Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Demographic factors and open defecation practices: A cross-sectional study in Gunungtua Jae Village, Padang Lawas Utara Lubis, Rini Khofifah; Wisudawan B, Owildan; Ahmad, Haslinah
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 6 No. 1 (2024): June
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v6i1.5281

Abstract

Open defecation (OD) remains a significant public health concern, particularly in rural areas of developing countries. This study aimed to investigate the association between demographic factors and OD practices in Gunungtua Jae Village, Padang Lawas Utara, Indonesia. A cross-sectional study was conducted involving 82 households. Data were collected using structured questionnaires and analyzed using Chi-square test and logistic regression. The findings revealed a significant association between several demographic factors and OD practices. These factors included household head knowledge (p = 0.000), occupation (p = 0.002), attitude (p = 0.000), education level (p = 0.000), and income level (p = 0.000). The study highlights the importance of considering demographic factors when addressing OD practices in public health interventions. Comprehensive efforts are needed to enhance community knowledge, particularly among household heads, regarding the significance of adequate sanitation and the detrimental impacts of OD practices. Collaboration between community health centers (puskesmas) and various stakeholders is essential for the sustainable implementation of the Total Sanitation Based on Community Approach (STBM) program. This program can effectively raise awareness and promote positive behavioral changes towards environmental hygiene and personal health, with a primary focus on encouraging proper sanitation practices and preventing environmental pollution.
Pelatihan Pengelolaan Limbah Bonggol Jagung Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Terbarukan untuk Masyarakat Desa Pappalluang, Kec. Bangkala Barat, Kab. Jeneponto: Corn Cob Waste Management Training into Briquettes as a Renewable Energy Source for the Community of Pappalluang Village, West Bangkala District, Jeneponto Regency Handayani, Sri; Wahiduddin; Amqam, Hasnawati; Wisudawan B, Owildan; Basir; Salahuddin, Nurul Syahriani; Sudarmin, Ria Rezeki; Syamsuar; Natsir, Muh Fajaruddin; Marzukiarmin, Dian Saputra
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6473

Abstract

Pengelolaan limbah pertanian, termasuk bonggol jagung, sering menjadi tantangan utama dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan meningkatkan nilai ekonomi. Pengabdian masyarakat ini berfokus pada pemanfaatan limbah bonggol jagung sebagai bahan baku untuk produksi briket, suatu inovasi energi terbarukan yang ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pappalluang, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, dengan menggunakan metode yang melibatkan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan langsung kepada masyarakat. Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah pertanian, khususnya bonggol jagung, sehingga dapat diubah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya memperoleh pemahaman baru tentang pengelolaan limbah secara ramah lingkungan, tetapi juga mampu mempraktikkan pembuatan briket sebagai alternatif bahan bakar yang efektif. Briket ini memiliki potensi besar untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembakaran limbah terbuka serta menyediakan solusi energi yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat desa. Keberhasilan program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal dan mendukung upaya pembangunan berkelanjutan. Melalui dukungan dan kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah daerah, inovasi ini dapat berkembang lebih lanjut dan diterapkan secara luas di daerah lain. Program ini diharapkan berkelanjutan dan dapat diterapkan secara mandiri oleh masyarakat.
Model Dalam Penyusunan Indikator Pulau Sehat Di Kota Makassar: Protokol Model Pulau Sehat Salahuddin, Nurul Syahriani; Palutturi, Sukri; Birawida, Agus Bintara; Hidayanty, Healthy; Marzuki, Dian Saputra; Handayani, Sri; Wisudawan B, Owildan
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2025): September 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v5i5.756

Abstract

Kota Makassar adalah salah satu kota yang meraih penghargaan Swasta Saba Wistara 5 kali berturut-turut. Penghargaan tersebut tidak melihat salah satu aspek yang dinilai sangat penting yaitu indikator pulau sehat. Hal ini dikarenakan indikator pulau sehat di Indonesia masih belum diselenggarakan sebab masih mengikuti sistem administrasi Kabupaten/Kota sehat. Tujuan dari pengembangan model ini adalah untuk menyusun indikator dan model pulau sehat di Kota Makassar. Pengembangan model dalam penelitian ini menggunakan Mixed Methods. Tahap 1 menggunakan pendekatan kualitatif yaitu melakukan wawancara mendalam dan FGD dengan tokoh-tokoh kunci yang sesuai dengan tujuan penelitian. Tahap 1 ini banyak menyusun indikator pulau sehat berdasarkan hasil penilaian dan need assessment yang dilakukan. Tahap 2 penelitian ini adalah melakukan penilaian indikator dan kemudian menyusun model pulau sehat. Etika penelitian ini berasal dari Universitas Hasanuddin.