Latar belakang : permasalahan di Indonesia yang masuk dalam salah satu program mdgs di bidang kesehatan antara lain sebaran balita kurang gizi, proporsi balita pendek, status gizi anak dan tingkat kematian ibu. Pada tahun 2015 , angka kematian ibu di Indonesia adalah 305/100.000 kelahiran hidup , hal ini masih jauh di atas target MDGs yakni 102/100.000 kelahiran. Salah satu penyebab kematian ibu adalah permasalahan kesehatan yang dialami sejak masa kehamilan. Perilaku ibu pada masa kehamilan akan mempengaruhi kondisi kesehatannya baik secara fisik maupun psikis yang berdampak pada proses kelahiran dan pasca kelahiran. Tujuan penelitian : untuk mendiskripsikan perilaku konsumsi, personal hygiene, seksual, aktivitas, istirahat, sosial budaya ibu hamil yang terkait dengan kesehatan. Metode penelitian : jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan eksploratif. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam melibatkan ibu hamil, suami dan bidan pada bulan April – Mei 2019. Data informan divalidasi dengan metode triangulasi. Hasil penelitian : tidak semua ibu hamil mengkonsumsi zat gizi seimbang karena adanya mual muntah dan mengidam di awal kehamilan, enggan mengkonsumsi jenis makanan yang tidak disukai, anjuran untuk pantang jenis makanan tertentu. Adanya kepercayaan tentang waktu dan frekuensi mandi dan keramas pada ibu hamil, apabila dilanggar akan berakibat buruk bagi ibu maupun janin. Selama hamil, ibu dan suami mengurangi frekuensi hubungan seksual karena takut menyakiti janin. Selama hamil, ibu dilarang bepergian jauh(luar kota) dan diharuskan mengenakan gunting atau peniti agar ibu dan bayi selamat. Ibu hamil tetap melakukan aktivitas bekerja maupun melakukan pekerjaan di rumah tetapi dengan mengutamakan keamanan dan keselamatan. Ibu hamil tidak terbiasa tidur di pagi hari karena alasan bekerja dan ada larangan dari keluarga. Pada kehamilan trimester III ibu hamil mulai merasakan sulit tidur dan kurangnya kualitas tidur. Masih ada syukuran empat bulanan dan tujuh bulanan sebagai bentuk dukungan bagi ibu hamil dan janin. Selama hamil , ibu rutin periksa ke bidan dan puskesmas untuk mengetahui tumbuh kembang janin dan kondisi kesehatan ibu. Kesimpulan : perilaku ibu hamil telah mencerminkan perilaku sadar kesehatan , tetapi masih ada mitos dan budaya yang mempengaruhi perilaku ibu hamil walaupun tidak semua mitos dan budaya tersebut merugikan kesehatan.