Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Kesehatan

Prevalensi Infeksi Human Papilloma Virus Risiko Tinggi Pada Wanita dengan Positif Human Immunodeficiency Virus di Dunia: Tinjauan Sistematis Berdasarkan Studi Terkini Kusuma, Fitriyadi; Suryoadji, Kemal Akbar; Abdullah, Muhammad Raoul Taufiq; Fauzi, Ahmad; Ridwan, Alifaturrasyid Syafaatullah; Purwoto, Gatot; Winarto, Hariyono; Anggraeni, Tricia Dewi; Utami, Tofan Widya
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 22 No 02 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Agustus Volume 22 Nomor 02 Tahun 2023
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v22i02.2652

Abstract

Tipe Human Papilloma Virus (HPV) risiko tinggi merupakan etiologi dari kanker serviks yang menjadi kanker kedua terbesar pada wanita. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) menjadi salah satu faktor risiko infeksi HPV. Pada pasien dengan HIV terjadi penurunan sistem imun yang dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi terlebih jika kadar CD4+ rendah. Untuk menelusuri seberapa banyak wanita dengan HIV yang terinfeksi virus HPV risiko tinggi pada berbagai penelitian terkini. Penelusuran dilakukan dengan metode systematic review menggunakan database Pubmed, Cochrane, dan ScienceDirect. Digunakan kata kunci “((HPV Positive) AND (HIV) AND (Cervical Cancer))”.Dalam systematic reviews ini, didapatkan hasil akhir 3 penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Di antaranya penelitian di Kenya tahun 2012 menunjukkan 52,6% dari 498 wanita dengan HIV terinfeksi HPV risiko tinggi, penelitian di Nigeria pada 2017 menunjukkan 29% dari 449 wanita dengan HIV terinfeksi HPV risiko tinggi dan juga terdapat hubungan signifikan antara HIV pada pasien wanita dengan infeksi HPV risiko tinggi dibandingkan dengan pasien wanita tanpa HIV dengan dengan OR 3,38 (95% CI 2,34–4,87, p < 0,001), dan penelitian di Nigeria tahun 2014 menunjukkan prevalensi HPV risiko tinggi lebih besar pada pasien dengan HIV positif (24,5%) dibandingkan HIV negatif (15,9%) secara bermakna (P<0,005; OR=1,7; 95% CI=1,1-2,7), serta terdapat penurunan dari prevalensi infeksi HPV risiko tinggi pada wanita dengan HIV positif apabila jumlah CD4 pasien lebih dari 500 sel/mm3 (OR = 0,7; 95% CI: 0,5-0,8). Prevalensi yang besar dan hubungan signifikan antara infeksi HPV risiko tinggi dengan HIV pada pasien wanita menunjukkan diperlukannya skrining HPV tipe risiko tinggi pada pasien wanita dengan HIV sebagai strategi pencegahan yang lebih awal terhadap kanker serviks dan dibutuhkan pemberian terapi yang rutin kepada wanita dengan HIV positif untuk memiliki angka CD4 >500 sel/mm3.
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA EALES DISEASE : A LITERATURE REVIEW Victor, Andi Arus; Suryoadji, Kemal Akbar; Adishabri, Ananda Kukuh; Abdullah, Muhammad Raoul Taufiq
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 23 No 02 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Agustus Volume 23 Nomor 02 Tahun 2024
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v23i02.2657

Abstract

Penyakit Eales adalah vaskulopati retina oklusif idiopatik yang utamanya memengaruhi retina perifer. Penyakit Eales ditandai oleh vaskulitis retina dan perdarahan vitreus berulang, iskemia retina, dan neovaskularisasi yang disertai nyeri kepala, konstipasi, dan epistaksis. Penyebab pasti belum sepenuhnya dipahami namun diduga terkait reaksi imunologis terhadap agen eksogen seperti tuberkulosis. Patofisiologi melibatkan periflebitis retina, iskemia retina, dan neovaskularisasi. Tinjauan pustaka menggunakan sumber data dari NCBI atau PubMed dengan kata kunci "Eales disease" dan kriteria inklusi berupa naskah lengkap dan berbahasa Inggris. Studi ini bertujuan untuk meninjau pustaka mengenai diagnosis dan tatalaksana penyakit Eales, serta menyajikan informasi berbagai pilihan pengobatan berdasarkan tahap penyakit guna meningkatkan prognosis visual. Diagnosis penyakit Eales didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan oftalmologis meliputi tajam penglihatan, pemeriksaan segmen anterior, vitreus, saraf optik, dan retina. Pemeriksaan penunjang seperti fundus fluorescein angiography (FFA), B-scan ultrasonography, dan tomografi koherensi optik (OCT) membantu memastikan diagnosis. Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk menyingkirkan penyakit lain penyebab vasculitis. Tatalaksana penyakit Eales melibatkan terapi medis dengan steroid (oral atau periokular) pada tahap inflamasi, fotokoagulasi laser pada tahap proliferasi untuk mengatasi neovaskularisasi, dan pembedahan vitreoretinal (vitrektomi) pada kasus dengan perdarahan vitreus persisten atau retinal detachment. Komplikasi termasuk perdarahan vitreus berulang, neovaskularisasi iris, katarak, dan glaukoma neovaskular. Penyakit Eales adalah vaskulopati retina dengan gejala vaskulitis dan perdarahan vitreus berulang. Diagnosis didukung oleh pemeriksaan seperti FFA, B-scan ultrasonography, dan OCT. Tatalaksana melibatkan penggunaan steroid, fotokoagulasi laser, dan pembedahan vitreoretinal.
KESEHATAN MENTAL DI ERA DIGITAL: TINJAUAN NARATIF DAMPAK MEDIA SOSIAL DAN TEKNOLOGI DIGITAL PADA KESEHATAN MENTAL DAN UPAYA UNTUK MENGATASINYA Suryoadji, Kemal Akbar; Ali, Najma; Sutanto, Reynardi Larope; Christian, Christopher; Putra, Elza Nur Warsa; Faruqi, Muhammad; Simanjuntak, Kevin Tadeus; A’yun, Ilham Qurrota; Setyawan, Dhanis Adrianto; Suskhan, Rizki Fauzi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 23 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan Terbitan Maret Volume 23 Nomor 01 Tahun 2024
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v23i1.3115

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mengubah gaya hidup dan perilaku manusia secara mendalam, terutama melalui penggunaan media sosial dan internet dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, dampaknya terhadap kesehatan mental manusia sangat kompleks. Penelitian ini mengulas secara mendalam dampak media sosial dan teknologi digital pada kesehatan mental, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak tersebut. Studi ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan menganalisis berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan dokumen lainnya. Pencarian dilakukan melalui Google Scholar dan pencarian manual dengan kata kunci "(Kesehatan Mental) DAN (Era Digital)". Kriteria inklusi meliputi artikel-artikel yang diterbitkan antara tahun 2018 hingga 2024, tersedia secara daring, dan memiliki relevansi langsung dengan topik penelitian. Kriteria eksklusi mencakup artikel yang tidak tersedia secara bebas, tidak berhubungan langsung dengan topik penelitian, atau memiliki kualitas metodologi yang rendah. Pengaruh media sosial dan teknologi digital terhadap kesehatan mental sangat kompleks dan beragam. Berbagai studi menunjukkan enam poin sintesis, termasuk dampak media sosial pada kesehatan mental, perasaan kesepian dan isolasi, paparan berita negatif, upaya pencegahan dan dukungan kesehatan mental online, kontrol diri digital, dan peran kebijakan pemerintah. Upaya pencegahan dan dukungan kesehatan mental online menjadi perhatian utama dalam mengatasi dampak negatif tersebut. Era digital membawa dampak kompleks pada kesehatan mental manusia. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan secara hati-hati manfaat dan risiko penggunaan media sosial dan teknologi digital. Dukungan kesehatan mental online dan regulasi pemerintah merupakan bagian integral dari solusi untuk menjaga kesehatan mental individu dan masyarakat di era digital yang terus berkembang.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHAMILAN PASIEN HIPERPLASIA DAN KANKER ENDOMETRIUM: TINJAUAN SISTEMATIS DAN META-ANALISIS Kusuma, Fitriyadi; Suryoadji, Kemal Akbar; Wulandari, Anisa Saphira; Binathara, Geraldus Sigap Gung; Soloan, Garry; Sini, Kieran Pasha Ivan; Purwoto, Gatot; Utami, Tofan Widya; Anggaraeni, Tricia Dewi; Putra, Andi Darma; Nuryanto, Kartiwa Hadi; Winarto, Hariyono
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 23 No 03 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Desember Volume 23 Nomor 03 Tahun 2024
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v23i03.3405

Abstract

Hiperplasia endometrium dan kanker endometrium adalah kondisi yang memengaruhi kesuburan wanita. Tujuan dari tinjauan sistematis dan meta-analisis ini adalah untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kehamilan pada pasien dengan kondisi tersebut. Pencarian dilakukan di lima database utama: PubMed, Science Direct, Scopus, Embase, dan Cochrane Library. Dari 2.742 studi yang awalnya ditemukan, 7 studi memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis lebih lanjut. Meta-analisis dilakukan untuk mengevaluasi efek terapi kombinasi Levonorgestrel-Releasing Intrauterine System (LNG-IUS) dengan progestin dan pengaruh indeks massa tubuh (BMI) terhadap tingkat kehamilan. Analisis gabungan dari dua studi yang membandingkan kombinasi LNG-IUS dengan progestin terhadap LNG-IUS saja menghasilkan Odds Ratio (OR) sebesar 1,54 [95% CI: 0,74–3,24], tanpa signifikansi statistik (p = 0,25). Untuk BMI, gabungan dua studi memberikan Risk Ratio (RR) sebesar 1,40 [95% CI: 0,93–2,10], juga tidak signifikan (p = 0,11). Heterogenitas yang rendah (I² = 0%) pada analisis terapi dan sedang (I² = 53%) pada analisis BMI menunjukkan konsistensi antarstudi. Meskipun ada tren peningkatan angka kehamilan dengan terapi kombinasi LNG-IUS dan progestin serta BMI ≥ 25, hasil meta-analisis ini belum menunjukkan signifikansi statistik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperjelas faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan pada pasien dengan hiperplasia dan kanker endometrium.
PENDEKATAN DIAGNOSIS SINDROM OHVIRA PADA FASILITAS KESEHATAN TERBATAS: SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIS Hakim, Surahman; Kadarusman, Adib Kamil Putra; Fadhly, RM Ali; Suryoadji, Kemal Akbar; Hadinata, Valencia; Zahra, Reihana; Abdullah, Muhammad Raoul Taufiq; Kusuma, Fitriyadi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 23 No 03 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Desember Volume 23 Nomor 03 Tahun 2024
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v23i03.3631

Abstract

Sindrom OHVIRA merupakan kelainan kongenital yang langka terjadi pada saluran reproduksi wanita. OHVIRA merupakan salah satu kelompok kelainan duktus mullerian yang terdiri dari trias uterus didelfis, obstruksi hemivagina, dan agenesis renal. Diagnosis menjadi sebuah tantangan, terutama pada fasilitas kesehatan yang memiliki keterbatasan sarana prasarana dikarnakan tingkat prevalensi yang rendah dan menifestasi klinis yang beragam. Tinjauan sistematis dilakukan dengan pencarian menggunakan kata kunci yang terstruktur pada beberapa database seperti PubMed, Cochrane, ScienceDirect, dan Google Scholar , scopus, dan cochrane. Seleksi artikel dilakukan menggunakan kriteria kelayakan yang ditetapkan. Berdasarkan pencarian artikel didapatkan 6 studi yang menunjukkan manifestasi klinis dari sindrom OHVIRA. Beberapa manifestasi klinis yang ada berupa nyeri punggung belakang kronis, nyeri perut, dyspareunia, dan adanya keputihan yang berbau. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya abnormalitas seperti massa kistik, benjolan pada abdomen, anomali uterus, dan kelainan dinding vagina. Beragam keluhan dan temuan tersebut dapat menjadi landasan untuk menjadikan sindrom OHVIRA sebagai diagnosis banding untuk proses rujukan segera dan tatalaksana awal. Sindrom OHVIRA memiliki manifestasi klinis yang beragam, sehingga menjadikan keadaan ini sebuah tantangan untuk didiagnosis. Dokter pada layanan terbatas berperan penting dalam mengenali keluhan khususnya keluhan ginekologi kronis, dan menjadikan sindrom ini sebagai diagnosis banding untuk melakukan perujukan kasus ke fasilitas layanan kesehatan tingkat lanjut, dan memberikan tatalaksana untuk meringankan gejala.