Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Promosi Kesehatan dalam Peran Pemberi ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Arcamanik Kota Bandung Pratama, Oktarian
Sehat MasadaJurnal Vol 14 No 1 (2020): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v14i1.122

Abstract

Hubungan Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Kelompok Lesbian Dan Gay Di Kabupaten Subang Mutiara Putri, Rima; Daryaman, Usan; Pratama, Oktarian
Sehat MasadaJurnal Vol 14 No 1 (2020): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi lesbian dan gay di Indonesia 1.095.970. tertinggi di Jawa Barat terdapat prevalensi lesbian dan gay di Kabupaten Subang yaitu 3000 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan konsep diri dengan interaksi sosial pada kelompol lesbian dan gay di Kabupaten Subang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif korelasional . munggunakan teknik random sampling dan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 500 dengan sampel 83 lesbian dan gay. Penelitian ini menggunakan kuesioner konsep diri dan kuesioner interaksi sosial. Variabel independen yang diteliti yaitu konsep diri dan variabel dependen yaitu interaksi sosial. Analisa data univariat distribusi frekuensi dan bivariat menggunkan chi-square. Hasil penelitian menunjukan responden yang memiliki konsep diri negatif sebanyak 56 (67,47%) dan yang memiliki interaksi sosial rendah sebanyak 69 (83,13%). Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan konsep diri dengan interaksi sosial P-value 0,01. Saran bagi pemerintahan Kabupaten Subang memberikan memberikan penanggulangan, konseling untuk meningkatkan kepribadian mereka.
Pengetahuan dan Sikap Lansia tentang Booster COVID-19 di Desa Sukajaya Wilayah Kerja Puskesmas Cikondang Kabupaten Cianjur Pebrian, Lusinda; Prayitno, Hery; Pratama, Oktarian
Sehat MasadaJurnal Vol 17 No 1 (2023): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v17i1.411

Abstract

Background: In 2020 the World Health Organization (WHO) announced that COVID-19 was categorized as a pandemic. COVID-19 continues to undergo mutations forming new variants. The new variant that has been detected is the Omicron variant. Vaccines are one way that can be done to break the chain of spread of COVID 19 is to vaccinate. In January 2022 Indonesia has started a third dose or booster vaccine program. This program is a form of continued efforts from primary vaccination. Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and attitudes with the COVID-19 Booster Vaccination in the elderly in Sukajaya Village, Cikondang Health Center Working Area, Cianjur Regency. Methods: Analytical descriptive type of research through a cross-sectional approach. Results: The results of the research 36.7% had a good level of knowledge of the COVID-19 Booster vaccination, 57.8% had a positive attitude towards the COVID-19 Booster vaccination and there was a relationship between the level of knowledge and attitude with the COVID-19 booster vaccination with a p Value of 0.000. Conclusion: Elderly knowledge about the COVID-19 Booster vaccination in Sukajaya Village, Cikondang Health Center Work Area, Cianjur Regency in 2022 showed that 55 respondents (61.1%) were good. The attitude of the elderly regarding the COVID-19 Booster vaccination showed that 52 respondents (57.8%) were positive. There is a Relationship Between Knowledge and COVID-19 Booster Vaccination in Sukajaya Village, Cikondang Health Center Work Area, Cianjur Regency with p. Values 0.000.
TINGKAT PENGETAHUAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) PADA PETUGAS CLEANING SERVICE PT. MITRA ABADI KARYA YANG BERTUGAS DI RUMAH SAKIT Fahmi Ashsidik, Muhammad; Fikri Amrullah, Jahidul; Pratama, Oktarian; Herdian, Fitra
Sehat MasadaJurnal Vol 17 No 2 (2023): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v17i2.435

Abstract

Henti nafas dan atau henti jantung (cardiac arrest) merupakan kondisi kegawatdaruratan medik yang harus segera mendapatkan penanganan baik dari petugas medis maupun masyarakat sekitar kejadian. Salah satu upaya meningkatkan harapan hidup korban henti jantung adalah melakukan pertolongan pertama, salah satunya yaitu Bantuan Hidup Dasar (BHD) dengan melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP). hasil survey pendahuluan terhadap 10 orang cleaning service PT. Mitra Abadi Karya (MAK) yang bertugas di rumah sakit, 8 diantaranya belum terlalu memahami tentang praktik BHD. Tujuan penelitian mengetahui gambaran tingkat BHD pada petugas Cleaning Service PT. MAK Penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif Pendekatan waktu pengumpulan data menggunakan rancangan cross sectional. Populasi penelitian 250 cleaning service. Jumlah sampel 72 orang menggunakan teknik random sampling. Analisa data menggunakan uji univariat menggunakan program SPSS. Pengetahuan cleaning service tentang BHD kategori baik 19 orang (26,4%), cukup 44 orang (61,1%), kurang 9 orang (12,5%). Cleaning service lebih banyak memiliki kategori pengetahuan baik tentang Definisi (94%), indikasi (81%), prinsip BHD (78%) dan penghentian RJP (97%), sedangkan prosedur BHD lebih banyak kategori pengetahuan kurang (82%). Diharapkan PT. MAK Melaksanakan evaluasi terhadap kemampuan BHD baik teori maupun praktik pada petugas cleaning service terutama pada yang sudah mendapat pelatihan. Melakukan Refreshing pelatihan BHD agar seluruh cleaning service mengerti dan memahami teori dan praktik BHD. Adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pengetahuan bantuan hidup dasar.
Interaksi sosial berhubungan dengan kualitas hidup Lansia di RW 16 Desa Tamansari, Kota Bandung: Studi cross-sectional Fazriana, Erlina; Arsya, Nur Soviah; Pratama, Oktarian
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 3 (2024): Juli-September
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan Kualitas hidup Lansia merupakan salah satu aspek kesehatan yang memerlukan perhatian, dan terutama masalah kesehatan di masyarakat yang mengalami penuaan yang cepat (1). Interaksi sosial telah diakui sebagai penentu mendasar QoL, memengaruhi berbagai aspek kesejahteraan seperti kesehatan fisik, keadaan emosional, dan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini mengkaji hubungan antara interaksi sosial dengan kualitas hidup (QoL) Lansia di RW 16, Desa Tamansari, Kota Bandung. Metode Sejumlah 60 responden dipilih dari keseluruhan populasi 147 orang lanjut usia. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner WHOQOL-OLD dan Interaksi Sosial dan dianalisis menggunakan korelasi Spearman Rho. Hasil Korelasi positif yang signifikan antara interaksi sosial dan QoL (p = 0,001, r = 0,767), menunjukkan bahwa tingkat interaksi sosial yang lebih tinggi dikaitkan dengan QoL yang lebih tinggi. Mayoritas responden (71,7%) memiliki tingkat interaksi sosial sedang, sementara 85% melaporkan QoL tinggi. Kesimpulan dan Saran Studi ini menekankan pentingnya keterlibatan sosial di antara para Lansia untuk meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Intervensi berbasis komunitas, seperti kegiatan sosial, program literasi kesehatan, dan inisiatif perawatan diri, dapat secara efektif mempromosikan interaksi sosial. Selain itu, membangun sistem evaluasi penuaan yang sehat dengan berbagai dimensi, termasuk kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, dan hubungan sosial, dapat membantu menyesuaikan intervensi dengan area tertentu yang memengaruhi QoL. Mendorong partisipasi sosial melalui latihan kelompok, kegiatan sosial yang terorganisir, dan interaksi dengan teman dapat lebih meningkatkan kesejahteraan Lansia. Memperkuat jejaring sosial untuk memerangi kesepian, mempromosikan aktivitas sehari-hari untuk keterlibatan sosial secara teratur, dan membentuk jaringan dukungan dengan teman sebaya dan anggota keluarga juga dianjurkan. Memanfaatkan pendekatan inovatif, seperti instruksi tari sosial dan solusi berbasis teknologi, dapat menyediakan sistem yang dipersonalisasi dan interaktif untuk mendukung keterlibatan dan kesejahteraan Lansia. Temuan ini menyoroti peran penting interaksi sosial dalam meningkatkan QoL di kalangan Lansia, menginformasikan inisiatif kesehatan masyarakat dan penelitian di masa depan.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN TINGKAT 4 DI STIKes DHARMA HUSADA Fitra Herdian; Wafiyah , Ghina; Pratama, Oktarian
Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2025): Vol : 4 No : 1 : Periode Januari 2025
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/healthcaring.v4i1.6058

Abstract

Mahasiswa Sarjana Keperawaatan akan lebih termotivasi untuk belajar apabila dukungan sosial yang diterimanya semakin banyak. Prestasi belajar yang menurun, kemalasan dalam menyelesaikan kegiatan yang diberikan, dan hasil yang tidak diharapkan lainnya dapat terjadi akibat kurangnya dukungan dari diri sendiri maupun lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan dukungan sosial pada mahasiswa Sarjana Keperawaatan tingkat 4 STIKes Dharma Husada. Penelitian ini menggunakan metodologi korelasi kuantitatif. Pendekatan sampling lengkap digunakan untuk mengumpulkan 76 responden yang menjadi sampel penelitian. Hasil uji peringkat Spearman dalam penelitian ini menunjukkan Nilai P sebesar 0,001 < 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan antara keinginan belajar dengan dukungan sosial. Mayoritas responden sebanyak 36 orang (47,0%) menyatakan memiliki tingkat dukungan sosial yang tinggi. Mayoritas responden sebanyak 43 orang (57,0%) termasuk dalam kelompok motivasi belajar sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada mahasiswa Sarjana Keperawaatan tingkat 4 STIKes Dharma Husada, dukungan sosial dan motivasi belajar berkorelasi secara signifikan. Menurut temuan penelitian, siswa lebih termotivasi untuk belajar ketika mereka memiliki dukungan sosial yang lebih besar. Saran yang diharapkan dapat meningkatkan layanan konseling teman sebaya untuk para mahasiswa di STIKes Dharma Husada untuk meningkatkan dukungan sosial serta juga dapat membentuk sosial support dalam lingkungan kampus STIKes Dharma Husada. Kata Kunci : Dukungan Sosial, Motivasi Belajar
Implementasi Self-Hypnosis Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dan Tingkat Kecemasan Lansia Penderita Osteoartritis Di Kelurahan Babakan Surabaya Sulistiyawati, Arie; Pratama, Oktarian
Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2025): Vol : 4 No : 1 : Periode Januari 2025
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/healthcaring.v4i1.6117

Abstract

Osteoartritis adalah bentuk rematik atau artritis yang persisten dan tidak dapat disembuhkan yang menyerang orang lanjut usia. Gejala utama osteoartritis pada persendian adalah nyeri. Masalah tidur, stres psikologis, dan fungsi motorik semuanya dapat terhambat oleh ketidaknyamanan tersebut. Farmakoterapi telah menjadi andalan manajemen nyeri bagi orang dewasa yang lebih tua dengan osteoartritis sejauh ini. Self-hypnosis adalah teknik terapi tambahan karena penyakit psikologis seperti kesedihan dan kecemasan berkontribusi terhadap kekambuhan nyeri. Karena Self-hypnosis sederhana, murah, dan diarahkan sendiri, Self-hypnosis sering digunakan sebagai terapi tambahan. Studi ini berupaya untuk memastikan bagaimana Self-hypnosis memengaruhi tingkat nyeri dan kecemasan yang dialami oleh orang dewasa yang lebih tua dengan osteoartritis. Dengan menggunakan modul intervensi Self-hypnosis, studi kuantitatif ini menggunakan desain kelompok kontrol pra-tes-pasca-tes acak kuasi-eksperimental untuk menurunkan tingkat kecemasan dan nyeri pada orang dewasa yang lebih tua dengan osteoartritis. Komite etik rumah sakit telah memberikan izinnya untuk proyek ini. Temuan penelitian menunjukkan bahwa skor pra-tes dan pasca-tes pasien osteoartritis lanjut usia yang menerima obat pereda nyeri dan kecemasan berbeda secara signifikan. Skor NRS (nyeri) rata-rata kelompok perlakuan pra-tes adalah 1,47 ± 0,57, sedangkan skor pasca-tes adalah 0,97 ± 0,72, dengan nilai-p 0,001 < 0,05. Skor TMAS (kecemasan) rata-rata kelompok perlakuan pra-tes adalah 13,13 ± 2,27, sedangkan skor pasca-tes adalah 10,93 ± 3,35, dengan nilai-p 0,000
HUBUNGAN PERAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN PADASUKA Lukitasari, Depi; Pratama, Oktarian; Nurhidayah, Ikeu
Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2025): Vol : 4 No : 1 : Periode Januari 2025
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/healthcaring.v4i1.6119

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Status gizi pada anak balita merupakan satu diantara indikator utama dalam mengevaluasi kondisi kesehatan. Satu diantara aspek yang beredampak kepada hal tersebut ialah keterlibatan orang tua, terutama peran ibu dalam memastikan pemenuhan kebutuhan nutrisi serta layanan kesehatan anak secara optimal. Tujuan: Tujuan daripada studi ini ialah guna menganalisis keterkaitan antara Peran ibu dengan status gizi anak balita yang tinggal di Kelurahan Padasuka Metode: Riset ini menerapkan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi studi ini ialah 95 ibu yang mempunyai balita berusia 12-59 bulan. Riset ini melibatkan 77 orang ibu yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Data diakumulasikan dengan mengimplementasikan instrumen berupa kuesioner terkait peran ibu, serta penilaian status gizi yang dilandaskan kepada indikator BB/U serta TB/U sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh WHO. Validitas dan reliabilitas instrumen telah diuji (CVI > 0,80; ? = 0,821). Pengolahan data dijalankan melalui analisis univariat serta bivariat. Guna menilai keterkaitan antara peran ibu dengan status gizi balita, diterapkan uji chi-square pada analisis bivariat. Hasil: Terdapat korelasi yang signifikan antara peran ibu dengan status gizi balita (p = 0,000). Ibu dengan peran yang baik cenderung mempunyai balita dengan status gizi yang baik (OR = 8,18; RR = 2,20). Kesimpulan: Peran ibu memiliki kontribusi yang signifikan kepada status gizi balita. Peningkatan peran ibu dalam aspek edukatif, afektif, dan instrumental sangat krusial dalam menunjang perkembangan anak yang positif.
PENGARUH SENAM PROLANIS (PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH KLIEN HIPERTENSI DI KLUB PROLANIS PUSKESMAS GRIYA ANTAPANI Pratama, Oktarian; Aisah, Siti
Sehat MasadaJurnal Vol 19 No 2 (2025): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v19i2.566

Abstract

Hypertension, commonly referred to as high blood pressure, is defined as having a systolic blood pressure >140 mmHg or a diastolic blood pressure >90 mmHg. In Indonesia, hypertension is one of the leading non-communicable diseases, with a reported 185,857 cases. Prolanis exercise is a non-pharmacological treatment method for reducing blood pressure, organized by BPJS Kesehatan. In the Prolanis Club at the Griya Antapani Health Center, there are 150 members diagnosed with hypertension. This study aims to determine the effect of Prolanis Exercise (Chronic Disease Management Program) on lowering blood pressure in patients with hypertension. This is a quasi-experimental study with a one-group pretest-posttest design. The sample consisted of 20 members of the Prolanis Club, selected using purposive sampling. Data collection was conducted using observation sheets, sphygmomanometers, and stethoscopes. The results, analyzed using the Wilcoxon test, showed that Prolanis exercise had a significant effect on reducing blood pressure. The average blood pressure before participating in Prolanis exercise was 146.50/96.00 mmHg, while after the exercise, it was 127.50/82.50 mmHg. The results of statistical tests obtained a p value of 0.001 (<0.05), so it can be concluded that there is a significant effect of prolanis exercise (chronic disease management program), indicating a significant effect on blood pressure and a significant difference between pre- and post-intervention measurements. It is recommended that nurses at health centers incorporate Prolanis exercise into their regular programs to improve the quality of life for patients with hypertension.