Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELIPAT BAJU DENGAN PENGONTROL SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK DAN PLC UNTUK INDUSTRI KONVEKSI M. Iqbal Nur Fahmi; Wahyudi Wahyudi; Bambang Riyanta
JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Vol 1, No 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmpm.v1i2.4177

Abstract

Dunia industri konveksi tidak terlepas dari berkembangnya mesin-mesin produksi, mulai dari bahan baku, pembuatan sampai dengan pengemasan barang yang sudah jadi. Penggunaan sistem otomasi dalam dunia industri konveksi dapat membantu pekerjaan menjadi lebih efisien, menghemat biaya produksi, mutu pada produk dan konsisten. Salah satu peralatan yang dibutuhkan adalah alat pelipat baju. Hal yang mendasari dalam perancangan adalah cara  melipatcara melipat baju secara manual. Setelah mendapatkan skema melipat baju maka selanjutnya dapat membuat sistem yang akan digunakan, desain alat, simulasi, pemilihan komponen dan bahan yang akan digunakan. Software yang digunakan untuk perancangan yaitu Autodesk Inventor Professional 2013, CX-Programmer dan FluidSIM Pneumatic. Tahap selanjutnya yaitu proses pembuatan prototype. Bahan yang digunakan untuk pembuatan yaitu besi hollow, Aluminium Composite Panel (ACP), Akrilik dan plat besi. Sedangkan komponen utama yang digunakan untuk sistem PLC adalah PLC type CP1E, Power Supply. Sedangkan untuk sistem elektro pneumatik meliputi solenoid valve, air service, control flow dan clynder pneumatic. Alat pelipat baju berdimensi panjang 1100 mm lebar 945 mm dan tinggi  895tinggi   mm895 mm.  Uji  cobaUji coba prototype pelipat baju memperoleh waktu 25 (Detik) untuk setiap satu baju. Dengan kecepatan yang didapatkan tersebut dan dioperasikan 8 jam kerja setiap harinya sehingga prototype ini mampu menyelesaikan lipatan baju kurang lebih sebanyak 1152. Untuk biaya pemakaian alat yang harus dikerluarkan untuk melipatan setiap baju sebesar Rp 9.7. Alat ini dapat membantu industri konveksi khususnya Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk memperpendek siklus proses produksinya
Simulasi Penerapan End Plate Wing Tip Devices pada Pesawat Model UAV Jenis Glider Azhim Asyratul Azmi; Wahyudi Wahyudi; Aris Widyo Nugroho
JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmpm.3239

Abstract

Aliran udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah menimbulkan pusaran udara pada ujung sayap atau biasa dikenal sebagai wing tip vortices. Wing tip vortices menyebabkan downwash yang mengurangi nilai gaya angkat pada sayap. Berbagai tipe wing tip devices kemudian dirancang untuk mengurangi wing tip vortices, salah satunya adalah wing tip devices jenis end plate. Penelitian pengaruh penerapan wing tip devices dengan variasi sudut kemiringan dapat menggunakan metode pendekatan simulasi. Wing tip devices jenis end plate dirancang dengan desain mengacu pada Withcomb winglet bagian atas. Objek simulasi meliputi pesawat model glider tanpa end plate, menggunakan end plate dengan sudut kemiringan 0o dan end plate dengan sudut kemiringan 15°. Simulasi dilakukan dengan tiga variasi kecepatan jelajah 50, 60, dan 70 km/jam. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penerapan end plate dapat meningkatkan nilai gaya angkat. Persentase peningkatan terbesar yaitu 4,1% menggunakan end plate dengan sudut kemiringan 15° pada kecepatan 70 km/jam. Persentase penurunan nilai gaya hambat terbesar terjadi pada konfigurasi end plate dengan sudut kemiringan 15° pada kecepatan 50 km/jam yaitu sebesar 1,04%. Hasil kontur dan iso surface menunjukkan bahwa penerapan end plate pada ujung sayap menjadikan distribusi tekanan lebih merata di permukaan sayap sehingga terjadi peningkatan nilai gaya angkat. Air flow moving from high pressure to low pressure produces vortex at wing tip known as wing tip vortices. Wing tip vortices generate downwash flow and reduce distribution of pressure on the wing. Many types of wing tip devices had been designed to reduce wing tip vortices effect, one of the design is known as end plate wing tip devices. Research of wing tip devices with cant angle variation can be conducted by simulation approach. The end plate wing tip devices has been designed according to the upper section of with comb winglet. The object of simulation was a glider plane model without end plate, end plate with cant angel 0° and 15°. Simulation had been observed with three variations of cruising speed: 50, 60, and 70 km/h. Simulation result shows the 15° end plate can increase 4.1% lift at 70 km/h, and reduce 1.04% drag at 50 km/h compared to wing tip without end plate. Contour and iso surface result the end plate make pressure distribution on wing pressure more uniform and generated more lift. 
Unjuk Kerja Mesin Diesel Berbahan Bakar Campuran Biodiesel Jarak dan Biodiesel Jelantah Wahyudi Wahyudi; Sarip Sarip; Sudarja Sudarja; Haris Suhatno
JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmpm.3135

Abstract

AbstrakCadangan bahan bakar fosil yang bersifat tidak dapat diperbarui semakin menipis. Pengembangan energi terbarukan perlu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, diantaranya dengan pemanfaatan minyak nabati menjadi biodisel. Pada penelitian ini digunakan bahan baku biodisel campuran minyak jarak dan biodisel minyak jelantah yang dikombinasikan dengan minyak solar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari mesin disel dengan menggunakan bahan bakar solar 100% dan campuran biodisel jarak – jelantah dan solar dengan variasi 5% biodisel – 95% solar (B5), 10% biodisel – 90% solar (B10) dan 15% biodisel – 85% solar (B15). Penelitian dimulai dengan melakukan pengujian sifat fisis bahan bakar meliputi viskositas, densitas, flashpoint, nilai kalor. Selanjutnya dilakukan uji unjuk kerja mesin disel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya yang dihasilkan dari bahan bakar B5, B10, B15 masih lebih rendah daripada bahan bakar solar murni. Laju konsumsi bahan bakar pada biodisel B5, B10, dan B15 lebih rendah dibanding bahan bakar solar murni. AbstractReserves of non-renewable fossil fuels are diminishing. Renewable energy development needs to be done to reduce dependence on fossil fuels, including the utilization of vegetable oil into biodiesel. This research used a mixture of jatropha and waste cooking oil biodiesel combined with diesel oil. The purpose of this study was to determine the performance of diesel engines using 100% diesel fuel and biodiesel with a variation of 5% biodiesel - 95% diesel (B5), 10% biodiesel - 90% diesel (B10) and 15% biodiesel - 85% diesel (B15). The study has begun by testing the physical properties of the fuel, including viscosity, density, flashpoint, heating value. Then the diesel engine performance test was carried out. The results showed that the power produced from B5, B10, B15 fuels was lower than pure diesel fuel. The fuel consumption rate of B5, B10, and B15 biodiesel is lower than pure diesel fuel.
PENINGKATAN KINERJA LP3M UMY DALAM PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENGABDIAN MASYARAKAT Wahyudi Wahyudi; Adhianty Nurjanah
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 11. Teknologi Informasi dalam Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.604 KB) | DOI: 10.18196/ppm.311.249

Abstract

Setiap perguruan tinggi di Indonesia wajib melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengelola pelaksanaan Tri Darma tersebut melalui Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan pada Masyarakat (LP3M). UMY memiliki sekitar 640 dosen yang sangat bersemangat dalam melaksanakan Tri Darma tersebut terutama pada darma pengabdian. Beberapa skema pengabdian telah dikemas oleh UMY melalui LP3M. LP3M membutuhkan suatu aplikasi yang bisa mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan pengelolaan data pengabdian yang semakin kompleks. Program yang diusulkan adalah pengembangan sistem informasi pengelolaan administrasi pengabdian pada masyarakat. Program diawali dengan analisa kebutuhan dalam pengelolaan adminsitrasi pengabdian tersebut. Selanjutnya dilakukan desain sistem dan pembuatan kode program. Aplikasi menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MS SQL. Aplikasi ini terintegrasi dengan database di UMY lainnya. Luaran kegiatan ini adalah terbangunnya suatu sistem informasi pengelolaan administrasi pengabdian masyarakat.
Penerapan Digital Marketing dan Teknologi Alat Pemintal Benang Tenun Otomatis Ramah Lingkungan pada Pengrajin Lurik Mulyo Cawas Klaten Jawa Tengah Adhianty Nurjanah; Linda Kusumastuti Wardana; Wahyudi Wahyudi; Riski Apriliani
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No Special-1 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7iSpecial-1.2367

Abstract

Dusun Tegalmulyo Cawas Klaten, Central Java, is one of the centers for producing striated weaving using Non-Machine Weaving Equipment (ATBM). ATBM, owned by craftsmen, is a legacy from their predecessors and has been running for decades, including Kreasi's partner and Lurik Weaving Craftsman "Lurik Mulyo." Producing the woven fabric requires five stages and is carried out manually: dyeing and evaporation of yarn, spinning, arranging motifs, weaving, and finishing. Partners currently do not have direct customers; sales presently being made are sales through middlemen. So that if there are no middlemen who order, then the two partners will not get income, especially in conditions of the Covid-19 pandemic like this. The two partners also have no bargaining value because the middleman determines the selling price. Therefore, the expansion of the marketing area with the direct selling method through a digital marketing platform is one of the solutions offered in this program. The next problem is the inefficient and effective production process because it is done manually and can encourage high production costs. Therefore, the service team offers a solution by applying environmentally friendly automatic spinner technology by combining energy sources from solar cells and household electricity sources. The non-academic outcomes that will be achieved through this program are an increase in spinning process capacity to double, which is then patented, an increase in turnover by 50%, and an increase in direct customers by 50%.
Perancangan Sistem Autonomous pada Pesawat Model UAV Jenis Glider Azhim Asyratul Azmi; Wahyudi Wahyudi
JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmpm.3134

Abstract

AbstrakPesawat model jenis glider merupakan pesawat yang mampu terbang dangan kecepatan rendah dan memiliki efisiensi tinggi dalam penggunaan sumber daya tenaga yang digunakan, sehingga banyak digunakan untuk misi pemantauan. Misi pemantauan menggunakan pesawat glider memiliki keterbatasan. Pilot sebagai ahli kemudi pesawat memiliki keterbatasan jarak pandang, sehingga misi pemantauan yang dilakukan hanya sebatas jarak pandang pilot itu sendiri. Untuk meningkatkan luas area pemantauan, pesawat harus dapat terbang secara mandiri atau biasa disebut dengan aotonomous. Pesawat model yang mampu terbang secara autonomous disebut dengan pesawat model Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Paenerapan sistem autonomous pada pesawat model UAV dilakukan dengan menggunakan perangkat autonomous berupa flight controller, GPS, software GCS dan telemetri. Pemilihan perangkat autonomous disesuaikan terhadap spesifikasi pesawat model Solfix yang meripan pesawat model jenis glider untuk pemantauan titik api kebakaran hutan. Pemberian parameter atur yang merupan kontrol PID dilakukan dengan metode eksperimen uji terbang secara langsung. Nilai parameter atur diperoleh dari observasi yang dilakukan terhadap pergerakan pesawat ketika auto mode. Waypoint uji terbang berbentuk persegi dengan jarak 500m untuk setiap sisi.Pesawat model Solfix dapat terbang secara autonomous dengan stabil melewati waypointyang ditentukan. AbstractGlider model airplane is an aircraft model with low speed cruising capability and high energy efficiency, widely used for observation missions. The main problem of using glider model plane to observation missions is the limitation of pilot visibility. Glider model airplane must be able to fly autonomously that also known as Unamanned Aerial Vehicle (UAV) to increase observation area futher. Implimitation of autonomous system on glider model airplane can be carried out by applying flight controller, GPS, GCS software and telemetry. Autonomous system was applied and adjusted to glider model airplane called Solfix. Arduflyer 1.5 Flight controller was used in this topic with flight test experimental approach to reach flight setup and tuning. Rectangle shape waypoint was set up with 90 m width and 100 m long. The flying set up and tuning was reached by observed airplane movement behavior on auto mode to follow the waypoint. Solfix model airplane was successfully flown on auto mode by following the waypoint with flight tuning: RLL2SRV_P=1,5;RLL2SRV_D=0,1;PTCH2SRV_P=1,5; PTCH2SRV_D =0,12; YAW2SRV_RLL=1,0; YAW2SEV_DAMP=0,3 and Rudder Mix=0,250.       
PERANCANGAN ROLLER SPINNING SEBAGAI MESIN PEMBUAT PANCI DARI PLAT ALUMINIUM Thoharudin Thoharudin; Novi Caroko; Wahyudi Wahyudi; Suzad Miko Sembiring; Hanung Yudistira Aji
JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Vol 1, No 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmpm.v1i2.4180

Abstract

Makalah ini menyajikan proses perancangan mesin roller spinning yang digunakan untuk membuat panci dari plat aluminium. Proses perancangan digunakan untuk menentukan dimensi dari komponen penting dari mesin roller spinning dan kebutuhan daya penggeraknya. Proses perancangan melibatkan persamaan-persamaan yang diambil dari beberapa referensi. Hasil dari perancangan ini menampilkan bahwa kebutuhan ukuran baut sambungan flange poros-mandrel minimal berukuran M6 kelas 4.6 berjumlah 8 buah, diameter poros penggerak minimal sebesar 40,54 mm terbuat dari bahan baka AISI 6150. Kebutuhan daya pengerolan bervariasi tergantung dari ketebalan plat dan kecepatan putar motor yang digunakan, semakin tebal plat dan kecepatan motor maka penggunaan daya penggerak semakin besar. Untuk kebutuhan industri mikro disarankan kecepatan putar maksimum sebesar 500 rpm agar kebutuhan daya untuk pengerolan plat tebal 1,5 mm cukup dengan motor listrik berkapasitas 1 HP.
Pengembangan Fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi di Panti Asuhan Yatim Putri (PAY) Aisyiyah Serangan, Yogyakarta Kunnu Purwanto; Wahyudi Wahyudi; Winny Setyonugroho
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 7. Sarana dan Prasarana Publik dan Mitigasi Bencana
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.57.1137

Abstract

Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah Serangan, Yogyakarta merupakan lembaga kesejahteraan sosial yang membentuk perkembangan anak-anak yang tidak memiliki keluarga ataupun yang tidak tinggal bersama dengan keluarga. Anak-anak panti asuhan diasuh dan dibimbing agar menjadi manusia dewasa yang berguna dan bertanggung jawab atas dirinya dan terhadap masyarakat pada kemudian hari. Panti Asuhan Yatim Putri (PAY) merupakan salah satu panti yang memiliki sarana dan prasarana yang sudah cukup lengkap, tetapi pengelola tetap berupaya untuk mengembangkan sarana dan prasarana tersebut agar semakin lebih baik. Salah satu fasilitas yang dikembangkan saat ini adalah fasilitas laboratorium komputer dan internet. Laboratorium komputer ini sangat bermanfaat bagi para anak asuh yang sudah sekolah untuk mendukung proses belajar mereka di sekolah. Laboratorium yang sedang dikembangkan saat ini memiliki 10 komputer. Karena keterbatasan pengelola dalam pemasangan instalasi jaringan, laboratorium tersebut belum terkoneksi jaringan lokal maupun internet. Dari permasalahan yang ada, tim dari Teknik Elektro bekerja sama dengan Lembaga Sistem Informasi (LSI) UMY, berupaya memberikan solusi dengan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ke Panti Asuhan dalam proses pengembangan laboratorium komputer dengan membantu merancang dan memasang instalasi jaringan internet laboratorium komputer, sekaligus sebagai sarana belajar praktik secara langsung bagi para siswa panti yang belajar di jurusan teknik komputer dan jaringan
Combustion characteristics of briquettes made from microwave-assisted co-pyrolysis products of palm shell and LDPE Novi Caroko; Wahyudi Wahyudi; Haryo Wibowo
Journal of Engineering and Applied Technology Vol 4, No 1 (2023): (March)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jeatech.v4i1.57808

Abstract

Briquettes are solids that are generally made from agricultural waste materials. Char briquettes are one of the alternative energies for daily needs. This study used char from palm shell and LDPE microwave-assisted co-pyrolysis at 450 Watts. The briquettes were made from the product of co-pyrolysis of palm shell and Low-Density Polyethylene (LDPE) with variations in the composition of 0:100, 50:50, and 100:0 and pressure of 50 kg/cm2, 100 kg/cm2, 150 kg/cm2, and 200 kg/cm2. In this research, thermogravimetry analysis (TGA) was the method used to determine combustion characteristics. This study aimed to determine the combustion characteristics, including the Initiation Temperature of Fixed Carbon (ITFC), Initiation Temperature of Volatile Matter (ITVM), Peak of weight loss rate Temperature (PT), Activation Energy (Ea), and Mass Loss Rate (MLR). The results showed that the increased briquettes pressure increases the ITVM, ITFC, PT, and EA. The higher LDPE composition in the briquettes decreased the ITVM, ITFC, PT, and Ea, but increased the MLR.
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PERAJIN BATIK TULIS HUNIAN TETAP PAGER JURANG CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Novi Caroko; Wahyudi Wahyudi; Ali Minanto; Eni Budiyati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 5 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i5.1816-1825

Abstract

Mitra pengabdian masyarakat ini adalah perajin batik Serat Merapi yang berdiri sejak tahun 2013. Proses identifikasi permasalahan yang ditemui dan dihadapi oleh mitra telah disepakati bersama terdapat dua masalah utama, yaitu aspek produksi dan aspek pemasaran. Secara umum tujuan dari program ini adalah peningkatan dan perbaikan usaha mitra dalam aspek produksi dan pemasaran. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat (participatory rural appraisal). Prosedur kerja kegiatan terdiri dari persiapan, sosialisasi, serta penyelesaian masalah mitra dalam aspek produksi, dan manajemen.Dilanjutkan dengan evaluasi bersama, serta terakhir pelaporan dan publikasi. Hasil pengabdian yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas batik tulis melalui penggunaan kompor listrik mampu meningkatkan antusiasme semua anggota kelompok batik tulis Serat Merapi. Penyuluhan dan demonstrasi alat mudah diikuti dan dipahami oleh semua anggota Serat Merapi. Hasil analisis biaya menunjukkan bahwa adanya penghematan dalam penggunaan kompor listrik dibandingkan dengan kompor minya tanah. Kebutuhan biaya dalam satu bulan untuk kompor listrik hanya sebesarRp 58.410,00 sedangkan untuk kompor minyak tanah sebesar Rp255.000,00. Selain itu, kelebihan yang ada pada kompor listrik adalahkemampuannya disesuaikan dengan daya listrik rumah produksi, terdapat pengatur suhu optimal lilin (malam), lilin lebih cepat mencair, dan kualitas lilin yang dihasilkan cukup baik. Hasil pengabdian yang dilakukan dapat dikatan berhasil, terutama karena memberikan tambahan pengetahuan dan penerapan teknologi pada kelompok batik tulis serat merapi.