Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

“RUMAH LANTING” Arsitektur Vernakular Suku Banjar Yang Mulai Punah Afdholy, Amar Rizqi
Local Wisdom Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol. 9 No. 2 (2017): Juli 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/lw.v9i2.1977

Abstract

Rumah lanting adalah rumah venakular dari masyarakat suku Banjar yang berada di kotaBanjarmasin, Kalimantan Selatan. Menurut Mentayani (2010) bentuk rumah lanting yangselaras dengan kondisi lingkungan berupa sungai dan penggunaan material, konstruksi,hingga perilaku penghuni dalam menjalani kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwarumah lanting adalah arsitektur vernakular daerah Kalimantan Selatan. Dilihat dari awalterbentuknya rumah lanting, menurut Alfisyah (2014) rumah lanting muncul dikarenakanadanya kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh orang-orang perahu yang hidupnomaden diatas sungai martapura. Kebutuhan akan hunian yang dapat menunjangaktifitas mereka sebagai pedagang inilah yang kemudian memunculkan rumah lantingyang terletak di tepian-tepian sungai kota Banjarmasin. Permasalahan yang diangkat dalamkajian ini tentang kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap tipe rumah vernakularsuku Banjar yaitu rumah lanting dan semakin berkurangnya jumlah rumah lanting yangada di kota Banjarmasin. Tujuan dari kajian ini menjelaskan tentang karakteristik rumahvernakular suku Banjar yaitu rumah lanting dan faktor penyebab berkurangnya rumahlanting di kota Banjarmasin. Metode yang dipakai pada kajian ini menggunakan metodedeskriptif kualitatif, data diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung kelapangan. Dari hasil penelitian, faktor utama penyebab semakin berkurangnya rumahlanting di kota Banjarmasin adalah perubahan aktifitas masyarakat yang dulunyabergantung pada sungai sekarang sudah beralih ke daratan. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v9i2.1977
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP BENTUK RUMAH PADA PERMUKIMAN TEPIAN SUGAI KOTA BANJARMASIN Amar Rizqi Afdholy; Lisa Dwi Wulandari; Sri Utami
NALARs Vol 18, No 2 (2019): NALARs Volume 18 Nomor 2 Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.18.2.143-152

Abstract

ABSTRAK. Kota Banjarmasin merupakan kota yang dipengaruhi oleh lingkungan sungai. Keberadaan sungai berperan terhadap pembentukan karakteristik identitas Kota Banjarmasin yang dapat dilihat dari permukiman tepian sungainya. Salah satu permukiman tepian sungai yang masih memiliki unsur kelokalan dan kebudayaan sungai yang kuat, yaitu pada permukiman tepian Delta Pulau Bromo. Lingkungan sungai sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan aktivitas masyarakat pada permukiman ini. Aktivitas masyarakat yang banyak dilakukan di sungai membuat masyarakat cenderung membangun hunian atau tempat tinggalnya di tepian sungai, hal ini dilakukan agar memudahkan akses untuk melakukan aktivitas di sungai. Rumah-rumah masyarakat dibangun dengan menyesuaikan dan beradaptasi dengan lingkungannya. Penggunaan jenis struktur, konstruksi dan material pembentuk rumah menjadi pertimbangan dalam membangun rumah. Metode yang dipakai untuk melihat pengaruh lingkungan terhadap bentukan rumah pada permukiman tepian sungai ini memakai metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini didapati bahwa, konstruksi kayu dengan material alam, serta struktur pondasi panggung atau terapung menjadi pilihan pada rumah tepian sungai untuk merespon lingkungannya. Selain itu terdapat pula elemen penunjang pada rumah, seperti titian, batang, dermaga dan jamban yang menjadi akses penghubung penghuni untuk berinteraksi dengan lingkungan sungai.   Kata kunci: Rumah Tepian Sungai, Lingkungan Sungai, Kota Banjarmasin ABSTRACT. Banjarmasin is the city that has been influenced by the environment of the river. The existence of the river plays a role to establish the identity of Banjarmasin that can be seen from the riverside settlements. One of the places which still have the local-wisdom element and dominant river cultures is Bromo Island Delta. The environment of the river is very influential in the lives and activities of the community in the settlement. The activities at the riverside make the community tend to build a residence on it, and this is done to facilitate access to have an activity on the riverside. The community houses built by adjusting and adapting to its environment. The use of structures, constructions, and material forming of the house is considered in creating them. The method that used to see the influence of the environment to the house in the riverside settlement was a qualitative descriptive method. The result of this research found that the wood construction with natural materials and the structure of the foundation stage or floated are the choice of the river house as a community respond to its environment. Besides, there are also supporting elements at home, such as terrace, logs, piers, and toilet which are being accessed connecting residents to interact with the environment of the river. Keywords: Riverside Settlement House, River Environment, Banjarmasin
TIPOLOGI POLA TATA LETAK RUMAH PADA PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI KOTA BANJARMASIN Amar Rizqi Afdholy; Hamka; Sri Winarni
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 1 (2021): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v5i1.3310

Abstract

Permukiman tepian sungai merupakan sebuah ciri khas dalam konteks kelokalan yang menjadi daya tarik tersendiri dari Kota Banjarmasin. Pada perkembangannya sekarang permukiman tepian sungai sudah banyak berubah, berkembangnya beragam tipe rumah dengan berbagai pola peletakannya memberikan keberagaman pada permukiman tepian sungai Kota Banjarmasin pada saat ini. Penelitian ini menganalisis bagaimana tipologi pola tata letak rumah pada permukiman tepian sungai Pulau Bromo Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan tipologi dan untuk teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil temuan dari 25 objek sampel rumah tepian sungai, didapatkan 3 jenis posisi peletakan rumah, yaitu di area atas sungai, bantaran sungai dan tepi sungai. Selain itu didapatkan 5 tipologi untuk pola tata letak, dengan tipe yang paling dominan, yaitu posisi rumah yang berada di tepi sungai dan berorientasi ke Sungai Martapura.
Penerapan Metode Analogy Biomimicry Pada Perancangan Klinik Tuberkulosis Paru Di Surabaya Jarot Wahyono; Amar Rizqi Afdholy
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 1 (2022): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v6i1.4193

Abstract

ABSTRACT Indonesia is the country with the second-highest number of positive cases of tuberculosis worldwide (Global Tuberculosis Report, 2016). One of the factors causing the increase in tuberculosis sufferers is the lack of public health service facilities. Tuberculosis-positive patients receive treatment at a health clinic. On the other hand, limited costs at the clinic have resulted in limited infectious disease prevention facilities (Curry International Tuberculosis Center, 2011). To support the aspect of preventing disease transmission with limited cost aspects, a passive strategy is used by utilizing the natural aspects of the clinic building. Biomimicry takes the concept of nature to solve problems in buildings using the Analogy design method and is supported by the Descriptive Model method from Nigel cross for problem analysis. The results of the design are design concepts and schematic designs from the clinic using the analogy of the photosynthesis process to increase oxygen levels in the room as an active strategy, and using vegetation components and building mass as a passive strategy to increase oxygen. The results of the design are following the initial goal of preventing bacterial transmission through the air conditioning system, as well as the goal of supporting patient comfort which is realized in an air-conditioning system that has high oxygen levels. This concept can be applied to other health facilities so that it can support reducing the risk of transmission in health clinics. Keywords: Pulmonary Tuberculosis, clinic, Biomimicry, analogy design method
Karakteristik Permukiman Kampung Tematik di Kota Malang: Karakteristik Permukiman Kampung Tematik di Kota Malang Adhi Widyarthara; Amar Rizqi Afdholy
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 1 (2022): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v6i1.4439

Abstract

Kota Malang merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi dengan pertumbuhan dan perkembangan kotanya yang cukup pesat. Keterbatasan lahan tempat tinggal memberikan dampak pada terbentuknya permukiman yang tidak terkontrol, hal ini menimbulkan permasalahan pada munculnya permukiman-permukiman kumuh yang ada di Kota Malang. Salah satu program Pemerintah Kota Malang dalam menekan angka kekumuhan ini dengan pembuatan Kampung Tematik. Selain untuk memecahkan masalah terkait permukiman, kampung tematik ini juga diupayakan dapat menjadi objek wisata Kota Malang dan membantu dalam sektor perekonomian masyarakatnya. Fenomena perkembangan keberagaman kampung tematik tersebut sangat menarik untuk dikaji dari sisi bagaimana karakteristik permukimannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dari permukiman kampung tematik di Kota Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan melihat kondisi permukiman langsung ke lapangan. Hasil yang didapatkan dari karakteristik permukiman pada kampung tematik tersebut memiliki keragaman dalam hal aspek alam dan lindungan, sedangkan keseragaman dapat terlihat dari aspek social masyarakat dan jaringan.
Ruang Publik Sebagai Fasilitas Edukasi di Masa Pandemi Pada Lingkungan Perumahan: Ruang Publik Sebagai Fasilitas Edukasi di Masa Pandemi Pada Lingkungan Perumahan Bayu Teguh Ujianto; Amar Rizqi Afdholy; Muhammad Nelza Iqbal
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 1 (2022): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v6i1.4443

Abstract

Fasilitas umum merupakan kebutuhan setiap individu dalam suatu lingkungan, salah satu nya adalah keberadaan ruang publik. Ruang publik yang dimaksud dalam lingkup ini berupa taman edukasi untuk masyarakat yang menggabungkan fungsi taman sebagai area resapan dan ruang terbuka hijau, dengan fungsi pendidikan untuk pengguna taman. Dalam masa pandemi saat ini, bentuk pembelajaran daring menjadi keharusan. Permasalahan pembelajaran daring yang menjadi sorotan saat ini adalah keterbatasan akses internet dan tidak adanya interaksi sosial anak-anak dengan teman sebayanya. Hal tersebut mendorong terciptanya taman edukasi yang mendukung perkembangan digital dan membangun rasa kecintaan anak terhadap lingkungan. Dalam proses perancangannya, akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan partisipasi sosial (Participatory Action Research). Konsep dari perancangan ini mendapatkan hasil ruang terbuka publik yang memiliki konsep edukasi berbasis lingkungan. Terdapat tiga fasilitas yang menjadi sarana dan prasarana pada ruang terbuka publik ini, yaitu akses internet edukasi, ruang belajar bersama dan fasilitas penunjang edukasi. Melalui tiga jenis solusi diatas diharapkan mampu merangkul semua pihak terkait untuk bekerjasama mewujudkan taman edukasi ini, agar dapat tercapai fungsi rancangan arsitektural yang dibutuhkan.
Konsep arsitektur tepi air pada Permukiman Tepian Sungai Kampung Biru Arema, Tridi dan Warna-Warni Jodipan Kota Malang Hamka Hamka; Amar Rizqi Afdholy
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v5i1.590

Abstract

Kampung Biru Arema, Kampung Tridi dan Kampung Warna-Warni Jodipan merupakan kampung wisata yang berada di DAS Brantas, namun ketiganya belum menjadikan sungai sebagai orientasi dan pusat kegiatan warga dan wisatawan. Permukiman yang langsung berbatasan dengan tanggul sungai berpotensi berbahaya terkena banjir ataupun longsor. Tujuan kajian ini adalah untuk memberikan rekomendasi konsep penataan permukiman tepian sungai berdasarkan prinsip-prinsip arsitektur tepian air yang mendukung kegiatan warga dan wisatawan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif analisis. Pengumpulan data melalui observasi lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi potensi dan kondisi fisik lingkungan yang kemudian dikaji berdasarkan variabel aspek fisik lingkungan berdasarkan prinsiparsitektur tepi air. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga kampung wisata ini perlu peningkatan kualitas lingkungan permukiman untuk mendukung fungsi kampung wisata dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan keselamatan warga yang berada diarea tepian sungai, serta dukungan kebijakan pemerintah untuk menerapkan aturan yang berlaku.
PERANCANGAN SMP NEGRI JUNREJO KOTA BATU TEMA: ARSITEKTUR NEO-VENAKULAR Indra Eko Susilo; Adhi Widyarthara; Amar Rizqi Afdholy
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 02 (2022): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah SMP Negri Junrejo kota Batu ini adalah suatu jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia yang dilalui setelah lulus sekolah SD atau sederajat, dengan penerapan prinsip-prinsip arsitektur neovenakular yang mengangkat kaidah-kaidah kebudayaan lokak namun ada unsur modern pada bentuk dan matrial. Tujuan dari sekolah ini yaitu mewujudkan kedisiplinan warga sekolah dalam penerapan tata tertib peserta didik, serta menyediakan berbagai fasilitas yang nantinya agar bisa membuat minat para pelajar dari kec Junrejo untuk datang penerimaan peserta didik baru. Dimana pada saat ini penerimaan para murid baru menggunakan system zonasi. Dalam proses perancangan ini sendiri menggunakan metode perancangan induktif. Dengan demikian diharapkan perancangan Sekolah SMP Negri Junrejo ini bisa membantu warga yang zonasinya tidak terjangkau bisa masuk dan diharapkan dengan penerapan fasilitas-fasilitas akademik yang dapat membantu para pengguna agar dapat bisa bersaing dengan sekolah sekolah negri lainya.
PERANCANGAN REST AREA DAN PUSAT OLEH-OLEH AMPELDENTO TEMA: ARSITEKTUR HI-TECH Mochammad Saiful Azhar; Gaguk Sukowiyono; Amar Rizqi Afdholy
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 02 (2022): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ampeldento merupakan desa yang berada di Pakis Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Desa ini memiliki lokasi yang strategis, sering dilalui banyak kendaraan, terdapat juga dua gerbang tol yang mengampit lokasi ini dengan jangkauan yang cukup dekat. Fenomena lain yang berkembang, tentang banyaknya penduduk yang membuat lapak dipinggir jalan, dan juga belum adanya tempat untuk menaampung UMKM desa. Selain itu, terdapat juga permasalahan pada lokasi yang berada dibekas tanah persawahan, dan ketika hujan luapan sungai sering turun kelokasi ini. Terkait dengan fenomene tersebut, ide perancangan rest area dan pusat oleh-oleh merupakan solusi yang dapat diterapkan untuk memfasilitasi pengendara dan UMKM desa. Pendekatan dengan penggunaan tema rancangan Arsitektur Hi-Tech, diharapkan dapat mendukung rest area dan menjadi solusi dari permasalah terkait karakteristik lahan, dengan teknologi bangunannya. Metode perancangan yang diterapkan pada rancangan ini yaitu observasi melalui literatur serta melakukan survey lapangan. Dengan demikian rancangan ini dapat menjadi point of iterst dari Kawasan sekitar, dapat menampung UMKM, memfasilitasi pengendara, dan mengatasi permasalahan pada tapak.
PERANCANGAN REST AREA DAN COTTAGE DI TUMPAKREJO KABUPATEN MALANG TEMA: ARSITEKTUR MODERN Muhammad Ikhsan Nuji Triono; Debby Budi Susanti; Amar Rizqi Afdholy
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 02 (2022): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Tumpakrejo merupakan wilayah di Kecamatan Gedangan. Desa Tumpakrejo terbagi dari beberapa wilayah yang digunakan sebagai pemukiman, fasilitas umum, kegiatan ekonomi, lahan produktif (sawah), lahan kering, hutan negara, hutan rakyat, sumber air dan lain sebagainya. Secara geografis, Desa Tumpakrejo memiliki jarak yang dekat dengan Jalur Lintas Selatan. Wisata yang berada di wilayah Desa Tumpakrejo yakni Pantai Wonogoro dapat menjadi kesempatan untuk membangun sebuah tempat istirahat bagi wisatawan di Jalur Lintas Selatan, selain bertujuan sebagai tempat istirahat wisatawan dapat digunakan sebagai wadah bagi masyarakat untuk membangun Usaha Mikro Kecil Menengah yang ditampung dalam tempat berkumpulnya wisatawan. Dengan adanya hal tersebut akan membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Desain arsitektur yang digunakan pada Rest Area & Cottage di Desa Tumpakrejo Kabupaten Malang melalui tahapan analisis tapak. Selain itu, metode desain juga menerapkan tema arsitektur modern. Dengan begitu desain tidak hanya berdasarkan estetika akan tetapi juga berdasarkan fungsinya. Tema yang diterapkan pada bangunan yaitu arsitektur modern. Sehingga dalam perancangan Rest Area dan Cottage ini menghasilkan fasilitas rest area dan cottage yang dapat meningkatkan daya tarik wisatawan sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.