Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA)

DARI METAFORA KONSEPTUAL MENUJU BLENDING: SEBUAH HIPOTESIS INTEGRASI KONSEPTUAL PADA TATARAN LINGUISTIK KOGNITIF Ni Nyoman Tri Sukarsih
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 1 (2018): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.587 KB)

Abstract

ABSTRAKKajian ini bertujuan untuk menginvestigasi kerangka kerja linguistik kognitif yang dapat digunakan untuk menganalisis metafora, yakni Teori Metafora Konseptual (TMK) dan Teori Blending Konseptual (TBK), yang juga dikenal dengan Teori Integrasi Konseptual. TMK dikenal ketika Lakoff dan Johnson (1980) mengajukan sebuah gagasan baru tentang metafora konseptual yang menyatakan bahwa metafora mencakup dua ranah yang berbeda dari pengalaman manusia dan menghasilkan sejumlah korespondensi atau pemetaan diantara kedua ranah tersebut. Kövecses (2002) dan para pakar linguistik lainnya membedakan antara metafora konseptual dalam pikiran dan ungkapan metaforis yang merupakan realisasi linguistik metafora konseptual. Beberapa tahun kemudian Fauconnier dan Turner (1998, 2002) memperkenalkan teori blending atau integrasi konseptual dengan gagasan model yang terdiri atas empat ruang mental. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kualitatif deskriptif, integratif dan intuitif, sedangkan data diambil secara purposive sampling dari serial Game of the Thrones pada media elektronik. Hasil hipotesis menunjukkan bahwa adanya perbandingan antara TMK dan TBK, yang meliputi perbedaan relevan antara model-model tersebut, yaitu (1) ranah dalam TMK vs ruang dalam TBK; (2) dua ranah model (TMK) vs model multi ruang meliputi sekurang-kurangnya empat ruang (TMK); (3) pemetaan tidak langsung (TMK) vs proyeksi selektif (TBK); dan (4) struktur emergensi dalam TBK absen dalam TMK. Dari hasil hipotesis tersebut dapat dikatakan bahwa TBK lebih fleksibel dan merupakan elaborasi kerangka kerja karena teori ini mampu digunakan untuk menganalisis kasus kompleks yang bervariasi. Dalam penerapan penelitian peran aspek konteks kewacanaan sangat menentukan model formulasi konseptual blending. Namun demikian, TMK mampu menggeneralisasi konseptualisasi metafora dalam ungkapan metaforis.Kata kunci: metafota konseptual, blending, hipotesis.
ANALISIS PRAGMATIK PADA PERCAKAPAN NOVEL “THE LONGEST RIDE BY NICHOLAS SPARKS”: PENDEKATAN PRAGMATIK Ni Luh Warini; Ni Putu Elsa Sukma Dewi; Ni Nyoman Tri Sukarsih
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 2 (2019): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.927 KB)

Abstract

ABSTRACTThis study aims at analyzing speech act related with stylistics theory at conversation in the novel entitled The Longest Ride by Nicholas Sparks. This study employs the descriptive qualitative method, while the data were taken by purposive sampling from the novel entitled “The Longest Ride by Nicholas Sparks”. The theory used is stylistics about literature of pragmatics. Stylistics is a linguistic approach to literature, explaining the relation between language and artistic function, with motivating questions (Leech, 1981). Besides that pragmatics is the study of speaker meaning (Yule, 1996). In pragmatics, there is implicit meaning, then called the speech act. The types of speech act used theory that proposed by Austin (1962) and Searle (1969). The findings of speech act from data at the novel consist of locutionary, illocutionary, perlocutionary speech act, and also directives, expressives, commissive.Keywords: Stylistics, pragmatics, speech acts, and novel.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis tindak tutur yang terkait dengan teori stilistika pada percakapan dalam novel berjudul “The Longest Ride by Nicholas Sparks”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, sedangkan data diambil secara purposive sampling dari novel berjudul "The Longest Ride by Nicholas Sparks". Teori yang digunakan adalah stilistika tentang sastra pragmatik. Stilistika adalah “a linguistic approach to literature, explaining the relation between language and artistic function, with motivating questions” (Leech, 1981). Selain itu pragmatik adalah “the study of speaker meaning” (Yule, 1996). Dalam pragmatik, ada makna tersirat, kemudian disebut tindak tutur. Jenis-jenis tindak tutur menggunakan teori yang dikemukakan oleh Austin (1962) dan Searle (1969). Temuan tindak tutur dari data di novel terdiri dari tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi, dan juga direktif, ekspresif, komisif.Kata kunci: Stilistika, pragmatik, tindak tutur, dan novel.
LINGUISTIC TURN PADA NARASI BESAR PARIWISATA: PERSPEKTIF POSTMODERNISME Ni Nyoman Tri Sukarsih; Ni Made Diana Erfiani
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 3 (2020): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKajian ini bertujuan untuk menganalisis linguistic turn pada narasi besar/grand narrativepariwisata khususnya di Bali. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode kualitatif berupaanalisis deskriptif dengan pendekatan dekonstrukstif, karena karakteristik teoritik metodologikpaling mendasar dan esensial dari perspektif postmodernisme adalah mendekonstruksi.Postmodernisme yang dikemukakan Lyotard (1984) atau yang sering disebut posmo menolakhirarkhi, genealogik, kontinuitas, perkembangan dan berupaya mempresentasikan apa yang tidakdapat dipresentasikan oleh modernisme. Posmo tidak membatasi rasionalitas pada linierisasi,standarisasi termasuk divergensi, horizontal dan heterarkhlik, tetapi lebih menekankan padapencarian rasionalitas aktif kreatif. Posmo bukan mencari dan membuktikan kebenaran, melainkanmencari makna perspektif dan problematis. Logika yang digunakan adalah logika unstandard.Data diambil dari media online dan media offline, data yang terkumpul terkait dengan narasi besarpariwisata dibaca dengan metode heuristik yang bertujuan untuk mencari jalan baru secara ilmiahdalam memecahkan masalah. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis linguistic turnyang lazim dipermainkan dalam narasi besar pariwisata, yaitu the denotative game, theprescriptive game, dan technical game yang terdelegitimasi akibat pandemi covid-19 dankemungkinan akan berlangsung pasca pandemi di Bali khususnya. Oleh karena itu, perlu dibangunmini narrative sebagai realitas aktif kreatif yang terbukti mampu mempertahankan legitimasi ditengah pandemi.Kata kunci: postmodernisme, linguistic turn, narasi besar
CERITA RAKYAT RAJA SRI JAYAPANGUS DI DESA CATUR KINTAMANI: PENDEKATAN STRUKTUR DAN FUNGSI Ni Nyoman Tri Sukarsih; Ni Made Diana Erfiani
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 2 (2019): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKajian ini bertujuan untuk menganalisis struktur cerita rakyat masyarakat Bali umumnya serta masyarakat di desa Catur, Kintamani khususnya. Metode kualitatif diterapkan yaitu, berupa analisis deskriptif diperoleh dari hasil interview mendalam dari tiga informan kunci dan dipadukan dengan naskah cerita rakyat yang sudah ada. Naskah tersebut dibaca dengan metode pembacaan heuristik dan hermeneutik. Metode kualitatif bersifat induktif dimulai dari observasi terhadap cerita rakyat untuk melegitimasi teori sturktural sastra. Penelitian didukung oleh pendekatan stuktural dari kaum strukturalis yang dikemukakan oleh Propp (1987). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 11 fungsi pada struktur cerita rakyat ini dari 31 fungsi narasi yang dikemukakan Propp yang berarti teori struktural berhasil dilegitimasi. Secara struktural, kajian ini berorientasi pada: (1) analisis teks naratif; (2) implementasi teori struktural dan bagaimana struktur cerita rakyat dibangun oleh serangkaian motif yang membentuk tema.Kata kunci: cerita rakyat, struktur, fungsi.
TRANSLATION PROCEDURE OF CULTURE SPECIFIC TERMS FOUND ON BOOK BAHASA INGGRIS UNTUK PEMANDU WISATA Ni Made Likhita Ananda; Ni Nyoman Tri Sukarsih; Ni Made Diana Erfiani
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol. 6 (2023): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/snts.v6i.2774

Abstract

This study aims to analyzes the translation procedures and culture in specific terms intranslating a book Bahasa Inggris Untuk Pemandu Wisata. The strategy of translation divided intoprocedure and method this study only discuss Procedure and Culture in specific terms (Newmark,1988). This study approach a qualitative methods and the data was taken from the book BahasaInggris Untuk Pemandu Wisata (Dewi et al., 2019), The data collected by Observation, note takingand non participation interview, from english as a source language (SL) into bahasa indonesia as atarget language (TL), the results source there were, transference 17.39%, naturalization 21.73%,cultural equivalence 4.35%, functional 2.17%, descriptive equivalence 6.53%, synonymy 6.53%,through translation 4.35%, transposition 28.26%, recognize translation 4.35%, couplets 4.35% oftotal 46 data and result of culture categories in data analyzed include ecologi 25%, material culture35%, socio-cultural 15%, organizations, traditions, activities, and concepts 15% Finally, thecategory of movements and habits 10%, In conclusion, the result show that this book contains alot of transposition translation procedures seen from the results with the highest percentage about28.26% and contains cultural terms related to food, clothing, houses, cities, and transportationseen from the highest percentage of results in the material culture category which is 35%.
TRANSLATION PROCEDURES USED ON RATU BOKO TOURIST PARK BROCHURE FROM ENGLISH INTO INDONESIAN Elviran Suriani Dachi; Agnes Nawung; Ni Nyoman Tri Sukarsih
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol. 6 (2023): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/snts.v6i.2812

Abstract

This study aims to analyze the translation procedure used by the translator in translating the RatuBoko tourist park brochure from English as the source language (SL) to Indonesian as the targetlanguage (TL). Qualitative descriptive method was used in analyzing the data. Data collectiontechniques are carried out by taking notes to collect relevant data from brochures and conducting athorough analysis of the collected data. It includes the seven translation steps proposed by Vinayand Darbelnet (1995), which are divided into two procedures, namely Direct or Literal Translationand Oblique or Free Translation. This analysis process provides an understanding of the strategiesused by translators to communicate messages in brochures accurately and effectively. The focus ofthis research is to analyze data involving the use of seven translation procedures, includingborrowing, calque, literal translation, transposition, modulation, equivalence, and adaptation. Forexample, the word "restaurant" is borrowed from English as the language of origin (SL) andtranslated into "restoran" in Indonesian as the target language (TL). In this study, there were 10data found in the Ratu Boko tourist park brochure.
FIGURATIVE LANGUAGE ON TOURISM MAGAZINE: AN EQUIVALENT TRANSLATION Raisya Syahma Aqila; Tarisa Fingky; Ni Nyoman Tri Sukarsih
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol. 6 (2023): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/snts.v6i.2880

Abstract

This study aims to analyze the English figurative language and its equivalent translation intoIndonesian found in the tourism magazine. The qualitative descriptive method is used in thisstudy to analyze the data. The source of the data was a tourism magazine, Api Bali, EnglishIndonesian version. Data were collected from Api Bali Magazine, Vol. 30. The theory offigurative language types by Tarigan (2009) and lexical equivalent translation, which is usedto obtain word equivalence in figurative language by Larson (1998), is used in this study. Theresult showed that there were five types of figurative language found in the tourism magazine:metaphor, simile, hyperbole, personification, and euphemism. The equivalent translation offigurative language uses related words as equivalents for metaphor and personification,descriptive phrases for hyperbole, and simile and euphemism use literally translation fromsource language to target language