Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HYPOGLYCEMIC EFFECT TEST OF ETHANOLIC EXTRACT OF BALIGO SEEDS (BENINCASA HISPIDA (THUMB.) COGN.) ON WHITE MALE RATS WISTAR STRAIN WITH ALLOXAN INDUCTION Maryati, Dina; Sarimanah, Jamilah; Herdwiani, Wiwin; Zamzani, Irfan
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v11i2.668

Abstract

Baligo is native of tropical regions in Indonesia known as a large gourd or pumpkin. Baligo among others contain carbohydrates, glycosides, alkaloids, phytosterols, gums and mucilago, saponins, proteins and free amino acids, and flavonoids. Chemical constituents in seed baligo which is thought to have anti-diabetic activity of flavonoids and saponins. This study aims to determine the hypoglycemic effect of ethanolic extract of baligo seeds (Benincasa hispida (Thumb.) Cogn.) and find out what the larger dose of ethanolic extract of baligo seeds (Benincasa hispida (Thumb.) Cogn.) the greater hypoglycemic effect on white male rats strain wistar with alloxan induction. This study used a method in which alloxan induced rats were divided into five treatment groups that each group consisted of five rats. Group I as a negative control (CMC 0.5%), Group II as a positive control (glibenclamide) at a dose of 0.09 mg/200 g BB rats, and Group III, IV, V given doses of ethanol extract of seeds baligo 4.10 mg/200 g BB rast, 8.21 mg/200 g BB rats, 16.42 mg/200 g BB rats. All groups alloxan induced on day 0 (after fasting 16 hours) intraperitoneally. Examination of blood sugar levels performed on days 4 and 8 after administration of the test preparation. Statistical analysis showed that the greater the dose of ethanolic extract of baligo seeds (4.10 mg/200 g BB rats, 8.21 mg/200 g BBrats, 16.42 mg/200 g BB rats) was not the greater hypoglycemic effect on white male rats wistar strain with alloxan induced 
Antibacterial activity of Cassia alata stems ethanol extract against Staphylococcus aureus Mar'ie, Ahmad Mahdi; Zamzani, Irfan; Nashihah, Siti
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo Vol 10 No 1 (2022): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.api.2022.10.1.5462

Abstract

Background: Cassia alata leaves, also known as petai cina or gelinggang in Indonesia, are commonly used to treat skin ailments. Objective: The purpose of this study is to test whether stem of C. alata has antibacterial activity against Staphylococcus aureus. Methods: C. alata stems were extracted using an ultrasound-assisted extraction method. For antibacterial activity, disc diffusion was used with extract concentrations of 25%, 50%, 75%, and 100%. Results: The inhibition zones of the ethanol extract of C. alata stems at 25%, 50%, and 75% concentrations were 17.6 mm, 21 mm, and 22.6 mm, respectively, with the highest inhibition zone at 100% concentration at 25 mm. Conclusion: The ethanolic extract of C. alata stems has a strong inhibitory effect on Staphylococcus aureus.
Antibacterial activity of ethanol extract of limpasu (Baccaurea lanceolata) pericarpium with the ultrasound assisted extraction method against Propionibacterium acne Ulpah, Rusmili; Nashihah, Siti; Zamzani, Irfan
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo Vol 11 No 1 (2023): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.api.2023.11.1.6393

Abstract

Background: Acne, a prevalent skin condition, can arise from factors such as an unhealthy lifestyle, dietary habits, hormonal imbalances, and bacterial infections. Propionibacterium acnes is a notable bacterium responsible for acne. In South Borneo, the pericarpium of the limpasu plant (Baccaurea lanceolata) is traditionally used to treat acne. Objective: This study aims to scientifically validate the empirical antibacterial effects of limpasu pericarpium against Propionibacterium acnes, as reported by the communities in South Borneo. Methods: The ultrasound-assisted extraction (UAE) method was utilized to extract compounds from limpasu pericarpium. The antibacterial activity of the limpasu pericarpium extract was evaluated using the disc diffusion method at concentrations of 20%, 40%, 60%, 80%, and 100% w/v. Clindamycin served as the positive control, and 1% DMSO was the negative control. Results: The lowest concentration (20%) fell within the strong activity category, producing a clear zone diameter of 18.76 mm. Higher concentrations (40%, 60%, 80%, and 100%) demonstrated more potent antibacterial effects, with inhibition zones of 23.23 mm, 26.06 mm, 26.93 mm, and 27.33 mm, respectively. Notably, 60% to 100% concentrations exhibited greater inhibitory effects than the positive control, clindamycin, which had an inhibition zone of 25.23 mm. Conclusion: The study confirms the antibacterial properties of limpasu pericarpium against Propionibacterium acnes, supporting the traditional claims of its efficacy by the South Borneo communities.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN BANGKAL (Nauclea subdita) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Monica, Cahya; Zamzani, Irfan; Siti Nashihah
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 7 No 2 (2024): JIFI : Special edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v7i2.2129

Abstract

Tumbuhan Bangkal (Nauclea subdita) merupakan tumbuhan khas di bagian selatan Pulau Kalimantan. Dalam kehidupan sehari-hari, daun bangkal digunakan untuk mengobati bisul, luka, sakit gigi, demam dan diare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengukur aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun bangkal terhadap Staphylococcus aureus dengan menggunakan metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE). Daun bangkal diekstraksi dengan ekstraksi bantuan UAE menggunakan pelarut etanol 96%. Aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Pengujian zona hambat antibakteri ekstrak daun bangkal terhadap bakteri Staphylococcus aureus memiliki efek atau berbeda secara signifikan dengan konsentrasi masing-masing 40%, 60%, 80%, 100% dan menghasilkan aktivitas antibakteri dengan zona hambat berturut-turut 12,7±0,06 mm, 13,9±0,00 mm, 15±0,00 mm, 16±0,00mm. Hasil pemeriksaan aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun bangkal dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus pada konsentrasi 40% dengan diameter zona hambat 12,7 mm dan yang tertinggi pada konsentrasi 100% dengan diameter zona hambat 16,00 mm.  Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun bangkal memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yang memiliki zona hambat dengan kategori sedang hingga kuat.
Sosialisasi Obesitas dan Pencegahannya dengan Infused Water pada Usia Remaja di SMK Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin Latifah, Nor; Sa’adah, Hayatus; Zamzani, Irfan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 12 (2024): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i12.742

Abstract

Indonesia menghadapi transisi epidemiologi, yaitu terjadinya perubahan beban penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular (PTM). Penyakit menular menjadi penyebab kematian dan kecacatan terbesar di Indonesia disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup yang tidak sehat, atau yang juga dikenal dengan istilah faktor risiko perilaku PTM, memberikan dampak bagi kesehatan salah satunya adalah terjadinya obesitas. Obesitas pada remaja ditandai dengan berat badan yang relatif berlebihan bila dibandingkan dengan usia atau tinggi badan. Adapun beberapa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud obesitas, kemudian untuk mengetahui apa penyebab dari obesitas, dan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan infused water. Metode yang digunakan dalam psikoedukasi ini adalah dengan metode eksperimen dengan desain pre-test post-test control group design. Dalam kegiatan ini pre-test dan post-test didesain dalam bentuk angket atau kuesioner. Kesimpulannya dengan melihat hasil pre-test dan pos-test yang dilakukan bahwa siswa SMK Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin memahami makna obesitas, kemudian siswa mengetahui penyebab obesitas diantaranya yaitu pola makan yang tidak tepat, pola aktivitas fisik yang kurang dan faktor lain seperti genetik. Serta siswa telah memahami yang dimaksud dengan infused water sebagai cara penanggulangan obesitas.
Edukasi Penyakit Gastritis Sejak Dini: Cegah Sakit Ciptakan Fokus Belajar di Lingkungan SMP Negeri 6 Banjarbaru Sa'adah, Hayatus; Latifah, Nor; Zamzani, Irfan; Ahdyani, Risa; Dewi, Retna Eka; Padjrin, Muhammad Awaluddin; Makki, Makki; Mahmudah, Mahmudah; Azzahra, Maulida
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 6 (2024): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i6.1244

Abstract

Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk memberikan edukasi tentang definisi, penyebab, gejala dan terapi farmakologi atau non-farmakologi dari penyakit gastritis pada remaja sejak dini untuk pencegahan sehingga dapat meningkatkan fokus belajar. Metode yang digunakan adalah metode KIE (Konseling Informasi dan Edukasi) oleh Dosen dan Mahasiswa S1 Farmasi/Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, dilaksanakan secara offline di SMPN 6 Banjarbaru. Berdasarkan hasil KIE kepada Siswa SMPN 6 Banjarbaru, mereka sudah mengetahui penyakit Gastritis dengan nama lain Maag, Sebagian besar pernah mengalami gastritis disebabkan karena tidak sarapan agar sampai ke sekolah tepat waktu. Dengan adanya KIE ini, siswa lebih memahami penyakit gastritis, pengobatan dan pencegahannya.
Edukasi pencegahan diare dan pembuatan hand sanitizer di panti asuhan Ar-Risalah Banjarmasin Sazali, Ahmad; Supar, Evania Elianti; Fauzi, Yuniarti Erisha; Yolanda, Yolanda; Ahdyani, Risa; Wibowo, Joko Priyanto; Zamzani, Irfan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v%vi%i.27134

Abstract

AbstrakBakteri menjadi satu penyebab terjadinya infeksi. Organ saluran pencernaan merupakan bagian yang sering terinfeksi. Escherichia coli beberapa diantaranya berada pada saluran pencernaan, namun yang bersifat patogen dapat menyebabkan diare. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan terhadap pencegahan diare dan peningkatan ketrampilan pembuatan hand sanitizer bagi mitra di panti asuhan yayasan Ar-Risalah Banjarmasin. Metode yang diberikan berupa pendidikan kesehatan dengan rangkaian pemaparan materi mengenai bahaya dan pencegahan diare serta pelatihan pembuatan sedian gel hand sanitizer. Kegiatan ini diikuti orang warga panti asuhan Ar-Risalah sebanyak 15 orang pada 23 Maret 2024. Hasil kegiatan berupa tingkatan pengetahuan tentang bahaya dan pencegahan diare terdiri atas berpengetahuan yang baik sebanyak 6 orang (41%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 6 orang (39%) serta berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (20%) pada peserta pengabdian masyarakat dan ketrampilan pembuatan sediaan hand sanitizer peserta mulai trampil. Produk sediaan gel hand sanitizer dapat dimanfaatkan dalam mencegah kasus diare dan mampu meningkatkan hidup sehat. Kata kunci: diare; hand sanitizer; panti asuhan Abstract Bacteria are one cause of infection. The organs of the digestive tract are the parts that are often infected. Some of Escherichia coli are located in the digestive tract, but those that are pathogenic can cause diarrhea. The purpose of community service activities is to increase knowledge about diarrhea prevention and improve hand sanitizer making skills for partners at the Ar-Risalah Banjarmasin foundation orphanage. The method provided was in the form of health education with a series of material presentations on the dangers and prevention of diarrhea as well as training in making hand sanitizer gel preparations. This activity was attended by 15 residents of the Ar-Risalah orphanage on March 23, 2024. The results of the activity in the form of a level of knowledge about the dangers and prevention of diarrhea consisted of 6 people (41%) who had good knowledge and 6 people (39%) who had sufficient knowledge and 3 people (20%) who had less knowledge in community service participants and the skills in making hand sanitizer preparations for participants began to be skilled. Hand sanitizer gel preparations can be used to prevent diarrhea cases and be able to improve healthy living. Keywords: diarrhea; hand sanitizer; orphanage
Antibacterial activity of Sappan (Caesalpinia sappan L.) wood methanol extract against Staphylococcus epidermidis Atunnisa, Waro; Zamzani, Irfan; Nashihah, Siti
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 20 No. 1: March 2023
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v20i1.21900

Abstract

The entry and proliferation of microorganisms, such as bacteria, cause skin infections. One of the bacteria that causes skin infections is Staphylococcus epidermidis. Sappan (Caesalpinia sappan L.) wood has been known to have various pharmacology activities, one of which is antibacterial, so its activities need to be developed and improved. This study aimed to determine the activity of the methanol extract of Sappan (C. sappan L.) wood as an antibacterial against S. epidermidis. This research was conducted by extracting Sappan wood powder with 96% methanol as solvent using the Ultrasound-Assisted Extraction (UAE) method and testing for antibacterial activity with concentrations of 25%, 50%, 75% and 100% using the disc method. Results showed that the methanol extract of Sappan wood had an antibacterial activity; the highest inhibition zone at a concentration of 75% was 29.25 mm. Sappan wood was expected to be a promising alternative therapy for overcoming acne problems and can increase economic value for the wider community.