Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Determinan Kejadian Hipertensi pada Masyarakat di Wilayah PLTU II Desa Tani Indah Humaera, Isna; Idrus, Muh.; Ali, Leniarti
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v2i2.255

Abstract

Kejadian hipertensi dapat mengakibatkan angka kesakitan setiap tahun mengalami peningkatan, khususnya di Wilayah PLTU II Desa Tani Indah Kabupaten Konawe. Data pada tahun 2019 jumlah penderita hipertensi sebanyak 56 kasus, tahun 2020 sebanyak 68 kasus sedangkan pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebanyak 82  kasus. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat di wilayah PLTU II di Desa Tani Indah Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif observasional dengan desain Cross Sectional Study. Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat usia 30 tahun keatas sebanyak 168 orang dengan sampel sebanyak 63 orang menggunakan metode Proporsional Random Sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebisingan memperoleh nilai X2 hitung > X2 tabel (21,481 > 3,841), pola makan memperoleh nilai (26,250 > 3,841) dan aktivitas fisik memperoleh (16,777 > 3,841). Dapat disimpulkan bahwa kebisingan, pola makan dan aktivitas fisik memiliki hubungan terhadap kejadian hipertensi. Diharapkan kepada pihak Puskesmas Kapoiala dapat melakukan penyuluhan terhadap masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat dan perilaku olahraga untuk mencegah terjadinya  hipertensi.
Faktor Risiko Kekerasan Seksual pada Anak Usia 5-17 Tahun di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari Hasmawati; Saafi, La Ode; Ali, Leniarti
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v3i1.344

Abstract

Kekerasan seksual layaknya fenomena gunung es, yang terlihat jauh lebih kecil daripada yang tampak di permukaan, hal ini diakibatkan rasa takut oleh ancaman dan rasa malu melaporkan kejadian tersebut. Data RS Bhayangkara Kendari pada tahun 2020 kasus kekerasan seksual berjumlah 89 kasus , tahun 2021 sebesar 100 kasus dan tahun 2022 berjumlah 75 kasus, korbannya adalah anak perempuan dengan usia rata-rata 5-17 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kekerasan seksual pada anak usia 5-17 tahun di RS Bhayangkara Kendari. Jenis penelitian ini kuantitatif, pendekatan Case Control Study. Populasi 75 dengan sampel berjumlah 48 Kasus dan 48 Kontrol, Matching Umur dan Pendidikan orang tua. Teknik pengambilan sampel Simple Random Sampling. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan tentang Pendidikan nilai OR = 3,647 dengan LL= 1,570 dan UL = 8,470. Komunikasi orang nilai OR = 2,870 dengan nilai LL = 1,236 dan UL = 6,665 terhadap kekerasan seksual pada anak usia 5-17 tahun di RS Bhayangkara Kendari.Kesimpulan bahwa pengetahuan orang tua tentang Pendidikan seks berisiko 4 kali dan Komunikasi orang tua berisiko 3 kali kepada anak mengalami kekerasan seksual. Diharapkan kepada DPPA, RS Bhayangkara Kendari dan masyarakat untuk memberikan edukasi terkait pendidikan seks usia dini pada anak untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak.
Faktor-Faktor yang Berhubungan Penyakit DBD pada Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Yanti, Fitri; Ali, Leniarti; Violita, Risa Dwi
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v3i1.386

Abstract

Penyakit DBD di Kecamatan Puuwatu pada tahun 2022 sebanyak 68 kasus atau 41% dan menjadi wilayah dengan kejadian DBD tertinggi diwilayah Sulawesi Tenggara. Kasus DBD diwilayah Kecamatan Puuwatu terbagi pada 6 kelurahan.  Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kuantitatif dengan desain Cross sectional study. Jumlah populasi adalah 8169 Kepala Keluarga dengan jumlah sampel sebanyak 99 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Proportional random sampling dan metode analisis uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kuat tempat penampungan air (X2 hitung = 11,006 dan φ = 0,626), ada hubungan kuat pelaksanaan 3M plus (X2 hitung = 9,024 dan φ = 0,649) dan ada hubungan sedang kepadatan hunian (X2 hitung = 4,022 dan φ = 0,402) dengan kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue. Kesimpulan penelitian ialah ada hubungan kuat antara tempat penampungan air dan pelaksanaan 3M plus serta ada hubungan sedang antara kepadatan hunian dengan kejadian penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu. Diharapkan kepada pihak puskesmas dapat mengembangkan program pencegahan penyakit DBD dan memberikan pendidikan kesehatan sebagai promosi kesehatan yang mendidik dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Amalia, Nazli; Surianto, Toto; Ali, Leniarti
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v3i2.431

Abstract

Sanitasi buruk dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. data menunjukkan tahun 2019 sebanyak 883 kasus, tahun 2020 sebanyak 473 kasus, dan pada tahun 2021 669 kasus. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian Cross Sectional Study, Sampel Pada penelitian ini berjumlah 99 responden, dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Metode analisis menggunakan Uji Statistik Chi Square dan Uji Phi Cramer’s. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan sangat kuat antara sarana air bersih dengan kejadian diare, ada hubungan sangat kuat antara pengelolaan tempat sampah dengan kejadian diare, ada hubungan sedang antara sarana jamban keluarga dengan kejadian diare dan ada hubungan sedang antara higiene dan sanitasi makanan dengan kejadian diare di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari. Diharapkan bagi masyarakat dan pihak Puskesmas Puuwatu meningkatkan pemahamannya mengenai pentingnya kesehatan utamanya kesehatan lingkungan serta turut ikut memahami pentingnya penanganan penyakit diare dan memberi dukungan pada masyarakat untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya diare.
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Masyarakat di Desa Lambakara : Indonesia Febrianto, Samsul; Titi Saparina L; Ali, Leniarti
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v3i2.436

Abstract

Data penyakit hipertensi di Puskesmas pada tahun 2020 sebanyak 538 kasus, tahun 2021 sebanyak 584 kasus dan tahun 2022 sebanyak 866 kasus. Tujuan penelitian Untuk mengetahui faktor-faktor yang behubungan dengan kejadian penyakit hipertensi pada masyarakat usia 41-65 tahun Di Desa Lambakara Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan. Jenis penelitian adalah kuantiatif dengan menggunakan rancangan Cross Sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah 219 KK dengan sampel sebanyak 73 KK dengan cara Simpel Random Sampling. Analisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan kejadian hipertensi P-Value (0,000), ada hubungan signifikan antara pola makan dengan kejadian hipertensi P-Value (0,006), ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada masyarakat usia 41-65 tahun di Desa Lambakara Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan dengan P-Value (0,0014). Diharapkan bagi puskesmas diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat khususnya upaya pencegahan hipertensi.
Edukasi Melalui Penyuluhan Dan Pemberdayaan Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Niitanasa Kecamatan Lalonggasumeto Kabupaten Konawe Ali, Leniarti; Yasmin, Laode Muhammad; Sucitra, Arta Yuni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmba.v3i1.732

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir. Periode 0-24 bulan usia anak merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan sehingga disebut dengan periode emas. Salah satu Desa Di Wilayah Kerja Kecamatan Lalonggasumeeto memiliki jumlah balita stunting terbanyak dan di dukung data dari hasil Kegiatan PBL Mahasiswa Sarjana S1 Kesehatan Masyarakat Mahasiswa, fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Mandala Waluya, Universitas Mandala Waluya Tahun 2023 diperoleh data angka stunting yang cukup tinggi di Desa Niitanasa yang berjumlah 35 Balita, angka ini lebih tinggi dibandingkan 2 Tahun sebelumnya. Tingginya angka stunting di Desa Niitansa dikarenakan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pemberian pola makan yang benar pada balita, pemenuhan gizi pada 1000 HPK, serta masih kurangnya pemanfaatan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan secara maksimal oleh masyarakat dan kurangnya kader posyandu terlatih. Solusi yang ditawarkan kepada mitra yakni Penyuluhan kesehatan kepada Ibu Hamil dan Balita tentang pencegahan Stunting dan 1000 hari pertama kehidupan hingga anak usia 2 Tahun, Pelatihan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan melalui pengukuran status gizi dengan penggunaan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan,Pelatihan Ibu Rumah Tangga tentang stunting mulai dari persiapan, pendataan pencatatan tumbuh kembang balita sampai pada pelaksanaan posyandu setiap bulan. Target luaran dari kegiatan PKM ini adalah peningkatan pengetahuan Ibu Hamil dan Balita tentang pencegahan stunting, Peningkatan Keterampilan ibu hamil dan balita danIbu Rumah Tangga melalui kegiatan pelatihan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan melalui KPSP, Peningkatan Keterampilan Ibu Rumah Tangga tentang stunting mulai dari persiapan, pendataan pencatatan tumbuh kembang balita sampai pada pelaksanaan posyandu setiap bulan dan Peningkatan keterampilan ibu Rumah Tangga dalam memberikan penyuluhan Kesehatan kepada masyarakat khususnya masalah stunting pada anak balita.
Analisis Determinan Diabetes Melitus Tipe II Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Nambo Putri, Airin; Nurlila, Ratna Umi; Ali, Leniarti
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/

Abstract

Diabetes melitus di Kota Kendari mengalami peningkatan kasus dalam tiga tahun terakhir. Puskesmas Nambo salah satu Puskesmas di wilayah pesisir yang mengalami kejadian diabetes tertinggi dengan jumlah kasus pada tahun 2022 tercatat 163 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan kejadian diabetes melitus tipe 2 pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Nambo. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian berjumlah 137 lansia. Teknik pengambilan sampel accidental sampling, jumlah sampel 58 lansia. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola makan dengan kejadian DM tipe 2 diperoleh hitung = 14,752. obesitas dengan kejadian DM tipe 2 diperoleh hitung = 5,842. aktivitas fisik dengan kejadian DM tipe 2 diperoleh hitung = 4,859. riwayat hipertensi dengan kejadian DM tipe 2 diperoleh hitung = 5,595. Sehingga, disimpulkan bahwa pola makan, aktivitas fisik, obesitas dan riwayat hipertensi merupakan determinan kejadian DM tipe 2 pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Nambo. Saran dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pihak puskesmas agar lebih memperhatikan upaya promotif dan preventif terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2 khususnya pada lansia
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tomia Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi Ningsih, Darnovia; Noviyanti, Wa Ode Nova; Ali, Leniarti
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Wilayah Kerja Puskesmas Tomia yang setiap tahun mengalami peningkatan, yakni pada tahun 2020 kasus ISPA sebanyak 369 penderita, tahun 2021 kasus ISPA sebanyak 380, sedangkan pada tahun 2022 kasus ISPA meningkat menjadi 392. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tomia Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan desain Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 705 orang dengan jumlah sampel sebanyak 88 balita yang diambil secara Proportional Random Sampling. Metode analisis menggunakan Uji Chi-Square dengan kontigensi uji phi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kebiasaan merokok memperoleh nilai (X2hitung = 42,531 dan = 0,695), ventilasi rumah (X2hitung = 14,534 dan = 0,406) dan kelengkapan imunisasi (X2hitung = 21,965 dan = 0,500). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan kuat antara kebiasaan merokok, ada hubungan sedang ventilasi rumah, dan ada hubungan sedang kelengkapan imunisasi dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tomia. Diharapkan agar ibu balita lebih memperhatikan balitanya agar terhindar dari paparan asap rokok, membuka jendela setiap hari agar cahaya dapat masuk dan jika ada yang terkena ISPA untuk menjaga kontak langsung terhadap bayi.
Penyuluhan dan Pemanfaatan Obat Tradisional dalam Aplikasi Herbal Instan dan Tanaman Obat Keluarga di Desa Wonua Jaya, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan Isrul, Muhammad; Andriani, Rina; Said, Asbath; Ningtias, Dwi Wulandari; Ali, Leniarti; Achmad, Bromo Kusuma; Rahmadani, Ulfa Novianti; Puriandani, Ketut Ayu; Syifa, Fadhil Nur; Mustikawati, Wd Ifan; Farisyah, Astrid Riski; Andiska, Lucky; Septiarini, Nur Afnisa; Septiana, Elma
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i2.513

Abstract

Obat tradisional adalah ramuan yang terdiri atas bahan-bahan dari tumbuhan, hewan, mineral, atau sari yang diracik untuk dikonsumsi serta dipercaya secara turun-temurun oleh masyarakat mampu mengobati penyakit. Obat tradisional juga disebut obat herbal karena bahan-bahannya berasal dari alam. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Desa Wonua Jaya tentang pemanfaatan tanaman TOGA sebagai obat tradisional, termasuk manfaat dan khasiatnya. Metode yang digunakan meliputi pendampingan pembuatan TOGA berupa pemilihan tanaman obat, penyiapan lahan, dan budidaya tanaman, sosialisasi kegiatan kepada masyarakat, penyuluhan tentang obat tradisional, serta praktik pembuatan minuman kesehatan berbahan kunyit dan asam untuk meningkatkan imunitas tubuh. Evaluasi kegiatan dilakukan menggunakan prates dan pascates untuk mengukur pemahaman masyarakat sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat tentang pengertian, keuntungan, dan kerugian obat tradisional, jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan, serta cara pengolahannya. Kegiatan ini memberikan dampak positif berupa peningkatan kesadaran masyarakat tentang manfaat tanaman TOGA sebagai solusi kesehatan yang berkelanjutan.
Hubungan Pola Makan, Pola Asuh dan Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi pada Balita di Desa Niitanasa Kecamatan Lalonggasumeeto Tahun 2024 Ali, Leniarti; Yasmin, Laode Muhamad; Saparina, Titi; Noviati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/mdt54h46

Abstract

Kurang gizi yang terjadi pada awal masa kanak-kanak memiliki konsekuensi yang serius. Anak yang mengalami gizi kurang cenderung mengalami sakit yang lebih parah. Terdapat hubungan kuat antara kurus pada anak dengan kematian pada anak. Kurus pada anak Balita menyumbang kematian sebesar 4,7 persen atau 2 juta kematian dari seluruh kematian anak Balita di dunia. Hasil survei pendahuluan terdapat anak yang mengalami kekurangan gizi sebanyak 15 orang anak yang tersebar di 4 Desa yang ada di Kecamatan Lalonggasumeeto dan terbanyak berada di Desa Niitanasa berjumlah 7 Anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan pola asuh anak dengan status gizi balita di Desa Niitanasa Kecamatan Lalonggasumeeto. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dengan jumlah populasi sebanyak 58 responden dan sampel yang diambil adalah 35 responden. Teknik analisis data menggunakan teknik statistik inferensial, dengan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian yang diperoleh ada hubungan yang signifikan antara Pola Makan (p-value = 0. 004), pola asuh (p-value = 0.009), pengetahuan (p-value = 0.002) dengan status gizi pada balita di Desa Niitanasa Kecamatan Lalonggasumeeto. Bagi pihak puskesmas diharapkan bisa memberikan sosialisasi yang lebih komprehensif tentang upaya pencegahan Gizi Kurang terutama kepada keluarga yang tergolong berpendapatan rendah.