Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

GAMBARAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL PADA MAHASISWA YANG MENJALANI SCHOOL FROM HOME Putri, Gading Salsabila; Novendy, Novendy
Ebers Papyrus Vol. 30 No. 2 (2024): EBERS PAPYRUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v30i2.32933

Abstract

Sejak terjadinya penyebaran penyakit Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah banyak membawa perubahan pada rutinitas kegiatan kita sehari – hari. Salah satu yang mendapatkan dampak adalah di dunia pendidikan. Salah satu kebijakan yang diambil pemerintahan Indonesia adalah perubahan sistem belajar mengajar menjadi metode pembelajaran jarak jauh atau school from home (SFH). Meski terbukti efektif sebagai solusi pembelajaran pada kondisi pandemi COVID 19, namun SFH memiliki beberapa kekurangan. Salah satu kekurangan SFH adalah adanya kemungkinan peningkatan keluhan fisik yang diakibatkan oleh kurangnya aktifitas fisik selama SFH. Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara juga tidak terlepas dari kegiatan SFH. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui gambaran lokasi terjadinya gangguan muskuloskeletal pada mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2019 yang menjalakan SFH. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan data lokasi keluhan menggunakan kuesioner Nordic body map pada 88 responden. Lokasi tubuh yang paling sering dikeluhkan adanya gangguan sebelum adanya SFH adalah bagian bokong (7,95%), lengan kiri (6,81%) dan pinggang (6,81%). Namun setelah SFH lokasi tubuh yang sering memiliki keluhan sakit adalah lengan kiri atas (37,5%); leher atas dan bokong (34,09%); pinggang (30,68%); bahu kiri (28,40%); bokong bagian bawah (27,27%) dan leher bawah (26,13%). Hasil penelitian didapatkan bahwa lokasi gangguan muskuloskeletal yang dikeluhkan responden sebelum menjalankan SFH meningkat jumlah lokasi dan kejadiannya setelah menjalankan SFH.
INTEGRATIVE MANAGEMENT OF HYPERTENSION, TYPE 2 DIABETES, AND NEUROPATHY IN A COMMUNITY-BASED PRIMARY CARE SETTING : FAMILY MEDICINE APPROACH TO MULTIMORBIDITY Mukti, Bilandi Hakim Estu; Novendy, Novendy
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.44021

Abstract

Pasien lanjut usia dengan penyakit kronis ganda memerlukan pendekatan yang tidak hanya berfokus pada aspek klinis, tetapi juga mempertimbangkan dimensi psikososial dan lingkungan. Kedokteran keluarga menyediakan kerangka kerja holistik yang memungkinkan penatalaksanaan terintegrasi dan berkelanjutan dalam sistem pelayanan primer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan manajemen longitudinal seorang pasien perempuan usia 63 tahun dengan hipertensi, diabetes melitus tipe 2, dan neuropati perifer menggunakan pendekatan kedokteran keluarga. Diagnosis ditegakkan berdasarkan evaluasi klinis yang mencakup keluhan sensorik bilateral dan tekanan darah tinggi disertai glukosa darah sewaktu yang tidak terkontrol. Intervensi yang diberikan meliputi metformin, amlodipin, vitamin B12, serta edukasi nutrisi, aktivitas fisik, dan keterlibatan keluarga. Penambahan gabapentin dan glibenklamid dilakukan berdasarkan evaluasi gejala lanjutan. Evaluasi empat minggu menunjukkan penurunan kadar glukosa, tekanan darah yang stabil, serta kemandirian fungsional yang tetap terjaga. Penggunaan kerangka Mandala of Health mengidentifikasi kontribusi faktor biologis, spiritual, dan sosial terhadap kontrol penyakit. Skor APGAR menunjukkan disfungsi parsial pada keterlibatan emosional dan dukungan keluarga, sementara Coping Score dan SCREEM mengindikasikan keterbatasan ekonomi serta keterlibatan aktif dalam pengambilan keputusan kesehatan. Hasil ini menunjukkan bahwa integrasi penilaian biopsikososial dalam praktik kedokteran keluarga mendukung peningkatan kepatuhan, kontrol klinis, dan kualitas hidup pasien lansia dengan kondisi kronis kompleks.
Skrining Gula Darah Puasa pada Guru dan Staf Sekolah Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak Irawaty, Enny; Novendy, Novendy; Patricia, Dianisa; Maharani, Faadilah Indira
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Kesehatan Galuh Vol 2, No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jpkmu.v2i1.17634

Abstract

The 2023 Indonesian Health Survey shows a prevalence of diabetes mellitus based on blood sugar level examinations among the population aged ≥ 15 years of 11.7%, which is higher than the prevalence based on doctor diagnoses of 2.2%. Most people feel there is no need to undergo blood sugar level tests, even though blood sugar screening is an effective initial step in preventing diabetes mellitus. The busyness of teaching often prevents teachers and school staff from routinely checking their blood sugar levels. Therefore, fasting blood sugar screening activities were conducted with the aim of early detection of the onset of diabetes mellitus. The examination showed an average fasting blood sugar level of 76.22±5.88 mg/dL with a range between 67 and 89 mg/dL. These results concluded that the participants had normal fasting blood sugar levels. Screening activities like this need to be conducted regularly so that blood sugar levels can always be monitored.
Case Visit Activity Report An. S Patients with Short Stature Pulmonary Tuberculosis Through Family Medicine Approach Butar Butar, Ananda Josua Triagus Pahala; Sevilla , Paulina; Mosso, Justhina Ensly; Novendy, Novendy
International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Research Vol. 4 No. 6 (2023): International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Rese
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ijmaber.04.06.06

Abstract

Tuberculosis can occur in all age groups adults and children. Tuberculosis (TB) in children occurs in children aged 0-14 years and most common at ages 1-14 years. In the working area of the Cikupa Health Center, there are patients a daughter named An.S who was diagnosed with a new case of pulmonary tuberculosis and has stature short based on results plotting so that need done intervention through family doctor visit. Solving the problem pulmonary tuberculosis infection with short stature in An. S. A female patient, An.S , aged 2 years and 8 months, came with a complaint Cough with fever for 2 weeks. In addition, high growth was also obtained age-appropriate body The patient has received antibiotics and concoction but complaints do not improve. The patient's grandmother also had similar complaints. In this case, an intervention using a family medicine approach with Mandala of Health For get diagnosis holistic And done governance in a manner comprehensive. After the intervention of An.S showed improvement and is currently undergoing treatment. Height has increased from 84 cm to 86 cm also weight from 11.2 kg to 13 kg. The family has understood about TB disease and is willing to do screening and implement PHBS. Known sources of tuberculosis infection in An. S suspected of coming from the patient's grandmother. TB infection experienced by patients has an impact on inhibiting the patient's growth so that the patient's height does not increase. After comprehensive treatment and education, the patient's family understands tuberculosis, disease transmission and prevention so that it is hoped that the treatment will be carried out completely and can catch up with age-appropriate growth.
RELATIONSHIP BETWEEN 3R KNOWLEDGE, DISEASE ASSOCIATED WITH GLOBAL WARMING AND 3R BEHAVIOUR Hartono, Vincent Aditya Budi; Novendy, Novendy
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.43966

Abstract

Pemanasan global adalah peristiwa kenaikan suhu rata-rata pada permukaan bumi. Pemanasan global terjadi karena salah satunya adalah aktivitas manusia. Pemanasan global tidak hanya berdampak pada masalah lingkungan, tetapi juga berdampak pada masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut dapat berupa penyakit alergi, infeksi, malnutrisi, dan lain-lain. Untuk itu, pencegahan pemanasan global tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tetapi dilakukan oleh semua orang, salah satunya adalah usia remaja. Berdasarkan pengamatan peneliti, penggunaan produk tidak terurai dengan baik karena penerapan Reuse, Reduce, Recycle jarang dilakukan sehingga penumpukan sampah menjadi lebih banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan perliaku siswa/i SMAK di Tangerang tentang kegiatan reuse, reduce, recycle dalam upaya pencegahan pemanasan global. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dilakukan pada 155 siswa/i SMAK di Tangerang. Pengumpulan data dilakukan secara daring dengan kuesioner elektronik dan dianalisis dengan uji statistic Chi-Square. Penelitian ini didapatkan tingkat perilaku kegaiatan 3R dengan tingkat pengetahuan kegiatan 3R siswa/i SMAK di Tangerang adalah baik (p-value = 1,000) dan hubungan tingkat perilaku kegiatan 3R dengan tingkat pengetahuan penyakit terkait pemanasan global adalah baik (p-value = 0,331). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan kegiatan 3R dengan perilaku kegiatan 3R siswa/i SMAK di Tangerang dan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan penyakit terkait pemanasan global dengan perilaku kegiatan 3R siswa/i SMAK di Tangerang.
GAMBARAN PROFIL LIPID PADA SALAH SATU LABORATORIUM DI WILAYAH KOTA TANGERANG Novendy, Novendy; Tirtasari, Silviana; Farid, Ivanov Radhitya; Simatupang, Eirene Priscilla Caroline
Ebers Papyrus Vol. 31 No. 1 (2025): EBERS PAPYRUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v31i1.34666

Abstract

Profil lipid merupakan indikator penting dalam penilaian risiko penyakit kardiovaskular, dimana penyakit ini sendiri masih merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia. Berdasarkan data World Health Organization pada tahun 2008, prevalensi laki-laki yang mengalami dislipidemia adalah 37% Indonesia sendiri angka hiperkolesterolemia yang merupakan bagian dari dislipidemia menyentuh angka 28,8%. Kota Tangerang yang termasuk dalam kota metropolitan yang sedang berkembang pesat, membawa banyak perubahan kepada gaya hidup pada masyarakatnya. Salah satu perubahan terutama pola makan karena bermunculan makanan dan minuman kekinian yang tinggi akan kandungan lemak dan gula. Sehubungan data penelitian epidemiologi mengenai profil lipid di Kota Tangerang masih sedikit, maka penelitian ini perlu dilakukan, agar dapat memberikan pandangan lebih jelas mengenai kondisi kesehatan, terutama profil lipid masyarakat yang ada di Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif potong lintang dan teknik pengambilannya sampel nya adalah total population sampling. Data didapatkan dengan mengumpulkan data dari salah satu laboratorium swasta di Kota Tangerang selama tahun 2022. Penelitian ini mendapatkan sebanyak 386 data responden, yang mayoritas adalah perempuan (56%). Proporsi kelainan profil lipid dalam penelitian ini berada dalam rentan 6,7%-37,3% tergantung dari profil lipid yang dinilai. Dengan adanya penelitian ini diharapkan adanya peningkatan kesadaran pada masyarakat mengenai hasil profil lipid yang sudah dilakukan. Sehingga jangan sampai menimbulkan gangguan kesehatan di kemudian hari.
UPAYA MENURUNKAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA PAGEDANGAN UDIK, WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRONJO Cifa, Nabilla Permata; Novendy, Novendy
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.47870

Abstract

WHO melaporkan terjadi peningkatan sepuluh kali lipat jumlah kasus yang dilaporkan dari 500.000 (pada tahun 2000) menjadi 5,2 juta (pada tahun 2019) dengan penyebaran kasus terjadi di 129 negara. Sekitar 70% beban penyakit global diwakiliki oleh Asia di antara lebih dari 100 negara di Kawasan WHO. Tercatat 149.866 kasus DBD terkonfirmasi di Indonesia hingga Juli 2024. Terjadinya lonjakan kasus DBD yang meningkat hingga 360% sejak 1 tahun terakhir di Puskesmas Kronjo. Walaupun infeksi dengue umumnya asimptomatik atau hanya menyebabkan gejala minimal namun disisi lain virus dengue dapat menyebabkan kasus yang lebih serius hingga berdampak pada kematian. Tujuan diagnosis komunitas ini untuk menurunkan jumlah kasus DBD di Desa Pagedangan Udik, wilayah kerja Puskesmas Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Paradigma blum digunakan untuk mengidentifikasi masalah sebagai pendekatan diagnosis komunitas dengan mini survey. Ditetapkan prioritas masalah dan akar penyebab masalah masing-masing menggunakan teknik non-skoring delphi dan dan fishbone diagram. Untuk pemantauan digunakan PDCA cycle selama intervensi dan dilakukan evaluasi dengan pendekatan sistem. Rendahnya pengetahuan, perilaku dan sikap (lifestyle) masyarakat terkait DBD berdampak pada peningkatan jumlah kasus DBD. Dilakukan intervensi berupa penyuluhan dan demonstrasi pembuatan perangkap nyamuk sederhana. Intervensi yang dilakukan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan terkait DBD dengan 86,67% peserta mengalami peningkatan pengetahuan dilihat dari peningkatan nilai post-test peserta intervensi ≥ 80.
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Mengenai Penggunaan Antibiotik di Kecamatan Gentuma Raya Kirana, Sasy; Novendy, Novendy
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i2.379

Abstract

Secara global, resistensi antibiotik menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat, termasuk pembelian tanpa resep dan penghentian konsumsi sebelum waktunya. Fenomena ini tidak hanya terjadi di negara maju, tetapi juga sangat mengkhawatirkan di negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan masyarakat terkait penggunaan antibiotik di Kecamatan Gentuma Raya, Gorontalo Utara. Menggunakan metode deskriptif dengan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan 145 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan pada Juli–Agustus 2024 melalui kuesioner dan dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa 46,9% responden memiliki pengetahuan cukup, 41,4% baik, dan 11,7% kurang. Sebanyak 82,8% responden pernah membeli antibiotik tanpa resep dokter, dan 51,7% menggunakannya hanya selama 1–3 hari. Sebagian besar memperoleh antibiotik dari apotek, namun pembelian di warung masih terjadi. Temuan ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara pengetahuan dan praktik masyarakat. Upaya edukasi dan pengawasan penggunaan antibiotik perlu diperkuat untuk mengurangi risiko resistensi antimikroba.
Pengetahuan dan Perilaku Ibu Mengenai Pemberian Cairan Rehidrasi Oral Sebagai Penanganan Awal Diare Pada Anak Tanzil, Keith William; Tirtasari, Silviana; Novendy, Novendy
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i10.61780

Abstract

Diarrhea remains one of the leading health problems among children worldwide, particularly in developing countries such as Indonesia. According to WHO and UNICEF data in 2024, diarrhea causes approximately 443,832 deaths annually in children under five years old. Appropriate early management, including the administration of oral rehydration solution (ORS) and zinc supplementation, has been proven to reduce mortality and prevent severe dehydration. One area with a high burden of diarrhea cases is the working area of Teluk Naga Public Health Center, Tangerang Regency. Given the role of mothers as the primary caregivers in families, their knowledge and practices regarding early management of diarrhea are crucial to preventing serious complications. This cross-sectional study aimed to assess mothers’ knowledge and practices related to ORS administration in early diarrhea management in children. A total of 72 respondents with children under 12 years old were selected using purposive non-random sampling. Data were collected using a questionnaire comprising six knowledge questions and five practice questions. The results showed that 48.6% of respondents recognized signs of dehydration, 58.3% knew ORS is the first-line treatment for diarrhea, and 41.7% knew zinc supplementation is required. Additionally, 19.4% kept ORS at home, while 52.8% would provide sugar-salt solution if ORS was unavailable. Mothers’ knowledge and practices regarding ORS use varied widely. Continuous health education and improved access to ORS and zinc are essential to enhance early diarrhea management in children.