Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Etnofarmasi

ISOLASI, SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FUNGI ENDOFIT TANGKAI DAUN MURBEI (Morus alba L.) Irwandi, Irwandi; Astuti, Ratih Arum
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 No 02 (2022): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.85 KB)

Abstract

Fungi endofit merupakan fungi yang hidup di bagian dalam tanaman yang berpotensi penghasil metabolit sekunder yang mirip atau sama dengan tanaman inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi isolat fungi dari tangkai daun murbei (Morus alba L) memiliki aktivitas antioksidan dan menentukan golongan senyawa metabolit sekunder dari tangkai daun murbei (Morus alba L) yang aktif sebagai antioksidan. Isolasi fungi endofit dilakukan dengan teknik isolasi langsung pada medium PDAC (Potato Dekstrosa Agar) ditambahkan kloramfenikol 0,2 g/L, selanjutnya dilakukan pemurnian isolat dan didapatkan 2 isolat yaitu isolat MAIRP dan MAIRH. Kemudian dilakukan fermentasi menggunakan medium PDY, setelah itu diekstraksi menggunakan etil asetat. Ekstrak etil asetat selanjutnya dilakukan uji kualitatif menggunakan lempeng KLT setelah itu disemprotkan DPPH 0,04 mM. Hasil yang didapatkan yang mempunyai aktivitas Antioksidan yaitu isolat MAIRP. Hasil uji kuantitatif pengujian aktivitas Antioksidan IC50 298,044 µg/mL yang termasuk kategori sedang. Hasil dari skrining fitokimia ekstrak etil asetat hasil fermentasi fungi yang diisolasi dari tangkai daun murbei (Morus alba L.)Diduga kuat mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid, dan polifenol.
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Lidah Buaya Terhadap Penyembuhan Luka Full Thickness Astuti, Ratih Arum; Irwandi, Irwandi; Muslihin, A.M.
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 No 02 (2022): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.786 KB)

Abstract

Pengobatan tradisional dari tanaman herbal dan produk alam banyak digunakan oleh masyarakat sebagai perawatan dalam penyembuh luka. Tanaman lidah buaya (Aloe vera) terkonfirmasi memiliki efek terapetik dalam penyembuhan luka. Adanya kegagalan pada proses penyembuhan luka dapat menyebabkan ulserasi kronik bahkan infeksi. Pemilihan jenis sediaan yang sesuai akan memberikan keuntungan baik membantu penetrasi obat ke lapisan kulit maupun penggunaanya yang mudah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol lidah buaya dalam bentuk sediaan spray pada mencit model luka full thickness. Penelitian ini dilakukan dengan desain random matched post test only control group. Mencit yang digunakan adalah Balb/C jantan yang dibuat dalam 4 kelompok yaitu KS (kontrol grup), KN (basis spray), KP (oxoverin), KL (spray ekstrak etanol lidah buaya 1%). Pembuatan spray lidah buaya terdiri dari ekstrak etanol lidah buaya, DMSO dan aquabidest. Terapi dilakukan selama 14 hari dengan parameter rasio luas luka yang dianalisis menggunakan One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok ekstrak etanol lidah buaya 1% secara signifikan dapan menurunkan rasio luas luka (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah sediaan spray lidah buaya 1% mempercepat penyembuhan luka full thickness dengan pengaplikasian mudah dan resiko kontaminasi yang rendah.
UJI FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK (Sauropus adrogynus (L) Merr) Lanipi, Retna Paricca; Astuti, Ratih Arum; Hardia, Lukman; Budianto, Angga Bayu
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 No 02 (2022): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.549 KB)

Abstract

Daun katuk mengandung antioksidan yang tinggi seperti, protein dari daun katuk yang mampu melancarkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung, serat dapat menurunkan kadar kolesterol dengan meningkatnya ekskresi garam empedu dan kolesterol melalui fases maka garam empedu yang mengalami siklus enterohepatik juga berkurang, berkurangnya garam empedu yang masuk ke hati dan berkurangnya absorbsi kolesterol akan menurunkan kadar kolesterol sel hati, hal ini akan meningkatkan pengambilan kolesterol dari darah akibatnya akan menurunkan kadar kolesterol darah, vitamin B1 untuk kestabilan suhu tubuh dan membantu metabolisme karbohidrat, vitamin C dalam tubuh adalah untuk sintesis karnitin, noradrenalin, serotonin, absorbsi dan metabolisme besi, absorbsi kalsium, mencegah infeksi, mencegah kanker, penyakit jantung, pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak.Tekanan darah tinggi juga dapat disebabkan oleh kadar kalsium didalam darah yang sangat rendah, oleh karena itu telah dilakukan penelitian tentang uji flavonoid ekstrak etanol daun katuk (Sauropus adrogynus (L) Merr.). Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah daun katu memiliki senyawa kimia yang dapat digunakan dalam berbagai pengobatan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun katuk memiliki kandungan kimia seperti alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan polifenol.
Uji Toksisitas Subkronik Kombinasi Ekstrak Etanol Kunyit Dan Jahe Terhadap Fungsi Hepar Tikus Putih Budianto, Angga Bayu; Irwandi, Irwandi; Muslihin, A.M.; Astuti, Ratih Arum
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 No 02 (2022): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.096 KB)

Abstract

Rimpang kunyit dan jahe merupakan tanaman tradisional yang berkhasiat sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas subkronik kombinasi ekstrak etanol rimpang kunyit dan jahe terhadap perubahan kadar SGPT, SGOT dan gambaran histopatologi organ hepar pada tikus putih. Metode ekstraksi yang digunakan adalah sokhletasi dengan pelarut etanol 70%. Penelitian ini menggunakan hewan uji tikus putih galur wistar jantan dan betina sebanyak 50 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol negatif (Tween 2%), dosis I (400 mg/kgBB), dosis II (700 mg/kgBB), dosis III (1000 mg/kgBB) selama 28 hari dan kelompok satelit (1000 mg/kgBB) ditambah 14 hari. Data hasil pemeriksaan SGPT dan SGOT dianalisis dengan menggunakan One Way Anova, hari terakhir tikus dikorbankan untuk dilihat gambaran histopatologi organ hepar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi ekstrak etanol rimpang kunyit dan jahe secara oral tidak memberikan efek toksik pada organ hepar tikus putih jantan dan betina yang dilihat dari hasil pemeriksaan kadar SGPT dan SGOT serta diamati dari parameter histopatologi.
PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL 70% PELEPAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca Var. Sapientum) DARI KABUPATEN SORONG, PAPUA BARAT Nur, Mohammad Usman; Astuti, Ratih Arum; Budiyanto, Angga Bayu; Irwandi, Irwandi
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 No 02 (2022): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.797 KB)

Abstract

Penelitian terkait pemanfaatan limbah sudah banyak dilakukan, salah satunya pelepah pisang ambon. Ekstrak etanol pelepah pisang ambon terbukti memiliki efek farmakologi salah satunya sebagai penyembuh luka. Untuk mengetahui tingkat keamanan dan efektivitas sediaan ekstrak pelepah pisang ambon, maka perlu dilakukan beberapa uji spesifik dan non spesifik sebagai upaya untuk menjaga kualitas mutu. Penelitian ini bertujuan mengetahui parameter spesifik yaitu penetapan kadar total fenol ekstrak etanol pelepah pisang ambon dari Kabupaten Sorong, Papua Barat. Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 70%. Uji parameter spesifik berupa kadar fenolik total dengan analisis kualitatif menggunakan uji tabung dan uji KLT serta analisis kuantitatif menggunakan Spektrofotometer UV-Vis masing-masing dengan pereaksi Folin-Ciocalteu. Hasil penelitian parameter spesifik ekstrak etanol pelepah pisang ambon dari kabupaten Sorong, Papua Barat adalah sebagai berikut: hasil uji tabung dan uji KLT menunjukkan bahwa ekstrak etanol pelepah pisang ambon mengandung senyawa fenolik, flavonoid, tanin, dan saponin ; hasil penetapan kadar berupa kadar fenolik total sebesar 15,42 ± 0,159 mg GAE/g ekstrak. Parameter standar umum ekstrak tanaman obat berupa parameter spesifik uji kandungan kimia ekstrak pada penelitian ini secara umum telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Farmakope Herbal Indonesia.
ANALISIS AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta indica A.Juss) DENGAN METODE DPPH Muslihin, A.M.; Astuti, Ratih Arum; Irwandi, Irwandi
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 No 02 (2022): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.621 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan judul analisis aktivitas antioksidan fraksi ekstrak daun mimba (Azadirachta indica A.Juss) dengan metode DPPH. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi etanol 70% dari ekstrak etanol daun mimba (Azadirachta indica A.Juss) dengan metode DPPH. Daun mimba diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak etanol daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) di fraksinasi dengan tiga pelarut yang berbeda kepolaran yaitu n-heksan, etil asetat dan etanol 70%. Masing-masing fraksi diuji aktivitasnya terhadap radikal bebas DPPH dan diukur absorbannya menggunakan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 500 nm. Hasil analisis menunjukan bahwa fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi etanol 70% daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 masing-masing 1420,25 μg/mL , 642, 75 μg/mL dan 1007,34 μg/mL
EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN MANGROVE (Rhizophora mucronata) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA MENCIT JANTAN (Mus Muscullus) Ningrum, Indah Diah; Astuti, Ratih Arum; Hardia, Lukman
JURNAL ETNOFARMASI Vol 1 No 01 (2023): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangrove (Rhizophora mucronata) mengandung flavonoid, saponin dan tanin. Senyawa yang terdapat dalam daun mangrove memiliki aktivitas antiinflamasi, antivirus, dan antimikroba. Berdasarkan senyawa yang dimiliki, mangrove (Rhizophora mucronata) bisa dimanfaatkan sebagai salep untuk luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sediaan salep ekstrak etanol daun mangrove terhadap penyembuhan luka bakar pada mencit. Proses ekstraksi daun mangrove (Rhizophora mucronata) menggunakan metode maserasi. Pada pengujian sediaan salep dilakukan uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji viskositas. Pengujian efektivitas penyembuhan luka bakar menggunakan 5 kelompok yang terdiri dari 4 ekor mencit. Tiap kelompok diberi perlakuan berbeda yaitu K- diberi basis salep, K+ diberi betadin salep, F1 diberi salep konsentrasi 5%, F2 diberi salep konsentrasi 7,5% dan F3 diberi salep konsentrasi 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan salep memenuhi syarat standar uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji viskositas. Berdasarkan hasil uji luka bakar pada mencit sediaan salep yang paling efektif adalah sediaan dengan
UJI EFEKTIVITAS DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN KASTROLI (Euphorbia Heterophylla, L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI (Staphylococcus Aureus) Bagaskara, Muhammad Raihan; Irwandi, Irwandi; Astuti, Ratih Arum
JURNAL ETNOFARMASI Vol 2 No 01 (2024): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Most infections are caused by bacteria. Bacteria that cause infections will continue to increase and will experience resistance, so it is necessary to optimize therapy, one of which is using plants that have antibacterial activity. The use of plants that have antibacterial properties is one treatment that can be used for infections caused by bacteria. One of the medicinal plants that needs to be developed is katroli (Euphorbia Heterophylla, L.). Traditionally, Indonesian people, especially in Eastern Indonesia, use castor oil as a cure for difficulty defecating. This study aims to determine the effectiveness of ethanol extract of castor leaves (Euphorbia Heterophylla, L.) with concentrations of 12.5 mg, 25 mg, 50 mg to inhibit the growth of bacteria (Staphylococcus Aureus). This research is a type of experimental research carried out using the disc diffusion method. The results of this research showed that there was a transparent zone on each paper disc with the concentration of ethanol extract of castor oil (Euphorbia Heterophylla, L.) known to be at a concentration of 50 mg. The diameter of the largest inhibition zone was 11 mm.
ANALISIS KUALITATIF SENYAWA FORMALDEHYDE PADA TAHU PUTIH YANG BEREDAR DI PASAR KABUPATEN DAN PASAR KOTA SORONG Lamarunga, Nur Hasana; Muslihin, A.M.; Astuti, Ratih Arum
JURNAL ETNOFARMASI Vol 2 No 01 (2024): JURNAL ETNOFARMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tofu is one of the foods that is very popular with people because it has an economical price and sufficient nutrition, but it does not last long. Formalin is known as a synthetic preservative, but there are still many sellers who add formaldehyde to food, one of which is tofu, in order to extend the shelf life. storage. Formalin should not be added to food, even a small amount because it can cause cancer. The aim of the research is to find out whether the tofu circulating in the Regency market and Sorong City market contains qualitative formaldehyde with chromatophic acid reagent because it effectively binds the formaldehyde so that it is released from the ingredients. The research was carried out. at the UNIMUDA Sorong Integrated Laboratory, using a qualitative method with the addition of chromatogenic acid and sulfuric acid reagents then heated for 15 minutes, if there is a change in color to purple then the sample is declared positive for formalin. A total of 21 tofu samples obtained from 7 markets in Sorong Regency and City did not find formalin compounds.