Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pengembangan Teori Kausalitas Eksistensial Keluarga Dalam Studi Hukum Keluarga Arif Sugitanata; Nor, Muhammad; Mohammad Fauzan Ni'ami
JURISY: Jurnal Ilmiah Syariah Vol. 4 No. 2 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Hasan Jufri Bawean

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menguji teori kausalitas eksistensial keluarga melalui lensa Maqāṣid al-sharīʿah dengan metode studi kepustakaan dan jenis penelitian kualitatif. Hasil menunjukkan bahwa teori ini menjelaskan bagaimana pengalaman dalam keluarga membentuk identitas, pandangan, dan keputusan hidup individu melalui “Interdependensi Kausal,” di mana setiap anggota saling memengaruhi. Konsep “Eksistensialitas Diri dan Keluarga” menunjukkan identitas terbentuk dari interaksi dan narasi bersama dalam keluarga, sementara “Dinamika Peran Berkelanjutan” dan “Resonansi Emosional dan Moral” memotivasi keputusan dalam keluarga. Teori ini juga mengakui “pengaruh generasional” dalam mewariskan nilai dan perilaku. Pengujian berdasarkan Maqāṣid al-sharīʿah memberikan perspektif holistik tentang peran keluarga dalam masyarakat Islam dan bagaimana prinsip syariah dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dalam konteks anak perempuan yang hamil di luar nikah sebagai salah satu contoh pengoperasionalan teori kausalitas eksistensial keluarga, teori ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut mempengaruhi dinamika keluarga secara signifikan, mengguncang atau mereformasi identitas keluarga, dan mempengaruhi keputusan serta nilai-nilai yang diwariskan ke generasi berikutnya. Teori ini relevan dalam memahami tantangan keluarga modern dan memberikan panduan praktis bagi keluarga Muslim dalam menghadapi dinamika zaman. Implementasi teori ini diharapkan berkontribusi pada pengembangan teori hukum keluarga dan kesejahteraan masyarakat luas.
Pendidikan Kesetaraan Gender Bagi Anak Sebagai Langkah Kritis Menuju Masa Depan Yang Lebih Cerah Arif Sugitanata; Fatia Rahmanita
Jurnal El-Hamra : Kependidikan dan Kemasyarakatan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal El-Hamra : Kependidikan dan Kemasyarakatan
Publisher : CV. Amerta Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62630/elhamra.v9i1.177

Abstract

This research is an essential step in exploring the depth of the importance of gender equality for children in all aspects of life, with a particular focus on the role of education as a way to achieve equality, utilising a type of qualitative research based on literature study, enriching the research results by presenting in-depth understanding from various sources, such as books, journals, and websites related to the research topic. This approach provides a solid basis for descriptive-analytic analysis techniques, where the scalpel used is the theory of developmental psychology. This theory is used to parse the primary data in more depth. The results revealed that gender equality education for children is not just an effort to overcome discrimination. Still, more than that, it is the main foundation for creating a brighter future. The research explores developmental psychology theories and underscores the positive impact of gender equality education on children's cognitive development, identity, morals and well-being. Thus, it is not only a matter of combating inequality but also providing a solid foundation for shaping a more qualified generation. This research also provides further understanding of investing in gender equality education as a critical element in creating a just and sustainable society. Equality is identified as the undisputed norm, and this research views education as the means to achieve it. Therefore, it provides a strong argument for policymakers, educators and the general public to invest sufficient resources and attention in supporting gender equality education for children as an investment for a better future. Keywords: Education; Gender Equality; Children; Developmental Psychology Penelitian ini menjadi langkah penting dalam menggali kedalaman pentingnya kesetaraan gender bagi anak dalam segala aspek kehidupan, dengan fokus khusus pada peran pendidikan sebagai jalan untuk mencapai kesetaraan. Memanfaatkan jenis penelitian kualitatif berlandaskan studi kepustakaan, memperkaya hasil penelitian dengan menghadirkan pemahaman mendalam dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal, dan website yang berkaitan dengan topik penelitian. Pendekatan ini memberikan dasar kuat untuk teknik analisis deskriptif-analitik, di mana pisau bedah yang di gunakan adalah teori psikologi perkembangan. Teori ini digunakan untuk mengurai data primer dengan lebih mendalam. Hasil penelitian yang diungkapkan menunjukkan bahwa pendidikan kesetaraan gender bagi anak bukan sekadar upaya untuk mengatasi diskriminasi, tetapi lebih dari itu, merupakan fondasi utama untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. Dengan melibatkan teori psikologi perkembangan, penelitian ini menggarisbawahi dampak positif pendidikan kesetaraan gender pada perkembangan kognitif, identitas, moral, dan kesejahteraan anak. Dengan demikian, bukan hanya masalah memerangi ketidaksetaraan, tetapi juga memberikan landasan yang kuat untuk membentuk generasi yang lebih berkualitas. Penelitian ini juga memberikan pemahaman lebih lanjut tentang investasi dalam pendidikan kesetaraan gender sebagai kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang adil dan berkelanjutan. Kesetaraan diidentifikasi sebagai norma tak terbantahkan, dan penelitian ini memandang pendidikan sebagai sarana untuk mencapainya. Oleh karena itu, memberikan argumen kuat bagi pemangku kebijakan, pendidik, dan masyarakat umum untuk menginvestasikan sumber daya dan perhatian yang cukup dalam mendukung pendidikan kesetaraan gender bagi anak sebagai investasi untuk masa depan yang lebih baik. Kata Kunci: Pendidikan; Kesetaraan Gender; Anak; Psikologi Perkembangan
The Role of Parental Emotional Intelligence in Enhancing Children's Resilience After Divorce: An Analysis Based on Maqāṣid al-Sharī‘ah Sairatun Nida; M. Rafli Kurniawan; Arif Sugitanata
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law Vol 5 No 2 (2024): Oktober
Publisher : Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51675/ijil and cil.v5i2.910

Abstract

Divorce has become a significant social phenomenon, impacting not only the couple but also the children involved in the process. This research aims to explore the role of parental emotional intelligence in enhancing children's resilience post-divorce, using the Maqāṣid al-Sharī‘ah framework for analysis. Previous studies have primarily focused on external factors such as social support, co-parenting, and intervention programs in fostering children's resilience. However, this study shifts the focus toward parents' internal abilities, particularly their emotional intelligence in managing emotions and its direct impact on children. Utilizing a literature review and qualitative research with a descriptive-analytical approach, this study examines data from academic literature, journals, books, and related reports. The findings show that parental emotional intelligence plays a crucial role in maintaining children's emotional stability, thereby reducing the negative effects of divorce on their psychological, social, academic, and financial well-being. Additionally, the application of Maqāṣid al-Sharī‘ah introduces a religious and spiritual dimension to emotional intelligence, emphasizing the protection of life, intellect, and lineage. Parents with high emotional intelligence are not only able to manage conflicts healthily but also create an environment that supports the emotional and social development of their children. This research contributes to the academic discourse by integrating psychological and spiritual aspects into post-divorce parenting and offers practical implications for parents to enhance their emotional intelligence for the future well-being of their children.
PERAN KELUARGA DAN KURSUS PRA-NIKAH DALAM PERSPEKTIF STRUKTURALISME: Analisis Pandangan Khoiruddin Nasution terhadap Penanggulangan Narkoba, Kekerasan, dan Terorisme di Indonesia Arif Sugitanata
At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 2 No 2 (2023): At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Hukum Keluarga Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59579/ath.v2i2.6081

Abstract

Dalam mencapai pemahaman mendalam mengenai tantangan serius seperti narkoba, kekerasan, dan terorisme di Indonesia, penelitian ini menjadikan peran keluarga dan kursus pra-nikah sebagai fokus utama, dengan pandangan Khoiruddin Nasution sebagai landasan konseptual. Studi kepustakaan yang teliti dilakukan untuk menjelajahi sudut pandang Nasution yang tercermin dalam berbagai karya, termasuk buku, jurnal, dan literatur ilmiah lainnya yang relevan. Penerapan pendekatan strukturalisme dengan metode deskriptif-analitik secara kualitatif menjadi landasan dalam menganalisis data primer yang diperoleh. Hasil penelitian menyoroti bahwa peran keluarga dan kursus pra-nikah bukan hanya sebatas unsur tambahan, melainkan elemen-elemen integral dalam suatu struktur kompleks. Analisis strukturalisme memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana struktur ini berinteraksi dengan permasalahan narkoba, kekerasan, dan terorisme yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Penelitian ini diarahkan untuk memberikan kontribusi signifikan pada pemahaman urgensi peran keluarga dan kursus pra-nikah dalam menanggulangi tantangan serius ini. Dengan demikian, diharapkan dapat membuka cakrawala pengetahuan yang lebih dalam terkait pemecahan masalah narkoba, kekerasan, dan terorisme melalui pendekatan holistik yang melibatkan keluarga dan pendidikan pra-nikah sebagai elemen penting dalam masyarakat.
DINAMIKA VIRALISASI KASUS HUKUM PERKOSAAN DI MEDIA SOSIAL: Analisis Dampak dan Strategi Terhadap Penegakan Hukum Arif Sugitanata; Ihda Shofiyatun Nisa’; Siti Aminah
HUNILA : Jurnal Ilmu Hukum dan Integrasi Peradilan Vol. 2 No. 2 (2024): HUNILA: Jurnal Ilmu Hukum dan Integrasi Peradilan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Fattahul Muluk Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53491/hunila.v2i2.974

Abstract

This study explores the dynamics and consequences of the virtualization of legal cases on social media and its impact on law enforcement, such as rape cases. By analyzing both the positive and negative aspects of this viral nature, the research offers an in-depth construction of legal supremacy regarding how social media influences transparency, speed, and public participation in the enforcement of rape laws. A qualitative research methodology is employed, involving an extensive literature review from various sources, including books, scientific journals, and websites discussing rape cases. The research identifies that the virtualization of legal cases like rape allows the public to influence the outcomes of legal processes, marking a shift in the power dynamics between legal institutions and the community. However, this phenomenon also has drawbacks, including public opinion trials often based on biased and incomplete information, which disrupt investigations and tarnish reputations before justice is pretty achieved. Therefore, a balanced strategy is necessary to use social media as a sustainable legal empowerment tool without sacrificing the integrity of justice. The study also faces limitations that could be explored further by future researchers, such as reliance on secondary data and focusing on a specific case, which may not reflect the general dynamics of virtualization. Moreover, based on the research findings, it suggests the development of policies to enhance transparency and accountability and digital literacy programs to educate the public on critically evaluating information from social media regarding cases like rape.
THE GOVERNMENT'S STRATEGIES FOR PROMOTING RELIGIOUS TOLERANCE IN A MULTICULTURAL SOCIETY Karimullah, Suud Sarim; Arif Sugitanata
Journal of Religious Policy Vol. 2 No. 1 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : The Ministry of Religious Affairs, The Republic of  Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/repo.v2i1.15

Abstract

This study aims to analyze the innovative strategies implemented by the government to strengthen religious tolerance in a multicultural society. Facing the challenges of harmony and understanding between religions, the government's role in promoting religious tolerance is becoming increasingly important. This study uses library research methods and qualitative approaches with content analysis techniques to produce a comprehensive data analysis by the principles of qualitative research. The study results show that the government's effective strategy in promoting religious tolerance in multicultural societies includes inclusive policies, multicultural education, interfaith dialogue, law enforcement, and inter-agency cooperation. By implementing these strategies, multicultural societies can live harmoniously, respect each other, and build a peaceful religious life. To achieve peaceful religious life in a multicultural society, individuals, religious groups, governments, and social institutions must respect diversity and jointly promote harmony between religions. This collaboration will be key to realizing a peaceful and harmonious religious life.
An Ethical Analysis of the Application of the Death Penalty in Islamic Law Karimullah, Suud Sarim; Nanda Ahmad Basuki; Arif Sugitanata
Antmind Review: Journal of Sharia and Legal Ethics Vol. 1 No. 1 (2024): Antmind Review: Journal of Sharia and Legal Ethics
Publisher : ANTMIND YOUTH EMPOWER FOUNDATION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63077/9w6s0675

Abstract

The application of the death penalty is a subject that triggers complex ethical and moral debates, demanding deep and critical thinking regarding the fairness, effectiveness, and humanity of the legal system in place. This study aims to provide an in-depth understanding of the interpretation and application of the death penalty in the context of Islamic law and consider its compatibility with contemporary ethical norms and human rights principles. Through the library research method, this study integrates and comprehensively analyzes relevant literature to explore various perspectives and sources that have been carefully examined. The findings of this study indicate that the death penalty in the context of Islamic law is not just a simple juridical issue but also requires deep and layered ethical considerations. These considerations must include a thorough understanding of the social and cultural context and readiness to respond to the inevitable dynamics of changing times. It is also important to always respect and uphold the fundamental values of Islam, which include respect for life, fair justice, and broad generosity in maintaining order and security.
Dinamika Peran Ganda Ibu Single Parent di Era Modern dalam Perspektif William J. Goode Arif Sugitanata; Siti Aminah
Syakhsiyah Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 5 No 1 (2025): Syakhshiyyah Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/mchymh06

Abstract

This study explores the dynamics of the dual roles of single mothers in the modern era, encompassing both income-earning responsibilities and independent child-rearing. Grounded in William J. Goode’s dual role theory, this research analyzes how single mothers navigate psychological pressures and complex role conflicts arising from limited resources and time constraints. Using a qualitative-descriptive-analytical research design with a literature review method, this study finds that single mothers often experience “role overload” and “role conflict,” which negatively impact their emotional well-being as well as the social and emotional development of their children. These conditions are further exacerbated by social stigma and the lack of institutional support, which hinder their access to better economic and social opportunities. The implications of these findings highlight the urgency of more inclusive social interventions and public policies, such as childcare subsidies, skills training, and access to mental health services, to support single mothers in effectively fulfilling their roles. Additionally, campaigns to reduce social stigma against single mothers are essential in fostering a more supportive environment for their families. This study contributes to a deeper understanding of the challenges faced by single mothers and offers practical recommendations for policymakers to enhance family well-being in modern society.
Politik Dinasti dan Regresi Demokrasi di Indonesia: Analisis Pelantikan Gibran Rakabuming Raka dalam Perspektif Maslahah Mursalah Sugitanata, Arif; Arif Sugitanata; Rizal Al Hamid
Siyasah Vol. 5 No. 1 (2025): Siyasah Jurnal Hukum Tata Negara
Publisher : IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/sn19mp69

Abstract

The phenomenon of dynastic politics has been strengthening within Indonesia’s political dynamics following the Constitutional Court’s Decision No. 33/PUU-XIII/2015, which opened opportunities for the families of officials to run for elections. This phenomenon reached its peak in the 2024 General Election when Gibran Rakabuming Raka, the son of President Joko Widodo, was elected as Vice President after a sudden revision of the age requirement for candidates through Constitutional Court Decision No. 90/PUU-XXI/2023. This study aims to analyze Gibran’s inauguration within the context of dynastic politics and its impact on democratic regression in Indonesia. It employs Maslahah Mursalah as an analytical framework to assess the balance between benefits (maslahah) and negative consequences (mudarat). The research adopts a qualitative approach with a descriptive-analytical-exploratory nature, relying on a literature-based study. The findings indicate that Gibran’s inauguration reflects the strengthening of dynastic politics, which undermines the checks and balances mechanism in Indonesia’s democracy. The legal decision enabling his candidacy reveals judicial co-optation, eroding public trust in the Constitutional Court’s independence and narrowing the space for fair political competition. From the perspective of Maslahah Mursalah, the claimed benefits—such as leadership continuity and political stability—are outweighed by greater negative consequences, including the reinforcement of political oligarchy and the erosion of the rule of law. These findings affirm that dynastic politics has the potential to harm democracy by restricting access to leadership based on meritocracy. Therefore, legal and policy reforms are necessary to limit dynastic politics in order to safeguard the integrity of democracy in Indonesia.
Menutup Jalan-Jalan yang Retak: Analisis Terputusnya Komunikasi dan Keterbukaan Anak terhadap Orang Tua dalam Perspektif Sadd adz-dzarī’ah Moh Ainul Muttaqin; Arif Sugitanata
The Indonesian Journal of Islamic Law and Civil Law Vol 6 No 2 (2025): Oktober
Publisher : Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51675/ijil and cil.v6i2.1184

Abstract

Komunikasi dan keterbukaan dalam keluarga merupakan fondasi penting bagi tumbuhnya kelekatan emosional dan kepercayaan antarpersonal. Namun tidak sedikit anak justru merasa lebih nyaman berbicara kepada orang lain daripada kepada orang tuanya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap alasan-alasan mengapa komunikasi dan keterbukaan anak terputus dari orang tua serta menganalisis fenomena tersebut dalam perspektif Sadd adz-dzarī’ah, yaitu prinsip dalam fikih Islam yang bertujuan menutup jalan menuju kerusakan. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif-analitik-eksploratif, di mana data dikumpulkan melalui pencarian literatur kredibel dari jurnal, buku dan sumber daring melalui teknik boolean search. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterputusan komunikasi dan keterbukaan bukan semata disebabkan oleh niat buruk melainkan akibat akumulasi pola interaksi yang keliru, seperti tekanan komunikasi, respon menghakimi, absennya dialog emosional dan kelelahan psikologis orang tua. Di sisi lain, anak pun kerap mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasaan akibat minimnya tradisi komunikasi terbuka dalam keluarga. Analisis dengan teori Sadd adz-dzarī’ah menunjukkan bahwa bentuk-bentuk komunikasi yang tampak netral namun terus berulang secara tidak tepat dapat menjadi dzarī’ah, yakni sarana menuju keretakan relasi. Tekanan verbal, budaya diam, ketimpangan nilai antar generasi hingga keletihan emosional dibaca sebagai jalan-jalan kecil menuju mafsadah relasional yang perlu ditutup secara preventif. Temuan ini menegaskan bahwa membangun kembali komunikasi yang sehat tidak cukup hanya mengandalkan niat baik melainkan membutuhkan upaya sadar menciptakan ruang aman dan manusiawi agar keterbukaan dapat tumbuh kembali secara utuh dan bermakna.