Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pertumbuhan Diameter, Ketebalan dan Bobot Buah Melon (Cucumis melo L.) Akibat Pemberian Dosis Pupuk NPK dan Konsentrasi Pupuk Daun Growmore Tripama, Bagus; Jalil, Abdul; Wahyudi, Ferdian A.; Wahyudi, Andri; Ananda, Pio T.
Jurnal Biologi Papua Vol 15 No 2 (2023)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/jbp.2987

Abstract

Melon has high potential and economic value and has been developed in various fields such as plant breeding, cultivation technology, and the creation of new varieties. Proper cultivation and maintenance techniques are one of the efforts to increase melon crop production through fertilizing with the right type of fertilizer and dosage and concentration. Information on the use of NPK fertilizer and Growmore Fertilizer to increase the diameter, thickness, and weight of melon fruit has not been found. Therefore, this study aimed to increase the diameter, thickness, and weight of melon fruit. This research was expected to get a better diameter, thickness, and weight of melon. This research was conducted in the experimental garden of the Muhammadiyah University of Jember. Research implementation began in January 2023 with an altitude of ± 98 m asl. This study used a randomized block design (RBD) with two factors and three replications, namely: NPK fertilizer: P0 = 0 g/plant (control), P1 = 600 kg/ha (15 g/plant), P2 = 800 kg/ha (20 g /plant). Growmore leaf ertilizer N0 = 0 g/l (control), N1 = 3 g/l, N2 = 4 g/l (125 ml/plant). Observational variables consisted of: planted fruit weight (kg), fruit weight per plot (kg), fruit diameter (mm), and flesh thickness (mm). In the variables of planting fruit weight and fruit weight per treatment plot that gave the highest yields were P1 with yields of 1.14 kg and 7.52 kg, N2 with yields of 1.09 kg and 6.68 kg, and P1N2 interactions gave the highest yields of 1 .28 kg and 8.20 kg. The variable diameter of the treated fruit that gave the highest yield was P1 with a yield of (24.30 mm) N2 with a yield of (23.09 mm and the P1N2 interaction gave the highest yield of 127.89 mm. On the variable thickness of the treated fruit, the highest yield was P2 with a yield of (5.47 mm, N2 with a yield of (4.61 mm), and P1N2 interaction gave the highest yield of 38.00 mm.   Key words: diameter; thickness; melon fruit; NPK; growmore
Pembesaran Lele Dalam Drum dan Pemanfaatan Limbah Lele Pada Tanaman Kangkung dan Tabulampot di Desa Tegalboto, Kecamatan Sumbersari, Kapubaten Jember Ridho, Atok Ainur; Wijaya, Insan; Tripama, Bagus
Journal of Community Development Vol. 2 No. 1 (2021): October
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.49 KB) | DOI: 10.47134/comdev.v2i1.36

Abstract

Branch of Muhammadiyah Tegalboto Kidul is a forum for Muhammadiyah da'wah activities within the scope of the village level. Muhammadiyah's space for movement is not only in religious activities, but in social, economic and other fields. The activity program of the Muhammadiyah branch of Tegal Boto Kidul which has been running so far is only in the routine study of recitation and social movements such as compensation for the needy. Activities related to economic development in branch members in particular and the surrounding community have generally not been carried out much. The purpose of this community service is to provide education to the community as a solution to limited land owned but still able to carry out fish farming and vegetable and fruit farming activities. This service aims to optimize the narrow land with a fish farming system in small media, does not require large areas, is cheap, is easily available media and technology that can be carried out by all groups of society at large. This service is expected to be a solution to the problem of limited land for fish cultivation, especially in cities, the problem of decreasing the availability of aquaculture and the problem of the need for fish animal protein in the community. The implementation of this community activity has been carried out during pandemic Covid-19 in Tegalboto Village, Sumbersari District, Jember Regency, including counseling, education and training on “budidakmber”, measuring the quality of cultivated water, measuring the weight of catfish.
Peningkatan produksi tanaman tomat (lycopersicum es-culentum mill.) Melalui pemberian pupuk fosfor (P) dan mangan (Mn) Widi Astutik , Lintang; Tripama, Bagus; Wijaya , Insan
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/callus.v1i2.2025

Abstract

Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas penting dalam menunjang ketersediaan pangan dan kecukupan gizi bagi masyarakat. Pemupukan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman tomat. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman baik makro maupun mikro anatara lain yaitu P dan Mn. Fosfor berperan dalam merangsang pertumbuhan akar, mempercepet pembungaan serta pemasakan biji dan buah. Mangan berperan dalam proses fotosintesis, sintesis ATP, biosintesis klorofil, serta biosintesis isoprenoid. Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan produksi tanaman tomat melalui pemberian pupuk fosfor (P) dan Mangan (Mn). Penelitian ini menggunakan Rancangan acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu dosis pupuk fosfor (P) dan dosis pupuk mangan (Mn). Dosis pupuk P yang digunakan yaitu 0 g, 7,50 g, 15,0 g dan 22,50 g per polybag. Dosis pupuk Mn yang digunakan yaitu 0 g, 0,40 g, 0,80 g dan 1,20 g per polybag. Hasil penelitian menunjukkan in-teraksi antara pupuk fosfor dan mangan hanya berbeda nyata terhadap variabel berat per buah, sedangkan variabel lainnya berbeda tidak nyata. Kombinasi P2Mn0 memberikan hasil berat per buah terbaik dengan berat rata-rata per buah yaitu 46,64 g, sedangkan kombinasi perlakuan P0Mn3 menunjukkan hasil terendah dengan berat per buah yaitu sebesar 38,45 g. Faktor tunggal pupuk fosfor berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan, sedangkan faktor tunggal pupuk mangan tidak berpengaruh nyata terhadap setiap variabel pengamatan. Interaksi pupuk fosfor dan mangan hanya berpengaruh terhadap variabel berat per buah.
Respon Pertumbuhan dan produksi tanaman seledri (Apium graveolens L.) terhadap komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK berbeda ipaang, Moch Irfan Efendi; Tripama, Bagus; Widiarti, Wiwit
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 2 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seledri (Apium graveolens L), adalah tumbuhan sayuran yang telah lama dikenal di Indonesia. Tananam ini merupakan tanaman penting kedua asal jenis tanaman rempah sesudah selada dilihat dari nilainya, sehingga seledri dianggap menjadi tanaman yang mewah. Seledri merupakan tanaman krusial urutan kedua setelah selada dari jenis tumbuhan rempah yang dipandang dari nilai serta kepopulerannya. Tanaman seledri (Apium graveolens L.) termasuk sayuran komersial yang memiliki nilai ekspor. Akan tetapi meningkatnya kebutuhan terhadap seledri ini tidak dapat diikuti oleh meningkatnya produksi dan malah produksinya mengalami penurunan. Untuk mencukupi kebutuhan seledri maka harus melakukan upaya untuk meningkatkan produksinya. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan mengkombinasikan media tanam secara organik dan penambahan pupuk NPK 16:16:16. Peneitian ini bertempat di Dusun Krajan, Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial yang tersusun sebanyak 12 perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu C1 (1:1:1) C2 (0:1:2) C3 (1:0:2) R0 (kontrol) R1 (0,75 g/polybag) R2 (1,5 g/polybag) R3 (2,25 g/polybag). Hasil penelitian menunjukan perlakuan komposisi media tanam memberikan perbedaan pada parameter tinggi tanaman (cm), luas daun (cm2), volume akar (ml). Pada perlakuan pupuk NPK 16:16:16 menunjukan perbedaan nyata pada parameter tinggi tanaman (cm), jumlah anakan, bobot segar tanaman (g).
Respon Pertumbuhan Dan Hasil Produksi Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Terhadap Level Dosis KNO3 Yang Ditingkatkan Pada Sistem Irigasi Tetes Sandi Ibnu Rivandy; Tripama, Bagus; Suroso , Bejo
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 2 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalium merupakan unsur hara penting bagi tanaman melon yang berguna untuk meningkatkan hasil produksi buah. Ada berbagai jenis pupuk kalium yang dijual di pasaran salah satu nya adalah pupuk kalium nitrat (KNO3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level dosis KNO3 yang terbaik untuk tanaman melon dengan menggunakan sistem irigasi tetes. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial dengan 3 taraf perlakuan (500 mg, 1.000 mg, dan 1.500 mg) dan 1 kontrol dalam 6 ulangan. Penelitian dilakukan di Dusun Trogo Wetan, Antirogo, Sumbersari, Jember. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, luas daun, diameter buah, berat buah, tebal daging buah, dan kandungan brix buah. Data yang diperoleh kemudian dianalisa sidik ragam, apabila data menunjukkan berbeda nyata akan dilanjutkan dengan Uji Lanjut DMRT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan level dosis pupuk KNO3 500 mg, 1.000 mg, dan 1.500 mg berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, luas daun, dan kandungan brix tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap diameter buah, berat buah, dan tebal daging buah.
Pengaruh Konsentrasi Dan Interval Waktu Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) cinta, Nova; tripama, Bagus; wijaya, Insan
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 2 No. 4 (2024): Desember
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh konsentrasi PGPR dan interval waktu pemberian PGPR, serta interaksi antara perlakuan konsentrasi PGPR dan interval waktu pemberian PGPR terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun. Penelitian ini dilakukan di Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, dengan ketinggian tempat +49mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari dua factor, yaitu konsentrasi PGPR (K) dalam 4 taraf, yaitu : K0 = kontrol, K1 = 30 ml/L, K2 = 60 ml/L, K3 = 90 ml/L dan interval waktu pemberian (W) dalam 2 taraf, yaitu : W1 = interval waktu pemberian 7 hst, W2 = interval waktu pemberian 14 hst. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi PGPR berpengaruh nyata pada semua variabel pengamatan. Perlakuan interval waktu berpengaruh nyata terbukti pada variabel pengamatan tinggi tanaman, berat buah, jumlah buah perplot, dan berat buah perplot. Interaksi perlakuan konsentrasi PGPR dan interval waktu berpengaruh nyata terbukti pada variabel pengamatan, berat buah, diameter buah, jumlah buah perplot, dan berat buah perplot.
Respon Pertumbuhan Dan Hasil Mentimun (Cucumis Sativus L.) Terhadap Komposisi Media Tanam Dan Poc Bonggol Pisang Fitria Sandy, Andriana Ika; Tripama, Bagus; Suroso , Bejo
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 3 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi mentimun di Indonesia perlu ditingkatkan melalui penerapan teknologi budidaya yang tepat, termasuk penggunaan media tanam dan pupuk organik cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan konsentrasi pupuk organik cair (POC) berbahan dasar bonggol pisang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian dilakukan di Lumajang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor perlakuan: komposisi media tanam dan konsentrasi POC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua perlakuan dan interaksinya berpengaruh nyata terhadap sebagian besar variabel pertumbuhan dan hasil. Perlakuan kombinasi media tanam 1:1:2 dan konsentrasi POC 600 ml/L menghasilkan pertumbuhan dan hasil mentimun terbaik.
Efek Tata Letak Tanaman Terhadap Morfologi, Fisiologi Dan Efisiensi Konversi Energi Matahari Pada Varietas Jagung (Zea mays L.) Anggara, Rhoby; Tripama, Bagus; Suroso, Bejo; Wahyudi, Muhammad Iwan; Jalil, Abdul
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 3 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tata letak tanaman terhadap morfologi, fisiologi dan efisiensi konversi energi matahari pada varietas jagung (Zea mays L.). Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Desa Sukorambi, Jember, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan metode split plot yang terdiri dari dua faktor, yaitu empat model tata letak tanam (single row, double row, zig-zag, dan persegi panjang solid) dan tiga varietas jagung (P5027 Hibrida, H Hibrida, dan L Komposit). Data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas jagung berpengaruh nyata terhadap diameter batang dan tinggi tanaman, dengan varietas H Hibrida (V2) memberikan hasil terbaik. Model tata letak tanam zig-zag (T3) berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil dan efisiensi penggunaan energi terserap. Interaksi antara varietas dan tata letak tanam juga memberikan pengaruh nyata terhadap diameter batang, kandungan klorofil, dan efisiensi penggunaan energi, dengan kombinasi terbaik yaitu V2T3 (H Hibrida dan model zig-zag). Penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan varietas dan pola tanam yang tepat dapat meningkatkan efisiensi konversi energi matahari dan pertumbuhan tanaman jagung secara optimal
Efektivitas Aplikasi Beberapa Jenis Dan Cara Pupuk Si Pada Tanaman Jagung Terhadap Tingkat Serangan OPT Arrofi'u, Ahlun; Oktarina, Oktarina; Tripama, Bagus; Wahyudi, M Iwan; Jalil, Abdul
Jurnal Penelitian IPTEKS Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL PENELITIAN IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/penelitianipteks.v9i2.1873

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Split Plot yang terdiri dari dua faktor dan 3 ulangan. Dua faktor tersebut yaitu aplikasi pemupukan (A) sebagai petak utama dan faktor kedua jenis pupuk Si (M) . Analisis penelitian ini menggunakan Analisis Of Varian (ANOVA), jika hasil perlakuan menunjukkan berpengaruh nyata, maka dilanjutkan uji lanjutan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Variabel pengamatan diantaranya tinggi tanaman (cm), Laju pertumbuhan, sudut daun, serangan FAW, dan serangan OPT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan aplikasi pupuk Si dengan metode aplikasi yang berbeda mampu menurunkan tingkat serang OPT pada tanaman jagung serta meningkatkan ketahanan tanaman jagung terhadap hama dan penyakit yang menyerang tanaman.
Respons Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Daun (Allium Fistulosum L.) Terhadap Pemberian Poc Daun Kelor Dan Poc Daun Lamtoro Amal, Ihlasul; Tripama, Bagus; Wijaya, Insan
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 3 No. 3 (2025): September
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/callus.v3i3.3973

Abstract

Bawang daun (Allium fistulosum L.) atau juga disebut dengan daun bawang merupakan tanaman sayuran penting, bukan hanya di kota tertentu namun di seluruh Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC daun kelor dan POC daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan produksi bawang daun. Penggunaan pupuk anorganik yang secara terus menerus dengan tidak dilakukan penambahan pupuk organik dapat mengakibatkan ketidak seimbangan unsur hara di dalam tanah, struktur tanah menjadi rusak. Oleh karena itu untuk meningkatkan produksi tanaman dan memperbaiki struktur tanah yang rusak dapat menggunakan bahan-bahan organik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK) terdapat dua faktor, Faktor pertama adalah POC daun kelor yang terdiri dari 4 taraf : (K0 = 0 ml/L, K1 = 100 ml/L, K2 = 200 ml/L, K3 = 300 ml/L), Faktor kedua yaitu POC daun lamtoro yang terdiri dari 4 taraf : (L0 = 0 ml/L, L1 = 75 ml/L, L2 = 150 ml/L, L3 = 225 ml/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakun POC daun kelor (K3 dengan konsentrasi 300 ml/L) merupakan perlakuan terbaik pada produksi bawang daun. Perlakuan POC daun lamtoro (L3 dengan konsentrasi 225 ml/L) merupakan perlakuan terbaik pada produksi bawang daun. Perlakuan interaksi (K2L3 dengan konsentrasi 200 ml/L+ 225 ml/L) merupakan konsentrasi terbaik pada produksi bawang daun