Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Tipomorfologi Permukiman Tepian Sungai Martapura Kota Banjarmasin Afdholy, Amar Rizqi
Local Wisdom Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol. 9 No. 1 (2017): Januari 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/lw.v9i1.1865

Abstract

Suatu kota pastinya memiliki ciri khas masing-masing pada model permukimannya, salah satunyapada kota Banjarmasin yang memiliki julukan “Kota Seribu Sungai”. Keadaan geografis kotaBanjarmasin yang banyak terdapat sungai mempengaruhi bentuk permukiman yang berada ditepian sungai, tidak terkecuali pada permukiman tepian sungai Martapura. Untuk mengetahuikarakteristik dan identitas permukiman tepian sungia di kota Banjarmasin maka dapat dilakukantinjauan tipomorfologi. Tipomorfologi kawasan permukiman tepian sungai Martapura dapatdilihat dalam konteks makro, messo maupun mikro. Tujuan dari kajian ini dimaksudkan untukmengetahui tipologi dan morfologi yang ada pada permukiman tepian sungai Martapura, lingkuppembahasan mengenai karakter fisik kawasan permukiman tepian sungai martapura yang dapatdilihat dari skala makro, messo dan mikro. Hasil yang didapat dari kajian ini berupa identitaspermukiman tepian sungai Martapura, yaitu letak bangunan pada kawasan tepian sungai initerbagi menjadi 3, yaitu pada area sungai, area bantaran sungai dan area tepian sungai, peletakanbangunan ini sangat berpengaru pada tipe rumah dan jenis pondasi yang dipakai. Pada lingkupmesso terdapat jamban, batang dan titian. Sedangkan pada skala mikro, terdapat 2 jenis tipehunian yaitu dengan jenis panggung dan jenis terapung. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v9i1.1865
Architectural Style of Riverside Settlements in Banjarmasin City afdholy, Amar rizqi; Wulandari, Lisa Dwi; Utami, Sri
Local Wisdom Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol. 11 No. 2 (2019): July 2019
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/lw.v11i2.2961

Abstract

Riverside settlements in Banjarmasin City can be classified as a part of vernacular architecture, this classification was made by the initial researchers. This classification underlying the research about architecture style in one of the riverside settlements in Banjarmasin City which still has strong riverside culture, the focus point of this research is at the riverside settlements of Bromo Island Delta, Mantuil, Banjar Selatan subdistrict, Banjarmasin City. The determination of this assessments refers to vernacular architecture style using a qualitative research method and purposive sampling technique. From 25 samples, we found 2 styles of architecture on the riverside settlements in Bromo Island Delta. They are vernacular architecture and semi vernacular architecture style. Addition of space function, the change of foundation structure and material, economy and community knowledge about recent technology are the development factors of vernacular houses changes into semi vernacular houses. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v11i2.2961
EVALUASI PURNA HUNI PADA HUNIAN MASYARAKAT MENENGAH DITINJAU DARI ASPEK KENYAMANAN RUANG afdholy, Amar rizqi; Widyarthara, Adhi; Yuniar, Annisa
NALARs Vol. 24 No. 2 (2025): NALARs Vol 24 No 2 Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.24.2.81-92

Abstract

Bentuk sebuah bangunan pada umumnya dihadirkan selaras dengan bangunan disekitarnya, tanpa memperhatikan konteks kenyamanan bangunan itu sendiri. Demikian juga dengan tatanan ruang dan hubungan ruang sebagai fasilitas operasional kegiatan dengan fungsi yang spesifik, efektivitas fungsi ruang yang ada bila dilihat dari potensi pencahayaan maupun penghawaan sekedar hadir tanpa memperhatikan tuntutan yang ideal agar ruangan dapat berfungsi secara optimal. Secara umum kondisi ini banyak didapati pada hunian-hunian tingkat menengah, seperti rumah yang berada pada perumahan yang dibuat secara tipikal, ataupun rumah yang dibuat dirancang dengan mandiri. Melihat fenomena tersebut, maka evaluasi purna huni sangat diperlukan untuk dapat mengetahui kenyamanan sebuah hunian yang sudah terbangun pada hunian tingkat menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kenyamanan ruang pada bangunan hunian yang sudah terbangun serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan tersebut. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif untuk mengambil data langsung ke objek rumah terpilih dengan sampel objek yang difokuskan pada rumah tinggal menengah di Kota Malang. Data yang diambil mencakup tingkat kenyamanan dalam ruang, luasan bukaan, pencahayaan, kebisingan dan luasan ruang. Hasil evaluasi purna huni pada hunian menengah didapatkan hasil yang beragam, sesuai dengan desain dan kondisi hunian pada masing-masing objek. Faktor-faktor seperti suhu udara, kelembaban, dan kecepatan angin berpengaruh signifikan terhadap perasaan nyaman penghuni pada objek yang diteliti. Selain itu, aspek visual, akustik, dan ruang gerak juga menjadi aspek yang berpengaruh dalam penentuan kenyamanan pada masing-masing objek. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam perancangan hunian yang dapat memberikan kenyamanan dan keamanan, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan bagi penghuninya. The building form is generally presented in harmony with the surrounding buildings, without regard for the comfort context of the building itself. Likewise, the spatial order and spatial relationship, as an operational facility for activities with specific functions, determine the effectiveness of the existing space function when viewed in terms of potential for lighting and air conditioning. However, this is often overlooked, and ideal demands are not considered, resulting in the room not functioning optimally. In general, this condition is most commonly found in middle-class dwellings, such as houses that are typically built or designed independently. Recognizing this phenomenon, a post-occupancy evaluation is necessary to determine the comfort level of a middle-level residence. This study aims to evaluate the comfort of space in residential buildings that have been built and identify the factors that affect this comfort. The research method employs a qualitative approach to collect data directly from selected house objects, focusing on a sample of medium residential houses in Malang City. The data collected included the level of comfort in the space, the area of the opening, lighting, noise, and the area of the space. The results of the post-occupancy evaluation in medium housing varied according to the design and housing conditions of each object. Factors such as air temperature, humidity, and wind speed have a significant effect on the comfort of occupants in the object being studied. Additionally, visual, acoustic, and movement space aspects are also influential in determining the comfort of each object. From the results of this research, it is hoped that it will serve as a reference for designing housing that provides comfort and safety, as well as enhances the overall quality of life for its residents.