Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Description of Five Essential Elements towards Online Cooperative Learning in English for Nursing Students Sofyan, Wini Fitrina; Agustini, Aat; Wati, Eti
Inspiring: English Education Journal Vol 7 No 1 (2024): Inspiring: English Education Journal
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/inspiring.v7i1.8993

Abstract

Cooperative Learning (CL) develops many essential elements, including positive interdependence, individual accountability, social skills, group processing and face-to-face interaction among students in their respective groups. In connection with this question, this study aims to describe the appearance of five essential elements in Online-Cooperative-Learning (OCL). This research is a quantitative descriptive study, where a Likert scale questionnaire investigates the occurrence of the five basic elements of OCL among 109 samples of nursing students who have participated in OCL in English for Specific Purposes (ESP). This study employs univariate analysis, describing the percentage occurrence of these five OCL elements. The univariate analysis results show that these five essential elements of CL significantly appeared in online learning. Positive interdependence in OCL groups appeared at 83%, interpersonal competence successfully emerged in OCL at 85%, individual accountability emerged at 83%, and OCL group processing appeared at 84%, shaping students to adapt to "critical" conditions. Meanwhile, face-to-face promotive interaction at 76% formed positive strong bonds within the group to overcome challenges that arose during online learning. These findings indicate that OCL can provide access to building the five basic elements of CL, making OCL highly relevant for use in ESP learning for nursing students.
Pemberian Sari Kacang Hijau Terhadap Peningkatan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Anemia Di Desa Heuleut Leuwimunding Kabupaten Majalengka Wahyuni, Sri; Setyowati, Rahayu; Wianti, Arni; Agustini, Aat; Hijriani, Hera
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 9 (2023): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i9.415

Abstract

Anemia berdampak buruk pada peningkatan kematian ibu dan bayi. Selain itu, anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan perdarahan sebelum dan pada saat melahirkan, keguguran, kelahiran bayi prematur dan Berat Bayi Lahir Rendah, Cara mengatasi kekurangan zat besi pada tubuh dengan cara mengkonsumsi 60-120 mg Fe per hari dan meningkatkan asupan makanan sumber Fe. Pemberian tablet Fe yang tidak rutin kurang cukup meningkatkan kadar hemoglobin. Salah satu jenis kacang-kacangan yang mengandung zat besi tinggi adalah kacang hijau. Biji kacang hijau yang telah direbus atau diolah dan kemudian dikonsumsi mempunyai daya cerna yang tinggi dan rendah daya flatulensi nya. Sebaliknya pada ibu hamil yang diberikan tambahan sari kacang hijau terdapat peningkatan kadar Hb. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian sari kacang hijau terhadap peningkatan Hb pada ibu hamil dan mengajarkan ibu hamil untuk rutin mengkonsumsi sari kacang hijau. Metode yang digunakan adalah ersifat quasi eksperimen berupa one group pre test, post test design. Hasil dari pengabdian ini adalah meningkatnya Hb pada ibu hamil trimester III setelah rutin mengkonsumsi sari kacang hijau selama 2 minggu.
Pemberian Air Rebusan Daun Salam Untuk Menurunan Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout Arthritis Kelurahan Cijati Munjul Kabupaten Majalengka Agustini, Aat; Kurniawan, Wawan; Hijriani, Hera; Wahyuni, Sri; Rahmawari, Lia Reka
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 8 (2024): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i8.1431

Abstract

Pada artritis gout, peningkatan kadar asam urat darah disebabkan oleh penumpukan kristal monosodium di berbagai jaringan tubuh, yang menyebabkan peradangan sendi. Di antara banyak potensi risiko kesehatan yang terkait dengan peningkatan kadar asam urat adalah gangguan fungsi ginjal, termasuk sekresi asam urat yang berlebihan atau penurunan fungsi ginjal. Daun salam merupakan salah satu alternatif obat untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah karena kandungan tanin, flavonoid, dan minyak atsiri yang dikandungnya. Jika Anda sedang mencari alternatif pengobatan, Anda bisa mencoba meminum 200 ml air panas dengan daun salam terlebih dahulu di pagi hari dan sebelum tidur. Ini akan membantu meringankan rasa sakit yang mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Layanan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pasien gout arthritis dapat menurunkan kadar asam uratnya dengan meminum air panas infus daun salam. Desain quasi eksperimen penelitian ini didasarkan pada desain one-group pre-test-post-test dengan metode purposive sampling. Rata-rata kadar asam urat sebelum ibadah dimulai adalah 7.293 mg/dl, namun turun menjadi 5.280 mg/dl setelah mendapat air hangat dengan daun salam.
Enhancing ESP Vocabulary Proficiency through Five Elements of Online Cooperative Learning for Nursing Students Sofyan, Wini Fitrina; Agustini, Aat; Wati , Eti
REiLA : Journal of Research and Innovation in Language Vol. 6 No. 3 (2024): REiLA : Journal of Research and Innovation in Language
Publisher : The Institute of Research and Community Service (LPPM) - Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/reila.v6i3.16150

Abstract

The widespread adoption of online learning has significantly transformed the dynamics of cooperative learning. One of the main challenges in distance cooperative learning is determining whether Online Cooperative Learning (OCL) can successfully elicit the fundamental elements of cooperative learning and, in turn, improve student learning outcomes. This study aims to examine whether the five essential elements of cooperative learning-positive interdependence, individual accountability, social skills, group processing, and face-to-face interaction-can emerge in a virtual environment and contribute to improving nursing students' proficiency in ESP (English for Specific Purposes) vocabulary. Using a quasi-experimental one-group design, this quantitative research involved 30 nursing students from a university in West Java, Indonesia, selected through convenience sampling. Paired t-test analysis was conducted to assess the impact of OCL. The comparison of pre-test and post-test values indicated that the five cooperative elements were effectively elicited, leading to enhanced student proficiency. The t-test yielded a t-value of 4.781, which surpassed the critical t-table value of 1.697, confirming a statistically significant improvement. These findings suggest that the OCL model successfully fosters the fundamental elements of cooperative learning and enhances nursing students’ ESP vocabulary proficiency. Consequently, this model presents a promising approach for improving ESP vocabulary skills in nursing education.
ANALISIS DAMPAK STIGMA TERHADAP PENYAKIT MENTAL DAN UPAYA PENGURANGANNYA DI MASYARAKAT Kusumawati, Prima Dewi; Arlia, Arlia; Abdal, Fitriani; Agustini, Aat; Kurniawan, Wawan
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.10353

Abstract

Stigma terhadap penyakit mental merupakan salah satu hambatan utama dalam penanganan dan pemulihan pasien dengan gangguan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak stigma terhadap penyakit mental di masyarakat dan mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan untuk menguranginya. Dengan menggunakan metode kualitatif, data diperoleh melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah (FGD) dengan individu yang mengalami gangguan mental, keluarga mereka, serta praktisi kesehatan mental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stigma berdampak negatif pada akses layanan kesehatan, integrasi sosial, dan kesejahteraan psikologis pasien. Upaya pengurangan stigma meliputi edukasi masyarakat, pelatihan bagi tenaga kesehatan, dan kampanye media. Studi ini memberikan wawasan penting untuk mendukung perubahan sosial yang inklusif bagi individu dengan penyakit mental.
Peningkatan Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar Tentang Bahaya Child Grooming Melalui Edukasi Kesehatan Hijriani, Hera Hijriani; Agustini, Aat; Wianti, Arni; Kurniawan, Wawan; Alfiyah, Riva Nazah
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Asuhan Ibu dan Anak
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/zd7vxz64

Abstract

Kasus kekerasan seksual pada anak (child grooming) terus meningkat setiap tahunnya,sehingga anak-anak perlu memiliki pengetahuan tentang kekerasan seksual pada usia dini.Dengan pengetahuan yang memadai, anak diharapkan dapat melindungi diri dari kekerasanseksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadappengetahuan tentang bahaya child grooming pada anak Sekolah Dasar. Penelitian inimerupakan studi pre-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest, melibatkan22 siswa Sekolah Dasar. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan . Hasilpenelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan awal anak tentang bahaya childgrooming sebesar 9,73, dengan skor minimum 7 dan maksimum 12, yang masuk dalamkategori kurang baik. Setelah edukasi, terdapat peningkatan rata-rata skor pengetahuanmenjadi 12,0, dengan skor minimum meningkat menjadi 8 dan maksimum menjadi 14,yang berada dalam kategori baik. Analisis statistik menunjukkan adanya perbedaanyang signifikan dalam peningkatan pengetahuan tentang child grooming setelah edukasi,dengan nilai p-value 0,001 < α 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian edukasikesehatan berperan penting dalam meningkatkan pemahaman anak mengenai bahaya childgrooming, sehingga anak dapat melindungi diri dan melakukan pencegahan kekerasanseksual sejak dini. Sekolah memiliki peran aktif dalam memberikan edukasi tentang childgrooming untuk mencegah kekerasan seksual pada anak
Edukasi Hand Hygiene Untuk Peningkatan Kemampuan Mencuci Tangan Pada Anak Sekolah Dasar (SD) Negeri Mekarwangi Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka Hijriani, Hera; Agustini, Aat; Kurniawan, Wawan; Wahyuni, Sri; Nuramalia, Nita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 5 (2025): Juli
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i5.2572

Abstract

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) terbukti mampu menurunkan kejadian diare hingga 47%. Namun, perilaku CTPS di Indonesia masih rendah, khususnya pada anak usia sekolah dasar, di mana hanya 16,4% yang melakukan CTPS dengan benar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mencuci tangan pada siswa kelas I dan II di SDN Mekarwangi, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka melalui pemberian edukasi kesehatan tentang hand hygiene. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah pendidikan masyarakat melalui penyuluhan dan pelatihan. Penyuluhan diberikan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya mencuci tangan yang benar. Kegiatan ini merekomendasikan agar sekolah menyediakan fasilitas CTPS yang memadai, memberikan informasi tentang CTPS secara rutin, serta menerapkan metode simulasi dalam pembelajaran kebersihan diri.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA SEKOLAH KELAS V DAN VI SD DARUL FAIZIN Tedi Irawan, Ade; Agustini, Aat; Nur Fadillah, Annisa
Jurnal Kesehatan Husada Gemilang Vol 8 No 2 (2025): JURNAL KESEHATAN HUSADA GEMILANG
Publisher : STIKES HUSADA GEMILANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61129/jkhg.v8i2.124

Abstract

Sibling Rivalry is likely influenced by parents, whether causing it or helping to cope with it. Parenting is the first education for children, the first time they become acquainted with the world, born into a family environment educated by their parents. The role model of parents in daily actions becomes a medium for moral education for children, shaping them to be social and religious beings to create conditions that foster initiative and creativity in children. This study aims to determine the relationship between parenting styles and Sibling Rivalry in fifth and sixth-grade students at Darul Faizin Elementary School. The type of research is quantitative, with a cross-sectional design. The sample consists of 30 students from fifth and sixth grades. Data was collected using parenting style and Sibling Rivalry questionnaires. The results showed that less than half (43.3%) of fifth and sixth-grade elementary school children received a neglectful (permissive) parenting style, while more than half (56.7%) experienced Sibling Rivalry. It can be concluded that there is a relationship between parenting styles and Sibling Rivalry in children of fifth and sixth-grade at Darul Faizin Elementary School (p-value = 0.02). It is hoped that parents will attend counseling on child-rearing so they can understand good parenting styles for the proper growth and development of their children. Sibling Rivalry kemungkinan dipengaruhi oleh orang tua, baik yang menyebabkan maupun membantu dalam mengatasinya. Pola asuh adalah pendidikan pertama bagi anak, pertama kalinya mereka mengenal dunia, terlahir di lingkungan keluarga yang dididik oleh orang tua. Keteladanan orang tua dalam tindakan sehari-hari menjadi wahana pendidikan moral bagi anak, membentuk anak sebagai makhluk sosial, religius untuk menciptakan kondisi yang menumbuhkan inisiatif dan kreatifitas anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan Sibling Rivalry pada anak usia sekolah Kelas V dan VI SD Darul Faizin. Jenis penelitian adalah kuantitatif, dengan desain cross sectional. Sampel adalah siswa sekolah dasar kelas V dan VI sebanyak 30 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pola asuh dan Sibling Rivalry. Didapatkan hasil Kurang dari setengahnya (43,3%) anak sekolah dasar Kelas V dan VI mendapatkan pola asuh dengan model pola asuh mengabaikan (permisif), Lebih dari setengahnya (56,7%) anak sekolah dasar Kelas V dan VI dengan Sibling Rivalry. Maka dapat disimpulkan Ada hubungan pola asuh orang tua dengan Sibling Rivalry pada anak usia sekolah Kelas V dan VI SD Darul Faizin (pvalue= 0,02). Diharapkan Orang tua mengikuti penyuluhan tentang pola asuh anak sehingga dapat memahami pola pengasuhan anak yang baik agar anak dapat tumbuh kembang dengan baik.
Behavioral Counseling of Theory of Planned Behavior-Based to Increase Sufferers' Intention in Preventing Recurrent Ischemic Stroke: A Randomized Control Trial Adiutama, Novian Mahayu; Hijriani, Hera; Agustini, Aat; Fauziah, Wardah; Ferdian, Nurizzi Rifqi; Nirwana, Bayu; Ellina, Agusta Dian
Journal for Quality in Public Health Vol. 5 No. 1 (2021): Journal for Quality in Public Health
Publisher : Master of Public Health Program Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqph.v5i1.265

Abstract

Introduction: Ischemic stroke has become the leading cause of premature death in the last two decades. The biggest problem in preventing recurrence ischemic stroke is the compliance of the sufferers and the obedient behavior will arise only if they are consistent and have a strong intention. This study aims to determine the effect of behavioral counseling in increasing the intention to prevent recurrent ischemic stroke by using the theory of planned behavior model approach. Methods: Randomized Control Trial was conducted on 64 patients after an ischemic stroke that was managed by a public health center in East Java, Indonesia. Simple random sampling technique was used to take samples in this study. We provided behavioral counseling regarding the prevention of ischemic stroke recurrence to the treatment group using the Behavioral module which was compiled based on the guidelines from the Theory of Planned Behavior (TPB), while the intention variable was measured using the intention measurement instrument from the TPB Questionaries. The data obtained were then analyzed by using an independent t test. Results: The result revealed that there was a significant difference in the mean value of the intention variable between the control group and the treatment group after the TPB-based behavioral counseling intervention for 1 month (p=0.015). Discussion: The behavioral counseling of TPB-based can be implemented as an alternative way in increasing the sufferers’ intention to prevent recurrence ischemic stroke. Further research in a broader scope is needed to prove the effectiveness of behavioral counseling on the structural values of the Theory of Planned Behavior.