Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KONSTRUKSI SOSIAL PENGUNJUNG CAFÉ DI KOTA MAKASSAR (STUDI: PENGUNJUNG CAFÉ TAOBUN) Rijal, Muh.; Hasni, Hasni; Chalifah Ramadhany, A. Noer
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Volume 20, Nomor 1 (April 2025)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/supremasi.v20i1.66423

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang remaja yang gemar mengunjungi café di Kota Makassar dari sudut pandang konstruktivisme sosiologis. Café  menjadi  salah  satu  tempat  pilihan  bagi  masyarakat  urban  untuk  bersosialisasi,  melepas penat  dan  mencari  hiburan  di  tengah  kesibukan  aktivitas (Santoso, 2017). Nongkrong di café juga merupakan salah satu tren masa kini untuk membangun citra diri dan pola-pola perilaku yang kekinian ditunjang juga dengan pemilihan café yang dianggap trend atau viral membuat remaja juga semakin eksis dalam pergaulannya. Penelitian ini dilakukan di café Taobun Kota Makassar dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengmabilan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian penulis mengidentifikasi empat keinginan utama, khususnya bagi remaja: kebutuhan untuk aktualisasi diri, kebiasaan, menjadi bagian dari suatu kelompok, dan pengakuan. Perilaku yang dilakukan berkali-kali menjadi sebuh gaya hidup bagi remaja serta menjadi ajang citra diri dengan berfoto dan mengeksplore lebih jauh dengan media sosial. Pemilihan café juga salah satu faktor penting dalam mengkonstruk perilaku remaja, Salah satu Café yang paling di gandrungi oleh remaja akhir-akhir ini yakni café Taobun yang terletak di Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Café yang mengusung konsep budaya Bugis Makassar memberikan nuansa tersendiri bagi pengunjungnya. Gaya interior rumah panggung Bugis Makassar klasik menjadi ciri khas kafe ini
STRATEGY TO DEVELOP ENTREPRENEURIAL SPIRIT IN THE DIGITAL ERA IN ULU LAPAO-PAO, WOLO DISTRICT, KOLAKA Syahrir, Sasmita Nabila; Agustina, Niar; Nurhaisyah, Nurhaisyah; Yuliana, Nopi; Tamriany, Novita; Rahayu, Nur Ica; Selviranda, Selviranda; Syabainul, Rengka; Muliana, Rika; Alghazali, Muhardi; Rijal, Muh.; Aldi, Aldi; Hamid, Fildzah Salsabila
International Journal of Engagement and Empowerment (IJE2) Vol. 5 No. 2 (2025): International Journal of Engagement and Empowerment
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ije2.v5i2.224

Abstract

Community Service is a real medium in bridging universities with the community in facing various social problems and needs, because universities are required not only to be centers for the development of science but also to be able to practice that knowledge for the benefit of society. Community service in carrying out socialization activities to the community in Ulu Lapao-Pao village, which is related to increasing entrepreneurial spirit in the digital era, aims to foster an entrepreneurial spirit by utilizing technology in its business activities. Based on the observations at the PKM Location, namely Ulu Lapao-Pao village, some problems are a priority in this PKM, namely the lack of community knowledge regarding how to utilize social media in entrepreneurship in the digital era. The implementation of this service uses a socialization method consisting of three stages: observation, socialization, and evaluation. The implementation of community service activities aimed at improving the knowledge and skills of the Ulu Lapao-Pao village community in entrepreneurship in the digital era can be said to have achieved success as indicated by the desire to become entrepreneurs in the digital era because their knowledge and skills in using technology as a commercial marketing tool have also developed by utilizing social media as a place for entrepreneurship in the digital era.
Pendampingan Tata Kelola Administrasi Usaha Mikro dan Kecil di Kelurahan Anawai Kota Kendari Idrus, Sitti Hairani; Rasudu, Nur Azizah; Ningtyas, Candra Puspita; Makmur, Munawir; Rijal, Muh.; Gega, Gega
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 4, No 6 (2024): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v4i6.960

Abstract

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) represent a crucial sector in Indonesia's economy, contributing significantly to job creation and unemployment reduction. However, many business actors in this sector, particularly in Anawai Sub-district, Kendari City, still face challenges in business administration management. This community service activity aims to enhance the knowledge of micro and small business actors in Anawai Sub-district, Kendari City, regarding proper business administration, including business legality and financial record-keeping. The methods used in this activity include lectures, discussions, and direct mentoring. The results show that most business actors have not yet obtained complete legal documentation, and many are still not practicing adequate financial record-keeping. This program has a positive impact on increasing business actors' understanding of the importance of effective and efficient business administration.ABSTRAKUsaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia, memberikan kontribusi signifikan dalam penciptaan lapangan kerja dan pengurangan pengangguran. Namun, banyak pelaku usaha di sektor ini, khususnya di Kelurahan Anawai, Kota Kendari, masih menghadapi permasalahan dalam tata kelola administrasi usaha. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pelaku usaha mikro dan kecil di Kelurahan Anawai Kota Kendari, mengenai tata kelola administrasi yang baik, termasuk legalitas usaha dan pencatatan keuangan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini mencakup ceramah, diskusi, dan pendampingan langsung. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku usaha belum memiliki legalitas yang lengkap, dan masih banyak yang belum menerapkan pencatatan keuangan yang memadai. Program ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan pemahaman pelaku usaha tentang pentingnya administrasi usaha yang efektif dan efisien.