Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Ibu Melalui Penyuluhan Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap di Desa Biring Ere, Kecamatan, Bungoro, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Heriani; Basir; Kifayah R, Andi Rifkah; Fastabikul Khaerat, Resty; Lazarus, Jonathan; Darwis, Nurhaliza; Ria Amelia, Amanda; Mar'a, Ni'matul
ABDIKESMAS MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.3 No.2 Oktober (2023) : ABDIKESMAS MULAWARMAN
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/abdikesmasmulawarman.v3i2.530

Abstract

Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap cukup banyak. Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit. Penelitian in bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita di Desa Biring Ere mengenai imunisasi dasar lengkap. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian adalah ibu yang memiliki balita di Desa Biring Ere yang berjumlah 11 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu angket. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji T. Berdasarkan uji T, nilai p-value yang didapatkan yaitu 0,208; nilai ini berada diatas 0,05 sehingga tidak terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan. Seorang ibu berperan penting pada program imunisasi, sehingga pengetahuan tentang imunisasi sangat dibutuhkan. Tindakan dan perilaku seseorang atau masyarakat terkait kesehatan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, pekerjaan, dan lainnya dari orang ataupun masyarakat yang bersangkutan.
Pemetaan Sosial Potensi Ekonomi Masyarakat Pada Sektor Peternakan dan Perkebunan Di Desa Muara Tae Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur Muhammad Abadan Syakura; Basir
Jurnal Dharma Jnana Vol. 3 No. 1 (2023): JURNAL DHARMA JNANA
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menganalisis pemetaan sosial ekonomi masyarakat Desa Muara Tae dengan mengambil studi kasus di Desa Muara Tae Kecamatan Jempang Kabupaten Kutai Barat. Permasalahan pada penelitian ini adalah mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat dan potensi di sektor peternakan dan perkebunan agar masyarakat Desa Muara Tae dapat mengetahui potensi apa saja yang dapat dikembangkan. Data yang digunakan merupakan data primer yang telah diperoleh dengan melakukan penginputan data yang didasarkan pada pedoman yang diperoleh dari tokoh masyarakat yang memiliki kepentingan, kemudian dilakukan penyusunan data kualitatif dengan acuan teknik pengukuran instrumen kegiatan pemetaan sosial potensi ekonomi masyarakat. Hasil kegiatan pemetaan ini menunjukan bahwa masyarakat Desa Muara Tae memiliki potensi yang cukup bagus pada sektor perternakan dan perkebunan yang mana bisa dijadikan pedoman untuk mengembangkan potensi masyarakat yang ada di Desa Muara Tae, dan dapat menunjang ekonomi masyarakat dan menunjang kebutuhan masyarakat Desa Muara Tae.
Pelatihan Pengelolaan Limbah Bonggol Jagung Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Terbarukan untuk Masyarakat Desa Pappalluang, Kec. Bangkala Barat, Kab. Jeneponto: Corn Cob Waste Management Training into Briquettes as a Renewable Energy Source for the Community of Pappalluang Village, West Bangkala District, Jeneponto Regency Handayani, Sri; Wahiduddin; Amqam, Hasnawati; Wisudawan B, Owildan; Basir; Salahuddin, Nurul Syahriani; Sudarmin, Ria Rezeki; Syamsuar; Natsir, Muh Fajaruddin; Marzukiarmin, Dian Saputra
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6473

Abstract

Pengelolaan limbah pertanian, termasuk bonggol jagung, sering menjadi tantangan utama dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan meningkatkan nilai ekonomi. Pengabdian masyarakat ini berfokus pada pemanfaatan limbah bonggol jagung sebagai bahan baku untuk produksi briket, suatu inovasi energi terbarukan yang ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pappalluang, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, dengan menggunakan metode yang melibatkan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan langsung kepada masyarakat. Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah pertanian, khususnya bonggol jagung, sehingga dapat diubah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya memperoleh pemahaman baru tentang pengelolaan limbah secara ramah lingkungan, tetapi juga mampu mempraktikkan pembuatan briket sebagai alternatif bahan bakar yang efektif. Briket ini memiliki potensi besar untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembakaran limbah terbuka serta menyediakan solusi energi yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat desa. Keberhasilan program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal dan mendukung upaya pembangunan berkelanjutan. Melalui dukungan dan kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah daerah, inovasi ini dapat berkembang lebih lanjut dan diterapkan secara luas di daerah lain. Program ini diharapkan berkelanjutan dan dapat diterapkan secara mandiri oleh masyarakat.
The impact of adolescent marriage on child stunting: Socio-cultural dynamics and policy implications in rural communities Basir; Aril, Sahrul; Nasaruddin, Nasywa Salsabila; Meilidya, Aliyah; Setiawan, Risdya Devina Ayu; Rahman, Nur Rahma; Rini; Ramadhani, A. Filsa Salzabila
EcoVision: Journal of Environmental Solutions Vol. 2 No. 1: (February) 2025
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/evojes.v2i1.2025.1753

Abstract

Background: Early marriage often involves partners who are socially and emotionally immature, leading to significant negative consequences. These consequences include an increased risk of domestic violence, divorce, poverty, stunting in children, and cultural deviation. The phenomenon impacts the quality of life of individuals, family welfare, and societal development. Method: This descriptive study was conducted with 114 participants, who were surveyed using a random sampling technique. The survey targeted 101 households in Pappalluang Village. Data were collected through interviews to gather insights on the prevalence of early marriage in the village. Findings: The study revealed that early marriage is highly prevalent among teenagers in Pappalluang Village. The main factors contributing to early marriages include family pressure, economic challenges, a desire to preserve the family’s reputation, and local community traditions. Conclusion: Early marriage in Pappalluang Village is significantly influenced by social and cultural factors. Addressing the issues of family pressure, economic struggles, and traditions is crucial in reducing early marriages and their negative consequences on individuals, families, and the broader community. Novelty/Originality of this article: This study highlights the specific socio-cultural dynamics of early marriage in Pappalluang Village, offering unique insights into the interplay between family pressure, economic conditions, and local traditions. It provides a localized perspective that can inform targeted interventions in similar communities.
Prophetic Communication Strategy in Facing Contemporary Challenges Basir; Madani, Abu Bakar Idham; Inayah, Siti Syahar; Beta, A Rivai
ARRUS Journal of Social Sciences and Humanities Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : PT ARRUS Intelektual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/soshum3778

Abstract

Digital da'wah is not merely a response to technological advancements but also an adaptive prophetic communication strategy in addressing contemporary challenges. This study aims to understand the concept of digital da'wah, the prophetic communication strategies embedded within it, and its relevance in facing the challenges of the modern era. The research employs a literature review methodology. The findings indicate that through information and communication technology, digital da'wah enables the broader, more relevant, and interactive dissemination of Islamic teachings. By emphasizing authenticity, credibility, context, engagement, creativity, and relevance to contemporary settings, digital da'wah can serve as an effective medium for spreading messages of inclusivity, tolerance, and rahmatan lil ‘alamin (a mercy to all creation). The implications of this study highlight digital da'wah as a means for da'wah practitioners to overcome contemporary challenges, expand the reach of da'wah, and contribute positively to strengthening religious understanding and Islamic values in the digital era.
Endosulfan Analysis of Berau Delta Pond Soil Syam, Sufriady; Adawiyah, Rabiatul; Basir
Grouper Vol. 16 No. 2 (2025): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v16i2.335

Abstract

The aquaculture areas of Berau Regency are traditionally managed through a polyculture system involving tiger shrimp (Penaeus monodon) and milkfish (Chanos chanos) in the Berau Delta. Aquaculture practitioners commonly apply insecticides and herbicide at the start of the rearing period or post-harvest to control weeds along pond embankments and surrounding areas. These practices have contributed to endosulfan accumulation in pond soils over time and affect aquaculture productivity. Assessing endosulfan levels in soil is critical and may inform level of level of accumulation of the harmfull sibstance overtime. This study aimed to inform soil characteristics across different pond age categories, hypothesizing that soil quality declines with increasing cultivation duration. The research was conducted within the operational aquaculture cycle, sampling soils from three ponds representing construction periods of 1990–2000, 2000–2010, and 2010–2020. Laboratory analysis revealed that pond soils in the Berau Delta did not contain detectable levels of endosulfan, with all samples showing concentrations below the limit of quantification (LoQ) of 0.040 mg/kg.