Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PERENCANAAN DIMENSI KANTONG LUMPUR PADA INTAKE DAERAH IRIGASI CIHAREWOS Insan Fadil Insan Fadil; Feril Hariati; Alimuddin Alimuddin
Jurnal Teknik Sipil Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v18i2.4652

Abstract

The Ciharewos River was affected by the Cidurian flood, resulting in a pile of sediment along the river channel, precisely behind the Ciharewos Dam building which resulted in the water quality of the Ciharewos Irrigation Area declining. The purpose of this study was to obtain the rate of floating sediment transport that would enter the intake using the Meyer Petter and Muller method. Next, plan the dimensions of the mud bag from the results of the sediment rate that has been obtained. The research phase begins by testing the suspended load and the base sediment sample, the flow velocity, and the required dimensions of the mud bag. The results of the analysis using the Meyer Petter and Muller method obtained a sediment rate discharge value of 3.04 m3/day. With a rinse time of fourteen (14) days, the volume of the mud bag required is 42.68 m3. The planning for the dimensions of the mud bag is carried out three (3) times with a minimum design water velocity limit (vn) of 0.30 m/s to 1.470 m/s, and a design channel width (bn) of 1.00 to 2.00 meters, so that the most economical ratio of mud bag dimensions is obtained. The most economical mud bag dimensions are obtained from Simulation III with design speed (vn) 0.30 m/s, design channel width (bn) 2.00 meters, height (hn) 0.76 meters, and length (L) 25, 47 meters.
PENILAIAN TEKNIS SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS KAMPUNG SILIWANGI, CIGOMBONG, KABUPATEN BOGOR) Hariati, Feril; Lutfi, Muhamad
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v2i1.1551

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang pemenuhan kebutuhan terhadap air bersih tersebut diatur oleh pemerintah melalui suatu sistem pelayanan air bersih yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum. Luasnya daerah pelayanan seringkali mengakibatkan beberapa wilayah, terutama di pedesaan, tidak dapat dilayani oleh sistem pelayanan air bersih ini, oleh karena itu pemerintah menggalakkan program pengadaan air bersih berbasis masyarakat, yang merupakan program gotong royong masyarakat dengan dana dapat berasal dari pemerintah maupun swasta. Salah satunya adalah program pengadaan air bersih bagi masyarakat Kampung Siliwangi, Desa Cigombong, yang mendapatkan dana CSR dari salah satu produsen air kemasan. Sistem yang diterapkan merupakan teknologi penyediaan air sederhana, yang dibangun berdasarkan pengalaman dan pengetahuan warga Kampung Siliwangi. Penilaian teknis dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang diterapkan sudah sesuai dengan kondisi lingkungan dan keinginan masyarakat. Hasil analisis yang dilakukan dengan cara survey dan analisis hidrolika sederhana menunjukkan bahwa sistem penyediaan air bersih di Kampung Siliwangi tidak mampu melayani kebutuhan seluruh warga, terutama pada saat jam puncak. Kebutuhan warga saat jam puncak adalah 5 ltr/dtk, sedangkan besar aliran yang terjadi adalah 2.5 ltr/dtk dan jumlah ini merupakan aliran air stabil. Selain itu, terjadi kesulitan saat air tidak digunakan karena tidak tersedianya bak penampung di jalur distribusi atau bak pelepas tekanan di jalur transmisi. Pengaturan air dilakukan langsung pada sumbernya. Hal ini sudah tentu kurang efektif, mengingat diperlukan sumber daya manusia untuk mengatur sistem penyediaan air bersih.
ANALISIS KAPASITAS SUNGAI CIPARIGI TERHADAP DEBIT BANJIR KALA ULANG Saputra, Lingga; Hariati, Feril; Alimuddin, Alimuddin
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v2i2.1556

Abstract

Ciparigi is a natural canal that flow across the North of Bogor District. The length of reach around 8.700 m and the freeboard is depth. In previous years, a catchment area of Ciparigi was safe from flood. But recently, around 2015, flooding event was occurred in this area. To find out the root of problem, hydrological analysis and hydraulics analysis were applied. From hydrologic analysis, maximum flood discharge for return periode 2, 5, and 25 year respectively were 59,057 m3/dtk, 66,817 m3/dtk, dan 80,716 m3/dtk. While the average capacity of canal was about 40 m3/s. From the comparison value between existing capacity of canal and maximum flood discharge for each return period, we found out that the flooding event mostly triggered by the reduction of width and depth of canal in downstream area, and caused backwater effect and flooded the upstream area
STUDI PEMANFAATAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH SEBAGAI MATERIAL STABILISASI TANAH DASAR (Studi Kasus: Pekerjaan Subgrade Untuk Jalan Lingkungan di PLTU Sulawesi Utara II, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara) Insan, Muhammad Khaerul; Hariati, Feril; Taqwa, Fadhila Muhammad Libasut
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v3i2.3257

Abstract

Fly ash dan bottom ash  merupakan limbah B3 yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara. Di Indonesia, batu bara banyak digunakan sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Salah satu PLTU di Indonesia yaitu PLTU Sulawesi Utara II, yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Minahasa Selatan. Jumlah limbah yang dihasilkan cukup banyak sehingga dibutuhkan cara untuk mengurangi penumpukan fly ash dan bottom ash. Fly ash dan bottom ash dapat digunakan sebagai material stabilisasi tanah dasar. Dalam penelitian ini, diambil dua sampel tanah yang berbeda dengan komposisi penambahan fly ash dan bottom ash yang bermacam-macam. Pengujian CBR dilakukan pada tanah dengan komposisi yang paling optimum menurut klasifikasi AASHTO, yaitu tanah yang termasuk ke dalam kelas A-1 dan A-2 dengan kondisi kuat dukung tanah sangat baik hingga baik. Hasil pengujian CBR pada tanah yang telah dicampur dengan fly ash dan bottom ash adalah sebesar 19,66%, 52,22%, 21,33%, dan 40,88%. Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan fly ash dan bottom ash pada tanah dapat meningkatkan nilai CBR pada tanah asli yang semula hanya memiliki nilai sebesar 11,2% dan 5,35%.
PEMODELAN SISTEM MANAJEMEN PEMBERIAN AIR PADA DAERAH IRIGASI CIHOE-CIKUMPENI KABUPATEN BOGOR Hariati, Feril; Nahrudin, Ma'mun
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v1i1.3277

Abstract

Permodelan Sistem Manajemen pemberian air pada Daerah Irigasi Cihoe Cikumpeni dilakukan \ untuk menentukan model sistem manajemen air sungai Cihoe. Sebanyak 12 (dua belas) model system pemberian air dibuat untuk mengetahui efisiensi keandalan sistem jaringan irigasi. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa faktor keandalan debit berada pada rentang 25% hingga 67%. Dari semua uji model yang mendekati dengan ketersediaan air adalah model 11 dengan faktor keandalan rata-rata 67%, model 7 dengan faktor keandalan rata-rata 62%, model 10 dengan faktor keandalan rata-rata 58%. Secara keseluruhan dari semua permodelah yang diteliti mengalami defisit ketersediaan air terutama pada musim tanam II (Gadu I) dan musim tanam III (Gadu II).
KORELASI HASIL ANALISIS DAYA DUKUNG ULTIMIT TIANG BOR DENGAN HASIL PENGUJIAN PDA (Studi Kasus: Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi III A Ruas Simpang Yasmin-Simpang Salabenda) Rahman, Ari Awalul; Hariati, Feril; Chayati, Nurul; Taqwa, Fadhila Muhammad Libasut
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v4i2.3468

Abstract

ABSTRAKPondasi tiang bored pile, salah satu jenis pondasi yang biasanya digunakan untuk bangunan tinggi, atau bangunan dengan beban yang besar. Penentuan suatu pondasi ditentukan dengan mencari daya dukung beban maksimum atau daya dukung izin pada pondasi serta keamanan tiang, dengan kombinasi tahanan selimut dan tahanan ujung tiang diperlukan pengujian dinamis dan statik. Tujuan dari studi ini untuk membandingkan daya dukung tiang bor hasil analisis dengan nilai daya dukung PDA test. Menggunakan metode Meyerhof, Decourt, dan Resee O'neill. Berdasarkan data hasil PDA serta dilakukannya metode analisis menggunakan data N-SPT pada pembangunan di lokasi proyek jalan Tol Bogor Ring Road Seksi III A. Hasil Root Means Square Error daya dukung statis  menggunakan metode Meyerhof  R2= 0,1946, Decourt R2= 0,0077, dan Resee O'neill R2= 0,3795  dan hasil yang mendekati pada analisis daya dukung ultimit tiang statis menggunakan teori Meyerhof dan Decourt.ABSTRACTBored pile foundation, a type of foundation that is usually used for tall buildings, or buildings with large loads. Determination of a foundation is determined by finding the maximum load bearing capacity or permit bearing capacity on the foundation and pile safety, with a combination of blanket resistance and pile end resistance required dynamic and static testing. This study aims to compare the bearing capacity of the drill pile as a result of the analysis with the PDA test carrying capacity using the Meyerhof, Decourt, and Resee O'neill methods. Based on PDA results data and analysis methods using N-SPT data on construction at the Bogor Ring Road Section III toll road project site A.Results of Root Means Square Error, static carrying capacity uses the Meyerhof R2 = 0.1946 method, Decourt R2 = 0.0077 , and Resee O'neill R2 = 0.3795 and the results are close to the ultimate bearing capacity analysis of static piles using Meyerhof and Decourtanalysis. Keywords: bored pile, pile bearing capacity, PDA test, N-SPT data, metode Meyerhof, Decourt, and Resee O'neill.
PERENCANAAN BIORETENSI DI KAWASAN GELORA BUNG KARNO, JAKARTA Sadewa, Galih; Hariati, Feril; Chayati, Nurul; Salman, Nurcholis
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v3i1.3740

Abstract

AbstrakSalah satu upaya untuk mencegah intrusi air laut di kota Jakarta adalah pengisian ulang kembali air tanah dengan memanfaatkan limpasan air hujan. Upaya yang dapat dilakukan adalah membuat model bioretensi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang merupakan pusat kegiatan publik, dan memiliki ruang terbuka hijau mencapai 70% dari luas kawasan. Air tanah di kawasan ini dapat ditemukan pada kisaran 20 m sampai 30 m. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model bioretensi yang optimal untuk konservasi air tanah di Kawasan GBK. Analisis debit limpasan dengan metode rasional (Q1) Adilakukan pada 12 zona GBK, menghasilkan debit limpasan sebesar 32,63 m3/detik. Selanjutnya dilakukan analisis kapasitas drainase eksisting (Q2) pada zona tersebut dengan persamaan Manning. Berdasarkan analisis perbandingan antara Q1 dengan Q2 diperoleh zona yang memerlukan bioretensi, yaitu zona A, zona F, zona I, zona J, zona K, dan zona L. Kapasitas bioretensi diperoleh berdasarkan data air yang melimpas dari drainase. Terdapat dua model bioretensi yaitu dengan ukuran lebar 4 m dan 2 m.Kata Kunci: bioretensi, debit limpasan, drainase, konservasi air tanah.Abstrak: One of the efforts to prevent seawater intrusion in Jakarta city is replenishing groundwater by utilizing rainwater runoff. Efforts to create a bioretention basin model in the Gelora Bung Karno (GBK) area which is the center of public activities, and has green open space reaching 70% of the area. Groundwater in this area can be found in the range of 20 m to 30 m. This study aims to obtain an optimal bioretention model for groundwater conservation in the GBK area. Analysis of runoff discharge (Q1) using the rational method was carried out on 12 GBK zones, resulting in a runoff discharge of 32.63 m3/second. Furthermore, analysis of the existing drainage capacity (Q2) in the zone is carried out using the Manning equation. Based on the comparative analysis between Q1 and Q2, the zones requiring bioretention are zone-A, zone-F, zone-I, zone-J, zone-K, and zone-L. Capacity of bioretention is obtained based on existing drainage water overflow. The bioretention models proposed in this research has 2 meters and 4 meters width.Key words: bioretensi, run-off discharge, drainage, groundwater conservation.
Dampak Peningkatan Intensitas Hujan dan Tutupan Lahan Terhadap Debit Banjir Puncak Sungai Ciseel Hariati, Feril; Saputra, Dony; Alimuddin, Alimuddin; Yanuarsyah, Ihsal
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v4i1.3748

Abstract

AbstrakSungai Ciseel merupakan anak sungai dari Sungai Citanduy, yang bermuara di Sungai Citanduy bagian hilir. Daerah Aliran Sungai Ciseel termasuk dalam katagori rawan banjir. Sebanyak 165 Ha lahan pesawahan di Kec. Padaherang, Kabupaten Pangandaran, tergenang akibat meluapnya Sungai Ciseel pada tahun 2017. Perubahan iklim yang mengakibatkan kenaikan intesitas hujan, dan perubahan tutupan lahan meningkatkan kerentanan DAS Ciseel terhadap bencana banjir. Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh besarnya debit banjir Sungai Ciseel dengan pendekatan simulasi. Dua variabel, yaitu koefisien limpasan, yang diturunkan dari peta tutupan lahan, dan tinggi hujan harian maksimum, masing-masing untuk tahun 2006, 2012, dan 2016, digunakan sebagai faktor yang mempengaruhi debit banjir puncak. Analisis debit banjir puncak dilakukan dengan menerapkan metode Hidrograf Sintesis Satuan Nakayasu. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi peningkatan intensitas hujan pada tahun 2016 sebesar 70% dari tahun 2006. Sedangkan tutupan lahan di DAS Ciseel, cenderung stabil dan menghasilkan nilai koefisien limpasan komposit sebesar 0,13. Kenaikan tinggi hujan harian mengakibatkan kenaikan debit banjir puncak yang linear dengan kenaikan tinggi hujan pada tahun 2006, 2012, dan 2016 berturut-turut sebesar 253 m3/dtk; 287 m3/dtk, dan 439 m3/dtk.   Kata kunci: Ciseel, Banjir, Perubahan Iklim, HSS NakayasuAbstractThe Ciseel River is a tributary of the Citanduy River, which emptied out into the downstream of Citanduy River. The Ciseel River Basin fall into flood prone area. A total of 165 hectares of rice fields in the Padaherang district, Pangandaran Regency, was inundated due to the overflowing of the Ciseel River in 2017. Climate change which resulted in an increase in rain intensity, and changes in land cover increased the vulnerability of the Ciseel watershed to flood disasters. The purpose of this research is to obtain the magnitude of the Ciseel River flood discharge using a simulation approach. Two variables, namely the runoff coefficient, which is derived from the map of land coverage, and the maximum daily rainfall heights for 2006, 2012 and 2016, respectively, are used as factors that influence peak flood discharge. The peak flood discharge analysis was carried out by applying the Nakayasu Unit Hydrograf Synthesis method. The results of the analysis show that there was an increase in rain intensity in 2016 by 70% from 2006. While the land cover in the Ciseel watershed tends to be stable and produces a composite runoff coefficient value of 0.13. The increase in daily rainfall resulted in a linear increase in peak flood discharge with an increase in the height of rain in 2006, 2012 and 2016 respectively of 253 m3/s; 287 m3/s, and 439 m3/s. Keywords: Ciseel, Flood, Climate Change, HSS Nakayasu
Kajian Penggunaan Sumur Resapan di Kampus UIKA Bogor Putri, Andini Rizkarti; Hariati, Feril; Chayati, Nurul; Taqwa, Fadhila Muhammad Libasut; Alimuddin, Alimuddin
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v4i2.3756

Abstract

ABSTRAKKonsep sistem drainase yang berkelanjutan saat ini telah menjadi isu utama dalam rangka mengurangi dampak perubahan iklim terhadap keberlangsungan sumber daya air. Konsep utama sistem drainase berkelanjutan adalah mengelola limpasan permukaan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air hujan, seperti sumur resapan, dan kolam retensi. Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menempati lahan seluas 4.35 Ha di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Lahan di sekitar universitas merupakan lahan permukiman padat, pusat perbelanjaan, dan sekolah. Selain itu, pengembangan universitas yang menuntut dibangunnya gedung-gedung baru sebagai fasilitas pendidikan, mengakibatkan ketersediaan lahan terbuka untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah, menjadi semakin berkurang. Kota Bogor dikenal sebagai kota dengan curah hujan tinggi, antara 3,500 sampai 4,000 mm pertahun. Dengan perhitungan kasar, terdapat potensi air sebesar 152,250 m3 air yang dapat diresapkan ke dalam tanah dan menjadi cadangan air bersih di kampus UIKA Bogor. Oleh karena itu, perlu direncanakan fasilitas penahan air hujan. Analisis kala ulang hujan dilakukan dengan menggunakan Metode Gumbel, intensitas hujan menggunakan Metode Mononobe, dan debit limpasan menggunakan metode rasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa diperlukan   4 sumur resapan berbentuk lingkaran dengan diameter 1 m dan kedalaman 2 m di setiap bangunan. Penggunaan sumur resapan ini mampu menampung air sebesar 5.65 m3, dan mengurangi debit limpasan sebesar 0.02 m3/dtk.Kata kunci: Drainase berkelanjutan, sumur resapan, Kampus UIKA BogorABSTRACTThe concept of a sustainable drainage system has now become a major issue to reduce the impact of climate change on the sustainability of water resources. The main concept of a sustainable drainage system is to manage surface runoff by developing facilities to retain rainwater, such as infiltration wells and retention ponds. Ibn Khaldun University (UIKA) Bogor occupies an area of 4.35 hectares in Tanah Sareal District, Bogor City. The land around the university is a dense residential area, shopping centers, and schools. Also, the development of universities, which requires the construction of new buildings as educational facilities, has resulted in less availability of open land to absorb rainwater into the ground. Bogor City is known as a city with high rainfall, between 3,500 to 4,000 mm per year. With a rough calculation, there is a water potential of 152,250 m3 of water that can be infiltrated into the ground and become a clean water reserve on the UIKA Bogor campus. Therefore, it is necessary to plan rainwater retaining facilities. Rainfall analysis was performed using the Gumbel Method, rainfall intensity using the Mononobe method, and runoff discharge using the rational method. The results of the analysis show that 4 circular infiltration wells are required with a diameter of 1 m and a depth of 2 m in each building. The use of these infiltration wells is able to accommodate 5.65 m3 of water and reduce runoff by 0.02 m3 / s.Keywords: Sustainable drainage, infiltration wells, UIKA Bogor Campus
Perlindungan Tebing Sungai Ciliwung dengan Dinding Kantilever Ruas Kampung Legok Nyenang, Kabupaten Bogor Fadli, Muhamad; Hariati, Feril; Chayati, Nurul; Taqwa, Fadhila Muhammad Libasut
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v5i1.4582

Abstract

ABSTRAKTebing sungai merupakan daerah yang rawan terhadap erosi yang diakibatkan oleh aliran air. Erosi yang berlangsung terus menerus mengakibatkan longsor. Secara umum, jenis tanah di Kabupaten Bogor didominasi oleh latosol yang mudah erosi, selain itu dikarenakan curah hujan yang tinggi dan juga meningkatkan risiko longsor. Salah satunya adalah kejadian longsor pada tebing Sungai Ciliwung pada ruas Kampung Legok Nyenang RT.01//03, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua. Panjang longsoran mencapai 27 meter dengan ketinggian 10,20 meter. Struktur dinding penahan tanah diperlukan untuk mencegah terjadinya longsor yang lebih luas lagi. Mempertimbangkan kondisi lereng dan parameter fisis tanah, maka direncanakan dinding penahan tanah jenis kantilever untuk wilayah ini. Hasil analisis metode Mononobe-Okabe menunjukkan nilai keamanan dinding penahan tanah terhadap geser sebesar 0,36, dan terhadap guling sebesar 0,21, angka keamanan tersebut lebih rendah dibandingkan angka keamanan yang disyaratkan, yaitu 1,5 dengan demikian dinding penahan tanah rencana tidak kuat menahan tekanan tanah yang ada di belakangnya. Oleh karena itu, kekuatan dinding sepenuhnya dialihkan ke tanah dasar, dengan menggunakan fondasi bored pile. Hasil analisis daya dukung tanah, diperoleh nilai kapasitas ultimit aman (qs)sebesar 223,93 kN/m2 yang lebih besar dibandingkan nilai total beban vertikal, yaitu 204,52 kN/m2, sedangkan kapasitas ijin satu fondasi mencapai 569.89 kN.Kata Kunci: Sungai Ciliwung, tebing, longsor, dinding penahan tanah, kantileverABSTRACTRiverbanks as areas prone to erosion caused by water flow. Continuous erosion causes landslides. In general, soil types in Bogor Regency are dominated by latosols which are easily eroded, apart from that it is due to high rainfall and also increases the risk of landslides. One of them is a landslide incident on the cliffs of the Ciliwung River on the section of Legok Nyenang RT.01 / 03, Leuwimalang Village, Cisarua District. The length of the landslide reached 27 meters with a height of 10.20 meters. The structure of the retaining wall is needed to prevent more extensive landslides. Considering the slope conditions and physical parameters of the soil, a cantilever-type retaining wall is chosen for this area. The results of the analysis Mononobe-Okabe method show that the safety value of the retaining wall against shear is 0.36, and against rolling is 0.21, This safety figure is lower than the required safety figure, which is 1.5, thus the retaining wall of the planned soil is not strong enough to withstand the ground pressure behind it. Therefore, the strength of the walls is completely transferred to the subgrade, using a bored pile foundation. The results of the soil bearing capacity analysis showed that the ultimate safe capacity (qs) value was 223.93 kN /m2 which was greater than the total vertical load value, which was 204.52 kN /m2, while the permitted capacity of one foundation reached 569.89 kN.Keywords: Ciliwung River, cliffs, landslides, retaining walls, cantilever.