Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Form of Legal Change of Establishment of a Limited Liability Company after the Ratification of the Job Creation Act to Realize Legal Certainty Utari, Retno
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.2876

Abstract

This study focuses on discussing the form of legal change regarding the establishment of a Limited Liability Company (Company) after the ratification of the Job Creation Law where in the legal change there is a legal conflict. This study uses a normative juridical method with a statutory approach, a conceptual approach, and a comparative approach. After the ratification of the Employment Copyright Act, there are forms of legal changes to the establishment of the Company, including: Companies with UMK criteria can be established by one person and for their establishment there is no obligation to use a notarial deed. In addition, the organs and the amount of authorized capital of the Company have also changed. This change in provisions has resulted in legal uncertainty due to the phrase agreement in the definition of an individual company.
Kepribadian Ganda Film Kimi To, Nami Ni Noretara Karya Masaaki Yuasa Wahyuni, Dela Ayu Tri; Utari, Retno
Jurnal Bahasa Jepang Taiyou Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Taiyou
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui mengenai kepribadian ganda tokoh pada film Kimi To, Nami Ni Noretara karya Masaaki Yuasa, dan jenis gejala kepribadian ganda yang paling sering muncul pada film tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan adalah dengan studi kepustakaan dengan teknik analisis naratif. Objek kajian penelitian ini ialah dengan menggunakan film Kimi To, Nami Ni Noretara karya Masaaki Yuasa. Hasil dari penelitian terdapat 24 percakapan yang dikaji dan terdapat empat jenis gejala kepribadian ganda: amnesia psikogenik, depersonalisasi, derealization, dan fugue disosiatif, namun dua di antaranya tidak termasuk ke dalam jenis gejala kepribadian yang diteliti.
Deiksis Ruang dan Waktu pada Film Stand by Me Doraemon 2 Karya Takashi Yamazaki Rahayu, Ajeng Agustina; Utari, Retno
Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing Vol 5 No 2 (2022): Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing
Publisher : LPPM Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1736

Abstract

In communicating, pointing words or deixis are often used when talking to the interlocutor, especially in Japanese movies. For this reason, this study aims to identify the types of space and time deixis and find out the types of references contained in the Stand by Me Doraemon 2 movie by Takashi Yamazaki. The methodology of this qualitative study is descriptive analysis which analyzed the conversation between characters consisting deixis space and time words in Japanese movie titled Stand by Me Doraemon 2. The data were collected using the listening and note taking method. Then they were analyzed by Miles and Huberman method, which the important data is reduced, grouped, and summarized according to the research focus. The results showed that in Stand by Me Doraemon 2 there was deixis of space and time. There were 28 deixis of space including space, place, state and direction and 18 deixis of time including final, present, and future time. It is found that the most frequently used deixis of space was これ (kore) which means “this”. On the other hand, the most frequently deixis of time was さっき (sakki) which means “just know”. Overall, there were 19 types of endophoric references and 27 types of exophoric references. This research is expected to be used as learning material for Japanese language teachers and learners.
IMPLEMENTATION OF PROJECT-BASED LEARNING IN IMPROVING THE CREATIVITY OF WRITING JAPANESE ESSAYS IN THE SAKUBUN COURSE Utari, Retno; Sukmara, Rina; Septiany, Nia
KIRYOKU Vol 8, No 1 (2024): Kiryoku: Jurnal Studi Kejepangan
Publisher : Vocational College of Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kiryoku.v8i1.139-146

Abstract

The aim of this research is to find out whether the application of the Project-based Learning (PjBL) model can increase creativity in writing Japanese essays in the Sakubun course. The problem to be investigated in this research is related to improving the ability to write essays in Japanese with students' creativity in composing Japanese sentences. The form of research used is an experimental equation with a pretest – post-test design, namely by measuring how much influence one variable has on another variable. To measure the ability to write Japanese essays, this is done through tests, questionnaires and observations. The data analysis technique used in this research is a form of quantitative data analysis which is carried out to analyze data obtained from implementing the Project-Based Learning (PjBL) learning model by carrying out normality tests, homogeneity tests. Next, the results of the two tests are used to test the effectiveness of the learning model applied.
PERGESERAN MAKNA DALAM LIRIK LAGU “SEVENTEEN” AKB48 KE JKT48 (KAJIAN SEMANTIK) Syafirra, Nadisa Siti; Utari, Retno
Jurnal Bahasa Jepang Taiyou Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Taiyou
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergeseran makna disebabkan karena adanya perubahan sebuah makna yang hidup dalam medan makna. Perubahan yang terjadi bisa perluasan, penyempitan, pengkonotasian, penyintesisan dan pengasosiasian makna. Pergeseran makna disebabkan oleh sejarah, penciptaan atau penemuan baru, dan kebiasaan memunculkan dua makna kata bersama-sama. Pergeseran makna timbul akibat kurang teliti dalam penerjemahan sebuah lirik lagu, dan dapat merubah arti makna tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pergseran makna dalam lirik lagu Seventeen AKB48 ke JKT48. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik studi literature atau studi kepustakaan, dan juga teknik simak catat. Pada analisis data, peneliti menggunakan teknik pergseran makna model Simatupang. Sumber data yang digunakan berasal dari Lagu Seventeen AKB48 dan JKT48. Pada penelilitian, ditemukan sebanyak 11 lirik lagu yang terjadi pergseran makna secara spesifik ke generik. Sementara ada banyak sekali jenis kanji yang digunakan dalam lagu tersebut, peneliti juga mengartikan kanji tersebut untuk mengetahui dalam bentuk apakah pergeseran makna terjadi.
KORELASI INTENSITAS MENDENGARKAN LAGU JEPANG TERHADAP HASIL BELAJAR CHOUKAI PADA MAHASISWA SEMESTER 4 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FKIP UHAMKA Choerunisa, Ghaida; Utari, Retno; Karnawati, Rita Agustina
Jurnal Bahasa Jepang Taiyou Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Taiyou
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan korelasi intensitas mendengarkan lagu Jepang terhadap hasil belajar Choukai. Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa semester 4 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA tahun ajaran 2016-2017 yang berjumlah 24 orang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment Correlation. Hasil penjumlahan angket dari setiap responden dan diperoleh hasil rata-rata 84,2 (Y). Hasil penjumlahan nilai hasil belajar Choukai setiap mahasiswa dari semester 1-3 dan diperoleh hasil rata-rata 1968,1 (X). Setelah mendapatkan nilai X dan Y maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan Pearson Product Moment Correlation yang mendapatkan hasil 0,1326 yang berarti sangat rendah. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa korelasi intensitas mendengarkan lagu Jepang terhadap hasil belajar Choukai pada mahasiswa semester 4 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA sangat rendah. Dikarenakan responden yang memiliki nilai hasil angket yang tinggi tetapi tidak memiliki nilai hasil belajar Choukai yang tinggi.
Pelatihan Tari Mendaiq Bagi Remaja di Desa Perampuan Kabupaten Lombok Barat Baiq Larre Ginggit Sekar Wangi; Nurtikawati, Nurtikawati; Rindu Puspita Lokanantasari; Kurnia, Wahyu; Medita, Hana; Utari, Retno
TERAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial Budaya Vol. 1 No. 2 (2025): TERAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial Budaya, Mei 2025
Publisher : Gema Cendekia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71094/teras.v1i2.104

Abstract

Kegiatan pelatihan Tari Mendaiq yang diselenggarakan bagi remaja di Desa Perampuan, Kabupaten Lombok Barat bertujuan untuk mendukung pengembangan potensi remaja, terutama dalam aspek pembentukan fisik, emosional, kemampuan bersosialisasi, perubahan perilaku, dan daya pikir. Pelatihan ini dirancang sebagai bagian dari pendekatan edukatif berbasis seni budaya lokal yang menekankan pentingnya keterlibatan aktif generasi muda dalam proses pelestarian warisan budaya. Melalui kegiatan ini, diharapkan para remaja dapat berpikir kreatif, tanggap terhadap lingkungannya, serta aktif dalam berbagai aktivitas positif yang mendukung pengembangan kepribadian dan karakter. Pembelajaran seni tari memerlukan pendekatan pedagogis yang sesuai guna mengembangkan kreativitas gerak, baik motorik kasar maupun halus. Tari Mendaiq, sebagai representasi budaya Sasak yang mengangkat tema keseharian masyarakat, dipilih karena mengandung nilai edukatif dan filosofis tinggi. Kegiatan pelatihan ini dilakukan melalui metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktik langsung yang terintegrasi. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif peserta, termasuk dalam hal pengetahuan tari, keterampilan menari, serta kesadaran terhadap pentingnya pelestarian budaya lokal.
Internalisation of Presean Values in Social Learning to Strengthen Pancasila Ideology Suryadmaja, Galih; Satria, Christofer; Ningsih, Dewi Puspita; Utari, Retno
Pancasila: Jurnal Keindonesiaan Vol. 5 No. 2 (2025): VOLUME 5 ISSUE 2, OCTOBER 2025
Publisher : Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52738/pjk.v5i2.862

Abstract

This research is motivated by the challenges of internalizing Pancasila values among sociology education students through an approach relevant to the local cultural context. One potential medium is the values of Presean culture, which can enrich the teaching of Pancasila ideology. The purpose of this study is to analyse the role of Presean cultural values in social learning and their contribution to strengthening students’ understanding of Pancasila. The study employed a qualitative approach with 15 participants consisting of sociology education students, lecturers, and local cultural figures. Data were collected through interviews, observations, and document analysis, then examined using a descriptive-interpretative method. The findings reveal that the internalisation of Presean values-such as courage, sportsmanship, and adherence to rules-positively enhances students’ comprehension of Pancasila principles. In addition, this culturally based learning increases students’ awareness of unity, social justice, and respect for human rights. These results suggest that integrating Presean cultural values into social education can serve as an effective alternative for strengthening Pancasila ideology among the younger generation.