Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TEPID SPONGE PADA IBU TERHADAP PENANGANAN DEMAM PADA BALITA DENGAN DIAGNOSI OBSERVASI FEBRIS DI RUANG ADE IRMA SURYANI LANTAI 1 RSUD SEKARWANGI KABUPATEN SUKABUMI Asmarawanti, Asmarawanti; Sugihartono, Tri Chandra
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era globalisasi, penyebaran penyakit sangat cepat dan mudah menyerangkhusunya pada balita, salah satu contohnya yaitu penyakit demam. Saat ini orang tua lebih mengedepankan terapi farmakologi karena dianggap lebih memudahkan, namun sebetulnya terdapat terapi fisik yang efektif untuk menangani demam yaitu tepid sponge. Tepid Sponge adalah kompres dengan sistem blok pada pembuluh darah besar. Pendidikan kesehatan merupakan suatu kegiatan yang mampu merubah pengetahuan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok untuk menjadi lebih baik. Penanganan demam dengan teknik tepid sponge merupakan terapi fisik yang efektif untuk mengurangi demam pada balita, sehingga pemberian pendidikan kesehatan penanganan demam tepid sponge merupakan tindakan yang mampu merubah sikap dan perilaku seseorang dalam menangani demam khususnya pada ibu. Penelitian ini menggunakan quasy experiment. Populasi dalam penelitian ini 17responden dan sampel yang diambil sebanyak 17 responden. Penelitian ini menggunakan rumus Uji McNemar. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu p-value = 0.001. penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan pada ibu terhadap penanganan demam pada balita dengan diagnosis observasi febris di Ruang Ade Irma Suryani RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitikedepannya bisa melakukan penelitian dengan judul yang sama namun variabel yang berbeda.
HUBUNGAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA Bernadetha, Bernadetha; Asmarawanti, Asmarawanti; Marcelina, Sheilla Tania; Nukuhaly, Hasnawati; Situmeang, Lamria
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 3 (2024): Vol. 6 No. 3 Edisi 2 April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i3.2308

Abstract

Sexual behavior is something that is considered to influence self-esteem behavior, parent-child relationships, sexual thrill-seeking tendencies, the presence of deviant peers and the use of pornographic media. The family development stage begins when the first child turns 13 years old and usually ends 6-7 years later, when the child leaves the parental home. Parenting can be defined as all the ways parents treat their children. The purpose of the study was to find the relationship of family development stages and parenting patterns to sexual behavior. The design of this study was cross sectional with a population of 152 samples of 110 respondents with proportional randam sampling technique. Data analysis used is univariate and bivariate. The results of the study with statistical tests showed the value of family development stages p value 0.000 and parenting patterns p value: 0.000 where both are smaller than alpha (p <0.05). The conclusion is that there is a significant relationship between the stage of family development and parenting on sexual behavior. The recommendation of the results of this study is that respondents get good fulfillment of adolescent age developmental tasks and friendly parenting so that they can control sexual behavior in themselves and know the dangers of risky sexual behavior.Keywords: Family Development, Parenting, Sexual Behavior
Factors Associated with Emotional Intelligence of Children Aged 3-6 Years Asmarawanti, Asmarawanti; Arifin, Rani Fitriani; Purnairawan, Yosep
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 9 No. 4 (2023): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jkk.v9i4.627

Abstract

Aims: This study aimed to determine the factors associated with the emotional intelligence of children aged 3-6 years. Methods: This type of research uses correlation with a cross-sectional approach. The population of this study was 140 people, with a sample of 140 parents with children aged 3-6 years in Wangunreja Village, Sukabumi Regency, using a total sampling technique. The answer value scale refers to the Likert scale. Data collection techniques using questionnaires. Data were analyzed using univariate analysis with frequency distribution and percentage of each category. Bivariate analysis using chi-square. Results: The results showed that most respondents were 20-35 years old, 108 people (77.1%), had a high school education, 48 people (34.2%), worked, 75 people (53.5%), had female children, 78 people (55.7%), had the first child, 58 people (41.4%), had children aged three years, 55 people (39.3%), had a democratic parenting style, 49 people (35.1%), and had children with high emotional intelligence, 56 people (40.0%). There is a relationship between maternal age, child gender, and parenting style with the emotional intelligence of children aged 3-6 years (p-value <0.05). There is no relationship between maternal education and emotional intelligence of children aged 3-6 years (p-value >0.05). Conclusion: There is a relationship between maternal age, child gender, and parenting style with emotional intelligence of children aged 3-6 years and no relationship between maternal education and emotional intelligence of children aged 3-6 years.
Pelatihan Foot Massage Untuk Penderita Hipertensi Yulianti, Yeni; Purnairawan, Yosef; Tresnawan, Teten; Asmarawanti, Asmarawanti; Nurjanah, Pia; Anggi, Anggi; Nabila, Nabila; Pahrudin, Umar
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15914

Abstract

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis serius yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Sebagai salah satu penyebab utama kematian di dunia, hipertensi mempengaruhi sekitar 1,13 miliar orang secara global pada tahun 2015, dan menjadi masalah kesehatan signifikan di Indonesia dengan prevalensi 25,8%. Berbagai faktor, seperti usia, pola makan tidak sehat, obesitas, stres, dan kebiasaan merokok, berkontribusi terhadap peningkatan risiko hipertensi. Pencegahan dan pengelolaan hipertensi sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke. Program edukasi kesehatan, termasuk penyuluhan tentang hipertensi dan demonstrasi terapi komplementer seperti foot massage, telah terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Oleh karena itu, meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi dan pencegahannya melalui program edukasi yang terintegrasi sangatlah penting. Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, diharapkan angka kejadian hipertensi dapat ditekan, serta kualitas hidup penderita dapat ditingkatkan. Secara keseluruhan, pendekatan multidimensi diperlukan dalam pengelolaan hipertensi, yang mencakup edukasi, intervensi fisik, dan dukungan sosial.
Hubungan Dukungan Suami dan Dukungan Keluarga dengan ASI Ekslusif pada Anak Stunting Arifin, Rani Fitriani; Mutiara, Meske Aulia; Dirgantara, Tara Indra; Asmarawanti, Asmarawanti; Purnairawan, Yosep
Jurnal Keperawatan Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Keperawatan: Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v17i2.2297

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang berdampak buruk terhadap kualitas hidup anak dalam mencapai titik tumbuh kembang yang optimal sesuai potensi genetiknya. Salah satu asupan gizi pada masa pertumbuhan anak awal adalah ASI ekslusif. balita yang memiliki riwayat ASI non eksklusif akan berisiko lebih besar untuk menyebabkan anak mengalami stunting. Pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor dukungan suami dan dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan suami dan dukungan keluarga dengan ASI ekslusif pada anak stunting. Jenis penelitian yang digunakan adalah kolerasional. Populasi dan sampel sebnayak 122 responden cara pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis hipotesis menggunakan Chi-square. Hasil penelitian sebagian besar ibu yang menyusui mendapatkan dukungan suami, dukungan keluarga, dan mendapatkan ASI ekslusif. Hasil uji Chi-square didapatkan P-value 0,003 untuk variabel dukungan suami dan untuk variabel dukungan keluarga didapatkan P-value 0,016, sehingga ada hubungan dukungan suami dan dukungan keluarga dengan ASI ekslusif pada anak stunting. Disimpulkan ada hubungan dukungan suami dan dukungan keluarga dengan ASI ekslusif pada anak stunting. Diharapkan Puskesmas Benteng Kota Sukabumi melakukan penyuluhan ASI ekslusif, dukungan dari suami dan keluarga sehingga ibu yang menyusui memberikan ASI ekslusif kepada anaknya.
Edukasi Anti Bullying dan Pencegahan Kekerasan Seksual pada Siswa Sekolah Dasar Yulianti, Yeni; Tresnawan, Teten; Purnairawan, Yosep; Asmarawanti, Asmarawanti; Fitriani, Rani; Liawati, Nunung; Amir, Mayasyanti Dewi; Rahayu, Rita; Lidiyawati, Herlina; Safariyah, Erna; Andriani, Ria
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.18224

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pencegahan bullying dan kekerasan seksual pada siswa sekolah dasar, dengan fokus pada siswa SD Cipta Bina Mandiri (CBM) Gunung Puyuh di Kota Sukabumi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam empat tahap, yang meliputi koordinasi dengan pihak sekolah, pendataan peserta, penyuluhan materi tentang bullying dan kekerasan seksual, serta simulasi dan role play untuk melatih siswa mengidentifikasi dan menangani situasi tersebut. Edukasi ini diberikan dengan pendekatan yang sesuai dengan usia siswa, menggunakan media seperti video, gambar, dan cerita untuk mempermudah pemahaman. Melalui penyuluhan, siswa diberikan pengetahuan tentang jenis-jenis bullying, dampak negatifnya, serta langkah-langkah yang dapat diambil jika mereka atau teman mereka menjadi korban. Selain itu, siswa juga dilatih untuk mengenali tanda-tanda kekerasan seksual dan diajarkan cara melindungi diri mereka sendiri. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai bullying dan kekerasan seksual setelah mengikuti kegiatan ini. Namun, masih ada beberapa siswa yang memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai cara melaporkan kejadian tersebut. Program ini diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan saling menghormati, serta meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga batasan pribadi dan melaporkan perundungan atau kekerasan yang mereka alami atau saksikan.