Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Human Error Probability pada Pekerjaan Scaffolding Menggunakan Metode CREAM Ulfah, Nadia Salwa; amrullah, Haidar Natsir; Widiana, Dika Rahayu; Thohir, Ahmad
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v2i2.47

Abstract

Pekerjaan scaffolding merupakan pekerjaan yang cukup kompleks dan memiliki risiko tinggi. Kompleksnya tahapan pada pekerjaan scaffolding dan selama proses pengerjaannya dilakukan secara cepat dapat memungkinkan terjadinya kecenderungan manusia untuk melakukan kesalahan atau human error. Berdasarkan data perusahaan pada tahun 2021-2023, pernah terjadi kecelakaan kerja pada saat melakukan pekerjaan scaffolding yang diakibatkan oleh human error. Human error adalah kesalahan manusia dalam pengambilan keputusan dimana berbeda dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis human error terhadap pekerja yang bertugas dalam pekerjaan scaffolding untuk mengetahui nilai Human Error Probability (HEP) dari setiap langkah pekerjaan tersebut. Metode yang digunakan dalam menganalisis nilai HEP pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Cognitive Reliability and Error Analysis Method (CREAM). Metode CREAM merupakan salah satu metode Human Reliability Analysis (HRA) untuk menilai keandalan manusia dengan mengevaluasi kemungkinan terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh manusia selama melakukan pekerjaan tertentu. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode CREAM, dapat diketahui bahwa nilai probabilitas human error tertinggi yaitu terdapat pada subtask mengecek struktur scaffolding dengan nilai HEP 0,1. Usulan perbaikan yang dapat diberikan untuk mengurangi probabilitas human error yaitu dengan menyediakan instruksi kerja yang lebih detail dan rinci terkait pekerjaan tersebut, menyediakan checklist inspeksi scaffolding, dan memberikan fasilitas sertifikasi scaffolding inspector kepada pekerja yang bertugas untuk melakukan pengecekan scaffolding.
Edukasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) untuk Kegiatan Pertanian di Desa Mojokembang Pacet Rachmat, Aulia Nadia; Rohma Dhani, Mey; Santoso, Mochamad Yusuf; Khairansyah, Mades Darul; Amrullah, Haidar Natsir; Anindita, Galih; Arninputranto, Wibowo
Jurnal Cakrawala Maritim Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : P3M Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jcm.v8i1.36

Abstract

Industri pertanian dari hulu ke hilir meliputi produksi, awal, distribusi, serta pengolahan lanjutan. Proses produksi terdiri dari beberapa kegiatan yaitu penanaman dan pemeliharaan tanaman. Produksi padi berupa gabah kering giling meningkat sebesar 1,93% dari tahun 2022 ke tahun 2023. Peningkatan produksi ini juga meningkatkan risiko kecelakaan kerja yang dialami pekerja di bidang pertanian. Petani memiliki risiko kecelakaan kerja berupa cedera akibat penggunaan alat dan mesin pertanian. Maka dari itu, petani perlu diberikan pelatihan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan meliputi pemberian materi tentang jenis cedera yang dapat diderita serta cara penanganannya. Kegiatan tersebut meningkatkan wawasan warga Desa Mojokembang Pacet tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sawah.
PENGUKURAN DAN EVALUASI RISIKO ERGONOMI BERDASARKAN SNI 9011:2021 SERTA PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA PADA PROSES GRINDING PERUSAHAAN SUKU CADANG OTOMOTIF Hidayat, Egyt Yusuf; Handoko, Lukman; Amrullah, Haidar Natsir
The Health Researcher's Journal Vol. 2 No. 3 (2025): The Health Researchers Journal
Publisher : The SDGS Forum Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.00000/rpsq0g41

Abstract

Industri suku cadang otomotif merupakan salah satu sektor penting dalam manufaktur yang melibatkan banyak aktivitas fisik dan pekerjaan berulang. Salah satu proses yang berisiko tinggi terhadap gangguan otot rangka akibat kerja (GOTRAK) adalah pekerjaan menggerinda kampas rem (grinding) yang melibatkan postur kerja tidak ergonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi potensi bahaya ergonomi berdasarkan SNI 9011:2021 serta merancang ulang stasiun kerja agar sesuai dengan data antropometri pekerja Indonesia. Metode yang digunakan mencakup survei keluhan GOTRAK, observasi postur kerja, pengisian daftar periksa ergonomi SNI 9011:2021, serta simulasi kerja menggunakan perangkat lunak CATIA. Hasil survei menunjukkan bahwa 100% pekerja mengalami keluhan, dengan tingkat keparahan sedang sebesar 38% dan tinggi sebesar 25%, khususnya pada bagian bahu, leher, punggung, tangan dan kaki. Penilaian awal menunjukkan total skor potensi bahaya sebesar 18 yang termasuk dalam kategori berbahaya. Redesain dilakukan dengan perbaikan teknis berupa penggantian mekanisme troli menjadi adjustable, serta pengaturan ulang dimensi meja kerja berdasarkan persentil ke-50 data antropometri. Kemudian dilakukan simulasi dan penilaian ulang, dimana skor bahaya turun menjadi 6 yang menunjukkan efektivitas tindakan pengendalian.
Rancang Bangun Alat Pembengkok Pipa (Pipe Bending Tools) Untuk Produk Project Base Learning Meja dan Kursi Mochammad Karim Al Amin; Anggara, Dika; Ruddianto, Ruddianto; Restu Widodo, Eriek Wahyu; Amrullah, Haidar Natsir; Rachman, Arif; Aprilian, Elham
Jurnal Teknologi Maritim Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jtm.v7i1.3

Abstract

Project Base Learning merupakan metode pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya membuat sebuah produk atau layanan jasa sebagai bahan dalam penguasaan kompetensi. Metode pembelajaran ini sudah dilaksanakan hampir diseluruh jenjang pendidikan, terutama pada Perguruan Tinggi Vokasi. Karena dalam Pendidikan Vokasi diperlukan kompetensi atau skill bagi lulusannya agar siap terjun di Industri setelah lulus. Dalam menunjang Project Base Learningdi PPNS, maka dilakukan Rancang Bangun untuk Alat Pembengkok Pipa. Alat ini nanti akan digunakan untuk proses pembengkokkan bagian-bagian dari kursi dan meja yang merupakan output dari Project Base Learning pada mahasiswa semester awal. Perancangan alat pembengkok pipa (pipe bending tools) direncanakan dengan menggunakan tenaga manual dengan fokus pada kemudahan alat untuk dibongkar pasang serta pengerjaan pembengkokan pipa yang diletakkan pada jalur di alat kemudian ditekan dengan roda pemutar atau roller yang bertujuan untuk mendapatkan radius pipa yang diinginkan. Dasar alat roll menggunakan pelat dengan bentuk setengah lingkaran yang dilakukan proses permesinan bubut untuk jalur pipa dan juga roda pemutar yang dihubungkan dengan pegangan dan housing sebagai tempat untuk memberikan tenaga manual. Ukuran roda pemutar terdapat dua variasi yaitu pipa dengan ukuran diameter luar 22 mm dan 25 mm. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses pembengkokan pipa dengan tenaga manual. Dari desain dan alat yang telah dibuat kemudian dilakukan percobaan, hasil percobaan alat tersebut mampu membengkokan pipa sesuai dengan standard atau ukuran yang telah ditentukan dengan bentuk yang presisi, serta hasil percobaan tersebut telah dibuat sebuah produk meja dan kursi yang juga menjadi luaran dari Project Base Learning.
Analisis Postur Kerja Menggunakan SNI 9011-2021 Pada Pekerjaan Pengelasan Di Perusahaan Galangan Kapal Liesdiani, Rosalinda; Amrullah, Haidar Natsir; Subekti, Arief; Triarditya, Yuniar
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v3i1.38

Abstract

Perusahaan galangan kapal perlu meningkatkan kinerjanya dalam hal efisiensi dan kualitas salah satunya adalah pekerjaan pengelasan. Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja (GOTRAK) merupakan risiko ergonomi berupa keluhan atau nyeri dikarenakan adanya cedera dan gangguan pada otot, tendon, sendi, syaraf, dan jaringan lunak lainnya. Penelitian ini akan dilakukan kepada 20 orang pekerja pengelasan dan ditemukan sebanyak 5% pekerja mengalami tingkat risiko keluhan GOTRAK tinggi, sebanyak 60% tingkat risiko keluhan sedang, dan 35% mengalami tingkat risiko ringan. Untuk itu perlu dilakukan penilaian tingkat risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) dan upaya pengendalian bahaya tersebut. Dalam penelitian ini akan dianalisa dengan SNI 9011 Tahun 2021 yang memuat metode penilaian identifikasi keluhan dengan GOTRAK dan penilaian postur tubuh ergonomi berupa Daftar Periksa Potensi Bahaya Faktor Ergonomi (Lampiran D). Berdasarkan pada hasil observasi penilaian Lampiran D tersebut terdapat 70% pekerja mendapatkan skor diatas atau sama dengan 7 dan 30% pekerja mendapatkan skor diatas 3, yang berarti berbahaya dan perlu dikaji lebih jauh dan diperbaiki. Untuk itu penulis melakukan penambahan kursi dan mendapatkan penurunan skor 2,5-5. Oleh karena itu penambahan fasilitas kerja berupa kursi pengelasan yang telah dilakukan dapat menurunkan risiko keluhan MSDs pekerja pengelasan.
Evaluasi Gangguan Otot Rangka pada Pekerjaan Manual Material Handling dengan Pendekatan Composite Lifting Index Annaufal, Sultan Syafiq; Amrullah, Haidar Natsir; Santoso, Mochamad Yusuf
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v3i1.48

Abstract

Occupational diseases are health problems that can be caused by work and the work environment. One such work activity that can lead to occupational diseases is the manual loading of bags and palletizing, which is a process known as Manual Material Handling. This process involves lifting, lowering, pushing, pulling, and carrying objects by hand. A survey using SNI 9011: 2021 on bag loading and palletizing work revealed a high risk of musculoskeletal disorders at 41%, a moderate risk at 33%, and a low risk at 26%. To address these musculoskeletal complaints, an analysis of Manual Material Handling using the Composite Lifting Index was conducted, as this work involves multiple tasks. The Composite Lifting Index analysis yielded a value of ∞, indicating the work is hazardous. In response to the Manual Material Handling assessment, recommendations, such as modifying the conveyor to align with the anthropometry of Indonesian men, hydraulic adjustment of pallets, and posture improvement during palletizing, are suggested
Penilaian Risiko Kegagalan Gantry Crane Menggunakan Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) dan Fishbone Diagram Qurratuláini, Nurul Faridah; Khairansyah, Mades Darul; Amrullah, Haidar Natsir
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v3i1.56

Abstract

Gantry crane adalah alat bantu utama untuk mengangkat dan memindahkan beton pada proses produksi beton di perusahaan manufaktur yang beroperasi selama 24 jam per hari. Penggunaan alat bantu gantry crane secara terus-menerus dapat menyebabkan kegagalan komponen sehingga menghambat proses produktivitas. Menurut data kegagalan komponen yang dimiliki perusahaan diketahui bahwa gantry crane mengalami kegagalan sebanyak 73 kali dari tahun 2021 hingga 2023. Tujuan penelitian ini melakukan analisis kegagalan pada gantry crane untuk mengurangi risiko bahaya apabila terjadi kegagalan beroperasi. Maka dari itu, diperlukan analisis kegagalan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fishbone Diagram. Metode FMEA digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan dan mengetahui nilai Risk Priority Number (RPN) pada komponen gantry crane sedangkan fishbone diagram untuk menemukan kemungkinan penyebab masalah atau faktor-faktor berdasarkan komponen dengan RPN tertinggi yang dapat mempengaruhi masalah dan mempermudah dalam menentukan rekomendasi. Penyusunan metode FMEA didapat bahwa komponen pada gantry crane yang memiliki nilai RPN tertinggi adalah motor hoist dengan mode kegagalan bearing aus diperoleh nilai RPN sebesar 120. Setelah itu, berdasarkan komponen dengan RPN tertinggi tersebut dianalisis lebih lanjut menggunakan fishbone diagram dan ditemukan 8 faktor yang menjadi akar penyebab bearing aus pada motor hoist. Faktor-faktor tersebut adalah man, method, machine, materials, measurements, management, maintenance, dan environment.