Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Sanksi Bughat dan Makar Dalam Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia Amiruddin; Syamsuar; Hamdi, Syaibatul; Erick, Benni
MAQASIDI: Jurnal Syariah dan Hukum Vol. 4, No. 1 (Juni 2024)
Publisher : MAQASIDI: Jurnal Syariah dan Hukum published by the Islamic Criminal Law Program of the Sharia and Islamic Economics Department at the Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/maqasidi.v4i1.2472

Abstract

Masalah utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana memberikan sanksi yang sesuai dengan hukum Islam dan hukum positif kepada bughat dan pelaku makar dalam pemberontakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pandangan hukum Islam tentang bughat dan pandangan hukum positif tentang makar. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk sanksi hukum yang dapat diberlakukan sesuai dengan hukum Islam bagi bughat, dan sesuai dengan hukum positif bagi pelaku makar. Perbedaan dan persamaan antara bughat dan makar juga akan diidentifikasi menurut perspektif hukum Islam dan hukum positif. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan bahan dari sumber hukum primer, sekunder, dan tersier, baik dalam bentuk manual maupun digital. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sanksi bagi bughat menurut hukum Islam adalah perlawanan dan hukuman mati (jarimah hudud), sesuai dengan Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim. Namun, jika pemimpin memberikan pengampunan, maka bughat bisa mendapat jarimah ta’zir. Sementara itu, sanksi bagi pelaku makar menurut hukum positif adalah pidana mati dan pidana penjara sesuai dengan rumusan dalam Pasal 104, 106, 107, dan 108 KUHP. Namun, pemberian sanksi kepada bughat dan pelaku makar harus dilakukan dengan hati-hati dan melalui proses peradilan yang adil.
Efektivitas Layanan Informasi Menggunakan Media Film dalam Menurunkan Intensitas Penggunaan Gadget Marimbun, Marimbun; Sahbani, Muhammad; Syamsuar
JAMBURA Guidance and Counseling Journal Vol 4 No 2 (2023): Volume 4 Nomor 2: November 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37411/jgcj.v4i2.2254

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan intensitas penggunaan gadget pada kelompok eksperimen dan kontrol melalui layanan informasi menggunakan media film. Metode yang digunakan True Experimental Design dengan jenis Randomized Pretest-Posttest Control Group Design. Subjek penelitian adalah siswa SMA. Kelompok eksperimen berjumlah 34 dan kelompok kontrol berjumlah 33 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket intensitas penggunaan gadget berdasarkan skala likert digunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Uji hipotesis dilakukan dalam rangka mengetahui perbedaan rata-rata sampel menggunakan t-test sampel related. Hasil penelitian mendeskripsikan intensitas penggunaan gadget antara pretest dan posttest kelompok eksperimen mengalami penurunan pada masing- masing indikator: perhatian terhadap gadget menurun 9,49 %, penghayatan menggunakan gadget menurun 9, 82 %, durasi menggunakan gadget menurun 4,55 %, frekuensi menggunakan gadget menurun 6, 54 %. Sementara intensitas penggunaan gadget pretest dan posttest kelompok kontrol tidak mengalami perubahan yang signifikan pada masing- masing indikator: perhatian terhadap gadget menurun 0,11 %, penghayatan menggunakan gadget meningkat 2, 27 %, durasi menggunakan gadget menurun 1,56 %, frekuensi menggunakan gadget menurun 1,5 %. Selanjutnya perbedaan intensitas penggunaan gadget pada kelompok eksperimen dan kontrol nilai sig (2-tailed) sebesar 0,009 < 0,05. Terdapat pengaruh pemberian layanan informasi menggunakan media film dalam menurunkan intensitas penggunaan gadget.
Konsep Pluralisme dan Konflik Dalam Bingkai Kearifan Hukum dan Ekonomi Islam Syamsuar
AT-TASYRI': JURNAL ILMIAH PRODI MUAMALAH Vol. 9 No. 2 (2017): At-Tasyri': Jurnal Ilmiah Prodi Muamalah
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syariah STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.63 KB) | DOI: 10.47498/tasyri.v9i2.80

Abstract

The development of pluralist thinking need to be wary, because in the contemporary development has been the emergence of thinking turns the intention to destroy the Muslims through his aqidah of Muslim intellectuals themselves. This fact shows that religion acts as a development frame a theology that explores the intersection of religion in creating live together in harmony, among people of different faiths both international, regional and national scale, there are always two forms of the attitude, among others: First, mutual respect and respect that goes consciously. This means that one respects people of other faiths it is only because of political interests. Secondly, respect for the people who embrace other religions arise not only because of political interests but more than that ofan awareness that the religious affiliation of people in this world have a meeting point that is very fundamental. Islam also contains signs and limits of tolerance as His word in Surah al-An’am: 108. The fraternity as a human being and compatriots (ukhuwah Basyariah and ukhuwah wathaniyah) between a Muslim and non-Muslims at all prohibited by Muslims. The Word of God in Surat Al-Mumtahanah: 8. Religious harmony in the concept of Islam is also explained by the prophetic traditions of the Prophet Muhammad, narrated by Muslims and Bukhari. The verses and hadiths above explains that believers should not be angry when dealing with people of different religions, and must be able to resist the temptation to carry out violence, such as imposing the faith of others, social pressure of political and economic, to persuade by treasure or position, or take advantage in other artificial ways. Forced faith is not faith, they should work with the spiritual way and let God give him guidance. Hopefully, this article may provide insight for us to be aware of the movements of thought plural.
Pelatihan Pengelolaan Limbah Bonggol Jagung Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Terbarukan untuk Masyarakat Desa Pappalluang, Kec. Bangkala Barat, Kab. Jeneponto: Corn Cob Waste Management Training into Briquettes as a Renewable Energy Source for the Community of Pappalluang Village, West Bangkala District, Jeneponto Regency Handayani, Sri; Wahiduddin; Amqam, Hasnawati; Wisudawan B, Owildan; Basir; Salahuddin, Nurul Syahriani; Sudarmin, Ria Rezeki; Syamsuar; Natsir, Muh Fajaruddin; Marzukiarmin, Dian Saputra
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6473

Abstract

Pengelolaan limbah pertanian, termasuk bonggol jagung, sering menjadi tantangan utama dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan meningkatkan nilai ekonomi. Pengabdian masyarakat ini berfokus pada pemanfaatan limbah bonggol jagung sebagai bahan baku untuk produksi briket, suatu inovasi energi terbarukan yang ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pappalluang, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, dengan menggunakan metode yang melibatkan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan langsung kepada masyarakat. Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah pertanian, khususnya bonggol jagung, sehingga dapat diubah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya memperoleh pemahaman baru tentang pengelolaan limbah secara ramah lingkungan, tetapi juga mampu mempraktikkan pembuatan briket sebagai alternatif bahan bakar yang efektif. Briket ini memiliki potensi besar untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembakaran limbah terbuka serta menyediakan solusi energi yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat desa. Keberhasilan program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal dan mendukung upaya pembangunan berkelanjutan. Melalui dukungan dan kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah daerah, inovasi ini dapat berkembang lebih lanjut dan diterapkan secara luas di daerah lain. Program ini diharapkan berkelanjutan dan dapat diterapkan secara mandiri oleh masyarakat.
Enforcement of Human Rights According to Nurcholish Madjid: Fiqh Siyasah Dauliyah Perspective Syamsuar; Rizki, Darlin; Zikriati
Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam Vol. 14 No. 1 (2024): April
Publisher : Prodi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/ad.2024.14.1.25-57

Abstract

Human rights enforcement is often considered a classic issue that lacks appeal, particularly when violations are committed by political elites who attempt to justify their actions. However, discussing the past wrongdoings of a regime remains relevant and crucial as a preventive measure to avoid similar violations in the future. This research explores Nurcholish Madjid's interpretation of Human Rights enforcement from the perspective of Fiqh Siyasah Dauliyah. This study uses a qualitative phenomenological approach to examine Aceh's DOM (Military Operations Area) events from 1989 to 1998. Data were collected through interviews with Aceh community leaders and a thorough review of scholarly literature, including works by Nurcholish Madjid and related sources. The findings reveal the significant relevance of Fiqh Siyasah Dauliyah and human rights in analyzing international issues, particularly in conflict resolution contexts. Reports from the DOM Aceh period highlight extensive human rights abuses, underscoring the need for an effective judicial system to address violations and ensure victim restitution. Nurcholish Madjid advocates for conflict resolution through dialogue and peace, emphasizing the constant protection of civilians. Fiqh Siyasah Dauliyah promotes international dialogue and peace during peaceful times (Dar al-Islam), positioning war as a last resort only after all peaceful measures have failed. During wartime (Dar al-Harb), it insists on maintaining ethical conduct, permissible solely when peaceful alternatives have been exhausted. Islamic principles dictate that military engagements should not cause excessive suffering for civilians and should conclude with a surrender, peace treaty, or ceasefire.
Pelatihan Penggunaan Sosial Media bagi Pelaku Seni Langgam Makassar Ambarwati, Nilam; Syasbila, Adinda Futri; Yudistira, Muh. Isra; Syamsuar; Poerwanto, Bobby
Jurnal Ilmiah Pengabdian dan Inovasi Vol. 3 No. 3 (2025): Jurnal Ilmiah Pengabdian dan Inovasi (Maret)
Publisher : Insan Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57248/jilpi.v3i3.462

Abstract

This community service activity aims to train Makassari Langgam music artists in Taeng Village to be able to help them in editing videos, flyers, and promoting their works where previously one of the problems in Taeng Village was the reduction in cultural events that they could fill and they were also less recognized. To solve this problem, the team held a discussion with the village head and agreed to conduct video editing and social media training so that they could learn to edit videos and promote their work. The participants in this activity numbered 51 people consisting of groups of young and old artists. In addition to the resource persons providing material, there were also teams that accompanied participants in creating accounts, editing videos and posting works on group accounts and their respective accounts. Before they joined this program, they only used social media as a platform to exchange news, see information from celebrities and Indonesian news. Currently, they use social media not only for that because they can edit videos and make social media a platform that helps them brand their Langgam Group and can promote their work.