Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

ANALISIS KEPATUHAN MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MASKER DALAM PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Ferasinta Ferasinta; Nurhayati Nurhayati; Lussyefrida Yanti; Larra Fredrika
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v13i1.1051

Abstract

ABSTRAKCovid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas, letih, dan lesu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepatuhan mahasiswa terhadap penggunaan Masker dalam pencegahan Penularan Covid-19. Penelitian menggunakan deskriptif kualitatif yaitu untuk membuat gambaran, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena yang ada di masyarakat lalu mengungkapkan makna secara mendalam mengenai fenomena yang terjadi tersebut. Hasil penelitian dari wawancara informan didapatkan bahwa penggunaan masker sangat penting terlebih di tempat umum dan pelayanan seperti kampus. Menggunakan masker tidak hanya digunakan dengan menempatkan di area muka tetapi harus mengetahui juga pemakaian masker dengan baik dan benar serta pemilihan masker yang baik seperti masker medis. Kata Kunci: Covid-19, Kepatuhan, Masker ABSTRACTCovid-19 is a virus that attacks the respiratory system with symptoms of fever, cough, runny nose, sore throat, shortness of breath, fatigue and lethargy. The purpose of this study was to determine student compliance with the use of masks in the prevention of Covid-19 transmission. This research uses qualitative descriptive, namely to create a picture, summarize various conditions, various situations, or various phenomena that exist in society and then reveal the meaning in depth about the phenomenon that occurs. The results of the research from informant interviews found that the use of masks is very important, especially in public places and services such as campuses. Using a mask is not only used by placing it on the face area but you must also know how to use a mask properly and choose a good mask such as a medical mask. Keywords: Covid-19, Compliance, Mask 
Touch, Talk dan Skill Play terhadap Penurunan Kecemasan Anak Pre-School Padila Padila; Lussyefrida Yanti; Bintang Agustina Pratiwi; Wulan Angraini; Rengga Depri Admaja
Jurnal Kesmas Asclepius Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Kesmas Asclepius
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jka.v2i2.1418

Abstract

The purpose of this study was to determine the comparison of the use of touch and talk Educational Game Tools (APE) and the skill play of playing snakes and ladders to reduce anxiety levels of pre-school age children. This research method is a quantitative study with a quasy experimental design of two groups pretest-posttest design. The results obtained in the Touch and Talk Educational Game Tool (APE) group before the intervention had an average anxiety score of 31.62 and after being given the intervention it was 17.31 with a p-value of 0.000, the group playing snake and ladder had an average The score of anxiety before being given intervention was 31.56 and after being given the intervention it was 24.38 with a p-value of 0.000. The statistical test results obtained p value 0.001 <alpha (0.05). In conclusion, there is a difference between the APE touch and talk group and the snake and ladder playing skill group to reduce the anxiety level of pre-school children. Keywords: Pre School, Skill Play, Touch and Talk
The Effect of Playing Collage Therapy in Increasing Motor Skills Development in Preschool Children Ferasinta Ferasinta; Nurhayati Nurhayati; Lussyefrida Yanti
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 16 No. 3 (2022): Indian Journal of Forensic Medicine and Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v16i3.18277

Abstract

Background: The stages process development of each child is the same, which is the result of the maturationprocess.Aims: The aim of this study was to compare the effectiveness of playing collage therapy in improving motor skillsdevelopment in preschool children.Material and Methods: This research was a quasi-experimental study using a pre-test and post-test researchdesign. Playing collage therapy intervention was given to the 15 respondents, which has been chosen by using apurposive sampling technique.Results: The results of this study indicate that most of the children experienced motor skills development beyondexpectation (43.8%) before being given playing collage therapy. Then their motor skills development increasingas very well developed (100%) after being given playing collage therapy. Furthermore, the results of the t-testcalculation obtained a p-value of 0.000 (α 0.05), which is means that there is a significant increase in motor skillsdevelopment through preschool children aged 3-5 years in PAUD Tunas Harapan of Bengkulu after being givenplaying collage therapy.Conclusion: From the results of this research, we conclude that playing collage therapy can be used as an alternativetherapy to improve motor skills development in pre-school children..
IPTEK BAGI MASYARAKAT : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENATALAKSANAAN HIPERTENSI PADA LANSIA UNTUK MENCIPTAKAN LANSIA SEHAT DAN MANDIRI (Pemanfaatan Rebusan Air Daun Syzgium Polyanthum) Ferasinta Ferasinta; Lussyefrida Yanti; Eva Oktavidiati; Panzilion Panzilion
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v3i2.823

Abstract

Penyakit hipertensi disederhanakan dengan sebutan tekanan darah tinggi level 140 mm Hg atau lebih dan tekanan darah diastolik pada level 90 mm Hg atau lebih (Black & Hawk, 2014). Hipertensi dapat memberikan kontribusi bagi kejadian penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kematian prematur dan cacat.Hipertensi merupakan faktor yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, gagal ginjal, stroke dan kematian. Melihat kompleknya permasalahan tekanan darah tinggi atau hipertensi, dapat disimpulkan bahwa apabila tidak dilakukan pengobatan dan pengontrolan tekanan darah maka akan dapat menimbulkan komplikasi pada tubuh (Suidah, 2011).Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian hipertensi diantaranya melakukan kegiatan pengukuran tekanan darah atau pemeriksaan kesehatan, penyuluhan mengenai penyakit hipertensi dan pengobatan atau penanganan untuk menurunkan tekanan darah salah satunya rebusan daun salam (Syzygium Polyanthum).Pada kegiatan ini masyarakat diberikan pendidikan kesehatan tentang apa itu penyakit hipertensi, serta mengontrol tekanan darah masyarakat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan serta melakukan pelatihan pembuatan rebusan daun salam (Syzygium Polyanthum). Kata Kunci : Tekanan Darah, Daun Salam
PENGEMBANGAN POTENSIAL KESEHATAN ANAK MELALUI SCREENING DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK) DAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT Fatsiwi Nunik Andari; Lussyefrida Yanti; panzilion panzilion
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 3 No. 3 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v3i3.1074

Abstract

Golden Age merupakan masa yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia 1-6 tahun. Masa kanak-kanak ini memberikan pengaruh yang besar pada seorang individu dalam tahapan perkembangan selanjutnya. Tahapan perkembangan anak meliputi beberapa aspek, salah satunya aspek fisik motorik. Perkembangan pada aspek fisik motorik anak diartikan sebagai perubahan bentuk tubuh pada anak yang berpengaruh terhadap keterampilan gerak, khususnya dalam hal ini adalah keterampilan dalam melakukan perilaku hidup bersih dan sehat melalui kegiatan cuci tangan yang benar. Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk menghilangkan kuman. Membiasakan mencuci tangan sejak dini merupakan langkah awal untuk mencegah masuknya kuman dan resiko tertularnya penyakit. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui tumbuh kembang anak antara lain dengan melakukan kegiatan screening atau pendeteksian secara dini. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan stimulasi-stimulasi perkembangan anak baik dengan permainan ataupun kegiatan belajar yang menyenangkan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tumbuh kembang anak di masa emasnya, mencegah terjadinya gangguan tumjbuh kembang secara dini dan mencegah penyakitakibat tidak mencuci tangan dengan benar.Sasaran pada pelaksanaan kegiatan ini adalah anak-anak TK Aisyiyah Bustanul Athfal IV Kelurahan Sukamerindu Kota Bengkulu. Tahapan kegiatan dimulai dengan melakukan analisa situasi, melakukan penilaian screening tumbuh kembang anak, memberikan penyuluhan kesehatan tentang cuci tangan yang benar sekaligus melakukan demonstrasi cara mencuci tangan yang benar, dan mendampingi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas perkembangan anak. Dari hasil evaluasi kegiatan didapatkan gambaran tumbuh kembang anak-anak TK TK Aisyiyah Bustanul Athfal IV Kelurahan Sukamerindu Kota Bengkulu normal atau sesuai dengan usianya, serta terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman anak-anak TK Aisyiyah Bustanul Athfal  IV tentang cara mencuci tangan yang benar.
Frekuensi Pernafasan Anak Penderita Asma Menggunakan Intervensi Tiup Super Bubbles dan Meniup Baling Baling Bambu Harsismanto J; Padila Padila; Juli Andri; Muhammad Bagus Andrianto; Lussyefrida Yanti
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 2 No 2 (2020): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v2i2.1409

Abstract

This study aimed to see the comparison of blowing bubbles and blowing bamboo blades to the respiratory frequency of children with asthma in the Edelweiss Room, DR. M. Yunus Bengkulu Year 2019. The research design used was a quasi-experimental research. The univariate analysis results showed that the average respiratory rate before and after doing super bubble blow therapy was in the moderate category (26.91) and after the intervention was in the medium type (25.30). The average respiratory frequency before and after blowing the bamboo propeller was moderate (26.69) and light (24.81). The bivariate analysis results showed that there was an effect of blowing bubbles on respiratory frequency in children with a value of p = 0.000, and there was an effect of blowing bamboo propellers on respiratory frequency in children with asthma with a value of p = 0.007. In conclusion, there is no difference in superbubbles blowing therapy's effectiveness by blowing bamboo propellers in children with asthma. Keywords: Bamboo Propeller, Respiratory Frequency, Blow Super bubbles
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DOSEN DALAM PENCEGAHAN PENULARAN VIRUS COVID-19 Lussyefrida Yanti; Ferasinta Ferasinta; Larra Fredrika
JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN Vol 9 No 1 (2022): JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jptk.v9i1.233

Abstract

Mewabahnya penyebaran penyakit Corona Virus Diseases-19 atau dikenal dengan Covid-19 yang menyebabkan bencana bagi masyarakat hingga mengakibatkan kematian ribuan jiwa diseluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penegtahuan dan sikap dosen tentang pencegahan penularan Covid-19. Penelitian menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan nilai p value 0,000 yang berarti ada hubungan pengetahuan dan sikap dosen tentang pencegahan penularan Covid-19 di Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI TERHADAP KEMAMPUAN PASIEN MENGONTROL HALUSINASI PENDENGARAN DI RSKJ SOEPRAPTO BENGKULU Susilawati Susilawati; Lussyefrida Yanti; Leni Rozani
JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN Vol 9 No 1 (2022): JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jptk.v9i1.234

Abstract

Manfaat Terapi Aktivitas Kelompok adalah meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (reality testing) melalui komunikasi dan umpan balik atau cari orang lain, meningkatkan fungsi psikologis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) terahadap kemampuan pasien mengontrol halusinasi. Penelitian ini menggunakan metodekuantitatif dengan menggunakan Eksperimendengan desain penelitian pra eksperimen dan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian “one grup pretest-postest. Populasi penelitian ini adalah (accedental sampling) yaitu metode pengambilan sample dengan memilih siapa yang kebetulan ada/dijumpai dengan jumlah sample pada penelitian ini 15 orang. Hasil penelitian rata-rata kemampuan mengontrol halusinasi sebelum dilakukan TAK atau pretest pada klien halusinasi adalah 1,80 dengan standar deviasi 0,777. Rata-rata kemampuan mengontrol halusinasi sesudah dilakukan TAK atau pretest pada pasien halusinasi adalah 17,80 dengan standar deviasi 0,676, rata-rata kemampuan halusinasi pada klien adalah diantara 17,43-18,17. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan mengontrol halusinasi sebelum dilakukan TAK ( pretest) dan sesudah dilakukan TAK (post test).
PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA DENGAN TERAPI ZIKIR Lussyefrida Yanti; Fatsiwi Nunik Andari; Dedy Novriadi; Ferasinta Ferasinta
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Insomnia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gangguan dalam kuantitas, kualitas, atau waktu tidur seseorang. Gangguan tidur dapat memengaruhi perkembangan fisik, emosional, kognitif, dan sosial orang dewasa. Insomnia pada lansia sering terjadi bersamaan dengan penyakit lain yaitu penyakit fisik (hipertiroidisme, gout), penyakit jiwa (depresi, kecemasan) yang membuatnya tidak dapat tidur dengan normal. Lanjut usia atau yang biasa disebut dengan lansia adalah individu yang berada pada tahap akhir siklus kehidupan dengan usia 60 tahun ke atas. Proses penuaan yang terjadi pada lansia melibatkan perubahan kumulatif di dalam tubuh dimana jaringan dan sel tubuh mengalami penurunan kemampuannya untuk berfungsi. Lansia memiliki kapasitas regeneratif yang terbatas dan rentan terhadap berbagai macam penyakit atau sindroma. Salah satu terapi non- farmakologi  yang  dapat  diterapkan  untuk  menurunkan  insomnia  pada lansia  adalah  dengan  terapi  dzikir.  Terapi dzikir merupakan penanganan non-farmakologi yang dapat bermanfaat bagi lansia. Hal ini dikarenakan mekanisme dari terapi dzikir dapat membuat jiwa merasa nyaman dan tenteram  serta tidak memiliki efek samping sehingga insomnia pada lansia dapat diatasi. Kata Kunci : Lansia, insomnia, terapi dzikir
Hukum Islam Terhadap Pencegahan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Di SMP N 19 Kota Bengkulu Lussyefrida Yanti; selvia novitasari; Noveriyanto
JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 1 No. 2 (2023): MEI
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/jupengkes.v1i2.177

Abstract

Premarital sexual behavior is adolescent sexual behavior that is carried out without the existence of marriage ties. Usually premarital sex behavior is often done when teenagers are dating. This behavior is the result of biological development that encourages sexual desire. According to WHO around the world every year about 40-60 million people have free sex, in the world it is estimated that 1.2 billion around 1/5 of the world's population are pregnant out of wedlock. There are 3 (three) implementation methods that will be carried out during counseling on the Perspective of Nursing and Islamic Religion on the Prevention of Free Sex Behavior in Adolescents. In order to know that counseling can be received and easily carried out by students. bearing in mind the target of youth counseling is around the age of 12-15 years, the language and actions taken must be easy to understand and not mean to offend any party. The stages that will be carried out are assessment, counseling related to the Perspective of Nursing and Islamic Religion on the Prevention of Free Sexual Behavior in Adolescents, intervention, and reassessment after conducting counseling. This activity will be held in January 2023 for youth. The counseling material provided includes the concept of the perspective of nursing science and Islamic law on free sex in adolescents, definitions, causes, impacts, and Islamic law on free sex. The result of this activity is that teenagers are able to know the dangers of free sex, know how to prevent it and know Islamic law against free sex. Achievement of good health education, where adolescents understand the challenges of free sex and free sex laws in general and the efforts made to prevent free sex. This community service provides many benefits for all youth participants as well as resource persons. The result is an increase in knowledge about healthy reproductive health in adolescents and free sex that occurs in today's youth. After understanding and increasing this knowledge, it is hoped that there will be awareness of the importance of maintaining healthy reproductive health in adolescents and being able to apply the knowledge they receive in everyday life and can become a transfer of knowledge to other adolescents. Teachers, especially counseling teachers, should further enhance their role as counselors for students who have problems regarding reproductive health, especially regarding sex and myths in sexual behavior