Kerusakan hutan mangrove di Desa Silo Baru menyebabkan terganggunya fungsi mangrove baik secara fisik, biologis, dan ekonomi. Upaya rehabilitasi dilakukan sebagai sebuah langkah perbaikan agar fungsi-fungsi tersebut dapat kembali berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu, kegiatan rehabilitasi bisa memicu perubahan atau penambahan komposisi dan keanekaragaman jenis di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan keanekaragaman jenis vegetasi mangrove hasil rehabilitasi di Desa Silo Baru, Sumatera Utara. Pengambilan data dilakukan pada 4 lokasi rehabilitasi mangrove menggunakan metode transect line plot dengan jarak antar petak ukur adalah 55 m. Setiap petak ukur dilakukan pengamatan vegetasi dengan metode nested sampling menggunakan petak ukur 10x10 m untuk pohon, 5x5 m untuk pancang, dan 2x2 m untuk semai. Analisis dilakukan dengan menggunakan INP dan indeks diversitas Shannon. Hasil menunjukkan bahwa ditemukan 12 jenis vegetasi mangrove yang terdiri dari 10 mangrove mayor dan 2 mangrove minor. Jenis mangrove yang mendominasi pada setiap lokasi rehabilitasi berbeda-beda dan keanekaragaman jenis mangrove hasil rehabilitasi di Desa Silo Baru tergolong kriteria keanekaragaman rendah hingga sedang.