Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Lingkungan

Konservasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Jawa di Kebun Raya Baturraden di Kawasan Bekas Hutan Produksi Terbatas Herawikan Mandiriati; Djoko Marsono; Erny Poedjirahajoe; Ronggo Sadono
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 14, No 1 (2016): April 2016
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1073.289 KB) | DOI: 10.14710/jil.14.1.33-38

Abstract

ABSTRAK Pengeloaan Kebun Raya Baturraden di Kawasan Hutan Produksi terbatas dapat menimbulkan permasalahan surface run off apabila penanganan lokasi tidak dilakukan secara konservatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi problematika Perubahan ekositem Hutan Produksi Terbatas yang bersifat homogen menjadi Kebun Raya Baturraden merupakan hutan heterogen. Dengan cara membuat PU (Petak Ukur) di zona pemanfaatan keluasan 77,4 Ha, sebanyak 109 PU (Petak Ukur) dengan ukuran 20x20 m, intensitas 5,5, jarak antar PU 1, 3 m. Hasil pengamatan   parameter yang menjadi pertimbangan ketinggian tanah antara 1076-760 Dpl, kelerengan tanah 12⁰-30⁰, kedalaman tanah < 85 Cm – 90<, erodibilitas tanah 0,43, jenis tanah Latosol Coklat dan curah hujan rata-rata 5.600 mm per tahun. Dari hasil pengamatan kawasan Kebun Raya Baturraden tanah mudah sekali terjadi   proses surface run off. Mengatasi dan merubah ekosistem dari hutan homogeny menjadi heterogen (1) penjarangan harus bertahap sesuai lahan yang akan dikelola, (2) Dengan kondisi tegakan pohon sangat rapat untuk melakukan tebangan sebaiknya menggunakan tebangan penerangan atau penjarangan jangan sampai tanah terbuka mengingat mempunyai curah hujan rata-rata 5.600 mm per tahun. (3) pada lokasi tertentu yang rawan terjadi erosi harus dibuat terasering untuk mengurangi terjadinya surface run off. Kata Kunci: Kebun Raya, Hutan Produksi terbatas surface run off, ekosistem ABSTRACTManaging Baturraden Botanical Garden in the Limited Production Forest Area can cause problems of surface run off if the location is not handled conservatively. This study aims to overcome the problem of ecosystem changes of the homogeneous Limited Production Forest to become Baturraden Botanical Garden which is heterogeneous forest by making PU (sample plots) in the utilization zone of 77.4 hectares in breadth, a total of 109 PU (sample plots) with a size of 20x20 m, intensity of 5.5, the distance between PU’s 1, 3 m. The parameters taken into consideration, as a result of observation, are the height of land between 1076-760 above sea level, land slope between 30⁰ 12⁰, land depth <85 cm - 90 <, soil erodibility 0.43, Brown Latosol soil type and an average rainfall of 5,600 mm per year. From the observation of Baturraden Botanical Garden area, it was observed that land surface run off processes easily occur. To overcome and change the ecosystem of the forest, from homogeneous to heterogeneous: (1) thinning should be phased in accordance to the land to be managed, (2) with the condition of very tight tree stands to be felled, lighting felling or thinning should be done without exposing the land considering the rainfall average of 5,600 mm per year. (3) In certain locations that are prone to erosion terracing must be made to reduce the occurrence of surface run-off. Key words: Botanical Garden, limited production forest, surface run-off, ecosystem.Cara sitasi: Mandiriati, H., Marsono, D., Poedjirahajoe, E., Sadono, R. (2016). Konservasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Jawa di Kebub Raya Baturraden di Kawasan Bekas Hutan Produksi Terbatas. Jurnal Ilmu Lingkungan. 14(1),33-38, doi:10.14710/jil.14.1.33-38
Analisis Vegetasi Hutan Mangrove di Kabupaten Buton Utara (Studi Kasus di Kecamatan Kulisusu Barat, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara) Satya Agustina Laksananny; Erny Poedjirahajoe; Ris Hadi Purwanto; Muh Taufik Tri Hermawan
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 18, No 3 (2020): November 2020
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.18.3.515-521

Abstract

Kabupaten Buton Utara merupakan salah satu daerah yang potensial hutan mangrovenya dipengaruhi oleh kondisi ekologisnya. Lokasi penelitian ini di Desa Dampala Jaya dan Bumi Lapero, Kecamatan Kulisusu Barat, Kabupaten Buton Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : jenis vegetasi mangrove; struktur vegetasi penyusun hutan mangrove; Indeks Nilai Penting mangrove; Indeks keanekaragaman mangrove. Metode penelitian menggunakan kombinasi desain jalur dan metode garis berpetak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 (lima) jenis vegetasi mangrove, yaitu Bruguiera gymnorrhyza, Rhizophora stylosa, Xylocarpus granatum, Heriteria littoralis, Bruguiera parviflora. Indeks Nilai Penting di Desa Dampala Jaya yang tertinggi spesies Bruguiera gymnorrhyza di tingkat semai 100,05, tiang atau pancang 93,93 dan pohon 95,75; sedangkan terendah di tingkat semai Heriteria littoralis 12,71, tingkat tiang atau pancang dan tingkat pohon adalah spesies Bruguiera parviflora, masing-masing dengan nilai 17,71 dan 17,93. Indeks Nilai Penting tertinggi di Desa Bumi Lapero tingkat semai adalah Bruguiera gymnorrhyza  yaitu 82,28, tingkat pancang atau tiang Rhizophora stylosa yaitu 114,07, tingkat pohon Bruguiera gymnorrhyza 106,04, sedangkan yang terendah adalah spesies Bruguiera parviflora di tingkat semai 8, tingkat tiang atau pancang 12,66 dan tingkat pohon 22,78. Indeks keanekaragaman (H’) di Desa Dampala Jaya tertinggi di tingkat semai spesies Bruguiera parviflora 0,21, sedangkan tingkat tiang atau pancang dan pohon adalah spesies Bruguiera gymnorrhyza dan Rhizophora stylosa masing-masing 0,37, baik di tingkat pancang atau tiang dan pohon. Nilai Indeks Keanekaragaman di Desa Dampala yang tertinggi Rhizophora stylosa di tingkat semai 0,36, tingkat pancang atau tiang dan tingkat pohon spesies Bruguiera gymnorrhyza  dan Rhizophora stylosa yaitu 0,37. Indeks keanekaragaman di Desa Bumi Lapero tertinggi di tingkat semai spesies Rhizophora stylosa yaitu 0,36, di tingkat pancang atau tiang Bruguiera gymnorrhyza yaitu 0,37, di tingkat pohon Rhizophora stylosa yaitu 0,37. Nilai Indeks Keanekaragaman di Desa Dampala Jaya dan Desa Bumi Lapero rendah.ABSTRACTNorth Buton Regency is one of the areas where its mangrove forest potential impacted by its ecological conditions. The research was conducted at Dampala Jaya and Bumi Lapero village, Kulisusu Barat District, North Buton. The study aimed to determine the types of mangrove vegetation; the vegetation structure of the mangrove forest; Mangrove Importance Value Index; Mangrove diversity index. The research method used was a combination of path design and checkered line method. The results showed there were 5 types of mangrove vegetation, Bruguiera gymnorrhyza, Rhizophora stylosa, Xylocarpus granatum, Heriteria littoralis, Bruguiera parviflora. The Value Index in Dampala Jaya village showed Bruguiera gymnorrhyza has the highest index with 100,05 seedling level, 93.93 sapling level and 95.75 trees level; The lowest were Heriteria littoralis with 12,71 seedling level and Bruguiera parviflora with 17,71 saplings level and 17,93 trees level. The highest Importance Value Index in Bumi Lapero village were Bruguiera gymnorrhyza with 82,28 seedling level, Rhizophora stylosa with 114,07 sapling level, Bruguiera gymnorrhyza with 106,04 trees level; the lowest were Bruguiera parviflora with 8 seedling level, 12,66 sapling level and 22,78 trees level. The highest diversity index (H ') in Dampala Jaya village were Bruguiera parviflora with 0,21 seedling level, Bruguiera gymnorrhyza and Rhizophora stylosa both with 0,37 sapling level and trees level. The highest diversity index value in Dampala village were Rhizophora stylosa at the 0,36 seedling level, Bruguiera gymnorrhyza and Rhizophora stylosa both with 0,37 sapling level and trees level. The highest diversity index in Bumi Lapero village were Rhizophora stylosa with 0,36 seedling level, Bruguiera gymnorrhyza with 0,37 sapling level, Rhizophora stylosa with 0,37 trees level. The value of diversity index in Dampala Jaya and Bumi Lapero villages were low.
Kesesuaian Struktur Vegetasi dan Habitat Hutan Mangrove untuk Silvofishery di Pantai Utara Mojo Pemalang Jawa Tengah Pahlevi, Muhammad Reza; Poedjirahajoe, Erny; Wardhani, Frita Kusuma; Satria, Ryan Adi; Saputra, Dimas Cahya Kurnia
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 23, No 5 (2025): September 2025
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.23.5.1227-1236

Abstract

Pembukaan hutan mangrove menjadi tambak diakibatkan oleh permintaan hasil-hasil perikanan dan hasil lainnya seperti kepiting bakau, dan udang yang semakin meningkat telah merusak ekosistem mangrove. Usaha untuk memulihkan fungsi ekosistem mangrove salah satunya melalui kegiatan rehabilitasi yang meliputi penghijauan pantai dengan menanam mangrove dan dengan memanfaatkan silvofishery. Penelitian ini bertujuan untuk (i) menganalisis faktor fisis, kimia, dan biologis habitat mangrove pada tahun tanam 2001, 2003, dan 2004 (ii) mengidentifikasi lokasi mana saja yang sesuai untuk dijadikan sebagai areal silvofishery pada tahun tanam 2001, 2003, dan 2004. Penelitian dilakukan dengan cara membagi kawasan rehabilitas mangrove menjadi 3 jalur sebagai ulangan dan tegak lurus garis pantai dengan jarak antar jalur 25 m. pada setiap jalur dibagi menjadi 3 zona ke arah darat. Pada setiap zona dibuat PU ukuran 5m x 5m, sehingga total ada 36 PU. Pada setiap PU diukur suhu, DO, salinitas, pH air, ketebalan lumpur, dan kerapatan vegetasi, plankton dan nekton. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada lokasi yang sesuai untuk dijadikan sebagai silvofishery, karena beberapa faktor yang belum mendukung pada saat itu, sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan cara penelitian lebih lanjut mengenai silvofishery ini dan faktor-faktor yang belum memenuhi kriteria habitat mangrove dalam tabel kesesuaian ekologis tersebut.
Co-Authors Abd. Kadir W. Abd. Kadir W. Abd. W Kadir, Abd. W Abd. W. Kadir, Abd. W. Agung B. Supangat Agung Budi Supangat Agung Budi Supangat Astri Winda Siregar Batseba A. Suripatty Boy Rahardjo Sidharta Budiadi Budiadi Chafid Fandeli David Suwito Diah Irawati Dwi Arini Diah Irawati Dwi Arini Djoko Marsono Djoko Marsono Djoko Marsono Djoko Marsono Djoko Marsono Djoko Marsono Djumanto Djumanto Djumanto Dradjat , Moch. Frita Kusuma Wardhani Haryono Suprijo, Haryono Haryono Supriyo Haryono Supriyo Haryono Supriyo Haryono Supriyo Herawikan Mandiriati Herawikan Mandiriati Hermawan, Much . Taufik Tri Hermawan, Much. Taufik Tri Iin Sumbada Sulistyorini, Iin Sumbada Ikhwanudin Rofi&#039;i Imanuddin Imanuddin Jeriels Matatula, Jeriels Krisnawati Krisnawati Lies Rahayu WF Lies Rahayu Wijayanti Faida Lies Rahayu Wijayanti Faida Mariah Ulfa Moch. Dradjat Moehar Maraghiy Harahap Much. Taufiq Tri Hermawan Muh. Taufik Tri Hermawan Muhamad Salamuddin Muhammad Reza Pahlevi Muhammad Wahyudi Muli Edwin, Muli Musyafa Musyafa Ni Putu Diana Mahayani Putri, Adhe Viana Yulida Putu Sudira Putu Sudira Putu Sudira Putu Sudira Ragil Widyorini Ris Hadi Purwanto Rohmani Sulisyati Ronggo Sadono San Afri Awang San Afri Awang Saputra, Dimas Cahya Kurnia Satria, Ryan Adi Satya Agustina Laksananny satya laksananny Satyawan Pudyatmoko Satyawan Pudyatmoko Satyawan Pudyatmoko Satyawan Pudyatmoko Setyono Sastrosumarto Setyono Sastrosumarto, Setyono Sigit Heru Murti Suratman Wardhani, Frita Kusuma Yunita Lisnawati