Alih fungsi lahan pertanian menyebabkan penurunan produksi pangan domestik dan mengancam ketahanan pangan nasional. Tantangan ini diperparah oleh keterbatasan sumber daya air dan rendahnya efisiensi sistem pertanian konvensional. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penerapan sistem pertanian modern seperti aquaponik. Sistem BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan Dalam Ember), sebagai bentuk adaptasi aquaponik skala rumah tangga, memungkinkan integrasi budidaya ikan dan tanaman dalam satu wadah, dengan efisiensi penggunaan lahan dan air. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso pada Oktober–November 2025, dengan melibatkan 5–10 kepala keluarga. Metode pelaksanaan meliputi survei, sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Evaluasi dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara singkat. Indikator keberhasilan mencakup peningkatan pemahaman peserta, keberhasilan merakit dan menjalankan sistem BUDIKDAMBER secara mandiri, serta hasil panen awal dari ikan dan sayuran. Hasil awal menunjukkan bahwa sistem ini efektif meningkatkan ketersediaan pangan rumah tangga, mengurangi ketergantungan pada pasokan eksternal, dan mendorong pemanfaatan sumber daya lokal. BUDIKDAMBER menjadi solusi potensial dalam memperkuat ketahanan pangan dan mendukung ekonomi lokal berbasis pertanian berkelanjutan. The decline in agricultural land area due to land conversion has reduced domestic food production capacity and worsened national food security. This challenge exacerbates the efficiency of the agricultural system and the limitations of water resources needed for farming. One proposed solution is the implementation of modern agricultural systems, such as aquaponics, which integrates fish farming and plant cultivation in a single water recirculation system. This innovation allows for efficient use of land and water, making it a potential solution to increase sustainable food production on limited land. The BUDIKDAMBER (Fish Cultivation in Buckets) system, an adaptation of aquaponics, offers opportunities for small-scale farming in areas with limited land and water. This program is implemented in Sumber Tengah Village, Binakal District, Bondowoso Regency, with the goal of improving household food security and introducing a household-based farming system. The program starts with a survey, followed by socialization, training, and mentoring. Initial results show the potential of the BUDIKDAMBER system to improve food availability and reduce dependence on external supplies, while also opening up economic opportunities for the village community. The implementation of BUDIKDAMBER not only enhances food security but also supports local economic sustainability by efficiently utilizing local resources and embracing a circular economy.