Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

IDENTIFIKASI JENIS PAKAN LEBAH MADU HUTAN (Apisdorsata) DI HUTAN LINDUNG KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) AMPANG KECAMATAN EMPANG KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2020 Arifin Arifin; Irna Ningsi Amalia Rachman
Jurnal Silva Samalas Vol 3, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v3i2.3694

Abstract

Penelitian ini di laksanakan di Kawasan Hutan Lindung KPHL Ampang Yang berlokasi di Desa Jotang Beru dengan tujuan : mengidentifikasi Jenis vegetasi tingkat pohon dan tumbuhan bawah yang berpotensi sebagai pakan lebah madu hutan. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini dalam teknik pengambilan data adalah dengan mengetahui dan mengidentifikasi jenis pakan lebah hutan yaitu berupa vegetasi jenis pohon dan tumbuhan bawah maka dilakukan dengan cara survey yaitu turun langsung ke hutan dan mendata jenis-jenis pakan lebah yang biasa disukainya. Kemudian untuk menganalisis data Jenis-jenis vegetasi yang di peroleh di tabulasi, dan di diskripsikan baik itu untuk vegetasi pohon maupun tumbuhan bawah. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut Identifikasi jenis Vegetasi yang di jumpai pada Lokasi Hutan Lindung Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPHL) Ampang ditemukan sebanyak 27 jenis vegetasi terdiri dari 11 Jenis adalah pada tingkat tiang dan 16 jenis pada tingkat tumbuhan bawah, yang termasuk jenis pakan lebah madu hutan (Apisdorsata). Di harapkan dari hasil penelitian ini ada upaya tindak lanjut dari pemerintah perlu upaya pelestarian jenis tanaman sebagai jenis pakan lebah madu hutan khususnya di Kawasan Hutan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Ampang
STUDI POTENSI DAN RAGAM PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE BAGI MASYARAKAT DESA GOLO SEPANG MANGGARAI BARAT Yeni Astuti; Irna Ningsi Amalia Rachman
Jurnal Silva Samalas Vol 4, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v4i2.4873

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat dan pemanfaatan hutan mangrove di desa Golo Sepang kecamatan Boleng Kabupaten Manggarai Barat. Persepsi masyarakat tentang kondisi hutan mangrove berdasarkan hasil penilaian responden baik secara kuantitatif (potensi) maupun kualitatif (baik, tetap, buruk, bertambah, berkurang, dan sebagainya). Jenis pemanfaatan hutan mangrove yang ditabulasi berupa manfaat langsung (seperti kayu bakau, buah, daun, kuli)t dan manfaat tidak langsung (sebagai feeding ground, nursery ground, habitat satwa liar, pencegah abrasi, intrusi, serta manfaat lainnya). Dari hasil penelitian, persepsi masyarakat tentang kondisi hutan mangrove adalah luas hutan mangrove bertambah (35,71%), perkembangan hutan mangrove lebih baik (40,47%), penyebab kerusakan mangrove terbanyak adalah disebabkan oleh hama (59,52%), dampak kerusakan terbanyak adalah abrasi (71,14%) dan untuk kegiatan rehabilitasi di desa Golo Sepang berhasil (59,52%). Pemanfaatan langsung terbanyak adalah pemanfaatan kayu (41,66%) sementara untuk pemanfatan tidak langsung terbanyak adalah perlindungan terhadap abrasi (23,80%). Pemanfaatan sumberdaya hutan mangrove untuk ragam pemanfaatan bertambah (83,33%), lama pemanfaatan terbanyak adalah 5-10 tahun (71,42%) dan harapan pada hutan mangrove adalah dibiarkan utuh (59%).
KEANEKARGAMAN SPESIES BURUNG DI KAWASAN HUTAN TAMAN WISATA KARANDANGAN Apolonius Kartono; Muhamad Soimin; Irna Ningsi Amalia Rachman
Jurnal Silva Samalas Vol 3, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v3i1.3686

Abstract

Pulau Lombok merupakan salah satu pulau yang memiliki kenaaekaragaman spesies burung yang tinggi. Salah satu wiayah yang menjadi habitat utamanya dan membutuhkan eksplorasi lebih lanjut terletak di wilayah hutan taman wisata alam Kerandangan.  Penelitian eksploratif dilakukan untuk mengobservasi dan mengientifikasi spesies burung yang berada di sekitar hutan taman wisata. Observasi lapangan dilakukan pada bulan Desember 2019 dengan metode transek garis dengan menetapkan 3 transek. Hasil observasi menunjukkan bahwa terdapat 16 spesies burung yaitu: Galus-galus, Hypothymis azuera, Dicaeum mauaei, Collocalia linchi, Columba vitiensis, Zoterops chloris, Cinnyris iugualaris, Pitta elegans, Centropus bengalensis, Todiramphus chloris, Philemon buceroides, Alcedo ceorulescens, Artamus leucorynchus, Orthotomus epium, Meaapodius reinwardt dan Ducuela arnea. Spesies yang paling mendominasi adalah Walet Linci (Collocalia linchi) dengan nilai dominansi 0,27 dan dijumpai sepanjang observasi sebanayk 37 ekor. Tingkat keanekaragaman burung berkategori sedang, artinya bahwa keberadaan hutan taman wisata Kerandangan sebagai habitat burung masih dapat dikatakan baik. Hasil penelitian ini hendaknya dapat digunakan sebagai acuan dalam merancang strategi konservasi dengan memperhatikan jenis vegetasi karena berkaitan dengan pakan ketersediaan pakan.
POTENSI EKOWISATA TAMAN WISATA ALAM KERANDANGAN DI DESA SENGGIGI KECAMATAN BATU LAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Agustinus Romano S.M. Parera; Irna Ningsi Amalia Rachman
Jurnal Silva Samalas Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v4i1.3944

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekowisata Taman Wisata Alam Kerandangan Di Desa Senggigi, Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Mengetahui evaluasi Potensi Ekowisata Taman Wisata Alam Kerandangan berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Analisis SWOT). Penelitian ini di laksanakan di Taman Wisata Alam Kerandangan, di Desa Senggigi Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2019 sampai bulan Januari 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan data yang dikumpulkan diolah dalam analisis SWOT. Keanekaragaman potensi flora dan fauna serta keberadaan hutan yang masih alami dapat menjadi daya tarik tersendiri pada kawasan Ekowisata Taman Wisata Alam Kerandangan yang dapat dimanfaatkan berbagai paket kegiatan wisata alamnya yang menarik para wisatawan seperti menikmati air terjun Goa Walet dan air terjun Putri Kembar, berkemah, pengamatan kera hitam, pengamatan burung, menikmati penangkaran kupu kupu dan pendidikan alam bagi para siswa- siswi. Taman Wisata Alam Kerandangan memiliki kekuatan yang tidak ada pada kawasan lain sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik minat para wisatawan, dan kelemahan pada kawasan ini seperti Air Terjun Goa Walet dan Air Terjun Putri Kembar merupakan air terjun musiman, debit airnya besar ketika musim hujan dan kecil pada musim kemarau, serta peluang pada kawasan ini lokasinya yang sangat mudah di jangkau karena kondisi jalan menuju kawasan sangat mudah dan beraspal dan ancaman pada kawasan ini yaitu masih rendahnya kesadaran para wisatawan akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
PEMANFAATAN POTENSI HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK) TUAK MANIS TERHADAP PENDAPATAN PETANI PENGELOLA KAWASAN HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DESA KEKAIT KECEMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT Farhan Farhan; Irna Ningsi Amalia Rachman
Jurnal Silva Samalas Vol 6, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v6i1.8554

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pemanfaatan Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Tuak Manis Terhadap Pendapatan Petani Pengelola Kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Desa Kekait Kecematan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat”. Penelitian ini bertujuana untuk mengetahui besaranya pendapatan masyarakat Desa Kekait dari hasil tuak manis, serta untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha Tuak manis, apakah layak atau tidak.Penelitian ini dilakukan selama 1 (satu) bulan mulai Mei sampai Juni 2023. Lokasi penelitian di Kekait Kecematan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda diskriptif, sedangkan Teknik penetuan responden dilakukan dengan menggunakan tehnik Purposive Sampling, dengan melakukan random/acak terhadap subyek atau sample petani.  Dari 8.795 orang penduduk, diambil sample  sebanyak 15 orang yang memanfaatkan hasil hutan bukan kayu berupa Tuak manis. Pengumpulan data dengan tehnik ,wawancara, dengan membuat questioner atau daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Hasil penenlitian ini menunjukan total pendapatan bersih (I) petani Tuak Manis sebesar Rp 12.155.400 dari 15 responden dengan rata-rata perorang sebesar Rp 810.363,33. Adapun tingkat kelayakan usaha didapat  B/C ratio rata-rata sebesar 1,89.
Peningkatan vo2max atlet sprint 400 meter dengan metode latihan circuit 6 minggu Maulidin Maulidin; Mujriah Mujriah; Irna Ningsih Amalia Rachman
Jurnal Porkes Vol 6 No 2 (2023): PORKES
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/porkes.v6i2.20959

Abstract

This study aims to determine the increase in Vo2Max of seprint athletes with the sirciut training method for 6 weeks. The type of research is pre-experiment with the design of the one group pretest-postest design. The population was 20 people and the sample used was 10 people consisting of 6 men and 4 puris, which were determined purvosip. Each sample received circuit training 18 times, with a frequency of 3 times a week. The instrument used to measure V02Max athletes before and after training using the multistage fitness test. Data analysis using anova system. The results of the analysis showed a significant difference where (ρ < 0.05) the average value before treatment was 37.1 ± 5.2 (ml / kg / min) and the average value after treatment averaged 39.4 ± 4.7 (ml / kg / min). The conclusion of this study is that there is a difference that occurs between before and after being treated with circuit training for 6 weeks, and a coach must carefully choose training methods to avoid boredom in athletes, the exercises given are in accordance with muscle contractions in the sport and improve cardiovascular.
PERSEPSI DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA BALE MANGROVE DI DESA JEROWARU KECAMATAN JEROWARU KABUPATEN LOMBOK TIMUR Rahmawati Rahmawati; Irna Ningsi Amalia Rachman
Jurnal Silva Samalas Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v7i1.12500

Abstract

Ekowisata Bale Mangrove terletak di Desa Jerowaru, Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan sikap masyarakat terhadap pengembangan Ekowisata Bale Mangrove dalam penilaian kondisi sosial ekonomi, kawasan mangrove yang dikembangkan menjadi ekowisata, pengelolaan kawasan mangrove menjadi ekowisata, dan pengembangan Ekowisata Bale Mangrove. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap 97 responden yang dipilih secara purposive. Dalam penelitian data dianalisis menggunakan pengukuran skala likert. Masyarakat berharap dalam pengembangan destinasi wisata berbasis ekowisata mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.
Pelatihan Interpretasi Geowisata Benang Stokel Maulidin; Irna Ningsi Amalia Rachman; Lukman; Elya Wibawa Syarifoedin
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Cahaya Mandalika (Abdimandalika) Vol. 4 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/abdimandalika.v4i2.2538

Abstract

Abstract: Geotourism is a specific form of outdoor tourism focused on geology and natural landscapes. Geotourism is a comprehensive approach in ensuring sustainability, not only focusing on environmental conservation but also community empowerment and regional economic development. Benar Setokel Waterfall is one of Lombok's geotourism areas that needs to be properly socialized for local and foreign tourists, so that it can improve the welfare of the local community. This Community Service (PkM) aims to provide interpretation training and assistance to tour guides as the front guard of the tourism sector. Guide training (in class and in the field), collaborative networks between local guides and local pokdarwis. Geotourism interpretation is very important because it improves the quality of geotourism guides and provides information in an educational way so that it can increase the interest and attraction of tourists towards stokel thread tourism. Target interpretation; 1) visitors have knowledge about the process of cutting off the groundwater layer, 2) visitors have a sense of admiration for the process of geological phenomena at the twin stokel waterfall, 3) visitors can prevent vandalism on objects of high geological value. Through this assistance, the guides now have an understanding of conservation, as part of the geopark's objectives, which must be implemented to ensure the sustainability of meeting the needs of the environment, local communities (social, economic and cultural) and tourists. Keywords: Interpretation, Geotourism, Benang Stokel Abstrak:Geowisata adalah sebuah bentuk pariwisata alam terbuka spesifik terfokus pada bidang geologi dan benatang alam, Geowisata menjadi pendekatan yang komprehensif dalam menjamin keberlanjutan, bukan hanya fokus pada konservasi lingkungan tapi juga pemberdayaan masyarakat dan pembangunan ekonomi wilayah. Air terjun benang setokel meruapak salah satu geowisata Lombok yang perlu disosialisasikan dengan benar bagi wisatawan lokal maupun manca negara, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk melakukan pelatihan interpretasi dan pendampingan kepada para pemandu wisata sebagai garda terdepan sektor pariwisata. Pelatihan pemanduan (di dalam kelas dan lapangan), jejaring Kerjasama antar-pemandu lokal dan pokdarwis setempat. Interpretasi geowisata itu sangatlah penting karena untuk meningkatkan kualitas pemanduan geowisata dan memberikan informasi dengan cara mengedukasikan sehingga dapat meningkatkan minat dan daya tarik para wisatawan terhadap wisata benang stokel. Sasaran interpretasi; 1) pengunjung memiliki pengetahuan tentang terjadinya proses terpotongnya lapisan air tanah, 2) pengunjung memiliki rasa kagum terhadap proses terjadinya fenomena geologi pada air terjun benang stokel, 3) pengunjung dapat mencegah Tindakan vandalish pada objek bernilai geologi tinggi. Melalui pendampingan ini, para pemandu kini memiliki pemahaman tentang konservasi, sebagai bagian dari tujuan geopark, yang harus dilaksanakan untuk menjamin keberlanjutan terpenuhinya kebutuhan lingkungan, masyarakat lokal (sosial, ekonomi dan budaya) dan para wisatawan. Kata Kunci: Interpretasi, Geowisata, Benang Stokel
ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN PEPOHONAN KOTA SEBAGAI DASAR MITIGASI BENCANA ANGIN DI LIMA JALAN UTAMA KOTA MATARAM Rachman, Irna Ningsi Amalia; Nahlunnisa, Hafizah
Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 14, No 2 (2024): TENGKAWANG : JURNAL ILMU KEHUTANAN
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jt.v14i2.85185

Abstract

The analysis of tree damage in urban green belts is essential for mitigating the risk of tree falls, which can have detrimental effects on road users and the community. The objective of this study is to assess the extent of damage to trees along five major roads in Mataram City, namely Pemuda Street, Lanko Street, Majapahit Street, Sriwijaya Street, and Brawijaya Street. The research employed a forest health monitoring method, focusing on trees within the green belts of these main roads that exhibited severe damage symptoms. The results indicated that the most frequent damage occurred in the lower and upper trunk sections, accounting for 26% of cases. The most common type of damage was canker, observed in 35% of the trees. In terms of damage severity, 71% of the trees had a damage threshold of 20%, and 14% had a threshold of 30%, indicating that the majority of trees along these five roads remain in healthy condition.Keywords: Disaster mitigation, FHM, Tree damage.AbstrakAnalisis tingkat kerusakan pohon di jalur hijau perkotaan penting untuk dilakukan. Hal ini terkait dengan upaya mitigasi pohon tumbang yang berdampak buruk bagi pengguna jalan dan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kerusakan pada pohon di lima jalan utama Kota Mataram diantaranya Jalan Pemuda, Jalan Lanko, Jalan Majapahit, Jalan Sriwijaya dan Jalan Brawijaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode FHM (forest health monitoring) dan objek dalam penelitian ini adalah pohon yang memiliki gejala kerusakan yang dinilai parah ada di jalur hijau jalan-jalan utama tersebut. Berdasarkan Lokasi Kerusakan Pohon yang paling banyak mengalami kerusakan adalah pada batang bagian bawah dan bagian atas yaitu sebanyak 26%, tipe kerusakan pohon yaitu kanker sebanyak 35 %, tingkat persentase kerusakan pohon berdasarkan nilai ambang 20% sebanyak 71% dan nilai ambang 30% sebanyak 14% yang mengartikan bahwa tingkat keparahan pohon-pohon yang ada di 5 jalan tersebut masih dalam kondisi sehat.Kata kunci: kerusakan pohon, mitigasi bencana, FHM
Increasing the Potential of Sports Teachers in Exploring the Potential of Outstanding Athletes Through Early Identification of Sports Talent Maulidin, Maulidin; Amalia Rachman, Irna Ningsi; Kurniawan, Edi; Syarifoedin, Elya Wibawa; Muhsan, Muhsan
Abdi Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): Abdi Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/abdi.v6i2.7844

Abstract

Talent identification is important to find potential talented athletes at an early age to be trained to a high level of achievement. This talent identification is intended to estimate the probability of children who are talented in sports to be able to succeed in undergoing a training program so that they are able to achieve their peak achievements. Every child is unique, as is the potential or talent they have. The uniqueness of each child must be fully realized by a teacher/coach in developing children into future athletes. As we know, every child has a certain potential/talent in sports. This potential must be explored with a science and technology approach to be developed to a further level. The identity of Physical Education develops along with the evolution of society and its supporting sciences, including sports science. This evolution provides the identity of physical education as an academic discipline and physical education as a life profession. Almost every school has extracurricular sports. Extracurricular activities are a place for students to channel their interests and talents outside of academic lessons at school so that not a few high-achieving athletes are born from extracurricular activities in schools. For that, the trainer must understand the characteristics of the child and recognize the growth and development of the child's movement which is then used as a reference to recognize the potential of early childhood to be trained. The process of achieving achievement is effective if the athletes being trained are selected athletes who have the potential that matches the demands of the specifications of the sport. The athlete's achievement is not only in their training, but must also build the mentality of the athletes in applying Sports Science.