Zaenuri
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI DENGAN METODE PENGULANGAN PASSING BAWAH PADA SISWA KELAS IX-2 SMP NEGERI 134 JAKARTA SEMESTER-2 TAHUN PELAJARAN 2018-2019 Zaenuri
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 8 No. 2 (2019): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidkan jasmani sangat penting, karena bentuk – bentuk kegiatan jasmani atau olahraga didalamnya terdapat permainan dan kegiatan bila dilakukan secara insentif, baik secara perorangan maupun kelompok oleh anggota masyarakat termasuk didalamnya masyarakat sekolah dan dilakukan dengan cara sadar dan sistematik, maka akan memperoleh peningkatan keterampilan gerak jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, pembentukan watak, dan pengembangan prestasi secara optimal. Di dalam permainan bola voli, yang pertama-tama harus diajarkan adalah bagaimana cara melakukan passing karena ini suatu unsure keterampilan yang merupakan proses gerak yang sangat rumit sehingga perlu diajarkan terlebih dahulu sebelum meningkatkan pada unsure keterampilan yang lain seperti service, smash, dan block maupun pertahanan serta penyerangan yang pada akhirnya meningkat pada pertandingan. Passing dalam permainan bola voli bertujuan untuk melontarkan atau mengarahkan bola ke teman sepermainan dalam hal ini pemain smasher tepat pada sasaran, sehingga smasher dapat melakukan smash dengan baik. Karena atas dasar itu pula penulis tertarik untuk meneliti passing bawah permainan bola voli yang sudah dimiliki oleh para siswa khususnya para siswa Kelas IX-2 SMP Negeri 134 Jakarta Barat dengan penelitian tindakan kelas karena peneliti mengajar pada Kelas tersebut, dan ternyata dari kelas VIII-1 sampai dengan Kelas VIII-6, setelah diadakan tes passing bawah hanya siswa Kelas IX-2 yang memiliki nilai paling jelek yaitu kurang dari 50 %, sedangkan kelas lain sudah diatas 50 % yang dapat melakukan passing bawah permainan bola voli. Seperti telah diuraikan diatas bahwa pendidikan olahraga yang diberikan di sekolah itu banyak, maka dalam hal ini peneliti hanya membatasi atau akan meneliti dengan materi pokok pada permainan bola voli saja yang kesemuanya berupa praktek. Dengan membatasi masalah yang ada, maka akhirnya peneliti dapat merumuskan masalah tersebut sebagai berikut : Apakah dengan menggunakan metode pengulangan latihan passing bawah dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan passing bawah permainan bola voli?
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI DENGAN METODE PENGULANGAN PASSING BAWAH PADA SISWA KELAS IX-2 SMP NEGERI 134 JAKARTA SEMESTER-2 TAHUN PELAJARAN 2018-2019 Zaenuri
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 8 No. 2 (2019): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.728 KB)

Abstract

Pendidkan jasmani sangat penting, karena bentuk – bentuk kegiatan jasmani atau olahraga didalamnya terdapat permainan dan kegiatan bila dilakukan secara insentif, baik secara perorangan maupun kelompok oleh anggota masyarakat termasuk didalamnya masyarakat sekolah dan dilakukan dengan cara sadar dan sistematik, maka akan memperoleh peningkatan keterampilan gerak jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, pembentukan watak, dan pengembangan prestasi secara optimal. Di dalam permainan bola voli, yang pertama-tama harus diajarkan adalah bagaimana cara melakukan passing karena ini suatu unsure keterampilan yang merupakan proses gerak yang sangat rumit sehingga perlu diajarkan terlebih dahulu sebelum meningkatkan pada unsure keterampilan yang lain seperti service, smash, dan block maupun pertahanan serta penyerangan yang pada akhirnya meningkat pada pertandingan. Passing dalam permainan bola voli bertujuan untuk melontarkan atau mengarahkan bola ke teman sepermainan dalam hal ini pemain smasher tepat pada sasaran, sehingga smasher dapat melakukan smash dengan baik. Karena atas dasar itu pula penulis tertarik untuk meneliti passing bawah permainan bola voli yang sudah dimiliki oleh para siswa khususnya para siswa Kelas IX-2 SMP Negeri 134 Jakarta Barat dengan penelitian tindakan kelas karena peneliti mengajar pada Kelas tersebut, dan ternyata dari kelas VIII-1 sampai dengan Kelas VIII-6, setelah diadakan tes passing bawah hanya siswa Kelas IX-2 yang memiliki nilai paling jelek yaitu kurang dari 50 %, sedangkan kelas lain sudah diatas 50 % yang dapat melakukan passing bawah permainan bola voli. Seperti telah diuraikan diatas bahwa pendidikan olahraga yang diberikan di sekolah itu banyak, maka dalam hal ini peneliti hanya membatasi atau akan meneliti dengan materi pokok pada permainan bola voli saja yang kesemuanya berupa praktek. Dengan membatasi masalah yang ada, maka akhirnya peneliti dapat merumuskan masalah tersebut sebagai berikut : Apakah dengan menggunakan metode pengulangan latihan passing bawah dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan passing bawah permainan bola voli?
Systematic Literature Review Analisis Kemampuan Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent dari Hasil Belajar achilla, Silky; Masrukan; Kharisudin, Iqbal; Zaenuri; Walid
Circle: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/circle.v4i2.8213

Abstract

This research aims to analyze field dependent (FD) and field independent (FI) cognitive style abilities based on learning outcomes through a systematic literature review. Education plays an important role in developing individual potential, where students' cognitive style is one of the determining factors in understanding concepts. Cognitive style refers to the way an individual receives, stores, processes, and presents information. The research method follows the systematic literature review (SLR) stages with a focus on three research questions: (1) educational levels that are often studied, (2) mathematical abilities that are measured, and (3) the influence of gender differences on cognitive styles and learning outcomes. Data was collected from Google Scholar and Mendeley with inclusion criteria from 2015 to 2024. The research results show that the education level most researched is Junior High School (SMP), with the main focus on mathematical problem solving abilities. Additionally, it was found that cognitive style and gender significantly influenced mathematical problem solving abilities, with female students showing advantages in mathematical communication and learning motivation. This research provides insight into the importance of understanding differences in cognitive styles in the learning process and their influence on learning outcomes, and emphasizes the need for teaching strategies that are tailored to students' cognitive needs.
Manajemen Pendidikan Pada Masa Rasulullah Sampai Khulafau Rasyidin Dan Aplikasinya Di Era Millenial: Manajemen Pendidikan Pada Masa Rasulullah Sampai Khulafau Rasyidin Dan Aplikasinya Di Era Millenial Suheri; Zaenuri; Adindan, Wiwik; Mahbub Ali, Amum; Anshori, Irfan
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL-ILMI Vol. 7 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/al-ilmi.v7i2.3500

Abstract

Educational management that is currently developing contains many crucial problems so that a reflection of ideal educational management is needed. This research aims to find out and understand how education was managed during the time of the Prophet to the Rasyidin Khulafau; and its application in the current era. The method used in this research is a qualitative method. This type of research is descriptive qualitative. Data collection techniques were obtained through interviews and documentation analysis which was not measured by numbers. This research was carried out over a period of 6 months; starting from January 2024 to June 2024. The subjects of this research include students, lecturers and religious figures. Data analysis techniques use the Miles & Huberman model; includes data reduction, data presentation and drawing conclusions. The data validity technique used in this research is the triangulation technique.  The results of this research are that someone who is in charge of education must have the characteristics of analyzing, planning, problem solving, predicting.  Apart from that, you must also have good management characteristics, measurable targets, optimal processes and appropriate targets. The managerial reflection of the Prophet's time has been continued into the current millennial era; such as only a leader must have a good personality, understand the concept of Islamic education management, understand management strategies, have long-term Islamic education planning, have a strong determination in managing human resources, have the attitude of an educational organizer, have the qualities of a leader and education supervisor.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Ditinjau dari Advesity Quotient pada Challenge Based Learning Terintegrasi STEM Dinasari, Arum; Zaenuri; Kristina Wijayanti
Leibniz: Jurnal Matematika Vol. 5 No. 02 (2025): Leibniz: Jurnal Matematika
Publisher : Program Studi Matematika - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/leibniz.v5i02.526

Abstract

Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menjadi tantangan dalam pembelajaran abad ke-21. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pembelajaran menggunakan model Challenge Based Learning (CBL) terintegrasi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), serta mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa berdasarkan Adversity Quotient (AQ). Metode yang digunakan adalah mixed methods dengan pendekatan sequential explanatory, diawali dengan pengumpulan data kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan data kualitatif. Data diperoleh melalui tes, observasi, dan wawancara di SMP Kyai Ageng Giri. Data yang diperoleh dianalisis melalui uji parametrik dan dideskripsikan untuk ditinjau dari AQ. Hasil menunjukkan bahwa implementasi model CBL terintegrasi STEM berkualitas dengan rincian perangkat pembelajaran berkategori valid, pelaksanaan pembelajaran berkategori sangat baik, dan pembelajaran efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Analisis berdasarkan AQ menunjukkan bahwa siswa degan kategori climber menunjukkan penguasaan yang sangat baik dalam seluruh tahap pemecahan masalah, siswa camper menunjukkan kemampuan cukup baik namun kurang pada tahap evaluasi, sedangkan siswa quitter megalami kesulitan pada hampir semua tahap. Temuan ini menunjukkan pentingnya pembelajaran yang tidak hanya mengembangkan aspek kognitif, tetapi juga memperhatikan ketangguhan siswa dalam menghadapi tantangan. Penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan strategi pembelajaran kontekstual yang adaptif terhadap karakteristik siswa.
The Impact of the DNTK Pattern Approach on Student Learning Outcomes in Introduction to Group Theory Course Mashuri; St. Budi Waluya; Zaenuri; Isnarto
Hipotenusa: Journal of Mathematical Society Vol. 7 No. 1 (2025): Hipotenusa : Journal of Mathematical Society
Publisher : Program Studi Tadris Matematika Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/hipotenusa.v7i1.4109

Abstract

Introduction to Group Theory is one of the courses in the field of algebra studies in Mathematics Education Study Program at Universitas Negeri Semarang. Various learning models are implemented in lectures to overcome students' difficulties in understanding and mastering abstract lecture material. In this research, learning was carried out using the DNTK Pattern approach. The DNTK pattern approach is a learning pattern that prioritizes understanding Definitions (D) and their Negations (N), Theorems (T) and their Contrapositions (K) before students are given exercises in the Introduction to Group Theory course. The main goal of this approach is to increase students' conceptual understanding of the structure and properties of groups. This research used quantitative methods and the TAM (Technology Acceptance Model) approach to evaluate the effectiveness of the DNTK pattern approach in improving student learning outcomes. The research results showed that students taught using the DNTK pattern approach have a deeper understanding and are able to apply concepts better compared to conventional learning. This article reviewed the DNTK pattern approach theoretically and empirically, and presented the research results as a basis for further implementation in Introduction to Group Theory lectures.
LE-Probale Model through Nila's Edumath Interactive Mobile Learning to Improve Mathematical Literacy Ubaidah, Nila; Zaenuri; Iwan Junaedi; Sugiman
Hipotenusa: Journal of Mathematical Society Vol. 6 No. 1 (2024): Hipotenusa: Journal of Mathematical Society
Publisher : Program Studi Tadris Matematika Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Creating a supportive learning environment through psychological well-being is an important indicator in achieving true happiness in the learning process, and also through project-based learning so that it plays an important role in the learning environment and the results are very real. The aim of this research is to produce the LE-Probale model syntax. The learning model components used adopt Joyce and Weil. The quality of the product developed is evaluated based on product development evaluations developed by Plomp and Neeven, which include validity by validators, practicality and effectiveness of field trials by observers. The realization of the model syntax consists of ten stages, namely: 1) Preparing an adequate learning environment; 2) Delivery of learning objectives; 3) Selecting learning materials and determining topics that students must study inductively (from examples then generalizing); 4) Meaningful understanding is linked to everyday life; 5) Provide trigger questions to observe and solve; 6) Group formation; 7) Design and complete projects related to other subjects with the help of Nila's Islamic Edumath Interactive Mobile Learning; 8) Rearrange and compare representations of project results; 9) Evaluate the resulting projects; 10) Teacher and student reflection to look back at the learning that has taken place.
Reframing mathematics learning through local culture: A PMRI-based approach to strengthen students’ numeracy literacy in Kudus Maharani Izzatin; Kartono; Zaenuri; Nuriana Rachmani Dewi
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 16 No 2 (2025): Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Islam Raden Intan Lampung, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajpm.v16i2.28913

Abstract

Purpose: This study investigates the impact of integrating Kudus local culture within the PMRI (Indonesian Realistic Mathematics Education) framework to enhance students' numeracy literacy and engagement. Method: A quasi-experimental design with a posttest-only control group was implemented in a public junior high school in Kudus, Indonesia. Two seventh-grade classes were randomly selected; the experimental group received PMRI-based instruction enriched with local cultural values, while the control group followed conventional teaching. Data analysis involved normality and homogeneity tests, followed by an independent samples t-test. Findings: Results showed a significant difference between the two groups (t = 2.926, p < 0.05), with the experimental group demonstrating higher numeracy literacy, motivation, and stronger contextual understanding. Significance: The integration of local culture through the PMRI approach bridges abstract mathematical concepts with real-world experience, fostering both conceptual mastery and cultural appreciation. This approach offers a promising model for advancing mathematics education in diverse cultural settings.