hidayati; Latifah Susilowati; Khristina Dias Utami
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36053/mesencephalon.v7i1.253

Abstract

Proses belajar mengajar secara daring (dalam jaringan) atau online memilikikekurangan yaitu beberapa orang merasa tidak nyaman, adanya kemungkinan muncul perilaku frustasi, kecemasan dan kebingungan. Oleh karena itu penting untuk menurunkan gejala kecemasan, stres, dan depesi agar mahasiswa dapat mengikuti proses pembelajaran daring dengan baik. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan manajemen relaksasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh hypnofivesic terhadap cemas, stres, dan depresi. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasy experimental pre post test. Penelitian dilakukan 3 sesi dengan masing-masing sesi dilaksanakan 15 menit. Responden yang digunakan berjumlah 34 orang, kriteria inklusi antara lain: usia 19 – 40 tahun; memiliki telepon seluler dengan fitur video; memiliki media social atau komunikasi untuk mengirimkan video. Sedangkan kriteria eksklusi yaitu memiliki gangguan mental lain, sedang melakukan skripsi, menjalani Ners. Penelitian ini ingin mengetahui nilai stres, cemas, dan depresi, sehingga kuesioner menggunakan DASS 21. DASS 21 tersebut memiliki 21 item. Hasil penelitian yaitu mayoritas responden adalah perempuan (94,1%). Terapi ini efektif untuk menurunkan stress (p = 0,00), cemas (0,006), dan depresi (p 0,002) pada mahasiswa. Oleh karena itu, terapi ini efektif untuk menurunkan stress, cemas, dan depresi pada mahasiswa dengan pembelajaran online. Sehingga terapi ini dapat diimplementasikan oleh mahasiswa secara mandiri untuk mengurangi stress, cemas, dan depresi.
PENYULUHAN BAGI ORANG TUA DALAM MENGURANGI PENGGUNAAN GAWAI ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK ABA PATUKAN GAMPING Ike Wuri Winahyu Sari; Rizqi Wahyu Hidayati; Retno Sumiyarini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Salah satu dampak penggunaan gawai pada anak adalah anak menjadi terisolasi dari kehidupan sosial dan menjadi buruknya manajemen emosi mereka dalam menghadapi suatu hal. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dalam upaya mengurangi penggunaan gawai anak usia dini. Metode: Kegiatan ini dilaksanakan melalui penyuluhan berupa ceramah dan diskusi serta penayangan video tentang upaya mengurangi penggunaan gawai. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 28 orang tua siswa di Taman Kanak-Kanak ABA Patukan. Jalannya kegiatan diawali dengan evaluasi awal pada orang tua terkait materi yang diberikan, dilanjutkan dengan pemberian materi dan pemutaran video. Selanjutnya evaluasi akhir dari materi yang telah diberikan. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung selama 2 bulan. Hasil: Kegiatan berjalan lancar sesuai perencanaan dan penjadwalan. Seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan antusias dan aktif saat pemaparan materi. Terjadi peningkatan pemahaman/pengetahuan orang tua tentang upaya mengurangi penggunaan gawai sebanyak 20 poin dari semula nilai rata-rata pretest 65 menjadi 85 pada saat posttest.
EDUKASI AUDIOVISUAL TENTANG MENGURANGI STRES DAN KECEMASAN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI WIROBRAJAN YOGYAKARTA Ike Wuri Winahyu Sari; Novita Nirmalasari; Rizqi Wahyu Hidayati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Pandemi COVID-19 merupakan bencana non alam yang dapat memberikan dampak pada kondisi kesehatan jiwa dan psikososial setiap orang. Untuk membantu masyarakat berkoping terhadap kecemasan dan stress yang dihadapi selama masa pandemic COVID-19, edukasi tentang berbagai cara untuk menurunkan kecemasan dan stress perlu dilakukan. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan tentang cara mengurangi kecemasan dan stress selama masa pandemic COVID-19 sebelum dan sesudah dilakukan edukasi audiovisual. Metode: Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui edukasi audiovisual tentang cara menurunkan kecemasan dan stress di Posyandu Kunir V RW V Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan mengerjakan pretest sehari sebelum pelaksanaan dan posttest sehari setelah pelaksanaan. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dari Bulan November s.d. Desember 2020. Hasil: Sebanyak 22 peserta mengikuti kegiatan. Terjadi perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi audiovisual (p=<0,001) dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 26,37 poin.
Lama Hari Rawat Pasien Stroke Novita Nirmalasari; Muhamat Nofiyanto; Rizqi Wahyu Hidayati
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): INTEREST : JURNAL ILMU KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v9i2.196

Abstract

Background: Stroke has remained the leading cause of death globally in the last 15 years. Stroke is rapidly developing clinical signs of focal or global disturbance of cerebral function. Hospitalization is a treatment process which including patient to stay at the hospital. Length of stay is influenced by the type of stroke. This study aimed to know classification of stroke and length of stay of stroke patients. Methods: The study was a descriptive study with restrospective design. Data collected from medical record from May until December 2020 in RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. There were 207 patients with stroke. Descriptive data is then processed. Results: The results showed the highest percentage stroke patients male (50,24%), non hemorrhagic stroke (57,49%), length of stay hemorrhagic stroke 8 days. Conclusion: The result of this study may provide nursing research in patients with stroke.
Gangguan Psikologis pada Pasien Diabetes Melitus Di Masa Pandemi Covid-19 Dusun Kanoman, Pleret, Bantul Rizqi Wahyu Hidayati; Latifah Susilowati; Novita Nirmalasari
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i2.632

Abstract

ABSTRAK Pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai masalah psikologis, terutama pada pasien dengan penyakit komorbid, salah satunya yaitu diabetes melitus. Hal ini terbukti bahwa sebanyak 65% orang mengalamai masalah tersebut, antara lain depresi, cemas, gangguan tidur, hingga sindrom pasca trauma. Namun, hingga saat ini, gangguan psikologis tersebut masih dianggap sebelah mata. Hal ini juga terjadi di Dusun Kanoman, Pleret, Bantul. Sehingga pengabdian ini bertujuan untuk memeriksa status psikologis masyarakat yang menderita Diabetes Melitus di masa pandemic Covid. Kegiatan pengabdian meliputi pemeriksaan psikologis dengan menggunakan kuesioner Depression, Anxiety, and Stress 21 Scale (DASS 21) dan konsultasi. Kuesioner ini memeriksa depresi, cemas, dan stress yang dialami penderita diabetes melitus. Kemudian, hasil dianalisis menggunakan SPSS 25. Berdasarkan hasil diketahui bahwa 20% penderita mengalami depresi sedang, 13,3% mengalami cemas sedang, dan 6,7% mengalami stress ringan. Setelah pemeriksaan, peserta diarahkan ke meja konsultasi. Di meja tersebut, peserta diajarkan cara-cara untuk manajemen relaksasi seperti nafas dalam dengan disertai afirmasi positif, spiritual relaxation techniques, dan terapi musik. KATA KUNCI: Gangguan Psikologis; Covid-19; Diabetes Melitus ABSTRACT The Covid-19 pandemic caused various psychological problems, especially in patients with comorbid diseases, such as diabetes mellitus. It was proven that as much as 65% of people who experience these problems, including depression, anxiety, sleep disorders, and post-traumatic syndrome. However, until now, this psychological disorder is not still considered. This also happened in Kanoman, Pleret, Bantul. So that this service aimed to examine the psychological status of people suffering from Diabetes Mellitus during the Covid pandemic. Service activities include psychological examinations using the Depression, Anxiety, and Stress 21 Scale (DASS 21) questionnaire and consultation. This questionnaire examines depression, anxiety, and stress experienced by people with diabetes mellitus. Then, the results were analysed using SPSS 25. Based on the results, it was found that 20% of patients had got moderate depression, 13.3% moderate anxiety, and 6.7% mild stress. After the examination, participants were directed to the consultation table. At the table, participants had mental health promotion about relaxation management techniques such as deep breathing accompanied by positive affirmations, spiritual relaxation techniques, and music therapy.
Edukasi Manajemen Latihan Pasien Diabetes Melitus Melalui Senam Kaki Diabetikum Pada Warga di Dusun Kanoman, Pungkuran, Pleret, Bantul Ike Wuri Winahyu Sari; Novita Nirmalasari; Rizqi Wahyu Hidayati
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i2.646

Abstract

ABSTRAK Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita Diabetes Melitus (DM) atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Perawat selain berperan dalam memberikan edukasi kesehatan juga dapat berperan dalam membimbing penderita DM untuk melakukan senam kaki sampai dengan penderita dapat melakukan senam kaki secara mandiri. Menurut hasil wawancara dengan ketua RT 2 Dusun Kanoman, di wilayah tersebut belum pernah diadakan penyuluhan tentang penyakit DM dan warga juga belum pernah diajarkan tentang senam kaki diabetikum. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang senam kaki diabetikum dan agar masyarakat mampu mendemonstrasikan gerakan senam kaki diabetikum secara mandiri. Kegiatan dilaksanakan di RT 1 dan 2 Dusun Kanoman, Pungkuran, Pleret, Bantul yang diawali dengan evaluasi awal pada masyarakat dengan diminta mempraktikkan gerakan senam kaki diabetikum dilanjutkan dengan penyuluhan dan demonstrasi. Selanjutnya evaluasi akhir dari penyuluhan dengan mendemonstrasikan senam kaki diabetikum secara mandiri dan diobservasi oleh penyuluh. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dari Bulan Maret s.d. April 2021. Terdapat peningkatan keterampilan melakukan senam kaki DM dengan peningkatan rata-rata keterampilan sebesar 92%. Dengan kegiatan ini peserta diharapkan dapat memberikan informasi yang telah diberikan oleh tim pengabdi kepada masyarakat lainnya di lingkungan tempat tinggal tentang penyakit DM dan senam kaki DM dan menerapkan hasil penyuluhan pada kehidupan sehari-hari sebagai langkah manajemen diri penyakit DM.
Pelatihan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) untuk Peningkatan Derajat Kesehatan Wanita di Desa Singkil Wetan, Kecamatan Ngombol, Purworejo Dwi Kartika Rukmi; Rizqi Wahyu Hidayati; Novita Nirmalasari; Ike Wuri Winahyu Sari
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 4 No 1 (2022): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v4i1.684

Abstract

Masalah mengenai kanker payudara masih menjadi tantangan khusus bagi wanita usia subur di Indonesia. Pencegahan yang digalangkan di Indonesia adalah dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Pemerintah Desa Singkil Wetan berusaha untuk mendapatkan informasi terkait kesehatan wanita untuk meningkatkan kualitas kesehatan wanita diwilayahnya. Salah satunya mengenai pelatihan SADARI sebagai tindak lanjut edukasi kanker payudara yang pernah dilakukan. Tujuan pengabdian ini untuk mengetahui tingkat ketrampilan sebelum dan sesudah pelatihan SADARI pada wanita di Desa Singkil Wetan. Hasil kegiatan didapatkan bahwa pelatihan diikuti oleh 26 peserta yang rata rata berusia 43,07 ± 9,82 tahun, berlatar belakang Pendidikan SMA (65,45%) dan memiliki aktivitas sebagai ibu rumah tangga (57,7%). Mayoritas peserta tidak pernah melakukan cek rutin terkait kondisi payudaranya ke dokter (96,2%), tidak dapat melakukan SADARI 61,5%, dan tidak rutin melakukan SADARI (76,9%). Setelah diberikan pelatihan didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (pv:0,000) untuk tingkat ketrampilan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebelum dan sesudah mendapatkan pelatihan dimana skor ketrampilan sebelum pelatihan untuk para peserta rata rata adalah 7,85 ± 0,97 dan skor ketrampilan setelah pelatihan para peserta rata rata adalah 12,2 ± 1,05. Kategorisasi tingkat ketrampilan dalam melakukan SADARI didapatkan sebelum dilakukan pelatihan semua peserta (100%) berada pada kategori sedang, sedangkan pada hasil kategorisasi setelah dilakukan pelatihan didapatkan bahwa sebanyak 84,6% peserta sudah berada dalam kategori tinggi dan hanya 15,4% yang masih berada dalam kategori sedang. Peningkatan motivasi untuk melakukan SADARI perlu terus diupayakan dengan memanfaatkan hasil pelatihan yang sudah didapatkan.
EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUES (EFT) MENURUNKAN KECEMASAN SISWA MENGHADAPI UJIAN AKHIRNASIONAL Rizqi Wahyu Hidayati; Titih Huriah
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 1 No 2 (2012): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: National Final Examination (UAN) often gives psychological impacts for students,especially anxiety. If anxiety is allowed to continue, it will give negative impacts on teens, such as adecision to commit promiscuity. Therefore, there are needs for therapies that can reduce the anxiety ofstudents in facing exam, one of which is Emotional Freedom Techniques (EFTs). Objective: To determine the effect of EFT on anxiety in the face of UAN at high school students. Methods:The research method was quasi experimental with pretest-posttest design. Prior to therapy, anxiety screening was performed on 137 students using a questionnaire of Pasco-Hernando CommunityCollege (PHCC) Anxiety Test. After that, 28 were taken students as the sample divided into 2 groups (control and intervention), each 14 students. The intervention group received 3 times of EFT therapysessions. Analysis of data was to determine the effect by using a paired t-test and to know thecomparison used independent t-test, with a of 0.05. Results:The initial screening results were as follows: mild to moderate anxiety (58, 4%) and moderate tosevere anxiety (0.7%). Test results of paired t-test showed p = 0, 046 (p <0, 05). In addition, based onindependent t-test, p was 0.000 (p <0.05); thus, the mean value of anxiety of the intervention group wassignificantly lower than that of the control group. Conclusion: EFT effectively reduced student anxiety in facing UAN in SMA N 1 Pakem, Sleman,Yogyakarta. It is suggested EFT can be used as a non-pharmacological psychological therapy. Keyword: EFT, anxiety, adolescents
PENGALAMAN DAN MAKNA KLIEN KETERGANTUNGAN NAPZA SAAT FASE AWAL KETERGANTUNGAN DI KABUPATEN SLEMAN Rizqi Wahyu Hidayati; Indah Winarni; Septi Dewi Rachmawati
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 6 No 2 (2017): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v6i2.190

Abstract

Background: Drug abuse has become a global problem, including in Indonesia, especially Yogyakarta. Yogyakarta is the province with the highest prevalence of drug abuse among students in Indonesia. Usage of drugs has a negative impact on health both physically and psychologically. However, based on preliminary studies, drug users continue to use the substance, althought they know its effect. The client experience of drug dependence when first trying the substance is interesting to look at. Objective: The aim of this study was to explore the experiences of the pearticipant in their early stage of drug addiction in Sleman Regency. Methods: The study method used qualitative with design of phenomenology intepretif, and use method of IPA as method of data analysis. Results: Based on the results of the analysis of the phenomenology intepretif of the 9 participants obtained the theme of the results are as follows: Trying to be part of the world of drugs and drug self-control. Conclusion: Someone uses drugs due to various things one of them improves self-existence. For future research is expected to take place at BNN or hospital to see a different experience. Keywords: Drug abuse, initial phase of drug abuse
Harapan Klien Napza Selama Menjalani Proses Pemulihan Ketergantungan Jangka Panjang Rizqi Wahyu Hidayati; Indah Winarni; Septi Dewi Rachmawati
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 1 (2020): February 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.652 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v3i1.420

Abstract

Penyalahgunaan NAPZA telah menjadi masalah global, termasuk Indonesia, khususnya Yogyakarta. Yogyakarta merupakan propinsi dengan prevalensi tertinggi yang menyalahgunakan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa di Indonesia, dengan angka 2,8 (untuk pemakai aktif) dan 6,6 (yang pernah pakai). Penggunaan tersebut memiliki dampak negatif terhadap kesehatan baik secara fisik maupun psikologis. Sehingga dibutuhkan pemulihan untuk mengembalikan fungsi dan peran individu. Selama menjalani proses pemulihan, mereka memiliki harapan untuk kehidupannya. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harapan klien selamamenjalani proses pemulihanketergantungan NAPZA. Penelitian ini diharapkan mampu menggambarkan secara holistik mengenai harapanklien NAPZAselamamenjalani proses pemulihanjangkapanjang, sehingga metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan design fenomenologi intepretatif. Partisipan yang diambil yaitu klien yang sudah keluar dari Panti Rehabilitasi Kunci Yogyakarta Sleman minimal 6 bulan (menjalanipemulihanjangkapanjang).Berdasarkan hasil analisis dari fenomenologi intepretatif terhadap 9 partisipan didapatkan hasil tema yaitu sebagai berikut: (1) Mempertahankan diri dari ego dan lingkungan yang menjerumuskan; (2) Difasilitasi menjadi mandiri untuk bangkit dari keterpurukan; dan (3) Mendapat kepercayaan dan cinta kasih secara utuh. Kata kunci: harapan, pemulihan, NAPZA HOPE CLIENTS OF NAPZA DURING A LONG TERM RELIABLE RESTORATION RECOVERY PROCESS ABSTRACTDrug abuse has become a global problem, including Indonesia, especially Yogyakarta. Yogyakarta is the province with the highest prevalence of drug abuse among students in Indonesia, with 2.8 (for active users) and 6.6 (who have used it). These uses have a negative impact on health both physically and psychologically. So that recovery is needed to restore individual functions and roles. During the recovery process, they have hope for their lives. Therefore, this study aims to determine the client's expectations during the recovery process of drug addiction. This research is expected to be able to describe holistically about the expectations of NAPZA clients during a long recovery process, so that the method used is qualitative with interpretative phenomenological design. Participants taken were clients who had left the Yogyakarta Sleman Key Rehabilitation Institution for at least 6 months (undergoing long-term recovery). (2) Facilitated to be independent to rise from adversity; and (3) Gaining complete trust and love. Keywords: hope, recovery, drug