Kejadian Kegawatdaruratan ini dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja termaksuk di sekolahan. Angka kejadian cedera di sekolah secara nasional sebesar 6,5% sedangkan cedera usia 5-14 tahun sebesar 1,2%. Sedangkan menurut World Health Organization (WHO) sekitar 1.737 anak berusia sekolah dirawat karena tersedak (Choking) sebesar 59,5% terkait makanan, 31,4% benda asing. Guru adalah orang yang terdekat sebagai pendidik, pendamping anak disekolah menjadi bagian penolong pertama bagi mereka. Sehingga penting untuk guru mengetahui dan mampu melakukan cara penanganan jika terjadi Choking pada anak di sekolah. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah penyuluhan dan pelatihan dilakukan agar para guru memiliki dasar pengetahuan yang cukup serta mampu dalam melakukan penanganan. Untuk membantu dan sebagai pengingat guru akan diberikan modul panduan dalam melakukan penaganan Choking pada anak. Evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan kegiatan ini terdiri dari evaluasi awal, evaluasi proses, dan evaluasi akhir dengan menggunakan pre-test dan post-test. Berdasarkan data hasil pengamatan pre-test, sebagian besar guru cukup paham akan cara penaganan Choking sebesar 53,2%. Dari hasil post-test menunjukan adanya peningkatan guru memiliki pengetahuan dan paham tentang penaganan Choking sebesar 69,3%. Simpulan, terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman guru cara penaganan awal kejadian Choking di lingkungan sekolah SDN 31 Pasie Kandang Kelurahan Pasie Nantigo Kota Padang.