Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PEMANFAATAN SERABUT KELAPA DAN TRAY TELUR SEBAGAI MATERIAL KOMPOSIT PEREDAM SUARA PADA MOBIL Ulfiyah, Laily; Rohmah, Faizatur; wilujeng, Auliana diah
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 12, No 2 (2023): TURBO: Jurnal Program Studi Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v12i2.2568

Abstract

Kebisingan merupakan suatu masalah yang tengah dihadapi masyarakat Indonesia. Kebisingan dapat direduksi dengan menggunakan material yang dapat meredam dan menyerap bunyi. Material peredam akustik yang banyak digunakan masyarakat umumnya menggunakan glasswool dan rockwool, namun karena harganya mahal maka dibuat beberapa alternatif lain dengan memanfatkan bahan dari alam, yaitu berbahan dasar serabut kelapa dan tray telur. Pembuatan komposit berbahan dasar dari serabut kelapa, dan tray telur dengan matriks resin dan katalis. Pembuatan komposit berbahan dasar serabut kelapa dan tray telur dengan matriks resin dan katalis. Paduan bahan serabut kelapa dan tray tekur dengan komposisi 1:1, 2:1 dan 1:2. Pembuatan komposit menggunakan cetakan triplek dengan tebal 1 cm, lebar 20 cm, dan panjang 20 cm. Komposit yang dibuat diuji nilai koefisien absorpsi suara (α) menggunakan sound level meter dan uji coba dengan balok impedansi. Berdasarkan hasil pengujian koefisien suara (α) pada penelitian ini, ketiga material telah memenuhi nilai α ≥ 0,15 dB. Material B dengan komposisi 2:1 merupakan material yang optimal untuk dijadikan bahan untuk peredam suara pada kabin mobil dengan nilai α 0,4 dB.
Implementasi Alat Pemisah Gabah Padi Menggunakan Sistem Cyclone sebagai Upaya Meningkatkan Efektivitas Pekerjaan Buruh Tani di Kelurahan Karang Dalam Ulfiyah, Laily; Wilujeng, Auliana Diah; Fatah, Misbakhul; Febriana, Ike Dayi; Fikri, Mohammad Anas; Hadiwijaya, Lukman; Jakfar, Amin; Rohmah, Faizatur; Annafiyah; Hamid, Abdul; Ulfah, Nadiyah; Wijaya, Septian Dwi; Dewi, Ratna Ayu Pawestri Kusuma
Sewagati Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i1.766

Abstract

Padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia yang kaya karbohidrat sehingga menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Dan untuk meningkatkan produksi padi, tidak hanya dengan memperluas areal pertanaman dan peningkatan teknik budidaya saja, tetapi perlu diperhatikan dalam penanganan panen khususnya dipemisahan padi yang harus tepat. Berdasarkan profil Kabupaten Sampang tahun 2017, produk unggulan daerah dalam sektor pertanian adalah padi. Oleh karna itu produksi padi harus lebih ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan sektor pangan masyarakat. Salah satu upaya meningkatkan produksi padi adalah dengan mengoptimalkan proses pemisahan gabah padi. Dalam artikel ini dibuat alat pemisah gabah padi dengan memanfaatkan sistem cyclone sehingga padi isi yang lebih berat akan terpisah dengan padi kosong yang lebih ringan. Dengan memanfaatkan gaya sentrifugal padi isi yang lebih berat akan terlempar keluar menuju penampungan padi isi. Sedangkan padi kosong yang ringan akan turun keluar ke penampungan padi kosong. Alat ini berukuran 80 x 40 x 80 cm. Dengan kapasitas 100 kg/jam, alat ini mampu meningkatkan produktivitas pekerjaan panen padi. Alat ini dihibahkan pada Kelompok Tani Bandar Kumala di Desa Karang Dalam, Kecamatan Sampang.
Pengaruh Variasi Arus Pengelasan Gas Metal Arc Welding (GWAM) Terhadap Sifat Mekanis Pada Sifat Seamless Gracia Irene Huka; Leslie. S. Loppies; Josef Matheus; Auliana Diah Wilujeng; Abdul Hamid
Journal Mechanical Engineering Vol. 1 No. 3 (2023): Desember
Publisher : Jurusan Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/jme.v1i3.2116

Abstract

GMAW welding is a metal joining process with a melting process with the addition of a coil of wire in the form of electrodes and protective gas. Seamlees pipe, also known as seamless pipe, is an iron pipe without a connection. This study aims to produce data from the results of bending and impact testing on seamlees pipes by varying the welding current with a current of 21.5 volts, 22.5 volts, and 23.5 volts in GMAW welding. After the seamless pipe is welded, impact and bending tests are carried out on the seamlees pipe. From the bending/bending strength test, the highest flexural strength occurred at a current of 21.5 and 22.5 volts, while the lowest flexural strength occurred at a current of 23.5 volts. From the impact test, the highest strength occurred at 21.5 and 22.5 volts and the lowest was at 23.5 volts.  Keywords: Seamlees pipe, GMAW welder, Bending Strength, Impact Strength.  
Mesin Pengaduk Petis Otomatis dan Penyuluhan Higienitas dan Sanitasi Pangan untuk Memperbaiki Branding Hygiene Food Wilujeng, Auliana Diah; Fatah, Misbakhul; Syakura, Abdan; Febriana, Ike Dayi; Hamid, Abdul; Wijaya, Septian Dwi; Ulfah, Nadiyah
Sewagati Vol 8 No 5 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i5.2174

Abstract

Petis merupakan produk olahan dari ikan pindang, kupang, atau udang. Dalam proses pembuatannya ditambahkan gula merah agar bisa mengental. Prinsip yang digunakan dalam pembuatan petis adalah pengadukan yang konstan, panas api yang tepat, dan lamanya waktu untuk pengadukan. Namun kondisi mitra saat ini yang masih menggunakan alat tradisional yaitu wajan besar dengan tungku api, serta pengadukan yang tidak stabil karena dilakukan secara manual, menyisakan kerak di dalam wajannya. Selain itu, lokasi pengerjaan pembuatan petis tersebut merupakan area terbuka yang dapat terkontaminasi dengan debu, asap, dan kotoran lainnya. Jika konsumen mengetahui hal ini, maka akan menurunkan tingkat kepercayaan dan kepuasan konsumen terhadap hasil pengolahan ikan tersebut. Berdasarkan kondisi mitra yang telah kami survei, maka diperlukan suatu inovasi alat pengaduk petis yang tertutup sehingga dapat meningkatkan branding makanan yang bersih dan sehat. Selain itu, diperlukan pendampingan dan edukasi tentang higienitas dan sanitasi pangan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan efesiensi mitra dalam memproduksi petis. Selain itu dilakukan pelatihan dan sosialisasi tentang higienitas dan sanitasi pangan. Tingkat prosentase peningkatan wawasan sebesar 95% dari 20 peserta.
Studi Eksperimen Variasi Paduan Al-Si pada Rangka Urban Diesel KMHE Wilujeng, Auliana Diah; Suwanto, Eko; Annafiyah, Annafiyah; Abdi, Ferly Isnomo
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 9 No 01 (2024): JRM April 2024
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v9i01.62799

Abstract

Abstrak: Chassis merupakan komponen terpenting yang berfungsi untuk menompang berat kendaraan, mesin, penompang, serta menahan agar kendaraan tetap dalam stabil dan tidak mengalami defleksi berlebih. Besarnya kebutuhan pasar yang menginginkan bahan chassis yang ringan dan kuat, sehingga banyak yang melakukan inovasi-inovasi tentang pembuatan material chassis yang cocok digunakan dalam kendaraan dengan melakukan penelitian tentang paduan beberapa material logam. Pada penelitian ini, chassis dibuat dengan material Aluminium (Al) yang dipadukan dengan Silika (Si) melalui proses pengecoran. Dari hasil perpaduan tersebut, dilakukan prngujian tensile test dan bending test. Aluminium dileburkan pada titik leburnya serta ditambahkan serbuk Si dengan komposisi 0%, 2%, 4%, dan 6% kemudian dilakukan pencetakan sesuai standar material uji. Hasil yang diperoleh dari pengujian adalah Silika dapat mengubah sifa mekanis dari Alumunium. Pada pengujian tekuk, semakin besar persentase Si maka semakin rendah peak loadnya. Sedangkan pada pengujian tarik, peak load semakin besar seiring bertambahnya persentase Si. Kata kunci: Silika, Alumunium, Paduan, Chassis, KMHE. Abstract: The chassis is the most important component which functions to support the weight of the vehicle, engine, passengers, and to keep the vehicle stable and not experience excessive deflection. The large market demand for chassis materials that are light and strong means that many are making innovations regarding the manufacture of chassis materials that are suitable for use in vehicles by conducting research on alloys of several metal materials. In this research, the chassis was made from Aluminum (Al) material combined with Silica (Si) through a casting process. From the results of this combination, tensile tests and bending tests were carried out. Aluminum is melted at its melting point and Si powder is added with a composition of 0%, 2%, 4% and 6%, then molding is carried out according to the test material standards. The results obtained from the test are that Silica can change the mechanical properties of Aluminum. In the bending test, the greater the Si percentage, the lower the peak load. Meanwhile, in the tensile test, the peak load increases as the Si percentage increases. Keywords: Silica, Aluminum, Alloy, Chassis, KMHE.
Analisis Pengaruh Perubahan Sudut Single-link pada Variable Geometry Suspension Terhadap Gangguan Jalan Sinusoidal Huda, Miftachul; Abdi, Ferly Isnomo; Riandadari, Dyah; Ganda, Andita Nataria Fitri; Wilujeng, Auliana Diah
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 9 No 03 (2024): JRM Desember 2024
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v9i03.65787

Abstract

Sistem suspensi merupakan salah satu komponen kendaraan yang dapat menunjang keamanan pada saat berkendara. Sistem suspensi juga memiliki banyak jenis seperti sistem suspensi pasif, aktif, dan semi aktif. Namun, masih perlu dikembangkan sistem suspensi yang diharapkan mampu menunjang kenyamanan dengan konstruksi sederhana, biaya lebih terjangkau, dan performa yang lebih baik. Oleh karena itu, sistem variable geometry suspension (VGS) perlu di kembangkan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan sudut single-link 0˚ hingga 180˚ dan menggunakan variasi kecepatan 20 rpm, 40 rpm dan 60 rpm. Kemudian pengambilan data dilakukan dengan memberikan input gangguan jalan berupa gundukan jalan dan gelombang sinusoidal. Hasil penelitian ini mengacu pada kekakuan suspensi (ks) dan peredam suspensi (cs) saja, sedangkan pada peredam pada unsprung-mass (ct) dan kekakuan pada ban (kt) diabaikan. Hasil uji dari semua perubahan sudut single-link pada input gundukan jalan terlihat bahwa sudut 90˚ memiliki nilai yang paling nyaman di semua variasi kecepatan dengan nilai 0,24 (Tidak ada keluhan) dengan kecepatan 20 rpm, 0,35 (Sedikit tidak nyaman) dan 0,59 (Sedikit tidak nyaman) pada kecepatan 40 rpm dan 60 rpm. Sedangkan pada input sinusoidal pada kecepatan 20 rpm sudut 45˚ memiliki nilai yang paling kecil 0,38 (Sedikit tidak nyaman) dan pada kecepatan 40 rpm dan 60 rpm sudut 0˚ memiliki nilai yang paling kecil yaitu 0,55 (Sedikit tidak nyaman) dan 0,73 (Cukup tidak nyaman). Nilai RMS tersebut mengacu pada ISO 2631. Kata kunci: suspensi aktif, variable geometry suspension, nilai root mean square
Welding Joint Analysis On Three Wheel Transport Ambulance Frame Wilujeng, Auliana Diah; Fatah, Misbakhul; Abdi, Ferly Isnomo; Sufi, Achmad Hikam Ulul
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 14, No 2 (2025): TURBO: Jurnal Program Studi Teknik Mesin (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v14i2.3991

Abstract

Three-wheels ambulance transport is crucial for the mandangin island community, sampang subdistrict, sampang regency. The construction of a three-wheel ambulance utilizes the frame of a typical three-wheeled vehicle. However, according to technical guidelines for ambulance vehicles, the required length exceeds that of the standard three-wheel vehicle. Therefore, the frame of the three-wheel vehicle is extended using additional materials to increase the vehicle's length. The frame extension method employed is welding. Two welding path variations are used: straight and zig-zag. Testing was conducted using SolidWorks simulation and validated through bending tests. The simulation results indicated a stress value of 248 MPa for both variations. Meanwhile, the validation tests produced stress values of 66.99 MPa for the straight weld path and 69.42 MPa for the zig-zag weld path. This demonstrates a significant difference in stress between the simulation and validation results, attributed to residual stresses and distortion changes after welding. Additionally, the variation in welding paths (which may affect weld length) did not yield significant differences in outcomes