Ekspor-impor adalah aktivitas utama perdagangan internasional yang umumnya dilakukan melalui jalur laut di pelabuhan seperti Tanjung Priok, Surabaya, atau Taboneo. Pelabuhan berfungsi sebagai tempat bongkar muat barang (seperti batu bara dan minyak) menggunakan crane. Keterlambatan bisa terjadi karena cuaca buruk, fasilitas kurang, atau dokumen tidak lengkap, sehingga meningkatkan biaya logistik dan mengganggu distribusi barang serta jadwal kapal.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan korelasional untuk menganalisis hubungan antar variabel. Teknik analisis yang dipakai adalah regresi linier sederhana dengan variabel independen (kerusakan crane/X) dan dependen (keterlambatan kapal/Y). Penelitian korelasional bertujuan mengetahui ada tidaknya pengaruh antara dua variabel tanpa memerlukan subjek terlalu banyak. Analisis regresi digunakan untuk menguji hubungan sebab-akibat antara kedua variabel tersebut.Hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi 0,003 (0,05), membuktikan pengaruh signifikan kerusakan crane (X) terhadap keterlambatan kapal (Y). Instrumen penelitian dinyatakan valid (r 0,367) dan reliabel (Alpha 0,699). Persamaan regresi Y 9,536 + 0,480X menunjukkan setiap kenaikan X meningkatkan Y sebesar 0,480. Disimpulkan bahwa kerusakan crane berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterlambatan keberangkatan kapal.Penelitian membuktikan kerusakan crane secara signifikan mempengaruhi keterlambatan kapal (nilai sig. 0,003 0,05) dengan koefisien regresi 0,480, artinya setiap kerusakan crane meningkatkan keterlambatan kapal. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pemeliharaan berkala,manajemen suku cadang yang baik, serta penyediaan crane cadangan. Implementasi sistem monitoring real-time dan pembuatan prosedur darurat juga penting untuk meminimalkan downtime dan menjaga kelancaran operasional pelabuhan.