Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN PREVALENSI KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN SEBUAH UNIVERSITAS SWASTA DI JAKARTA BARAT Jeremi, Maria Frisca; Biromo, Anastasia Ratnawati
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v3i1.24786

Abstract

Mahasiswa dalam kegiatannya tidak terlepas dari kecemasan. Penyebab kecemasan pada mahasiswa dapat bersumber dari kehidupan akademiknya, tuntutan eksternal dan tuntutan dari harapannya sendiri. Pada masa peralihan pandemi COVID – 19 menuju endemi ini perlahan membentuk adaptasi yang baru bagi seluruh mahasiswa dikarenakan adanya sistem perkuliahan secara hybrid. Berbagai kondisi yang terjadi selama pandemi COVID – 19 ini tentunya memberikan dampak yang signifikan terhadap penyesuaian diri yang dilakukan tiap mahasiswa selama 2 tahun belakangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penyesuaian diri, prevalensi cemas dan hubungan kemampuan penyesuaian diri dengan prevalensi cemas pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2022. Desain penelitian yang digunakan berupa penelitian analitik dengan desain potong lintang. Sampel pada penelitian ini berjumlah 166 orang dengan teknik random sampling. Hasil penelitian mendapatkan 74,7% responden memiliki kemampuan penyesuaian diri yang tinggi dan 25,3% responden dengan penyesuaian diri rendah. Sebanyak 80,1% responden tidak mengalami cemas, 18,7% responden dengan cemas ringan, dan 1,2% responden dengan cemas sedang berat. Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan penyesuaian diri dengan prevalensi cemas pada mahasiswa (p-value 0,001).
Depresi dan kerentanan lansia di panti wreda wilayah Jabodetabek Lee, Yuffie Elizabeth; Biromo, Anastasia Ratnawati
Tarumanagara Medical Journal Vol. 6 No. 1 (2024): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v6i1.30813

Abstract

Depresi adalah suatu gangguan psikologis yang sering ditemukan pada lansia, khususnya lansia yang tinggal di panti dan jauh dari keluarga. Sementara frailty merupakan kondisi yang umum ditemui pada lansia sebagai salah satu dampak dari proses penuaan. Berbagai penelitian mendapatkan hasil bahwa depresi dan frailty berhubungan erat, dimana depresi dapat memperberat kondisi frailty dan frailty juga dapat memperberat depresi pada lansia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara depresi dan frailty pada lansia yang tinggal di panti. Studi potong lintang analitik ini melibatkan 124 responden lansia berusia > 60 tahun dengan teknik pengambilan data consecutive sampling. Prevalensi depresi diukur dengan menggunakan kuesioner Geriatric Depression Scale 15 (GDS-15) dan prevalensi frailty diukur dengan FRAIL Scale. Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 50 responden (61,7%) mengalami depresi dan frail dan 31 responden (38,3%) mengalami depresi namun tidak frail. Studi mendapatkan adanya hubungan bermakna antara depresi dan frailty dengan p-value 0,001 dan PRR 1,89. Depresi dan frailty dapat terjadi secara bersamaan sekaligus memperberat satu sama lain.
Kegiatan Edukasi dan Deteksi Dini Insomnia pada Kelompok Lanjut Usia di Panti Werda Hana Alfred Sutrisno Sim; Biromo, Anastasia Ratnawati; Sugiharto, Hans; Syarifah, Andini Ghina; Kurniawan, Junius
Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri Vol. 3 No. 2 (2024): Sejahtera : Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri
Publisher : Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/sejahtera.v3i2.2127

Abstract

Insomnia affects 30-50% of the adult population in the United States, with 5-15% experiencing chronic symptoms. Insomnia is characterized by dissatisfaction with the quality or quantity of sleep, insomnia presents challenges such as difficulty initiating, maintaining, and waking early, and is common in older adults. The Hana Nursing Home hosted this activity, with 61 participants in attendance. In this activity, there were 9 elderly people with mild and moderate insomnia respectively (14.75%) and 5 people (8.2%). Therefore, comprehensive clinical evaluation in the form of education and early detection is essential for effective clinical management of insomnia. Keywords: Insomnia, Education, Early detection
Kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam Rangka Skrining Kadar Vitamin D Sebagai Penyebab Insomnia pada Geriatri Biromo, Anastasia Ratnawati; Santoso, Alexander Halim; Destra, Edwin; Gunaid, Farell Christian; Pratomo, Farhan; Lumintang, Valentino Gilbert
Bumi : Jurnal Hasil Kegiatan Sosialisasi Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): Bumi: Jurnal Hasil Kegiatan Sosialisasi Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Teknik Elektro dan Informatika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/bumi.v3i1.488

Abstract

Vitamin D is an essential steroid hormone that plays a role in calcium and phosphorus regulation and has the potential to affect sleep quality. Vitamin D deficiency in the elderly often occurs due to minimal exposure to sunlight and age-related physiological changes, which contribute to the high incidence of sleep disorders, including insomnia. This community service activity aims to screen vitamin D levels in the elderly as a cause of insomnia through the Plan-Do-Check-Act (PDCA) approach. The activity was carried out at Panti Bina Bhakti, South Tangerang, involving 93 elderly participants aged > 65 years. The results showed that the average vitamin D levels among the age groups 61-70 years, 71-80 years, 81-90 years, and 91-100 years were 7.6 mg/dl, 7.2 mg/dl, 7.6 mg/dl, and 13.9 mg/dl, respectively. Interventions through vitamin D supplementation, sunlight exposure, and education in the form of sleep hygiene are effective in improving the health and sleep quality of the elderly.
HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM DENGAN KUALITAS TIDUR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN Narendra, Reza Paradipta; Biromo, Anastasia Ratnawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41578

Abstract

Telepon genggam adalah perangkat elektronik yang digunakan secara luas oleh berbagai kalangan, terutama mahasiswa. Penggunaan telepon genggam yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan tidur sehingga mengganggu konsentrasi, kemampuan belajar, dan Kesehatan secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara durasi penggunaan telepon genggam dan kualitas tidur pada mahasiswa kedokteran dengan menggunakan desain potong lintang dan teknik consecutive sampling pada 168 responden mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2021. Data durasi penggunaan telepon genggam didapatkan melalui kuesioner screen time, sementara pengukuran kualitas tidur dilakukan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 154 responden (91,7%) memiliki durasi penggunaan telepon genggam yang tinggi dengan 103 responden (66,9%) diantaranya mengalami kualitas tidur yang buruk. Analisis statistik menggunakan uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan telepon genggam dan kualitas tidur (p-value 0,004).
Hubungan stres dan prokrastinasi pada mahasiswa kedokteran di Jakarta Barat Welong, Christabelle Erika Delia Hillary; Biromo, Anastasia Ratnawati
Tarumanagara Medical Journal Vol. 6 No. 2 (2024): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v6i2.33348

Abstract

Stres merupakan hal yang terjadi saat tubuh menghadapi sesuatu yang dianggap mengancam. Stres akademik menjadi sebuah fenomena yang sering diamati pada mahasiswa kedokteran yang muncul sebagai respon terhadap tingginya tuntutan akademik. Tingkat stres akademik yang tinggi dapat menyebabkan mahasiswa menunda mengerjakan tugas yang diberikan sehingga mengakibatkan penurunan performa dan hasil akademik. Tujuan dari studi ini ialah untuk melihat hubungan antara stres dan perilaku menunda belajar atau mengerjakan tugas (prokrastinasi) pada mahasiswa kedokteran. Desain pada studi ini ialah studi analitik potong lintang yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara pada bulan Maret 2024. Subjek studi sebanyak 265 mahasiswa diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen Depression Anxiety Stress Scale-42 (DASS-42) digunakan untuk mencari prevalensi stres, sementara instrumen Academic Procrastination Scale digunakan untuk mencari pola perilaku menunda (prokrastinasi). Studi ini mendapatkan hasil sebanyak 146 responden (55,1%) dari 265 mahasiswa mengalami stres dan sebanyak 40 responden (15,1%) memiliki perilaku menunda tingkat tinggi, 188 responden (70,9%) memiliki perilaku menunda tingkat sedang, dan 37 responden (14%) memiliki perilaku menunda tingkat rendah. Uji analitik antar kedua variabel diadaptkan nilai p sebesar 0,003. Studi ini menyimpulkan adanya hubungan signifikan antara stres dengan prokrastinasi pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara.
Peningkatan Kesehatan Mental dengan Pemantauan Kadar Vitamin D pada Kelompok Lanjut Usia Biromo, Anastasia Ratnawati; Santoso, Alexander Halim; Tadjudin, Noer Saelan; Satyanegara, William Gilbert; Destra, Edwin; Gunaidi, Farell Christian; Herdiman, Alicia; Averina, Frilliesa
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/jka.v9i1.890

Abstract

Vitamin D is a micronutrient required by the body. Vitamin D has various functions, including its potential to prevent depression. There are studies suggesting that people with depression are at risk of vitamin D deficiency. This study discusses the correlation between vitamin D and depression.  This is a cross-sectional study designed to investigate the relationship between vitamin D levels and depression in elderly (≥ 60 years) residing at Bina Bhakti Nursing Home. Participants who meet the criteria underwent measurement of vitamin D levels and assessment for depression using the Geriatric Depression Scale (GDS). Spearman correlation is used as the statistical analysis to evaluate the relationship between variables. 93 respondents met the criteria with average age of 74.19 years (61-97 years). 77 respondents were female (82.8%) and 16 respondents (17.2%) were male. The mean vitamin D level was 9.78 ng/ml (1.07-25.6ng/mL) and the mean GDS score was 4.51 (0-15). The results of the analysis showed a significant negative correlation between vitamin D levels and GDS scale (-0.287, p-value=0.005). Low vitamin D levels are associated with increased GDS scores, indicating that it is important for the elderly to fulfill their vitamin D needs as an preventive measure against depression
Peran Edukasi Konsumsi Magnesium dan Instrumen DASS-42 untuk Deteksi Dini dan Pencegahan Terjadinya Gangguan Psikologis di Cengkareng Biromo, Anastasia Ratnawati; Santoso, Alexander Halim; Destra, Edwin; Setia, Nicholas; Anthony, Louis
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 9 (2025): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/4b11xe94

Abstract

Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kualitas hidup. Stres, kecemasan, dan depresi merupakan beberapa penanda adanya gangguan psikologis. Nutrisi, khususnya magnesium, telah dikaitkan memiliki peran dalam regulasi sistem saraf dan kestabilan emosional. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekolah Yayasan Baptis Cengkareng melalui pendekatan Plan–Do–Check–Act. Sebanyak 57 peserta menjalani pemeriksaan menggunakan kuesioner DASS-42 dan menerima edukasi mengenai pentingnya asupan magnesium untuk mendukung kesehatan mental. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar peserta berada dalam kategori normal untuk depresi dan stres. Namun, pada aspek kecemasan, ditemukan proporsi skor ringan hingga berat sebesar 47,4%. Asupan magnesium yang tidak memadai dapat mengganggu regulasi suasana perasaan dan memperkuat respons negatif terhadap stresor lingkungan. Edukasi berbasis hasil skrining dapat dimanfaatkan untuk mendorong perbaikan pola makan guna mencegah munculnya gangguan psikologis. Integrasi pemeriksaan DASS-42 dan edukasi mengenai peran magnesium menjadi pendekatan strategis dalam promosi kesehatan mental pada kelompok usia produktif.
Edukasi Kesehatan Mental dan Skrining DASS-42 dalam Deteksi Risiko Gangguan Kecemasan dan Stres Kronis pada Dewasa Muda Biromo, Anastasia Ratnawati; Santoso, Alexander Halim; Destra, Edwin; Kasvana; Enike, Syilvia Cendy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bunda Delima Vol 4 No 2 (2025): EDISI AGUSTUS
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59030/jpmbd.v4i2.94

Abstract

Gangguan kecemasan dan stres kronis pada dewasa muda dapat dideteksi melalui instrumen kuantitatif seperti Depression Anxiety Stress Scales (DASS-42). Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi risiko gangguan psikologis dan memberikan edukasi visual mengenai hubungan antara physical inactivity dengan kesehatan mental. Pemeriksaan dilakukan terhadap 71 peserta menggunakan DASS-42, kemudian hasil dikelompokkan dan dilakukan sesi edukasi berbasis poster. Mayoritas peserta berada pada kategori normal, namun tetap ditemukan proporsi gejala ringan hingga sedang pada domain kecemasan dan depresi. Edukasi kelompok berdasarkan hasil skrining membantu peserta memahami status emosional mereka serta keterkaitannya dengan gaya hidup tidak aktif. Strategi ini dapat memperkuat upaya promotif dalam pencegahan gangguan psikologis melalui pendekatan edukatif berbasis data.
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA FK UNIVERSITAS TARUMANAGARA ANGKATAN 2020 Clarista, Sella; Biromo, Anastasia Ratnawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.26353

Abstract

Kecemasan adalah kondisi psikologis seseorang yang penuh dengan rasa takut dan khawatir terhadap sesuatu hal yang belum pasti akan terjadi. Mahasiswa dalam menyusun skripsi dapat mengalami kecemasan yang disebabkan oleh beberapa hal seperti tekanan akademik, tuntutan tugas, kekhawatiran akan kesehatan, kompetisi dengan rekan akademis, kebutuhan untuk menjadi unggul, masalah sosial, gangguan tidur, masalah finansial, ataupun perundungan terhadap mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kecemasan dalam menyusun skripsi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020. Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan desain penelitian potong lintang. Penelitian ini melibatkan 75 responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2020 yang sedang mengerjakan skripsi. Data kecemasan didapatkan melalui kuesioner HAM-A (Hamilton Anxiety Rating Scale). Penelitian ini memperoleh hasil bahwa sebanyak 33 orang (44%) mengalami kecemasan, sementara 42 responden (56%) tidak mengalami kecemasan. Pada kelompok responden yang mengalami kecemasan sebanyak 19 orang (57,6%) mengalami kecemasan ringan, 6 orang (18,2%) mengalami kecemasan sedang, sebanyak 7 orang (21,2%) mengalami kecemasan berat dan terdapat 1 orang (3%) yang mengalami kecemasan berat sekali saat menyusun skripsi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua mahasiswa mengalami kecemasan saat mengerjakan skripsi.