Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemberdayaan Ayah Asuh Cegah Stunting (CETING) Suprida, Suprida; Nursanti, Rina; Aprilina, Aprilina; Rohaya, Rohaya; Saputra, Andre Utama
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 3 (2025): Volume 4, Issue 3 2025
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15684933

Abstract

Stunting masih saja menjadi problem kesehatan mendasar di dunia, hingga tahun 2020 UNICEF mencatat kejadian stunting anakusia lima tahun sebanyak 149,2 juta. Sementara itu di Indonesia, prevalensi stuntingpadatahun 2022 sebesar21,6%. Pada tahun yang sama, kejadianstuntingdiSumateraSelatantercatat18,6%.Menyusul kota Palembang dengan angka stunting16,1%pada tahun 2022 (BKKBN).Berbagai program dan kebijakan pemerintah telah dilakukan untuk menurunkan angka kejadian stunting, meskipun demikian masih belum mencapai angka yang diharapkan, yaitusebesar 14% di tahun 2024 (SSGI).Kecamatan Ilir Timur II merupakan wilayah kerja Puskesmas 11 Ilir dengan indeks status gizi balita pendek tertinggi di kota Palembang yaitu sebesarsebesar 6,6% atau 82anak BALITA dengan TB/U(Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2021). Pola asuh yang buruk di duga menjadi penyebab tingginya kasus anak dengan status gizi BALITA pendek. Selama ini, peran Ayah sebagai kepala keluarga belum terlibat banyak dalam pola asuh keluarga, sehingga tanggung jawab pengasuhan diambil alih oleh Ibu.Sehingga, solusi yang ditawarkan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah melalui kegiatan edukasi dan peningkatan keterampilan Ayah Asuh yang memiliki anak BADUTA melalui program MINDTING (Mindfulness Parenting) dengan tujuan meningkatkan kesadaran Ayah dalam pengasuhan. Kegiatan diawali dengan membentuk Kelas Ayah Asuh yang nantinya akan dipilih Duta Ayah Asuh sebagai role model dalam pengasuhan dan melanjutkan program MINDTING sebagai upaya pencegahan stunting di wilayah kerja Puskesmas 11 Ilir. Dengan terbentuknya Kelas Ayah Asuh, diharapan dapat menjadi program unggulan Puskesmas 11 Ilir sebagai upaya pencegahan stunting.
Optimalisasi Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sebagai Upaya Motivasi Menyusui secara Eklusif pada Ibu Hamil Nursanti, Rina; Suprida, Suprida; Eprila, Eprila; Wilma, Wilma
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v5i1.1678

Abstract

Di Indonesia saat ini cakupan pemberian ASI eksklusif masih jauh dari target 80% cakupan ASI esklusif Dinas Kesehatan tahun 2018 60.7%, sedangkan target Dinas Kesehatan kota Palembang 76.5%. ASI merupakan makanan utama bagi bayi baru lahir sampai enam bulan pertama kehidupan. ASI eksklusif diartikan pemberian ASI saja kepada bayi tanpa tambahan makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin dan mineral. Motivasi menyusui kepada ibu hamil dalam pemberian ASI sangat diperlukan. Motivasi ibu untuk menyusui bayinya menjadi stimulasi terproduksinya ASI, sehingga hanya ASI yang diberikan ibu kepada bayi selama 6 bulan pertama kehidupan. Keberhasilan menyusui berpengaruh dari tingkat pengetahuan yang dimiliki ibu. Diharapkan dengan memberikan dukungan kepada ibu hamil melalui peningkatan pengetahuan dan motivasi menyusui ibu akan memberikan ASI kepada bayinya sebagai upaya mendukung masa 1000 hari kehidupan. Tujuan dari kegiatan ini terlaksananya pendidikan kesehatan mengenai motivasi menyusui oleh ibu hamil melalui pendidikan kesehatan. Metode pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi. Jumlah peserta yang hadir dalam pelatihan ini berjumlah 9 orang ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC di BPM Husniyati. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dengan membandingkan hasil kuesioner pre test dan post test. Kesimpulan ada peningkatan motivasi dalam menyusui ibu hamil sebelum dan sesudah mengikuti pendidikan kesehatan.
PENGARUH TERAPI NYERI NON INVASIFPADA IBU POSTPARTUM BERDASARKAN EVIDACE BASED TERHADAP INTENSITAS NYERI DI BPM KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 VASRA, ELITA; SUPRIDA, SUPRIDA; SUKARNI, DIAH; HENDAWATI, HENDAWATI
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 12 No 2 (2017): JPP Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Nyeri dapat dirasakan pada berbagai macam tingkatan mulai dari nyeri ringan-sedang sampai nyeri berat. Tingkatan nyeri yang dirasakan pasien post partum tergantung dari banyaknya sumber penyebab nyeri, toleransi pasien terhadap nyeri, dan faktor psikologis dan lingkungan Tujuan Penelitian untuk menemukan pengaruh terapi non invasif sesuai evidance based terhadap intensitas nyeri pada ibu postpartum di BPM Kota Palembang tahun 2017. Desain penelitian adalah eksperimen semu (quasi experiment). Jumlah sampel sebanyak 32 orang. Dengan masing-masing kelompok berjumlah 16 orang. Tempat penelitian di BPM Limarini dan Husniyati Palembang. Hasil Penelitian: umur ibu postpartum risiko tinggi 46,9 % (15 orang) dan rendah 53,1 % (17 orang) dan paritas tinggi 59,4 % (19 orang) dan paritas rendah 40,6% (13 orang), hasil uji Chi-square umur mempunyai hubungan terhadap intensitas nyeri (p value 0,016 < á = 0,05) dan paritas tidak mempunyai hubungan terhadap intersintas nyeri (p value 0,095<á=0,05). Intesistas nyeri ibu sebelum intervensi: sedang 71,9% (23 orang) dan berat dapat dikontrol 28,1% (9 orang). Intensitas nyeri ibu postpartum sesudah dilakukan intervensi adalah : tidak nyeri 18,8% (6 orang), ringan 65,6% (21 orang) dan sedang 15,6% (5 orang). Rata-rata intensitas nyeri sesudah intervensi 1,97 dengan SD 0,595 sedangkan sebelum 3,28 dengan SD 0,497. Hasil uji statistik didapatkan p–value 0,000 pada alpha 5% terlihat ada perbedaan yang signifikan rata-rata intensitas nyeri. Kesimpulan: Masase bertujuan untuk menstimulasi produksi endhorpin dan dinorpin yang memblokade transmisi nyeri melalui system control desenden. Sedangkan interaksi bayi merupakan media distraksi untuk mendominasi impuls yang masuk dalam system Manajemen Nyeri Non Invasive pada Ibu PostPartum (Nikmatur Rohmah) control asenden sehingga dapat menutup pintu gerbang penghantar nyeri.