Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Studi Karakteristik Mangrove di Kawasan Teluk Maumere, Indonesia Angelinus Vincentius; Yohanes Don Bosco R. Minggo; Nurjannah Nurdin
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 1, No 1 (2019): AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan hutan mangrove telah lama diketahui mempunyai peran yang sangat penting dalam dinamika ekosistem pesisir dan laut terutama sokongannya terhadap perikanan pantai. Hal tersebut berkaitan dengan kemampuan mangrove menghasilkan produktivitas primer yang tinggi, yang dapat mendukung kehidupan biota perairan. Studi ini bertujuan untuk menghitung karakteristik hutan mangrove yang meliputi variabel-variabel luas, ketebalan areal, tutupan, kerapatan, dan nilai index-index ekologi hutan mangrove di Teluk Maumere. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari metode spasial dan non spasial. Pada metode spasial digunakan software ArcGIS 10.3, citra Landsat ETM 7 dan Landsat 8 OLI/TIRS 2017; dan pada metode non spasial digunakan transek garis dan petak contoh (transect line plot). Analisis data index ekologi menggunakan software PRIMER 5 versi 5.2.2. Lokasi pengamatan di 7 stasiun yaitu : Darat Pantai, Talibura (Kecamatan Talibura), Kampung Garam I, Wuring, Wuring Leko (Kecamatan Alok), Fata dan Ndete (Kecamatan Magepanda). Pada setiap stasiun terdapat 3 sub stasiun pengamatan. Dari hasil penelitian ditemukan 8 species mangrove di lokasi penelitian, yaitu (1) Avicennia alba, BL., (2) Avicennia marina, (Forsk). Vierh, (3) Bruguiera gymnorrhiza, (L.) Lamk, (4) Bruguiera parviflora, (Roxb.) W.&A.ex Grift. (5) Ceriops tagal, (Perr.) C.B. Rob, (6) Rhizophora apiculata, BL., (7) Rhizophora mucronata, Lmk., (8) Sonneratia alba, J.E. Smith. Stasiun dengan luas terbesar di Darat Pantai (133,43 Ha) dan luas terkecil di Fata (18,37 Ha). Stasiun dengan rata-rata ketebalan terpanjang di Wuring (427,61 meter) dan ketebalan terpendek di Ndete (114,74 meter). Stasiun dengan prosentase tutupan tertinggi (padat) di Talibura (80,63%) dan prosentase tutupan terendah (jarang) di Kampung Garam I (59,00%). Stasiun dengan kerapatan tertinggi di Darat Pantai (3220 pohon/ha) dan kerapatan terendah di Fata (2333 pohon/ha). Nilai Index keragaman jenis (Shannon-Wiener) di semua stasiun antara 1 – 3 atau 1 < H’ < 3 tergolong sedang.Nilai Index kekayaan jenis (Margalef) di semua stasiun adalah R < 3,5 yang menunjukkan bahwa kekayaan jenis mangrove tergolong rendah.Index kemerataan jenis (Pielou's, J’) di semua stasiun bernilai > 0,6 yang menunjukkan bahwa kemerataan jenis tergolong tinggi. Index dominansi (Simpson) di sebagian besar sub stasiun bernilai sedang (D’ < 0,75).
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DOMINANSI MANGROVE DENGAN KEANEKARAGAMAN JENIS DAN JUMLAH PRODUKSI IKAN DI PESISIR WOLOMARANG KABUPATEN SIKKA Rahman Yun Amin Wahyu; Angelinus Vincentius; Maria Yohanista
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 1 (2021): AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik dominansi mangrove yang berbeda dengan keanekaragaman jenis dan jumlah produksi ikan hasil tangkapan di pesisir Wolomarang, Kabupaten Sikka. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 06 Juli sampai tanggal 06 Agustus 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Purposive Sampling dengan interval waktu 1 minggu dan 3 kali ulangan selama 1 bulan. Analisis data penelitian ini adalah Analisis vegetasi mangrove meliputi dominansi mangrove dan dominansi relatif mangrove; Analisis keanekaragaman ikan menggunakan Indeks Shannon-Wiener serta Analisis hubungan dominansi mangrove dengan sumberdaya ikan menggunakan model regresi linear sederhana dimana kriteria penilaian yang digunakan merujuk De Vaus (2002). Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis mangrove yang ditemukan di lokasi penelitian terdiri atas 5 jenis mangrove yaitu Avicennia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera parviflora, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, dengan dominansi mangrove di ketiga lokasi penelitian didominasi oleh jenis Sonneratia alba, Rhizophora apiculata, Bruguiera gymnorrhiza. Jenis-jenis sumberdaya ikan yang ditemukan di ketiga lokasi penelitian terdiri atas 18 spesies, 16 genus dan 16 famili. Tingkat keanekaragaman jenis sumberdaya ikan tergolong rendah. Total nilai produksi (bobot tubuh) ikan diketiga lokasi penelitian berkisar 6.250 gram. Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana, terlihat hubungan yang positif antara dominansi mangrove dengan keanekaragaman jenis dan produksi ikan. Kondisi ekosistem mangrove memiliki pengaruh dan peran yang sangat penting sebagai sumber makanan dan habitat bagi sumberdaya ikan.
Optimasi Pemanfaatan Wilayah Pantai Desa Lela Kabupaten Sikka Provinsi NTT Menggunakan Proses Hierarki Analitik Maria Yuliati; Angelinus Vincentius; Erfin Erfin; Maria Imaculata Rume
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Aquanipa
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai merupakan bagian dari wilayah pesisir, yang terletak antara daratan dan laut, dan menerima pengaruh dari proses-proses alamiah di laut maupun pengaruh dari daratan. Pantai menjadi wilayah penyangga yang menyokong aktifitas manusia di daratan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat tanpa merugikan keberadaan dan kelestarian ekosistem pesisir dan laut. Pemerintah Desa Lela, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur melakukan berbagai upaya pemanfaatan wilayah pantai, namun perlu dikaji, jenis-jenis aktifitas apa saja di wilayah pantai yang paling optimal yang dapat mengakomodir tuntutan berbagai sektor dan kepentingan pemanfaatan ruang. Oleh karena itu maka dalam pengambilan keputusan digunakan suatu metode yang melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di wilayah pantai tersebut. Studi ini bertujuan untuk menentukan pilihan kegiatan usaha yang paling optimal untuk dilaksanakan di Desa Lela, yang dapat memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat baik ditinjau dari aspek ekonomi, lingkungan maupun sosial budaya, dengan menggunakan metode Proses Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Process)/PHA Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – April 2019 di Desa Lela. Metode wawancara dilakukan terhadap responden terpilih yaitu para pakar dan pemangku kepentingan sebanyak 19 orang, yang mewakili unsur masyarakat lokal, pemerintah desa, pemerintah kecamatan, investor, perbankan, koperasi, Lembaga Swadaya Masyarakat, tokoh agama, para guru/pendidik, dan pemuda.Data jawaban responden diolah menggunakan software Excel 2010. Struktur PHA yang dibangun terdiri dari 5 level yaitu level 1 tujuan (optimasi pemanfaatan pantai), level 2 stakeholders (Pemerintah Daerah, investor, masyarakat, LSM, bank/koperasi), level 3 aspek (lingkungan, ekonomi, sosial budaya), level 4 target (konservasi, lapangan kerja, income, pemerataan, sarana rekreasi), level 5 prioritas (daerah perlindungan penyu, pendaratan ikan, wisata pantai, budidaya rumput laut). Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis usaha yang paling optimal untuk dikembangkan di wilayah Pantai Desa Lela yaitu prioritas pertama untuk pendaratan ikan (geomean 0,2853), ke-2 untuk budidaya rumput laut (geomean 0,2244), ke-3 untuk daerah perlindungan penyu (geomean 0,1751), dan ke-4 untuk wisata pantai (geomean 0,1349).
STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS DAN KONDISI TERUMBU KARANG DI PERAIRAN KELURAHAN WAIOTI DAN PERAIRAN DESA LIDI KABUPATEN SIKKA Adrianus Ratu; Angelinus Vincentius; Maria Imaculata Rume
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keaenekaragaman jenis serta kondisiterumbu karang di perairan kelurahan Waioti dan perairan Desa Lidi. Penelitian inidilakukan di perairan Kelurahan Waioti dan perairan Desa Lidi Kabupaten Sikka. Metodepenelitian yang digunakan adalah metode eksplorasi, yaitu mengadakan pengamatanlangsung terhadap keanekaragaman jenis dan kondisi terumbu karang. Pengambilan datadi lapangan dengan metode UPT dilakukan dengan pemotretan bawah airmenggunakan kamera digital. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase tutupankarang di perairan Kelurahan Waioti dibagi ke dalam tiga kategori yaitu karang hidup,karang mati dan patahan karang (rubble). Kondisi tutupan karang hidup di perairanKelurahan Waioti masuk dalam kategori buruk yaitu sebesar 19,80%, didominasi CoralEncrusting (CE) sebesar 7,07%, tutupan komponen abiotik yang terdiri dari Dead Coralwith Algae (DCA) sebesar 45,93%, karang mati (DC) sebesar 1,27%, Rubble (R) sebesar11,33%. Persentase tutupan karang hidup di perairan Desa Lidi masuk dalam kategorisedang yaitu 36,67%, tutupan karang keras didominasi oleh Acropora Branching (ACB)sebesar 23,80%, Coral Foliose (CF) sebesar 6,73%, Coral Massive (CM) sebesar 1,67%,Coral Branching (CB) sebesar 1,00%, Coral Encrusting (CE) sebesar 0,67, CoralSubmassive (CS) sebesar 0,27%,Coral Mushroom (CMR) sebesar 0,27%, AcroporaTubilate (ACT) sebesar 0,27. Indikasi lain yang nampak adalah pecahan karang (R) sebesar36,67%, Dead Coral With Algae (DCA) sebesar 24,93.
STUDI TUTUPAN TERUMBU KARANG DI DESA WAIARA DAN DESA NANGAHALE DALAM KAWASAN KONSERVASI TAMAN WISATA ALAM LAUT GUGUS PULAU TELUK MAUMERE Angelinus Vincentius; Erfin La; Dionisius Bruno Conterius
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 1 (2022): AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi terumbu karang dan persentase tutupan terumbu karang di perairan Kawasan Konservasi Taman Wisata Alam Gugus Pulau Teluk Maumere di Desa Waiara dan Desa Nangahale. Penelitian telah dilaksanakan selama 4 bulan mulai tanggal 2 September 2021 sampai 20 Desember 2021 di kawasan konservasi Taman Wisata Alam Gugus Pulau Teluk Maumere, Kabupaten Sikka. Metode penelitian ini adalah Metode Deskriptif Kuantitatif dengan menggunakan metode Transek Foto Bawah Air (Underwater Photo Transect = UPT) yang langsung di lakukan di site yang sudah di tentukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi terumbu karang di Desa Waiara dan Nangahale, kondisi Persentase tutupan karang hidup di perairan Desa Waiara sebesar 26,53% dan masuk dalam kategori buruk karena dinilai berdasarkan kriteria baku status kondisi terumbu karang (Kepmen LH No.4 tahun 2001) adalah 0-24,9% dan Persentase tutupan karang hidup di perairan Desa Nangahale sebesar 42,40% dikategorikan buruk karena dinilai berdasarkan kriteria baku status kondisi terumbu karang (Kepmen LH No.4 tahun 2001) adalah 25 – 49,9%.
Pemetaan Bioaktivitas Senyawa pada Kantung Tinta Cumi-cumi (Loligo vulgaris) Secara In Silico Angelinus Vincentius; Yohanes Bare
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.936 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.5971402

Abstract

Fish resources according to the Fisheries Law are the potential of all types of fish, including molluscs (squid, and others). Squid (Loligo vulgaris) is a class of Cephalopoda, which is a nutritious food ingredient and has high economic value, but there is still lack of information about its health benefits. Loligo vulgaris has a special characteristic of ink bags that are used as a form of defense against enemies. In its application in life the ink bag always forms a waste material. Utilization of squid ink waste is still limited. The purpose of this study was to analyze and perform a virtual mapping related to the bioactivity of secondary metabolites of Loligo vulgaris. This study used an in silico approach, information on the content of compounds in squid 5,6-dihydroxyindole-2-carboxylic acid (DHICA) (CID: 119405), 5,6-dihydroxyindole (DHI) (CID: 114683) and 2-carboxyl indole (CID: 72899 ), melanin (CID: 6325610), cinnamic acid (CID:), betaine (CID: 247), and choline (CID: 305) were obtained from the NCBI PubChem database. PASS two way drug program and analyzed with Origin Pro 2021 for mapping or heatmap display. The results showed that Squid Ink (Loligo vulgaris) contains melanin, 5,6-dihydroxyindole-2-carboxylic acid (DHICA), 5,6-dihydroxyindole (DHI) and 2-carboxyl indole, cinnamic acid, betaine, and choline. has pharmacological properties as the main ingredient in therapy as anti-inflammatory (eighteen anti-inflammatory parameters), antioxidant (sixteen antioxidant parameters) and as antibacterial (eight antibacterial parameters). The conclusion that squid ink can be used as anti-inflammatory, antioxidant and antibacterial therapy.
STUDI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE SEBAGAI EKOWISATA (ECOTOURISME) DI DESA REROROJA, KECAMATAN MAGEPANDA, KABUPATEN SIKKA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Angelinus Vincentius
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 2 (2022): AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem hutan mangrove sebagai ekowisata; mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam upaya ekosistem hutan mangrove sebagai ekowisata dan untuk mengetahui upaya untuk ekosistem hutan mangrove sebagai ekowisata. Penelitian telah dilaksanakan mulai tanggal 01 September 2016 sampai dengan 30 September 2016 di Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda,Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif Kuantitatif dengan Analisis data yang digunakan adalah Analisis SWOT (Depdiknas, 2002). Hasil penelitian menunjukan bahwa Masyarakat di Desa Reroroja adalah masyarakat yang hetorogen, memiliki perekonomian yang bersifat fluktuatif karena sangat bergantung pada tinggi rendahnya hasil pertanian dan hasil penangkapan ikan. Perlindungan hutan mangrove sebagai ekowisata harus mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk kegiatan peremajaan, perawatan, pemeliharaan dan pelestarian merupakan langkah yang tepat dalam menangani hutan mangrove sebagai ekowisata dimana jika Hutan Mangrove dikelola secara baik dan profesional maka akan menjadi primadona sebagai ekowisata.
Potential of Squid Ink Compounds as Insilicate FabH Protein In Silico Angelinus Vincentius; Yohanes Bare
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 3 (2022): July - September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i3.4039

Abstract

Tuberculosis (TB) is a disease with the second number of cases in Indonesia. The therapy process is carried out by utilizing one of the waste materials, namely squid ink bags, which are predicted to have active compounds. In the TB cycle, the enzyme FabH is catalyzed as a mediator of lipid synthesis. Inhibition of FabH became the main target through the role of squid ink compounds. The squid ink has a potential as bactery inhibitor. The purpose of this study was to analyze the potential of squid ink as an alternative to TB therapy by inhibiting lipid synthesis (FabH). In silico approach was used in this research. Bioactive compound 5,6-dihydroxyindole-2-carboxylic acid (DHICA) (CID: 119405), cinnamic acid (CID: 444539), betaine (CID: 247) were downloaded from PubChem, and FabH protein (PDB ID 2QO1) was downloaded from the protein data bank database. (GDP). Docking used HeX 8.0.0.0, visualization and analysis using Discovery studio ver 21.1.1. Results from the analysis, we found compounds 5,6-dihydroxyindole-2-carboxylic acid (DHICA), cinnamic acid, betaine contained in squid ink molecularly have potential as an alternative TB therapy by inhibiting FabH, the interaction lead to treatment the TB. In vitro and in vivo studies are needed to analyze further before human studies.
HUBUNGAN TUTUPAN KARANG HIDUP DENGAN KEPADATAN MEGABENTOS DI ZONA INTI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN SIKKA Oscar Yulius Christopher da Gomes; Angelinus Vincentius; Yohanes Don Bosko Richardson Minggo
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 5, No 1 (2023): AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan tutupan karang hidup dengan megabentos di Zona Inti Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kabupaten Sikka Provinsi NTT yang terletak di Desa Lidi Kecamatan Palue. Penelitian berlangsung selama 4 bulan mulai tanggal 22 Agustus 2022 sampai 22 Desember 2022. Metode penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode transek foto bawah air (underwater photo transect) untuk tutupan karang dan metode bentos belt transek untuk pengamatan bentos. Analisis persentase tutupan karang hidup sesuai Kepmen LH No.4 Tahun 2001, yang menghasilkan data tutupan karang pada 3 stasiun dalam kategori buruk. Analisis data kepadatan megabentos menggunakan rumus Harvey (2008) sedangkan analisis hubungan persentase tutupan karang dengan kepadatan megabentos menggunakan rumus regresi linear sederhana. Hasil penelitian diperoleh hubungan signifikan y = 0,06x - 1,1464, dengan nilai R2 sebesar 0,9916 dan koefisien korelasi (r) sebesar 0,9958 yang menunjukkan hubungan kedua variabel adalah sangat kuat, atau sebesar 99,58% dari variasi kepadatan megabentos dapat diprediksi melalui persentase tutupan karang hidup.
Analysis of Histamine Levels in Tuna Loins Product at CV Laut Biru in Sikka Regency Yohanes D B R Minggo; Angelinus Vincentius
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 3 (2023): July - September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i3.4899

Abstract

CV Biru Laut is a Tuna fish company of Sikka regency. The resulting product has gone through several stages of testing, one of which is testing the content of Tuna fish. This study aimed at to determine the histimine content of Tuna Loin products Thunnus albacro CV Laut Biru. The method used was the enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) method with qualitative data analysis through a one-way analysis of variance test. The results showed that the value of histamine levels in the CV Laut Biru Tuna Loin Product met the target specifications for histamine levels with the highest test value of 2.66 ppm and the smallest value of 0.54 ppm, while based on the one-way analysis of variance test, there was no difference. The average histamine levels significantly in the test in April 2021.