Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Innovative and Creativity

Gambaran Waktu Tunggu Pelayanan Resep Racikan dan Resep Non Racikan di Puskesmas Garuda Kota pekanbaru Rahmayati Rusnedy; Annisa Fitri Angraini; Audi Ichsania Achamad; Liau Che Kuang; Sri Harti Dewi; Aulia Fitri; Lia Gusniwinarni
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.341

Abstract

Waktu tunggu pelayanan resep dimulai dari pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat yang disertai pemberian Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Waktu tunggu resep memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan, hal ini merupakan masalah yang sering menimbulkan kendala pasien dibeberapa tempat pelayanan kesehatan. Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan metode observasional. Data yang diperoleh populasi sebanyak 400 dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 200, terdiri dari 167 resep non racikan dan 33 resep obat racikan. Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata waktu tunggu pelayanan resep obat racikan 12 menit dan resep non racikan 6 menit. Selain itu didapatkan hasil penelitian terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi waktu tunggu  diantaranya: jumlah resep yang diproses pada waktu tertentu, jumlah pasien yang menebus  obat/klien yang menunggu, kerumitan pada resep, masalah asuransi dan resep yang ditulis  secara tidak benar. Kesimpulan dari data tersebut waktu tunggu pelayanan resep di Puskesmas Garuda sudah sesuai dengan standar Kepmenkes No.129/Menkes/SK/II/2008, dikatakan sesuai apabila waktu tunggu pelayanan resep racikan £60 menit sedangkan non racikan £30 menit.
Evaluasi Pengelolaan Obat Kedaluwarsa di Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru Tahun 2023–2024 Rahmayati Rusnedy; Bayzhola Ditya Putri; Rifath Afandi; Rinita Sari S; Rizka Oktawahyuni; Isma Mubina; Qanitah Zakwani Hakim; Sylfia Hasti; Tri Daniarty
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.342

Abstract

Pengelolaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) khususnya di Puskesmas merupakan aspek penting dalam menjamin mutu, manfaat, keamanan, serta efisiensi penggunaan obat. Salah satu rangkaian pengelolaan yang diperlukan untuk pengendalian obat kadaluarsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan obat kedaluwarsa di Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru pada tahun 2023–2024, dengan fokus pada obat golongan antihipertensi, antibiotik, dan multivitamin. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan retrospektif melalui observasi data sekunder dari dokumen berita acara obat kedaluwarsa dan LPLPO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah besar obat yang mengalami kedaluwarsa, di antaranya amlodipin 10 mg (5.000 tablet), vitamin C 50 mg (6.179 tablet), dan isoniazid (108 tablet). Faktor utama penyebabnya adalah perubahan pola penyakit, ketidaktepatan perencanaan, serta penumpukan stok obat yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan yang masih diterima puskesmas menyebabkan terjadinya penumpukan obat dan menyebabkan obat kadaluarsa. Selain itu, penyimpanan yang tidak sesuai standar juga berkontribusi terhadap peningkatan jumlah obat kadaluwarsa. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan dalam sistem manajemen pengelolaan obat di Puskesmas untuk mengurangi risiko obat kedaluwarsa, meningkatkan efisiensi penggunaan obat, serta memastikan ketersediaan obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien.