Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Journal of Scientech Research and Development

PENGOLAHAN LIMBAH PADAT AMPAS NILAM DENGAN MENGGUNAKAN KOTORAN KAMBING DAN RHYZOPUS ORYZAE SP Mistia Sari; Efri Melda
Journal of Scientech Research and Development Vol 3 No 2 (2021): JSRD, December 2021
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.179 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v3i2.27

Abstract

Keefektifan kerja dari aktivator kotoran kambing dan Rhizopus oryzae sp dalam pengomposan limbah ampas nilam dapat dilihat dari penelitian ini. Sistem pengomposan dibuat dalam tiga bentuk perlakuan yaitu nilam 100 %, nilam dengan campuran kotoran kambing dalam perbandingan 5:1, dan nilam dengan campuran kotoran kambing dan Rhizopus oryzae sp dengan perbandingan 5 : 1 : 1. Ketiga perlakuan diukur dalam rentang waktu dua puluh hari, tiga puluh hari, dan empat puluh hari. Parameter yang diukur berupa suhu, kadar air, pH, kadar Karbon, Nitrogen, Kalium, dan Phosphor. Dan dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh SNI nomor 19-7-30-2004. Hasil yang diperoleh pada dua puluh hari pertama dengan penambahan kotoran kambing dan Rhizopus oryzae sp bahwa penggunaan aktivator kotoran kambing dan Rhizopus oryzae sp efektif dapat mempercepat laju pengomposan dibandingkan dengan kompos tanpa aktivator dan kompos dengan campuran kotoran kambing saja, dimana pada kompos dengan penambahan ragi pada hari ke dua puluh sudah terbentuk, ditandai dengan nilai rasio C/N 19.08 telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNI. Kandungan hara dari Nilam pada umumnya telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNI 19-7030-2004. Kadar unsur hara yang dikandung kompos nilam dengan menggunakan aktivator ragi Rhizopus oryzae sp pada dua puluh hari pertama adalah C- organic 30% (tidak memenuhi standar), N 2.11 (memenuhi standar SNI), Kalium 2.72 (memenuhi SNI), Phospor 0.1 (memenuhi standar SNI), rasio C/N 19.08 (memenuhi standar SNI).
KINETIKA TRANSPOR FENOL MELALUI MEMBRAN KLOROFORM DALAM TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH Mistia Sari; Hendra Anwar
Journal of Scientech Research and Development Vol 4 No 2 (2022): JSRD, December 2022
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v4i2.72

Abstract

Penelitian tentang kineka transpor fenol melalui membran kloroform dalam teknik membran cair fase ruah telah dilakukan. Proses kinnetika ditentukan dengan mengukur kosentrasi fenol yang tersisa di fasa sumber dan yang sampai ke fasa penerima perwaktu, dan dimonitor dengan Spektrofotometer UV/VIS pada panjang gelombang 510 nm. Kondisi percobaan diatur berdasarkan kondisi optimum yang telah diperoleh oleh penelitian sebelumnya, di mana fasa sumber mengandung 6 mL fenol 2,13 x 10-4M pH 2, fasa membrane merupakan 30 mL kloroform dan fasa penerima 12 mL NaOH 0,1 M. dari hasil percobaan menunjukkan, pada temperatur 304 0K system transpor fenol memenuhi reaksi konsekutif irrevesibel orde pertama. Konstanta kecepatan transpor fenol masuk membran (k1) adalah 0,046 menit- dan konstanta kecepatan transport fenol keluar membran (k2) adalah 0,054 menit dan energi aktivasi sistem transpor adalah 21,941 KJ/mol.
PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DAUN KAKAO DENGAN PROBIOTIK Pediococcus pentosaceus DAN KOTORAN KAMBING (ANALISIS KADAR AIR, pH, DAN SUHU) Mistia Sari; Hendra Anwar
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 1 (2023): JSRD, June 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i1.172

Abstract

Telah dilakukan penelitian pembuatan kompos dari daun kakao sebanyak 1500 gram dengan activator kotoran kambing dengan berat 300 gram dan bakteri Pediococcus pentosaceus Sebanyak 1 x 109 CFU/mL difermentasikan selama enam minggu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifan kerja dari activator kotoran kambing dan bakteri Pediococcus pentosaceus dalam pengomposan limbah daun kakao, Nilai Ph, temperature dan kadar air di analisis secara berkala. Persentase kompos yang terbentuk selama inkubasi enam minggu yaitu 56,94 % dengan kadar air 60.34%, suhu 28oC dan Ph 8.93