Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

TINJAUAN PERENCANAAN PLAMBING PADA GEDUNG LAYANAN DAN LABORATORIUM STASIUN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU RANOMEETO Idul Fitra; Romy Talanipa; Ranno Marlany Rachman; Fathur Rahman Rustan
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2020): MedKons
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.41 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v5i2.24144

Abstract

Abstract Building Services Laboratory Of The Quarantine Station Fish Quality Control Ranomeeto. Have extensive building 396 m2 on each floor. in order to support capacity and function of the laboratory building it. Techniques in data collection in field studies include: (1) observation field, (2) interview, (3) documentation.This field study aims to knowing methods Planning Review Plumbing In The Building Services and Laboratory Quarantine Station Fish Quality Control Ranomeeto. The results of the discussion this report reviews the planning of the plumbing in the building services and laboratory quarantine station fish this is : (1) using the method of the floor area effective at building laboratry, (2) calculate the water needs based on the type and number of tools plabing, (3) water demand calculations based on unit equipment plumbing, (4) calculate the volume capacity of the recervoir on building the lab, (5) determine the amount and types of equipment plumbing on the laboratory building. The conclusion obtained from the results of the calculation are the needs of clean water in the laboratory building 4,40 m3/day/person or 4.400 L/day/person. Volume capacity recervoir on building 2.467 litre. And has a number of tools as much as 24 pieces , water closed 6 pieces, urinal 3 pieces, lavatory 4 pieces, faucent 11 pieces.  Abstrak Gedung layanan laboratorium stasiun karantina ikan pengendalian Mutu Ranomeeto Memiliki luas gedung 396 m2 di setiap lantainya. demi mendukung kapasitas serta fungsi dari gedung laboratorium itu. Teknik dalam pengumpulan data pada studi lapangan meliputi: (1) obsevasi lapangan, (2) wawancara, (3) dokumentasi. Studi lapangan ini bertujuan untuk mengetahui metode Tinjauan Perencanaan Plambing Pada Gedung Layanan Laboratorium Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu Ranomeeto. Hasil pembahasan laporan ini Tinjauan Perencanaan Plambing Pada Gedung Layanan dan Laboratorium Stasiun Karantina Ikan ini adalah : (1) menggunakan metode luas lantai efektif pada gedung laboratorium, (2) menghitung kebutuhan air bersih berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing, (3) perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan unit alat plambing, (4) menghitung kapasitas volume recervoir pada gedung lab, (5) mengetahui jumlah dan jenis alat plambing pada gedung laboratorium. Adapun kesimpulan yang didapat dari hasil perhitungan adalah kebutuhan air bersih pada gedung laboratorium 4,40 m³/hari/orang atau 4.400 L/hari/orang. Volume kapasitas recervoir pada gedung 2.467 liter. Dan memiliki jumlah alat sebanyak 24 buah , water closed 6 buah, urinal 3 buah, lavatory 4 buah, faucent 11 buah. 
Studi Pengolahan Air Limbah dalam Menurunkan Kadar BOD dan COD di Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari Ranno Marlany Rachman; Romy Talanipa; Abdul Rahim Sya’ban
Prosiding ESEC Vol. 3 No. 1 (2022): Seminar Nasional (ESEC) 2022
Publisher : Prosiding ESEC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wastewater is polluted used water resulting from human activities and activities. Wastewater entering the Wastewater Treatment Installation System (WWTP) is treated before being channeled into public drainage. This study aimed to determine the wastewater treatment system using aeration, sedimentation, and oxidation methods to reduce BOD and COD levels of WWTP in PPS Kendari. This research is a quantitative descriptive that is to determine the performance of each wastewater treatment plant by comparing the test results of water samples before and after treatment from aeration tanks, sedimentation tanks to oxidation tanks. Before entering the treatment process, the initial wastewater sample testing results had a BOD value of 112.6 mg/L and a COD value of 260 mg/L. The results of the research on the performance of the aeration basin treatment can reduce BOD levels by 22.58% and COD levels by 28%, wastewater treatment with the sedimentation method can reduce BOD levels by 21.31% and COD levels by 36.19%, in water treatment waste with oxidation method can reduce BOD levels by 23.83% and COD levels by 35.79%, wastewater treatment plants using aeration, sedimentation and oxidation methods can reduce BOD levels by 53.59% (52.25 mg/L) and COD of 70.5% (76.7 mg/L). These results have met the wastewater quality standard of Ministerial Regulation No. 6 of 2007.
Lingkungan Permukiman Sehat dengan Penerapan Septic tank Muka Air Tanah Tinggi dalam Proses Penanganan Limbah Kakus Padat di Desa Mata Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Ishak Kadir; La Ode M. Golok Jaya; Ranno Marlany Rachman; Annas Ma'ruf; Santi Santi; La Ode Amrul Hasan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpmit.v4i2.28166

Abstract

Desa Mata Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan memiliki karakter topografi lingkungan permukiman yang menarik karena kelompok rumah masyarakat sebagian berada pada wilayah muka air tanah tinggi dan sebagian kelompok rumah masyarakat berada di dataran yang terjadi genangan air tinggi pada saat hujan tinggi. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, umumnya masyarakat belum memiliki septic tank dan tidak memahami pengelolaan limbah rumah tangga khususnya limbah kakus yakni kotoran pada manusia.Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan  partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan lingkungan sehat dengan penerapan septic tank muka air tanah tinggi dalam proses penanganan limbah kakus padat di Desa Mata Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan, serta terbangunnya jamban dalam upaya peningkatan sanitasi lingkungan sehat dengan penerapan septic tank muka air tanah tinggi dalam proses penanganan limbah kakus padat di Desa Mata Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan.Berdasarkan hasil survey dan identifikasi kondisi sanitasi masyarakat Desa Mata Wawatu meskipun mayoritas masyarakat telah memiliki septic tank diseluruh dusun tapi masih terdapat 18 unit rumah yang menggunakan cumplung atau cubluk. Perlu ada usaha untuk membantu dalam proses pergantian ke septic tank air muka tanah tinggi.
STUDI PERENCANAAN PENGEMBANGAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA KECAMATAN LOHIA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM EPANET V2.0 Munandar Munandar; Ranno Marlany Rachman; Tryantini Sundi Putri
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2022): STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/jts.v10i2.29971

Abstract

Untuk mengetahui jumlah kebutuhan air bersih yang di butuhkan di kecamatan Lohia pada tahun 2031 dan Untuk mengetahui hasil evaluasi perencanaan jaringan distribusi pipa air bersih PDAM Unit Lohia di Kecamatan Lohia pada kondisi pengembangan tahun 2031 menggunakan program Epanet V2.0. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sesuatu melalui Analisis proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air bersih, Perhitungan sistem perpipaan distribusi air bersih, Perhitungan dengan software EPANET V2.0 Berdasarkan hasil analisa kebutuhan air bersih untuk wilayah kecamatan lohia dapat di simpulkan bahwa Kebutuhan air bersih pada daerah kecamatan Lohia berdasarkan jumlah penduduk yaitu pada tahun 2021 sebesar 90,024 liter/detik, tahun 2025 sebesar 96,653 liter/detik dan tahun 2031 sebesar 105,028 liter/detik. Berdasarkan jumlah pelanggan yaitu pada tahun 2021 sebesar 88,026 liter/detik, tahun 2025 sebesar 95,567 liter/detik dan tahun 2031 sebesar 106,719 liter/detik. Hasil evaluasi ekisting jaringan pipa distribusi PDAM unit Lohia pada tahun 2021 diperoleh tekanan pada seluruh titik simpul tidak terpenuhi (negative pressure) tertinggi pada junction 13 dengan nilai pressure -33,71 m danhead pompa tidak bisa mengalirkan air. Untuk tahun 2031diperlukan perubahan dan pemasangan  Pompa baru (H=100), pembangunan bak reservoir, perubahan diameter pipa serta pengembangan berupa pemasangan jaringan pipa distribusi di beberapa sektor yang belum teraliri.
Perencanaan Plumbing Instalasi Air Bersih Pada Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Di Kota Kendari Sulawesi Tenggara Ikra Rahmawati; Ranno Marlany Rachman; Umran Sarita; La Ode Muhamad Nurrakhmad Arsyad; Romy Talanipa
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2022)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jmk.v7i4.28105

Abstract

Bangunan Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Kota Kendari Sulawesi Tenggara yang dibangun pada tanggal 23 November 2018 yang terdiri dari 4 lantai dan mempunyai luas ± 1.920 m2 perlantainya. Demi mendukung kapasitas serta fungsinya, maka persediaan air dengan kualitas dan kuantitas yang baik, pembuangan air kotor dan air hujan yang tidak ada hambatan, serta sistem pencegah kebakaran yang memadai mutlak di perlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan air bersih yang diperlukan penghuni Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Kota Kendari Sulawesi Tenggara yang dihitung dengan menggunakan tiga metode yaitu berdasarkan jumlah penghuni, jenis dan jumlah alat plumbing, berdasarkan unit beban alat plumbing dengan menggunakan data prime dan sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih pada Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia berdasarkan jumlah penghuni rata- rata perhari sebesar 53,8 m3/hari. Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah alat plumbing pada gedung kantor pemakaian air perhari sebesar 303,4 m3/hari. Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan unit beban alat plumbing pada gedung kantor pemakaian air perhari sebesar 69 m3/hari.
Evaluasi Jaringan Perpipaan Air Bersih Kelurahan Labuan Kecamatan Wakorumba Utara Kabupaten Buton Utara (Studi Kasus: Jaringan Irigasi Kambara, Kecamatan Sawerigading, Kabupaten Muna Barat) Agus Satriadi; Romy Talanipa; Ranno Marlany Rachman; Fathur Rahman Rustan
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 6, No 4 (2021)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jmk.v6i4.28749

Abstract

Kelurahan Labuan memiliki sistem penyediaan air bersih yang merupakan program swasembada yang dilakukan pemerintah Kelurahan Labuan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air di Kelurahan Labuan pada tahun 2021 sampai dengan tahun 2025 dan menganalisis serta merencanakan diameter pipa jaringan distribusi air bersih. Metode pengumpulan data dalam penelitian melalui Kuesioner, Wawancara, dan menganalisis jaringan distribusi air bersih enggunakan software Epanet 2.0. Hasil penelitian berdasarkan Real Demand Survey (RDS) standar pelayanan di bidang air minum kebutuhan air bersih domestik dan non domestik untuk (2021) di dapatkan sebesar 0,6447 Liter/Detik. Dan lima tahun kedepan (2025) di dapatkan sebesar 0,6740 liter/detik. Berdasarkan simulasi Epanet 2.0 terdapat perubahan diameter pipa yang digunakan, yaitu pada pipa P2 hingga pipa P22.
Kajian Menejemen Lingkungan Bandar Udara Matahora, Wakatobi Jerry Novianto; Ld Nurrakhmad Arsyad; Ranno Marlany Rachman
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jmk.v8i1.28765

Abstract

Sistem pengelolaan lingkungan Bandar Udara Matahora, Wakatobi masih menyebabkan dampak lingkungan seperti kebisingan dan pencemaran air. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji manajemen lingkungan Bandar Udara Matahora, Wakatobi. Jenis penelitian ini adalah adalah deskriptif eksploratif dengan analisa kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Teknik Purposive Sampling, data di peroleh dengan menggunakan data Primer dan sekunder, untuk mengetahui kualitas kebisingan, getaran, kualitas udara dan kualitas air dilakukan pengukuran di laboratorium. Manajemen pengelolaan di Bandara Udara Matahora, Wakatobi masih perlu perbaikan mulai dari. Kebisingan, getaran dan pencemaran air di daerah lingkungan Bandar Udara Matahora, Wakatobi masih tinggi yaitu mencapai 58,99 dB saat Mendarat dan 75,65 dB saat Terbang. Pencemaran air terutama untuk parameter seperti BOD, COD dan Penol masih di atas baku mutu lingkungan. Perlunya menyusun manajemen lingkungan di Bandar Udara Matahora, Wakatobi yang baik sesuai dengan kebijakan lingkungan Organisasi Penerbangan Sipil.
Solidification and stabilization of mercury-contaminated tailings in artisanal and small-scale gold mining using tras soil Ranno Marlany Rachman; Uniadi Mangidi; Yulinah Trihadiningrum
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 10, No 4 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2023.104.4575

Abstract

Artisanal and small-scale gold is known to be sources of mercury pollution. This mercury contamination occurs when gold is isolated by the amalgamation method, contamination occurs. Mercury pollution in small-scale artisanal gold mining in the Kulon Progo area of Yogyakarta, the lowest tailing content was 164.49 mg kg-1, and the highest was 383.21 mg kg-1. This value exceeded the quality standard stipulated by Indonesian Government Regulation 22 of 2021 of 75 mg kg-1. The technology that can control pollution is stabilization/solidification (S/S). This research aimed to determine the optimum composition of the tailings mixture with tras soil. Variations in the design of tras soil with tailings were 100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50, 40:60, 30:70, 20:80, and 10:90. The results showed that the optimum tras: tailings soil composition was 90:10, with a compressive test of 31 t m-2. Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) was 0.0033 mg L-1 according to the quality standard of Indonesian Government Regulation no. 22, 2021, with a value of 0.05 mg L-1. The compressive strength results follow the quality of the US EPA of 35 t m-2.
PEMENUHAN BAKU MUTU AIR LIMBAH KEGIATAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH UNTUK APLIKASI PENYIRAMAN KE TANAH RUANG TERBUKA HIJAU RSUD KOTA KENDARI Rachman, Ranno Marlany; Al Azhar, Muhammad Reza; Putri, Tryantini Sundi; Kadir, Abdul; Arsyad, La Ode Muhamad Nurrakhmad
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2024):
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/jts.v12i2.48172

Abstract

Rumah Sakit merupakan instansi pelayanan kesehatan guna menyelenggarakan secara paripurna setiap kegiatan yang ada didalamnya. Kegiatan rumah sakit menghasilkan air limbah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membahas pemanfaatan kembali air limbah hasil olahan IPAL (AOP) Advanced Oxidation Process untuk penyiraman tanaman di RTH Kota Kendari. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif, melalui data-data yang dikumpulkan berdasarkan hasil observasi lapangan, wawancara, pengambilan sampel limbah di lokasi penelitian. Hasil yang diperoleh yaitu air limbah yang dapat dikelola pada IPAL AOP telah memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan pada Permen LH No 5 Tahun 2014 tentang baku mutu air limbah kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan, adapun karakteristik fisik air dalam kondisi baik. Dalam penyiraman 2 L dapat mengairi 1 m^2 . Sehingga pemanfaatan disesuaikan pada volume air yang dikelola IPAL AOP yaitu IPAL mampu memproduksi 3600 Liter agar dapat mengairi RTH seluas 1533 m^2. Jadi total air yang dibutuhkan untuk mengairi lahan ruang terbuka hijau sebanyak 3066 Liter terdapat sisa effluent air yaitu 534 L. Pemanfaatan air limbah hasil olahan ipal tidak perlu dibuang ke badan sungai tetapi dapat dimanfaatkan kembali untuk penyiraman di pagi hari dan sore hari.
ANALISIS SEBARAN SAMPAH PLASTIK DAN PENGELOLAANNYA DI PULAU BOKORI SULAWESI TENGGARA Ragorudin, Abdul Karim; Rachman, Ranno Marlany; Lalang, Lalang
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2024):
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/jts.v12i1.47460

Abstract

ABSTRAK Laut merupakan tanggung jawab bersama, dimana kita seharusnya dapat melindungi dan mengelola laut secara berkelanjutan serta memastikan agar laut tidak tercemar oleh sampah, terutama sampah plastik. Salah satu indikator pencemaran laut di Pulau Bokori adalah banyaknya sampah plastik yang berserakan di darat dan laut. Sampah plastik yang berserahkan di sebabkan oleh kurangnya kesadaran wisatawan lokal untuk membuang sampah ke tempat yang tersedia. Selain itu, belum adanya sistem pengolahan sampah yang baik di pulau bokori membuat sampah plastik cenderung di tumpuk dan di bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran sampah plastik di Pulau Bokori serta pengelolaan sampah yang ada di Pulau Bokori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi lapangan, wawancara, dan pemilahan sampel sampah. Hasil yang didapatkan jumlah sebaran sampah yang terdapat di pulau bokori sebanyak 1.335 buah sampah dari stasiun 1-6 dengan jenis yang berbeda. Sampah plastik yang ditemukan yaitu PET, PETE (Polyetylene Terephthalate) sebanyak 543 (41%), HDPE (High Density Polyethylene) sebanyak 146 buah(11%), PVC (Polyvinyl Chloride) sebanyak 25 buah (2%), LDPE (Low Density Polyethylene) sebanyak 155 buah(12%), PP (Polyethylene) sebanyak 247 buah(19%) dan PS (Polyethyrene) sebanyak 216 buah(16%). Dari berbagai jenis sampah plastik ,sampah yang paling dominan ditemukan adalah sampah jenis PET, PETE (Polyetylene Terephthalate) dengan jumlah sampah dari stasiun 1-6 sebanyak 543 (41%). Proses pengelolaan sampah di Pulau Bokori belum baik, karena sistem pengelolaan yang dilakukan belum memenuhi standar SNI 3242:2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Pengelolaan sampah hanya dilakukan secara sederhana, dimana sampah hanya di kumpulkan kemudian di bakar tanpa di bawah ke TPA untuk dilakukan pemilahan melalui proses pengelolaan sampah yang lebih baik. Kata Kunci: Sampah ,Plastik, Pengelolaan, TPA, Bokori ABSTRACT The sea is a shared responsibility, where we should be able to protect and manage the sea sustainably and ensure that the sea is not polluted by rubbish, especially plastic waste. One indicator of marine pollution on Bokori Island is the large amount of plastic waste scattered on land and sea. The plastic waste that is handed over is caused by a lack of awareness among local tourists to dispose of rubbish in the available places. Apart from that, the lack of a good waste processing system on Bokori Island means that plastic waste tends to be piled up and burned. This research aims to determine the distribution of plastic waste on Bokori Island and the management of waste on Bokori Island. The methods used in this research are field observation, interviews and waste sample sorting. The results obtained were that the distribution of waste on Bokori Island was 1,335 pieces of waste from stations 1-6 with different types. The plastic waste found was PET, PETE (Polyetylene Terephthalate) as much as 543 (41%), HDPE (High Density Polyethylene) as much as 146 pieces (11%), PVC (Polyvinyl Chloride) as much as 25 pieces (2%), LDPE (Low Density Polyethylene) as many as 155 pieces (12%), PP (Polyethylene) as many as 247 pieces (19%) and PS (Polyethyrene) as many as 216 pieces (16%). Of the various types of plastic waste, the most dominant waste found was PET, PETE (Polyetylene Terephthalate) with the amount of waste from stations 1-6 being 543 (41%). The waste management process on Bokori Island is not good, because the management system implemented does not meet the standards of SNI 3242:2008 concerning Waste Management. Waste management is only carried out in a simple way, where waste is only collected and then burned without going through a better waste management process. Keywords : Waste, Plastic, Management, TPA, Bokori.