Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Natural dye plants for buton woven fabric in Wabula Village, Buton District Birman, Birman; Andarias, S. Hafidhawati; Slamet, Agus
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi dan Biologi Vol 7, No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/biolokus.v7i1.1365

Abstract

This study aims to document the species and parts of plants, processing, and colours produced in the dyeing process of Buton woven fabrics. The research was conducted in July-October 2019. The method used was descriptive-qualitative through observation and interviews with 30 weaving crafters in Wabula Village, Buton Regency. Data were analysed by descriptive analysis. The results showed that the plants used were the leaves and stems of tarum (Indigofera tinctoria L.) to get blue colour, jackfruit stems (Artocarpus heterophyllus L.) to get brown colour, noni roots (Morinda citrifolia L.) to get light red colour, turmeric rhizome (Curcuma longa L.) to get light yellow and reddish brown, stems and roots of bitti (Vitex cofassus R.) to get yellow colour, and bark of mahogany (Swietenia mahagoni (L.) Jacq) to get reddish brown colour. The colours were obtained through the steps of dyeing woven fabrics consisting of extraction of materials by fermentation or boiling methods, mordanting, dyeing, and colour fixation. The four types of fixators used are acetic acid, iron (Fe), lime, and  alum. The motifs formed on Buton fabrics have their own meanings and uses for the Wabula people.
GERAKAN PEDULI LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN SAMPAH DI DAERAH PESISIR KABUPATEN BUTON SELATAN Aba, La; Ardyati, Dyah Pramesthi Isyana; Andarias, S. Hafidhawati; Akmal, Dhea Harsyanti
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2022): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.705 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v5i4.4189

Abstract

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, pemerintah daerah Kabupaten Buton Selatan bekerja sama dengan program studi Pendidikan Biologi mengajak masyarakat pesisir untuk bersama-sama membersihkan sampah di lingkungan pesisir desa Jaya bakti dan desa Wawoangi. Kegiatan ini terdiri atas tiga tahap, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat pesisir dalam menjaga kebersihan lingkungan pesisir. Kegiatan ini melibatkan seluruh masyarakat pesisir desa Jaya Bakti dan desa Wawoangi, serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Selatan. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat pesisir akan pentingnya membuang sampah di tempat sampah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya permintaan pembuangan sampah di beberapa titik yg dapat dijangkau oleh masyarakat.
Pelatihan Penggunaan Peralatan Laboratorium untuk Meningkatkan Pemahaman dan Keterampilan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Andarias, S. Hafidhawati; Fitriani B; Onde, Mitrakasih La Ode; Ferriyanti; Sapna Pertiwi
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 2 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.472

Abstract

Pembelajaran IPA merupakan salah satu bidang yang membutuhkan pembelajaran di laboratorium. Pembelajaran daring yang diterapkan selama pandemi Covid-19 belum dapat mengakomodir kebutuhan pelaksanaan praktikum secara efektif, salah satunya pada mata kuliah Konsep Dasar IPA SD. Hal ini dikarenakan tidak semua praktikum dapat dilakukan secara virtual. Selain itu, terdapat keterbatasan dalam mengakses dan menggunakan alat dan bahan di laboratorium. Oleh karena itu, pelatihan pengenalan dan penggunaan alat laboratorium perlu dilakukan agar dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang fungsi dan cara penggunaan alat laboratorium, melatih keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan eksperimen sederhana, dan memberikan wawasan tentang cara mengintegrasikan eksperimen dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan pelatihan meliputi sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Materi disampaikan dengan metode presentasi, tanya jawab, dan praktik oleh peserta. Pelatihan laboratorium ini terbukti meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa calon guru dalam penggunaan alat laboratorium IPA. Peningkatan skor rata-rata dari 56 menjadi 83 menunjukkan efektivitas metode pelatihan, yang diharapkan dapat berdampak positif terhadap pembelajaran IPA di masa depan. Dengan keterampilan yang diperoleh, mahasiswa akan lebih familiar dengan alat laboratorium dan lebih siap dalam mengajar IPA secara praktis dan interaktif.
Pelatihan Penggunaan Peralatan Laboratorium untuk Meningkatkan Pemahaman dan Keterampilan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Andarias, S. Hafidhawati; Fitriani B; Onde, Mitrakasih La Ode; Ferriyanti; Sapna Pertiwi
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 2 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.472

Abstract

Pembelajaran IPA merupakan salah satu bidang yang membutuhkan pembelajaran di laboratorium. Pembelajaran daring yang diterapkan selama pandemi Covid-19 belum dapat mengakomodir kebutuhan pelaksanaan praktikum secara efektif, salah satunya pada mata kuliah Konsep Dasar IPA SD. Hal ini dikarenakan tidak semua praktikum dapat dilakukan secara virtual. Selain itu, terdapat keterbatasan dalam mengakses dan menggunakan alat dan bahan di laboratorium. Oleh karena itu, pelatihan pengenalan dan penggunaan alat laboratorium perlu dilakukan agar dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang fungsi dan cara penggunaan alat laboratorium, melatih keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan eksperimen sederhana, dan memberikan wawasan tentang cara mengintegrasikan eksperimen dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan pelatihan meliputi sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Materi disampaikan dengan metode presentasi, tanya jawab, dan praktik oleh peserta. Pelatihan laboratorium ini terbukti meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa calon guru dalam penggunaan alat laboratorium IPA. Peningkatan skor rata-rata dari 56 menjadi 83 menunjukkan efektivitas metode pelatihan, yang diharapkan dapat berdampak positif terhadap pembelajaran IPA di masa depan. Dengan keterampilan yang diperoleh, mahasiswa akan lebih familiar dengan alat laboratorium dan lebih siap dalam mengajar IPA secara praktis dan interaktif.