Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Jejak Historis Peran Da’i Selaku Tokoh Agama di Masa Covid-19 Pada Masyarakat Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur Pipin Yosepin; Muhadi; Elis Maslihah
AT-TAWASUL Vol 3 No 2 (2024): AT TAWASUL
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51192/ja.v3i2.1159

Abstract

This writing describes the historical traces of the role of preachers as religious leaders in preventing the Covid-19 virus in the Cipinang Besar Selatan community, East Jakarta.This research uses a qualitative method with a phenemonological approach. Data collection techniques were obtained from observation, documentation and field interviews with 3 preachers, 2 community members. The occurrence of the Covid -19 pandemic in 2020-2021, some community members are still ignorant of the transmission of the virus. Hoax information on social media creates confusion in the community. The high mortality rate makes psychic disturbances and panic buying of medical devices that have soared in need. Social distancing and lockdown policies make the laws of worship change and religious institutions demand the role of preachers as religious leaders.  The role of preachers during the covid-19 pandemic is: 1) as a provider of reliable information to citizens providing information to the public about the importance of maintaining health and using health protocols. 2) Da’i has a role in conveying MUI fatwas related to how to worship and guide the community. 3) Da’i also acts as a protector of the soul, especially for people who are experiencing family loss. Factors that support the role of preachers are the role of residents in Rw 04, Cipinang Besar Selatan urban village who cooperate in spraying disinfectants on mosques, schools, mushollas and residents' homes. The inhibiting factors are the ignorance of some people in Cipinang Besar Selatan who consider the transmission of the Covid-19 virus light and hoax information from social media. Da’i as a religious figure during the Covid-19 pandemic became the spearhead of information facilities for the prevention of the Covid-19 virus in the community in Cipinang Besar Selatan, East Jakarta. Da’i has a historical footprint and is a role model in the community in inviting people to be more vigilant, especially in providing positive information and still using health protocols in worshiping at the mosque during the Covid-19 pandemic.
Analisis Aspek Hukum dan Kebijakan dalam Perizinan Lingkungan di Indonesia Muhammad Reyhan Falaq Rajasa; Muhadi
Jurnal Hukum Lex Generalis Vol 4 No 11 (2023): Tema Hukum Lingkungan
Publisher : CV Rewang Rencang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56370/jhlg.v4i11.526

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pengawasan dan penerapan sanksi dalam perizinan lingkungan di Indonesia, dengan studi kasus pencemaran lingkungan oleh PT KSA di Cikarang Barat, pelanggaran tata ruang di Kawasan Lembah Anai, dan kerusakan lingkungan oleh PT TMS di Batam. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini, mengungkapkan bahwa pengawasan efektif membutuhkan koordinasi antar instansi, penggunaan teknologi canggih, dan partisipasi aktif masyarakat. Sanksi yang tegas dan transparan diperlukan untuk memberikan efek jera yang signifikan. Tantangan utama yang dihadapi termasuk keterbatasan sumber daya manusia dan teknis, serta proses hukum yang panjang dan rumit. Untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dan penegakan hukum, diperlukan reformasi dalam sistem peradilan lingkungan yang mencakup penyederhanaan prosedur hukum, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan penggunaan teknologi informasi. Partisipasi masyarakat melalui edukasi dan sosialisasi juga penting untuk mendukung pengawasan yang lebih efektif. Dengan penguatan regulasi, peningkatan kapasitas pengawasan, dan penerapan sanksi yang lebih tegas, diharapkan dapat tercipta sistem perizinan lingkungan yang lebih baik, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan melindungi lingkungan hidup di Indonesia. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan dalam upaya perlindungan lingkungan serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dualism of Sanctions in Unlawful Acts: Between Civil Damages and Criminal Punishment Yuliana, Tora; Marzuki, Agus; Malagano, Tahura; Susanti, Ino; Nurahman, Dwi; Sukardi, Dina Haryati; Muhadi
Research Horizon Vol. 5 No. 4 (2025): Research Horizon - August 2025
Publisher : LifeSciFi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54518/rh.5.4.2025.709

Abstract

Sanction dualism often arises in offenses such as fraud, embezzlement, or persecution, where a single act violates public legal norms and simultaneously causes personal harm to individuals. This study explores the concept of sanction dualism the simultaneous imposition or potential overlap of criminal and civil sanctions in cases of unlawful acts within the Indonesian legal system. Using a normative juridical method, the study relies on legislative and conceptual approaches grounded in the theory of legal integration, which supports a cross-branch legal framework. The research identifies two key issues: how the legal system conceptualizes sanction dualism and how it manages the harmonization between criminal and civil law. The findings highlight that although Indonesia permits the application of dual sanctions, there are significant procedural and institutional challenges. These include limited integration of civil claims within criminal proceedings, a lack of clear technical guidelines, and inadequate protection of victims’ rights. Consequently, legal processes often become fragmented and fail to deliver substantive justice. The study recommends regulatory reform, improved coordination among legal institutions, and stronger adoption of integrative legal approaches. These efforts are crucial for achieving a legal process that is fair, efficient, and capable of restoring both legal certainty for perpetrators and justice for victims. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan, pendekatan konseptual, serta studi kasus yang relevan. Teori yang menjadi dasar analisis adalah teori integrasi hukum yang menjelaskan perlunya pendekatan lintas-cabang hukum dalam menangani satu perbuatan melawan hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem hukum Indonesia secara normatif memungkinkan pemberlakuan dualisme sanksi, namun pelaksanaannya masih menghadapi tantangan dalam hal prosedur, kelembagaan, dan perlindungan hak-hak korban. Meskipun KUHAP mengatur kemungkinan penggabungan gugatan perdata dalam proses pidana, penerapannya masih terbatas dan jarang digunakan. Selain itu, belum adanya pedoman teknis yang jelas menyebabkan proses hukum sering berjalan secara terpisah dan tidak sinkron, sehingga berisiko mengabaikan keadilan substantif. Penelitian ini merekomendasikan perlunya harmonisasi yang lebih sistematis antara hukum pidana dan perdata, baik melalui pembaruan regulasi, peningkatan koordinasi antarlembaga penegak hukum, maupun penguatan pemahaman aparat terhadap pendekatan integratif. Tujuannya adalah agar proses hukum dapat berjalan secara efisien, adil, dan komprehensif, sekaligus menjamin pemulihan hak korban dan kepastian hukum bagi pelaku.
Strategi Pengembangan Wirausaha Dalam Mewujudkan Wirausahawan Mandiri Muhadi
Idaarotul Ulum Vol 3 No 1 Juni (2021): Idaaratul Ulum : (Jurnal Prodi MPI)
Publisher : Institut Agama Islam Insan Prima Misbahul Ulum Gumawang OKU Timur Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70688/idaarotululum.v3i1 Juni.134

Abstract

Wirausaha merupakan sarana untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Sebagian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak. Dengan menumbuhkan wirausaha muda dapat menjadi salah satu cara untuk membantu ekonomi keluarga dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan sebagai jalan keluar untuk mengurangi tingkat pengangguran karena para pemuda di harapkan dapat menjadi wirausaha pemuda terdidik yang mampu merintis usahanya sendiri. Untuk mengembangkan suatu usaha, para wirausaha harus menjalankan strategi secara penuh seperti menjalankan strategi pemasaran dan manajemen yang tepat sasaran. Strategi merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan perusahaan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan. Dengan demikian strategi merupakan proses penyusunan rencana kerja, belum sampai pada tindakan. Strategi dicapai untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari semua keputusan strategi adalah pencapaian tujuan. Oleh sebab itu sebelum menentukan strategi,perlu dirumuskan tujuan yang jelas serta dapat diukur keberhasilanya. Wirausahawan didefenisikan sebagai seseorang yang dengan gigih berusaha untuk menjalankan sesuatu kegiatan bisnis dengan tujuan untuk mencapai hasil yang dapat dibanggakan. Mandiri adalah sikap untuk tidak menggantungkan keputusan kepada orang lain. Jadi wirausahawan mandiri adalah seorang yang menjalankan wirausaha harus mampu hidup mandiri tidak bergantung dengan orang lain, mampu memberikan keputusan terhadap suatu masalah dalam usahanya.
Prinsip- Prinsip Manajemen Dalam Al-Quran Muhadi
Idaarotul Ulum Vol 4 No 02 Desember (2022): Idaaratul 'Ulum (Jurnal Prodi MPI)
Publisher : Institut Agama Islam Insan Prima Misbahul Ulum Gumawang OKU Timur Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70688/idaarotululum.v4i02 Desember.242

Abstract

Manajemen merupakan hal yang sangat penting untuk memungkinkan orang atau organisasi mencapai tujuan. Karena begitu pentingnya para ahli atau pakar berusaha mencari metode / sistem dan teori untuk mencapai tujuan yang lahir dari manajemen. Sebenarnya pengelolaan itu sudah ada sejak manusia diciptakan dan tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari dalam mengatur hidupnya. Adapun tuntunan dan pengelolaan rujukan dalam Islam adalah berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber dasar ajaran Islam yang menjadi acuan dalam memecahkan masalah umat Islam, untuk semua hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan semua kegiatannya termasuk pengelolaan semua item yang tercantum dalam ditegaskan dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Dalam karya ilmiah ini akan dipelajari prinsip-prinsip manajemen dalam pandangan Islam (perspektif Al-Qur'an dan Al-Hadits) yang mengandung Konsep Manajemen Islam, Prinsip Manajemen Islam, Karakteristik Manajemen Islam, Dan Prinsip-Prinsip Manajemen Quran Dan Moderndan untuk mendiskusikan keterampilan kepemimpinan dan kompetensi tentang apa yang harus dimiliki seorang pemimpin yang semuanya terkait dalam pandangan AlQur'an dan Hadist. Al-Qur’an adalah hudan (petunjuk) yang diturunkan Allah Ta’ala kepada Nabi Muhammad S.A.W untuk segenap manusia. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT mengajarkan tauhid kepada manusia. Al-Qur’an mengemukakan gambaran yang cermat tentang berbagai aspek penting kehidupan manusia. Diantara aspek penting tersebut adalah manajemen. Adapun untuk mengeksplorasi ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang tema di atas digunakanlah mutode mawdu’i (tematik). Metode ini istimewa karena relevan dengan kebutuhan masyarakat di era milenial saat ini yang mebutuhkan penjelasan praktis untuk memecahkan kemusykilan dan menangkap maksud Al-Qur’an berdasarkan tema tertentu secara jelas.
Pengembangan Kewirausahaan Pondok Pesantren Muhadi
Idaarotul Ulum Vol 6 No 01 (2024): Idaaratul 'Ulum (Jurnal Prodi MPI)
Publisher : Institut Agama Islam Insan Prima Misbahul Ulum Gumawang OKU Timur Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70688/idaarotululum.v6i01.388

Abstract

Pengembangan kewirausahaan santri harus dilakukan oleh pondok pesantren untuk kemajuan perekonomian guna menopang laju kesejahteraan bagi seluruh santri, dan seluruh civitas akademik, hal tersebut tidak menafikan kebiasaan kegiatan yang ada di pondok pesantren pada umunya, yaitu sekolah, ngaji dan masih banyak lagi kegiatan yang dapat membentuk karakter anak yang menjadi lebih baik. Aktivitas ekonomi salah satu sarana untuk hidup sejahtera. Sementara hidup yang sejahtera adalah anjuran agama. Dengan demikian, upaya pencapaian kesejahteraan hidup melalui aktivitas ekonomi adalah anjuran agama. Pesantren sebagai lembaga yang mengiringi dakwah Islam di Indonesia memiliki pandangan yang bermacam-macam. Pesantren banyak dipandang sebagai lembaga pembinaan moral, lembaga dakwah, pendidikan islam juga sebagai lembaga sosial yang juga banyak mengalami tantangan, baik eksternal maupun internal. Pemberdayaan ekonomi masyarakat yang terarah oleh podok pesantren bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan kemandirian sejak dini pada santri-santrinya. Hal tersebut dilakukan dengan memberikan kebebasan kepada masing-masing santri untuk dapat menentukan jalan hidup mereka sendiri dalam kemandirian dengan berlandaskan islami yang hakiki. Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi berdasarkan kemampuan yang dimiliki.
Pengaruh Latihan Naik Turun Tangga Terhadap Prestasi Lompat Jauh Pada Siswa SMP Negeri 1 Bolo Muhadi; Imaduddin
Jurnal Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Vol. 1 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59584/jurnalpjkr.v1i2.54

Abstract

Masalah yang terdapat dalam latarbelakang adalah masih banyak siswa belum mampu mendapatkan hasil lompatan dengan maksimal, hal ini sebagai akibat siswa belum menguasai atau tahu manfaat daya ledak dan belum menguasai teknik dasar lompat jauh dengan benar. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah ada pengaruh latihan naik turun tangga terhadap prestasi lompat jauh pada siswa kelas VIII SMPN 1 Bolo”. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian Eksperimen (tru experimental). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bolo yang berjumlah 160 orang dan sampel penelitian yang digunakan berjumalah 32 siswa, dengan teknik sampling menggunakan Pretest-Posttest control design. Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah metode tes perbuatan. Dalam analisis data menggunakan analisis statistik dengan rumus t-tes. Hasil analisis data menunjukan bahwa thitung lebih besar daripada ttabel 8,488 > 2,131 berarti segnifikan 5% dan N = 32, maka hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “diduga ada pengaruh latihan naik turun tangga terhadap prestasi lompat jauh pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bolo, diterima
Hubungan Antara Zakat, Infak dan Sedekah dengan Nilai-nilai Sosial Masyarakat Suhartono; Suwandi; Tasdiq; Muhadi; Mohammad Rifa'i
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Pendidikan Islam: Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jpia.v11i2.3574

Abstract

This study aims to analyze the issues of zakat, infak, and sedekah, the social values derived from zakat, infak, and sedekah, and the relationship between zakat, infak, and sedekah with the social values of society. The research method used in this study is library research to investigate and analyze the literature related to the concepts of zakat, infak, and sedekah and their relationship with the social values of society. Data were collected from various information sources such as literature, scientific articles, books, and journals relevant to the research topic. The results of this study include: (1) Zakat is an obligation in Islam that requires Muslims to give a portion of their wealth to those who are entitled (mustahik zakat). Infak is a voluntary contribution for goodness or humanity, while sedekah is the act of giving without regard to the status of the recipient. (2) The social values of zakat, infak, and sedekah include justice, solidarity, empathy, and social welfare. (3) The relationship between zakat, infak, and sedekah with the social values of society includes: (a) wealth redistribution and social justice, (b) building solidarity and social care, (c) helping poverty alleviation and improving welfare, (d) economic empowerment and independence, and (e) strengthening religious and moral values.
Integration of Islamic Values and Nusantara Culture in Buya Hamka’s Educational Thought Arianto, Dedi; Syafrizal, Syafrizal Fuady; Muhadi
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 16 No 2 (2025): Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/atjpi.v16i2.28191

Abstract

Islamic education in Indonesia has often emphasized solely normative-doctrinal aspects, making it less capable of addressing various contextual challenges and the moral crises faced by the younger generation. This phenomenon indicates a gap between the universal ideals of Islamic teachings and the dynamic socio-cultural realities of society. In this context, Buya Hamka’s thought offers an integrative perspective that seeks to harmonize Islamic values with the local wisdom of the Nusantara, aiming to develop an Islamic education that is more contextual, humanistic, and deeply rooted in the nation’s cultural heritage. This article aims to examine a model of Islamic education based on local values as reflected in the works and ideas of Buya Hamka. The research approach employed is a conceptual paper utilizing hermeneutic analysis and literature synthesis, with a focus on a narrative review of texts and the core concepts found in Buya Hamka’s writings as well as other relevant scholarly literature. This study reveals that Hamka developed an educational model based on three main pillars: aqidah (faith), akhlaq (morality), and knowledge, while remaining open to the integration of local cultural values such as gotong royong (mutual cooperation), musyawarah (deliberation), and customary practices that align with the principles of Sharia. This integration is not a form of compromise but a transformative process that enriches Islamic education with a contextual socio-cultural dimension. Such an approach produces a contextual, character-based, and transformative Islamic education model, making it relevant in addressing the challenges of globalization while reinforcing the nation’s identity. This article provides a conceptual contribution to the development of Islamic education curricula rooted in Islamic values and local wisdom, and it opens avenues for further research on the implementation and policy of value-based education