Pendampingan orang tua dalam mendidik remaja merupakan faktor penting dalam membentuk sikap dan perilaku, termasuk dalam mencegah perilaku seksual berisiko. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua tentang pola asuh yang tepat serta memberikan edukasi kepada remaja mengenai dampak perilaku seks bebas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan, diskusi, serta pendampingan langsung kepada orang tua dan remaja di SMA 6 Takengon, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah. Kegiatan ini berlangsung dari Maret hingga Agustus 2024, dengan dukungan dana dari Yayasan Mitra Husada Medan dan melibatkan mahasiswa sebagai fasilitator. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa dari 31 remaja yang menjadi responden, sebanyak 18 remaja (58,1%) memiliki orang tua dengan pola asuh otoriter, sementara 13 remaja (41,9%) memiliki orang tua dengan pola asuh yang lebih terbuka. Pola asuh otoriter cenderung membatasi kebebasan anak dalam mengemukakan pendapat dan membuat keputusan, yang dapat memengaruhi sikap mereka terhadap pergaulan dan perilaku seksual. Selain itu, penelitian ini juga menegaskan bahwa komunikasi yang baik antara orang tua dan anak berperan dalam mencegah perilaku seksual berisiko. Keterbukaan dalam komunikasi dapat meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya menjaga diri serta memahami konsekuensi dari perilaku seksual bebas. Simpulan, menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan orang tua melalui penyuluhan berdampak pada penerapan pola asuh yang lebih mendukung dan edukatif. Kata Kunci: Pendampingan Orang Tua, Pola Asuh, Komunikasi, Perilaku Seksual Remaja, Edukasi Seks