Di Indonesia, masalah ketahanan pangan masih menjadi tantangan, terutama di desa dengan keterbatasan lahan dan akses pangan bergizi. Kondisi ini berkontribusi pada tingginya angka stunting yang menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 mencapai 21,6%. Budidaya hidroponik menjadi salah satu solusi karena memungkinkan penanaman sayuran di lahan sempit dengan penggunaan air yang efisien. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi, praktik, dan pendampingan kepada masyarakat Desa Gunung Tanjung agar memiliki keterampilan hidroponik sekaligus meningkatkan kesadaran gizi keluarga. Program dilaksanakan oleh mahasiswa KKN melalui sosialisasi, praktik mandiri, demonstrasi, dan penyuluhan dengan instalasi sederhana berbahan botol bekas, pipa PVC, dan media tanam lokal untuk menanam kangkung dan pakcoy. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme warga yang baik, ditunjukkan melalui keterlibatan aktif dalam mengikuti penyuluhan dan praktik, keberhasilan panen kangkung dalam 21 hari dan pakcoy 28 hari, serta adanya inisiatif sebagian masyarakat untuk mencoba menanam secara mandiri di rumah. Program ini berdampak pada peningkatan keterampilan bercocok tanam, penguatan ketahanan pangan, peningkatan kesadaran gizi, serta peluang ekonomi berbasis hidroponik. Dengan demikian, hidroponik berpotensi menjadi strategi efektif untuk mendukung kemandirian pangan desa sekaligus menekan angka stunting.