Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM DI KABUPATEN JOMBANG TEMA: NEO VERNAKULAR Irdina Aminatuz Zuhriyah; Budi Fathony; Amar Rizqi Afdholy
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jombang yang sering dikenal dengan sebutan kota santri ini banyak menyimpan berbagai sejarah,seni,dan budaya yang ternyata belum banyak diketahui oleh masyarakat luas apalagi masyarakat dari luar Jombang. Fasilitas-fasilitas pengembangan sejarah,seni,dan budaya belum memadai bahkan belum ada bangunan ikonik yang mewakili Jombang sebagai kota santri. Perancangan ini ditujukan untuk dapat menjadi pusat kebudayaan Islam di Jombang yang merefleksikan identitas "kota santri" melalui integrasi nilai-nilai Islam dan arsitektur lokal yaitu arsitektur jawa, sekaligus berfungsi sebagai pusat edukasi dan pengembangan seni budaya Islam. Oleh karena itu, untuk membangun Pusat Kebudayaan Islam di Jombang tersebut pendekatan arsitektur Neo Vernakular menjadi relevan karena sesuai dengan konteks budaya lokal dan nilai-nilai Islam yang kuat. Metode perancangan ini menggunakan kerangka kerja concept based framework oleh Plowright. Hasil dari konsep ini bahwasanya pendekatan rancangan didasarkan pada tema arsitektur neo vernakular, dengan tujuan menggambarkan identitas kota Jombang sebagai "kota santri" dan mempromosikan pemahaman Islam yang kaya dalam aspek edukasi dan seni.
PUSAT REHABILITASI KESEHATAN MENTAL DI KOTA MALANG TEMA: HEALING THERAPEUTIC Achmad Naufal Firmansyah; Hamka; Amar Rizqi Afdholy
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan mental atau gangguan jiwa adalah kondisi yang akan mempengaruhi emosi, pola pikir, dan perilaku seseorang. Di Indonesia, orang dengan gangguan mental sering disebut sebagai seorang gila atau sakit jiwa, dan seringkali mengalami perlakuan yang kurang baik. Berbagai faktor dapat menyebabkan gangguan mental, mulai dari penyakit tertentu hingga stres akibat pengalaman traumatis. Di Kota Malang menduduki peringkat pertama penderita depresi menurut data Riskedas tahun 2018. Perancangan ini menggunakan metode perancangan concept based sebagai dasar dalam merancang bangunan agar mendapatkan benang merah perancangan yang nantinya akan berguna bagi para korban di masa depan. Perancangan Pusat Rehabilitasi Kesehatan Mental ini mengadopsi pendekatan healing therapeutic yang fokus pada aktivitas pemulihan, pengobatan, dan pengembangan jangka panjang untuk individu dengan gangguan kesehatan mental, dengan penanganan yang optimal. Fasilitas yang disediakan meliputi ruang pemeriksaan, ruang terapi, ruang psikotes, ruang pengaduan, fasilitas olahraga, ruang baca, dan taman sebagai area untuk healing. Dalam mendesain pusat rehabilitasi ini, pendekatan healing therapeutic diterapkan dengan menggunakan material alami atau memanfaatkan kondisi alam yang ada.
COTTAGE TEBING DI WISATA PANORAMA AIR TERJUN KAPAS BIRU PRONOJIWO - LUMAJANG TEMA: ARSITEKTUR ORGANIK Mohammad Fais Pratama; Bayu Teguh Ujianto; Amar Rizqi Afdholy
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Lumajang khususnya di wilayah Kecamatan Pronojiwo terdapat beragam wisata alam. Wisata alam yang sedang diminati oleh wisatawan adalah Panorama Air terjun Kapas Biru Lumajang. Wisata ini memiliki lahan berkontur curam. Wisatawan banyak datang ke wisata ini untuk menikmati keindahan Air Terjun Kapas Biru dengan latar belakang Gunung Semeru. Kenaikan jumlah pengunjung tidak diimbangi dengan adanya akomodasi penginapan dilokasi wisata tersebut. Penginapan pada umumnya berada di area lahan yang datar. Dalam menyelesaikan perancangan ini metode yang digunakan mengarah ke force based framwork. Metode ini mengumpulkan data yang akan dijadikan Batasan dalam merancang. Lokasi perancangan berada di alam yang asri perlu adanya penyelarasan antara bangunan dan alam sekitar serta tidak merusak lingkungan sekitar. Oleh karena itu, akomodasi penginapan yang akan dirancang adalah Cottage yang berada di tebing dengan view Air Terjun Kapas Biru. Agar Cottage bisa selaras dengan alam sekitar dan tidak merusak lingkungan sekitar pendekatan yang digunakan adalah Arsitektur Organik.
PERANCANGAN RESORT DI KAWASAN WISATA GUNUNG SEMERU KABUPATEN LUMAJANG TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Ahmad Syahrul Amin; Lalu Mulyadi; Amar Rizqi Afdholy
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari sisi pariwisata, Kabupaten Lumajang mempunyai potensi yang menjanjikan, diantaranya keanekaragaman alam dan daya tarik budaya masyarakat. Kabupaten Lumajang memerlukan pengembangan destinasi wisata dengan potensi maksimal sebagai pusat kegiatan pariwisata atau pusat pertumbuhan pariwisata. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan maka diperlukannya fasilitas penunjang daya tarik wisata di sekitar Gunung Semeru. Ketersediaan resor dan hotel untuk menampung banyaknya pengunjung kawasan Gunung Semeru masih terbatas. Resor merupakan salah satu fasilitas yang menunjang industri pariwisata. Perancangan resor dengan pendekatan neo-vernakular pada dasarnya memperhatikan norma, nilai kosmologis, peran budaya lokal dalam kehidupan masyarakat, serta keselarasan dengan bangunan, alam, dan lingkungan sekitar. Metode yang digunakan dalam perancangan ini kerangka kerja berbasis konsep dimulai dengan penelitian berbagai aspek sosial, budaya, dan teknis yang menjadi dasar pembentukan gagasan atau hipotesis. Disimpulkan bahwa analogi Rumah Adat Suku Tengger menjadi landasan dalam perancangan ini Oleh karena itu, resort ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat penginapan, tetapi juga menjadi kebanggaan masyarakat setempat dan menawarkan daya tarik wisata yang istimewa bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana khas Kabupaten Lumajang.
CAPTURING CREATIVITY AT FILM SCHOOL TEMA: ARSITEKTUR METAFORA Melinda Salsabila; Bayu Teguh Ujianto; Amar Rizqi Afdholy
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peminat bidang perfilman saat ini kian meningkat, sehingga dari faktor tersebut terjadi pula peningkatan peminat pada pendidikan perfilman di Indonesia dari tahun ke tahun, termasuk juga pada wilayah Kabupaten Gresik yang memiliki komunitas pembuatan film. Namun, keterbatasan fasilitas untuk menunjang kebutuhan kegiatan film yang ada menyebabkan pendidikan perfilman belum memenuhi standart pada dunia perfilman. Selain itu, sebagian sekolah film di Indonesia tidak memiliki karakteristik film pada bangunannya. Maka dari itu, dengan menggunakan pendekatan Arsitektur metafora menurut Charless Jencks melalui transfer domain dari karakteristik unsur film diharapkan dapat menghasilkan desain dengan karakteristik kreatifitas film pada bangunannya. Penggunaan metode concept base, yang diawali dengan hipotesis yang kemudian dikembangkan kedalam suatu konsep desain dengan kriteria khusus. Sehingga dari hal itu rancangan selain sebagai tempat untuk pendidikan perfilman, juga dapat digunakan sebagai area post produksi, produksi, dan distribusi film.
Pasar Layang Kota Malang Tema: Arsitektur Modern Muhammad Nizzar Umami; Adhi Widyarthara; Amar Rizqi Afdholy
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Bersama dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu, Terutama pada kecamatan kedungkandang, kelurahan kotalama. Dimana area tersebut sangatlah padat penduduk serta sering terjadi kemacetan dengan skala besar terutama pada area jalan yang dijadikan warga sebagai pasar tradisional. Lokasi pasar tersebut berada di area padat penduduk dan keterbatasan lahan sehingga sangat memungkinkan untuk dibangunkannya pasar layang diatas jalan raya untuk mengatasi keemacetan dan memfasilitasi pedagang untuk area keterbatasan lahan. Lokasi pasar berdekatan dengan pusat kota, Maka dari itu dibuatkanlah pasar dengan bentuk bangunan melayang di atas jalan atau bisa disebut dengan pasar layang. Metode perancangan pasar layang memakai metode force based framework yaitu perancangan berdasarkan isu permasalahan yang ada. Tema yang digunakan pada perancangan ini menggunakan tema modern, yang dimaksudkan untuk mendapatkan desain berdasarkan fungsi dan menaikkan citra pasar. Dengan demikian diharapkan desain ini mampu menjadi penjembatan bagi para pedagang pasar kebalen sebagai pasar yang mampu merubah citra pasar tersebut menjadi pasar yang unik dan nyaman serta dapat mengatasi kemacetan dan keterbatasan lahan di area tersebut.
ARENA DRAG RACE MOTOR DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR MODERN Fanny Tri Mauludfy; Lalu Mulyadi; Amar Rizqi Afdholy
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Malang masih banyak di adakan balap liar di beberapa lokasi, kegiatan tersebut membuat pandangan masyarakat menjadi negative salah satu factor yang membuat warga memandang ajang balap merupakan hal yang negative karena ajang balap di lakukan pada malam hari yang membuat warga menjadi terganggu saat beristirahat dan bahaya ajang balap liar yaitu memblokir jalan umum yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan bagi pengguna jalan lain dan penonton. Tujuan dari perancangan ini adalah mendesain fasilitas arena sirkuit drag race penyempitan fasilitas untuk menyalurkan kreativtas remaja di kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode force based framework dengan mungatamakan fungsi pada rancangan. Arena sirkuit drag race motor ini di rancang untuk memfasilitasi dan menyalurkan minat remaja di dunia otomotif. Menciptakan sirkuit yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi para peserta dan penonton.
SADE COTTAGE DI MANDALIKA NUSA TENGGARA BARAT TEMA: ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Aji Abdul Halim; Adhi Widyarthara; Amar Rizqi Afdholy
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terletak di Pulau Lombok, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika merupakan salah satu dari sepuluh lokasi pariwisata nasional. Situs ini menampilkan Sirkuit Internasional Mandalika serta pantai pasir putih sepanjang 7,5 kilometer. Saat ini, kawasan ini menjadi daya tarik utama bagi investor, dan diperkirakan akan tumbuh menjadi tujuan wisata utama. Akomodasi, seperti hotel yang menawarkan fasilitas dan kenyamanan lengkap kepada tamunya, diperlukan untuk memungkinkan hal ini. Desain yang diusung yaitu merancang sebuah cottage dengan menggunakan komponen fisik rumah adat yang secara alami ada pada masyarakat Sasak Lombok, memanfaatkan motif arsitektur neo vernakular. Metode pada perancangan ini menggunakan forced based. Hasil dari perancangan ini didapatkan sebuah rancangan yaitu cottage. Selain itu, lingkungan sekitar dimanfaatkan untuk meningkatkan signifikansi budaya Pulau Lombok dan memberikan pengalaman ramah bagi pengunjung.
TIPOLOGI PONDASI TERAPUNG PADA RUMAH LANTING DI KOTA BANJARMASIN Afdholy, Amar Rizqi; Annisa Yuniar; Hadi Surya Wibawanto Sunarwadi; Deddy Rudhistiar
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 9 No 01 (2025): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v9i01.12937

Abstract

Kota Banjarmasin yang dikenal sebagai “Kota Seribu Sungai,” memiliki karakteristik geografis yang didominasi oleh jaringan sungai, menuntut masyarakatnya untuk beradaptasi dengan lingkungan melalui arsitektur tepian sungai. Salah satu bentuk adaptasi tersebut adalah rumah lanting, yaitu rumah terapung yang berada di atas sungai dan menjadi salah satu simbol budaya masyarakat Banjar. Rumah lanting memiliki pondasi terapung yang dapat menyesuaikan dengan perubahan ketinggian air sungai akibat pasang surut. Permasalahan yang terjadi semakin berkembangnya zaman, teknologi konstruksi modern menawarkan alternatif pondasi yang lebih variatif dengan mengggunakan berbagai macam material terbaru demi mempertahankan keberadaan rumah lanting di Kota Banjarmasin. Dari kondisi tersebut, maka munculah beberapa tipe pondasi yang digunakan pada rumah lanting di Kota Banjarmasin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tipologi pondasi pada rumah lanting di Kota Banjarmasin, guna memahami karakteristik, kelebihan, dan kelemahan setiap tipe pondasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan tipologi. Hasil yang didapatkan ditemukan lima jenis pondasi yang digunakan pada rumah lanting di Sungai Martapura, Kota Banjarmasin. Tipe pondasi yang ditemukan, yaitu pondasi kayu gelondongan, bambu, drum air, baja, serta kombinasi. Penggunaan berbagai jenis tipe pondasi ini menunjukkan adanya adaptasi material dan teknologi sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan setempat.
POLA PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI BRANTAS KOTA MALANG Winarni, Sri; Amar Rizqi Afdholy; Fransisca Dwi Agustina; Adkha Yulianandha Mabrur; Adhi Widyarthara
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 9 No 01 (2025): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v9i01.12954

Abstract

Permukiman merupakan lingkungan hunian tempat bermukim yang menjadi kebutuhan utama manusia untuk hidup. Permukiman mencerminkan wujud interaksi manusia dengan lingkungannya yang mencakup interaksi sosial, ekonomi, budaya dan alam. Seiring meningkatnya jumlah penduduk di perkotaan, meningkat pula kebutuhan sarana dan prasarana terutama kebutuhan tempat tinggal. Permukiman bantaran sungai merupakan salah satu bentuk pemukiman yang berkembang pesat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di perkotaan, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan lahan dan harga tanah yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pembentuk permukiman dalam hal ini mengetahui konsep bermukim yang menunjukkan cara masyarakat beradaptasi dengan lingkungan dalam membentuk pola permukiman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola permukiman berorientasi menghadap ke jalan, membelakangi sungai dan berbentuk kurva linier dan organis, pola terbentuk dari hasil adaptasi masyarakat terhadap keterbatasan lahan, kondisi alam, serta kebutuhan sosial dan ekonomi. Faktor sosial ekonomi rendah dan keterbatasan lahan menyebabkan pembangunan tidak sesuai standar tata ruang sehingga dapat mempengaruhi kualitas lingkungan hidup. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar perencanaan penataan permukiman bantaran sungai yang lebih berkelanjutan.