Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

THE EFFECT OF ADDITION OF CANTHAXANTHIN IN FEED TO INCREASE THE VISUAL VIEW OF COMET FISH, Carassius auratus (Linnaeus, 1758) Septiyani, Eka Sary; Yudha, Indra Gumay; Elisdiana, Yeni
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrtbp.v9i1.p1085-1092

Abstract

One effort made to improve the color quality of comet fish is to add canthaxanthin. Canthaxanthin is a red-orange pigment found in plants, fungi, bacteria, crustaceans, sea trout, and algae. This study aims to determine the optimum dose of canthaxanthin given in feed to improve comet fish' color quality. This research is also expected to be beneficial for fish farmers related to the use of canthaxanthin to improve comet fish' color quality. This study used 5 treatments with 3 replications. This research was conducted in April-June 2019 at the Aquaculture Laboratory, Department of Fisheries and Marines, University of Lampung. The parameters observed were color measurement using the Red Blue Green (RGB) method, converted into the Hue Saturation Brightness (HSB) value, color measurement by the scoring method, and water quality. The addition of canthaxanthin in diets with different doses showed the highest results in treatment C (P <0.05) on comet fish visual appearance. The results showed that the best dose in this study was the addition of canthaxanthin as much as 125 mg/kg of feed.
Potensi Bakteri Endofit Lamun Enhalus sp. dengan Aktivitas Antimikrofouling dari Perairan Lampung Susanti, Oktora; Yusuf, Maulid Wahid; Elisdiana, Yeni
Journal of Marine Research Vol 10, No 4 (2021): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v10i4.32286

Abstract

Enhalus sp. adalah salah satu jenis lamun dan merupakan tanaman yang sangat penting bagi organisme dan mikroorganisme laut diperairan, salah satunya adalah bakteri karena lamun menyediakan tempat hidup serta penyedia nutrisi pada bakteri. Beberapa hasil penelitian, menyatakan bahwa ekstrak lamun memiliki aktivitas terhadap bakteri yang membentuk biofilm. Terjadinya proses Biofouling diawali dengan terbentuknya film oleh bakteri yang menempel pada permukaan benda yang terendam di dalam laut yang disebut sebagai biofilm. Salah satu cara meminimalisasi biofouling pada umumnya dengan menggunakan bahan beracun yang tidak ramah lingkungan, sehingga perlu dilakukan pencarian alternatif baru untuk menghambat bakteri biofilm. Upaya untuk mengatasi permasalahan dengan menggunakan isolat bakteri endofit lamun merupakan salah satu alternatif ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bakteri endofit lamun Enhalus sp. yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri biofouling. Pada penelitian ini, sampel didapatkan dari pantai Ketapang Pesawaran dan pantai Biha, Pesisir Barat Lampung yang diambil dari bagian akar, batang dan daun lamun. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu pengambilan sampel, isolasi dan purifikasi bakteri endofit lamun dengan metode gores diatas agar, pembentukan bakteri biofilm sebagai bakteri uji pada uji antagonisme, isolasi bakteri biofilm, dan uji antagonis bakteri. Hasil dari isolasi dan purifikasi didapatkan 53 isolat bakteri endofit lamun Enhalus sp. yang akan diuji pada 25 isolat bakteri biofilm. Uji antagonis bakteri endofit lamun dengan kode LEDB2.4 dapat menghambat 4 jenis bakteri biofilm. Besar zona hambat terbesar yaitu terhadap bakteri biofilm dengan kode 3.1 sebesar 18,73 mm. Seagrass Enhalus sp. is a plant that very important for marine organisms and microorganisms in waters, one of which is bacteria because seagrass provides a place to live and nutrients for bacteria. Some research results state that seagrass extracts have activity against bacteria that form biofilms. The occurrence of the biofouling process begins with the formation of a film by bacteria attached to the surface of objects submerged in the sea which is called a biofilm. One way to minimize biofouling in general is to use toxic materials that are not environmentally friendly, so it is necessary to search for new alternatives to inhibit biofilm bacteria. Efforts to overcome the problem by using endophytic bacteria isolates from seagrass are an environmentally friendly alternative. This study aims to obtain the endophytic bacteria of seagrass Enhalus sp. which can inhibit the growth of biofouling bacteria. In this study, samples were obtained from Ketapang beach Pesawaran and Biha beach, West Coastal of Lampung that’s taken from the roots, stems and leaves of seagrass. The stages of the research carried out were sampling, isolation and purification of endophytic bacteria from seagrass, formation of biofilm bacteria as test bacteria in the antagonism test, and isolation of bacterial biofilm, and bacterial antagonist test. The results of isolation and purification obtained 53 isolates of seagrass endophytic bacteria which will be tested on 25 isolates of biofilm bacteria. Antagonistic test of seagrass endophytic bacteria with code LEDB2.4 can inhibit 4 types of biofilm bacteria. The largest inhibition zone was against biofilm bacteria with code 3.1 of 18.73 mm. 
Mitigasi Penyakit Mikrosporidia Enterocytozoon Hepatopenaei (EHP) Pada Tambak Masyarakat Di Desa Purworejo, Pasir Sakti, Lampung Timur Fidyandini, Hilma Putri; Elisdiana, Yeni; Sarida, Munti; Utomo, Deny Sapto Chondro; Viani, Dwi Okta
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 2, September 2
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i2.9753

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjudul "Mitigasi Penyakit Mikrosporidia Enterocytozoon Hepatopenaei (EHP) pada Tambak Masyarakat di Desa Purworejo, Pasir Sakti, Lampung Timur" bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petambak dalam menangani penyakit EHP yang mengancam produktivitas tambak. Kegiatan ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang meliputi materi tentang identifikasi gejala, teknik pencegahan, dan pengelolaan tambak yang baik. Evaluasi dilakukan dengan pretest dan posttest yang melibatkan 30 peserta. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan, di mana nilai pretest yaitu 23,33, kemudian hasil postest sebesar 71,67 dimana peserta memiliki pemahaman yang baik setelah pelatihan. Umpan balik dari peserta menunjukkan antusiasme dan keinginan untuk menerapkan pengetahuan baru dalam praktik. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan tambak di desa, serta meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat.
PENGEMBANGAN PRODUK PUPUK CAIR DARI IKAN NILA PASCA KEMATIAN MASSAL PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN KJA DANAU RANAU Elisdiana, Yeni; Fidyandini, Hilma Putri; Kartini, Nidya; Caesario, Rachmad
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v1i2.6257

Abstract

Sektor budidaya menempati ruang-ruang dengan sumber air yang layak untuk budidaya. Termasuk perairan umum seperti Danau Ranau saat ini berkembang pesat dengan adanya kegiatan budidaya ikan nila menggunakan Karamba Jaring Apung (KJA). Semula tidak banyak masalah saat ikan dibudidayakan dalam KJA, tetapi semakin meningkat jumlah pembudidaya dan tonase ikan yang dibudidayakan, ancaman pun dating. Permasalahan yang rutin terjadi di Danau Ranau adalah upwelling (pengadukan dasar perairan) yang bisa mematikan berton-ton ikan dalam waktu yang cepat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan produk pupuk cair dari limbah ikan nila pasca kematian massal untuk dikemas menjadi produk yang bernilai ekonomis. Adanya aplikasi produk pupuk organik cair pada tanaman sayuran yang menghasilkan tanaman subur dan bebas pestisida. Guna meningkatkan pemanfaatan ikan mati menjadi pupuk cair organik secara maksimal dan berkelanjutan, maka perlu dilakukan pengembangan produk dengan menyediakan alat penggilingan daging dan tulang ikan yang besar, sehinngga terciptanya pengolahan produk yang efektif dan efisien.
Budidaya Lele Berbasis Teknologi Bioflock Pada Kelompok Pembudidaya Ikan Mandiri Sentosa Di Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan Delis, Putu Cinthia; Elisdiana, Yeni; Maharani, Henni Wijayanti; Diantari, Rara
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v1i2.6339

Abstract

Kegiatan “Budidaya Lele Berbasis Teknologi Bioflock pada Kelompok Pembudidaya Ikan Mandiri Sentosa di Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan" merupakan kegiatan transfer teknologi kepada masyarakat, yang sejalan dengan salah satu visi LPPM Unila. Pada kegiatan ini akan didiseminasikan teknologi bioflok dalam kegiatan budidaya ikan lele. Teknologi bioflok dalam budidaya perikanan menerapkan prinsip asimilasi nitrogen oleh bakteri heterotrof melalui modifikasi rasio C/N dalam air. Sasaran dari program ini adalah mitra kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) Mandiri Sentosa di Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. Program ini memiliki tujuan; 1) Pemahaman kelompok mitra dalam menggunakan teknologi bioflock sebagai solusi pengelolaan kualitas air budidaya ikan, serta 2) Membangun kemitraan dan kerjasama yang efektif antara perguruan tinggi dengan kelompok masyarakat di Kecamatan Jati Agung. Metode yang digunakan meliputi survei, pelatihan, denplot teknologi bioflock, pendampingan, dan evaluasi keberhasilan program. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terbagi menjadi 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan meliputi: survei lokasi, sosialisasi kepada mitra, dan persiapan perlengkapan. Sedangkan tahap pelaksanaan meliputi: pelatihan budidaya ikan lele dengan teknologi bioflock, penyerahan paket teknologi bioflock, dan evaluasi kegiatan. Berdasarkan kegiatan pengabdian yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan pemahaman mitra mengenai penerapan teknologi bioflok hingga 100%, adanya manfaat yang diperoleh mitra melalui pelatihan budidaya ikan lele menggunakan teknologi bioflok, serta terciptanya kemitraan dan kerjasama yang efektif antara perguruan tinggi dengan kelompok masyarakat di Kecamatan Jati Agung, khususnya kelompok mitra Mandiri Sentosa.
Penggunaan Kolam Terpal Geomembrane pada Kegiatan Budidaya Ikan Lele Sangkuriang di Kelompok Tani Marga Jaya Santoso, Limin; Elisdiana, Yeni; Setyawan, Agus; Hasani, Qadar
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 1, Maret 2023
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i1.6670

Abstract

Salah satu desa di Pesawaran yang berpotensi untuk pengembangan ikan air tawar, khususnya ikan lele adalah desa Sungai Langka. Oleh karena itu kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat tentang teknik budidaya ikan lele sangkuriang  yang memiliki banyak keunggulan dengan menggunakan terpal Geomembrane. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh kelompok mitra. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di kelompok tani Marga Jaya, Sungai Langka. Penyuluhan dan pelatihan dilakukan antara bulan Juni sampai Oktober 2022 dengan metode diskusi, ceramah, dan demonstrasi budidaya ikan lele di kolam geomembrane. Kolam terpal geomembrane memiliki beberapa keunggulan, antara lain mudah dipasang, lebih kuat dan awet, serta harganya yang relatif terjangkau. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, sebanyak 10 responden menyatakan materi penyuluhan dan pelatihan cocok dengan permasalahan mitra. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan para peserta. Selama pengabdian para peserta cukup antusias dan bersemangat sehingga semua tahapan budidaya ikan lele dapat berjalan sesuai dengan rencana. Penggunaan kolam terpal geomembrane ini sangat memudahkan bagi petani ikan sehingga banyak menarik minat para petani. Hasil panen ikan lele juga menunjukkan adanya peningkatan produksi per satuan luas dibandingkan dengan kolam tanah.  
Pelatihan Budidaya Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) di Keramba Jaring Apung di Kabupaten Pesawaran, Lampung Putri, septi Malidda Eka; Yusuf, Maulid Wahid; Elisdiana, Yeni; Utomo, Deny Sapto Condro
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 1, Maret 2024
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i1.7995

Abstract

Pengabdian masyarakat ini menggabungkan pengalaman, pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan modern agar ramah lingkungan dan berkelanjutan sehingga mampu berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Tujuan dari budidaya Kerapu Macan adalah menjadi usaha yang mampu memproduksi ikan kerapu secara kontinyu dan stabil menuju usaha emas (edukasi, mandiri, adaptif dan sejahtera). Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan sebelum dan setalah penyampaian materi, bahwa pembudidaya memiliki pengetahuan sebesar 46,5% tentang budidaya ikan di keramba jaring apung dan mengalami peningkatan menjadi 83% setelah penyampaian materi, sedangkan pengetahuan para pembudidaya ikan mengeani penanggulangan ikan sakit dan ikan mati sebesar 30% meningkat menjadi 86%, dan pengetahuan yang dimiliki pembudidaya ikan tentang cara budidaya ikan yang baik sebesar 34% mengalami peningkatan saat evaluasi akhir menjadi 100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebelum dilakukan kegiatan pelatihan pembudidaya telah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai budidaya di keramba jaring apung, sedangkan pengetahuan pembudidaya tergolong rendah mengenai penanggulangan ikan sakit dan ikan mati. Oleh karena itu, untuk keberlanjutan dibutuhkan sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan dalam mengatasi penyakit pada ikan dan ikan mati baik dilakukan oleh dinas terkait maupun akademisi.
APLIKASI TEKNOLOGI FLOATING RAFT AQUAPONIC SYSTEM PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DI KECAMATAN PRINGSEWU, LAMPUNG Susanti, Oktora Susanti,; Yuliana, Darma; Fidyandini, Hilma Putri; Caesario, Rachmad; Elisdiana, Yeni; Delis, Putu Cinthia
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 1, Maret 2024
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i1.9244

Abstract

Kegiatan akuakultur harus dapat meminimalisir limbah, agar tercipta lingkungan budidaya yang nyaman. Akuaponik merupakan solusi untuk meminimalisir limbah budidaya dan dapat meningkatkan hasil produksi.Mitra dari kegiatan ini adalah Kelompok Pembudidaya ikan Mina Rumpun Cahaya, yang memiliki permasalahan dalam pengelolaan air budidaya. Tujuan dari program ini yaitu; (1) meningkatkan keterampilan mitra, (2) meningkatkan produktivitas hasil budidaya ikan dengan pengelolaan air yang baik dan ramah lingkungan, (3) model pengembangan lahan produktif di Kecamatan Pringsewu, (4)membangun kemitraan dan kerjasama yang efektif antara perguruan tinggi dengan kelompok-kelompok masyarakat di Keamatan Pringsewu. Metode yang digunakan yaitu survei, sosialisasi, pelatihan pembuatan instalasi akuaponik, pendampingan, dan evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan ini adalah; (1)peningkatan pemahaman dan keterampilan kelompok mitra dalam penerapan teknologi akuaponik hingga 76,47%, (2) peningkatan hasil panen kelompok mitra yang sebelumnya hanya berupa ikan, meningkat dengan ditambah dari hasil panen berupa sayuran organik.(3)terbentuknya landscape akuaponik floating raft, dan (4) terciptanya kemitraan dan kerjasama yang efektif antara Perguruan Tinggi dengan kelompok mitra Mina Rumpun Cahaya di Kecamatan Pringsewu, Lampung.
Mitigasi Penyakit Mikrosporidia Enterocytozoon Hepatopenaei (EHP) Pada Tambak Masyarakat Di Desa Purworejo, Pasir Sakti, Lampung Timur Fidyandini, Hilma Putri; Elisdiana, Yeni; Sarida, Munti; Utomo, Deny Sapto Chondro; Viani, Dwi Okta
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i2.9753

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjudul "Mitigasi Penyakit Mikrosporidia Enterocytozoon Hepatopenaei (EHP) pada Tambak Masyarakat di Desa Purworejo, Pasir Sakti, Lampung Timur" bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petambak dalam menangani penyakit EHP yang mengancam produktivitas tambak. Kegiatan ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang meliputi materi tentang identifikasi gejala, teknik pencegahan, dan pengelolaan tambak yang baik. Evaluasi dilakukan dengan pretest dan posttest yang melibatkan 30 peserta. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan, di mana nilai pretest yaitu 23,33, kemudian hasil postest sebesar 71,67 dimana peserta memiliki pemahaman yang baik setelah pelatihan. Umpan balik dari peserta menunjukkan antusiasme dan keinginan untuk menerapkan pengetahuan baru dalam praktik. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan tambak di desa, serta meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat.
TEKNIK EVAKUASI, RESUSITASI JANTUNG PARU DAN OKSIGEN ADMINISTRASI SEBAGAI UPAYA PERTOLONGAN PERTAMA KEGAWATDARURATAN BENCANA DI PULAU WISATA PAHAWANG, PESAWARAN Caesario, Rachmad; Elisdiana, Yeni; Susanti, Oktora; Yudha, Indra Gumay
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 4 No 1, Maret 2025
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v4i1.10998

Abstract

Ketika terjadi suatu kecelakaan, evakuasi korban adalah salah satu tahapan dalam pertolongan pertama yaitu untuk memindahkan korban ke lingkungan yang aman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut. Kecepatan evakuasi merupakan salah satu tujuan penting dalam pertolongan gawat darurat. Pulau Pahawang menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal di Lampung. Aktifitas yang di lakukan di daerah ini tidak luput dari kecelakaan yang dapat memakan korban. Oleh karena itu, pemandu wisata juga perlu memahami dasar-dasar keselamatan kerja untuk meminimalisir resiko kecelakaan. Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja menjadi salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena beberapa hal salah satunya adalah kelalaian. Adanya pelatihan keselamatan kerja dapat jadi bagian dari proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan pekerja dengan mengutamakan praktek dibandingkan teori. Pada kegiatan ini, pengabdi melakukan sosialisasi serta pelatihan evakuasi, resusitasi jantung paru dan oksigen administrasi kepada kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) Pulau Wisata Pahawang. Setelah mengikuti pelatihan, pemahaman mitra pada teknik pertolongan pertama pada kecelakaan meningkat hingga 100%. Selain itu, sebanyak 66,7% mitra telah dapat melakukan RJP dengan benar.