Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kelimpahan dan Karakteristik Mikroplastik pada Produk Garam Tradisional di Kabupaten Jeneponto: Abundance and Characteristic of Microplastics in Traditional Salts in Jeneponto Amqam, Hasnawati; Nur Afifah; Al Muktadir, Muh Iqran; Devana , Alika Tasya; Utami Pradana; Yusriani, Zhinta Fitri
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 2: DECEMBER 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v12i2.2885

Abstract

Air laut tercemar, teknologi evaporasi, kondisi tambak garam, dan penggunaan kemasan plastik menjadi sumber pencemaran utama kontaminasi mikroplastik pada produk garam. Sumber pencemar yang beragam menyebabkan karakteristik mikroplastik yang ditemukan juga beragam. Tujuan Penelitian ini ialah untuk mengetahui karakteristik mikroplastik pada produk garam tradisional Kabupaten Jeneponto. Lima garam tradisional yang dibeli dari lima petani garam menjadi sampel penelitian. Hasil menunjukkan seluruh sampel mengandung mikroplastik. Kelimpahan mikroplastik pada garam tradisional mencapai 914,67 partikel/kg garam. Bentuk mikroplastik fragmen lebih mendominasi. Terdapat 8 warna mikroplastik dengan ukuran berkisar 0,017 – 4,534 mm. Disarankan agar petani garam memberi perhatian pada penyimpanan dan pengemasan garam.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa Bongki Lengkese Melalui Program “Integrator: Integrated Environmental Agricultural Nutrition Programme” Sebagai Upaya Mendukung Pencapaian SDGs Desa : Improving Capacity of Community of Bongki Lengkese Village through “Integrator: Integrated Environmental Agricultural Nutrition Programme” in Supporting Village SDGs Achievement Amqam, Hasnawati; Natsir, Fajaruddin; Thamrin, Sulaeha
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6312

Abstract

Dalam Sustainable Development Goals (SDGs) Desa, terdapat 18 tujuan yang dirancang untuk menciptakan desa yang sehat, sejahtera, dan inklusif. Beberapa tujuan penting termasuk tujuan 3 (Desa Sehat dan Sejahtera), tujuan 5 (Keterlibatan Perempuan Desa), dan tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi Desa Sadar Lingkungan). Desa-desa di Indonesia, termasuk Desa Bongki Lengkese, masih memerlukan pendampingan untuk menggali potensi dan meningkatkan kapasitas masyarakatnya, terutama dalam hal pengelolaan lingkungan dan produksi yang berkelanjutan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendukung pencapaian SDGs melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani dalam pengelolaan lingkungan dan pertanian berkelanjutan. Kegiatan Integrated Environmental Agricultural Nutrition Programme (INTEGRATOR) ini meliputi pelatihan peer educator (pengolahan minyak jelantah, pemanfaatan maggot untuk pengolahan sampah organik, serta pengenalan sistem aquaponic). Kegiatan diikuti oleh 20 peserta dari Kelompok Tani Padaelo dan Kelompok Wanita Tani Samaturu di Desa Bongki Lengkese, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Metode pelatihan mencakup pemberian materi menggunakan media PowerPoint dan modul, buku saku, diskusi, praktik, dan percontohan. Pre dan post test digunakan untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan di tingkat lokal, yang selaras dengan tujuan SDGs.
Pelatihan Pengelolaan Limbah Bonggol Jagung Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Terbarukan untuk Masyarakat Desa Pappalluang, Kec. Bangkala Barat, Kab. Jeneponto: Corn Cob Waste Management Training into Briquettes as a Renewable Energy Source for the Community of Pappalluang Village, West Bangkala District, Jeneponto Regency Handayani, Sri; Wahiduddin; Amqam, Hasnawati; Wisudawan B, Owildan; Basir; Salahuddin, Nurul Syahriani; Sudarmin, Ria Rezeki; Syamsuar; Natsir, Muh Fajaruddin; Marzukiarmin, Dian Saputra
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6473

Abstract

Pengelolaan limbah pertanian, termasuk bonggol jagung, sering menjadi tantangan utama dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan meningkatkan nilai ekonomi. Pengabdian masyarakat ini berfokus pada pemanfaatan limbah bonggol jagung sebagai bahan baku untuk produksi briket, suatu inovasi energi terbarukan yang ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pappalluang, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, dengan menggunakan metode yang melibatkan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan langsung kepada masyarakat. Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah pertanian, khususnya bonggol jagung, sehingga dapat diubah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya memperoleh pemahaman baru tentang pengelolaan limbah secara ramah lingkungan, tetapi juga mampu mempraktikkan pembuatan briket sebagai alternatif bahan bakar yang efektif. Briket ini memiliki potensi besar untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembakaran limbah terbuka serta menyediakan solusi energi yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat desa. Keberhasilan program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal dan mendukung upaya pembangunan berkelanjutan. Melalui dukungan dan kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah daerah, inovasi ini dapat berkembang lebih lanjut dan diterapkan secara luas di daerah lain. Program ini diharapkan berkelanjutan dan dapat diterapkan secara mandiri oleh masyarakat.
Determinants of Contact Dermatitis Among Fishermen: A Study on Barrang Lompo Island, Indonesia Kasrudin, Iqrayati; Birawida, Agus Bintara; Amqam, Hasnawati; Daud, Anwar; Muhammad Rachmat; Stang, Stang; R. Russeng, Syamsiar; Gurendro Putro; Nurlia Sila
Journal of Public Health and Pharmacy Vol. 5 No. 2: JULY 2025
Publisher : Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Jurnal Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jphp.v5i2.6873

Abstract

Introduction: Contact dermatitis is a common health issue among fishermen caused by exposure to harsh working environments, including seawater, chemicals, and suboptimal use of personal protective equipment (PPE). Factors such as personal hygiene, history of skin diseases, and access to clean water can influence the incidence of contact dermatitis. The novelty of this study is combining environmental sanitation and occupational health factors of fishermen that influence contact dermatitis, which have previously been studied only partially. The results of this study also found that the PPE (Personal Protective Equipment) variable acts as a moderating factor influencing contact dermatitis. This study aims to investigate the causal relationships between personal hygiene, history of skin diseases, PPE use, and access to clean water with the incidence of contact dermatitis among fishermen on Barrang Lompo Island. Methods: This study employed a cross-sectional using Structural Equation Modeling (SEM) to analysed the relationships between personal hygiene, skin disease history, PPE use, and access to clean water. SEM effectively evaluates interactions among latent variables, offering a robust approach to occupational health issues and providing insights into how individual and environmental factors influence dermatitis prevalence. Data were collected through structured interviews and validated questionnaires. Results: The analysis showed that personal hygiene and history of skin diseases had significant relationships with the incidence of dermatitis (p < 0.05). However, PPE use and access to clean water did not show a significant direct effect. Conclusion: Improving personal hygiene practices and targeted interventions for individuals with a history of skin diseases are essential for reducing contact dermatitis among fishermen. Education on proper hygiene techniques and optimizing PPE use are recommended for maximum protection.