Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

KESEJAHTERAAN SUBYEKTIF MENURUT KI AGENG SURYOMENTARAM (KASM) DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KONTEMPORER - Sumanto
Buletin Psikologi Vol 19, No 1 (2011)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.594 KB) | DOI: 10.22146/bpsi.11545

Abstract

Psychology has come to understand quite a bit in how people survive and endure under condition of adversity. Psychologists tend to develop subjective well‐being concepts focusing on risk of psychopathology and unhappiness problems. The such paper is an effort to balance trend of subjective well being studies by introducing subjective well being concepts that not only based on hedonic viewpoint (deleting elation problems) but also eudaimonic as well, in order to help people to be happy at any time, any situation, any condition and preventing them waste of their time and energy to gain the goals, where, in the end, it can not give what they want. In 1928 Ki Ageng Suryomentaram, one of the Indonesian pionir psychologists, introduced his well‐being concept stressing on developing positive mental attitude preventing uncontrolled human expectation that is able to expand and able to shrink. According to him, what actually make people happy is not because of what are people responded but how people respond them. Also, understanding ones dan others feeling is very important for everyone in pursuing well‐being. In fact, his approaches to well‐being study are on the level with the sophisticated modern psychology ones.
Pengembangan Modul Tutorial Berkarya Batik Ikat Celup pada Pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya di Kelas V SDN 1 Coper Jetis Ponorogo Yunanda Afridatul Mufaridah; Sumanto Sumanto; Nihayati Nihayati
Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan Vol. 2 No. 6 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um065v2i62022p511-524

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to create a tutorial module about batik tie dye which is valid according to material experts, learning experts, users, and interesting to students. This research used Dick & Carey procedural model. The results of this development are the tutorial module for making one color batik tie dye and the tutorial module for making multicolored batik tie dye. The results of validation from material experts showed percentage of 93.75 percent (very valid). The results of the validation from learning experts showed percentage of 83.03 percent (valid). The results of validation from users indicate that the product is very valid with a percentage of 93.3 percent. In addition, the results of field trials with small group trials showed percentage of 86.25 percent and the large group trials showed percentage of 93.6 percent so the product can be categorized as an interesting product to be used in the learning process. Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan modul tutorial berkarya batik ikat celup yang valid menurut ahli materi, ahli pembelajaran, pengguna, dan menarik bagi siswa. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Dick dan Carey. Hasil dari pengembangan ini berupa modul tutorial berkarya batik ikat celup satu warna dan modul tutorial batik ikat celup beberapa warna. Hasil validasi dari ahli materi menunjukkan persentase sebesar 93,75 persen (sangat valid). Hail validasi ahli pembelajaran menunjukkan persentase sebesar 83,03 persen (valid). Hasil validasi pengguna menunjukkan produk termasuk kategori sangat valid dengan persentase 93,3 persen. Selain itu, hasil uji coba lapangan pada kelompok kecil memperoleh 86,25 persen dan pada kelompok besar memperoleh persentase sebesar 93,6 persen sehingga produk dapat dikategorikan sebagai produk yang menarik untuk digunakan dala proses pembelajaran.
Pengembangan Media Puzzle Berbasis Audio Visual dengan Penguatan Karakter Toleransi pada Subtema “Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku” di Kelas IV SDN Eko Anis Setyorini; Lilik Bintartik; Sumanto Sumanto
Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan Vol. 2 No. 10 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This research and development is to produce a puzzle media based on audio-visual material on the sub-theme "Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku" in class IV SDN Kauman 1 Blitar City that is valid, practical, and interesting. This study uses a research and development model or research and development. The results of audio visual based puzzle media validation obtained a value of 93.3 percent, a very valid category by material experts, media experts and users. For practicality and attractiveness audio visual based media is obtained based on the results of student responses during product trials and field trials. The attractiveness of the media scored 97.3 percent in the very interesting category. Practicality of the media scored 84.4 percent in the category of very practical. So it can be concluded that the audio visual media based puzzle is very worthy used in the learning process in the sub-theme "Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku". Abstrak: Penelitian dan pengembangan ini yaitu menghasilkan media puzzle berbasis audio visual materi pada subtema “Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku” di kelas IV SDN Kauman 1 Kota Blitar yang valid, praktis, dan menarik. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan atau research and development. Hasil validasi media puzzle berbasis audio visual memperoleh nilai 93,3% kategori sangat valid oleh ahli materi, ahli media dan pengguna. Untuk kepraktisan dan kemenarikan media puzzle berbasis audio visual diperoleh berdasarkan hasil dari respon siswa pada saat uji coba produk dan uji coba lapangan. Kemenarikan media memperoleh nilai 97,3% kategori sangat menarik. Kepraktisan media memperoleh nilai 84,4% kategori sangat praktis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media puzzle berbasis audio visual sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran pada subtema “Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku”.
TRANSFORMASI PEMUKIMAN KOMUNITAS MADURA (STUDI KASUS DI DESA LEMBUNG PESESER KECAMATAN SEPULU KABUPATEN BANGKALAN) SUMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 1 No 1 (2013): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v1n1.p212-231

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengekplanasikan pemukiman baru dengan pemukiman tradisional. Penataan hunian sangat penting dalam membuat kediaman yang nyaman sebagai tempat  tinggal untuk menetap. Hunian dalam pemukiman tradisional memiliki pedoman etnis yang  khas dan unik. Perubahan pemukiman Madura menciptakan tatanan baru, diantaranya membentur norma lama sehingga terdapat kerancuan dan problematika. Fokus permasalahan dalam penelitian ini yakni bagaimana transformasi pemukiman komunitas Madura. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain studi kasus dengan model eksplanatoris. Metode pengumpulan data diawali dengan observasi kemudian wawancara mendalam di lokasi penelitian desa Lembung Peseser, informan ditentukan melalui snowball, analisis data menggunakan teknik Miles dan Haberman. Temuan data lapangan menunjukkan pemukiman tradisional Madura hanya memiliki pintu dari sisi depan saja, pekarangan berada di tengah-tengah, dan peninggian musola dengan berkolong. Pada pemukiman baru Madura, tempat ibadah dapat terintegrasi dalam rumah, peninggian musola dengan cor, dan mengarah pada perlakuan sejajar antara anak laki-laki dan wanita. Hasil analisis data merumuskan ciri khas Madura diantaranya berupaya menyediakan tempat ibadah, bangunan gedung berpatokan pada arah kiblat, serta terdapat furnitur lencak yang dinamis dan multifungsi.   Kata kunci: transformasi, tatanan dan pemukiman
PENGARUH PH LARUTAN DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP ELASTISITAS BAMBU Sumanto
JURNAL FLYWHEEL Vol 1 No 2 (2008): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v1i2.105

Abstract

Bambu adalah tumbuhan yang tumbuh dalam rumpun yang jenisnya sangat banyak sekali. Dari kurang lebih 1.000speciesbambu dalam 80 genera, sekitar 200 species dari 20 genera ditemukan di Asia Tenggara sedangkan di Indonesia ditemukan sekitar 60 jenis. Bambu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai macam alat-alat yang dapat menunjang kehidupan mereka. Bambu dalam keadaan bulat dapat dimanfaatkan sebagai tiang penyangga rumah, jembatan, pipa air, tangga dan lain sebagainya. Bambu dalam keadaan terbelah dapat dimanfaatkan untuk membuat alat-alat rumah tangga (tempat nasi, kipas dan sebagainya), dinding (sesek), pagar, usuk atau reng (digunakan untuk menopang genting rumah/bangunan). Dalam penggunaannya bambu sering diawetkan terlebih dahulu yaitu dilakukan dengan cara merendamnya di dalam air mengalir, air tergenang, lumpur atau di air laut dan pengasapan serta pelaburan kapur dan kotoran sapi pada gedek dan bilik bambu. Di samping itu pengawetan juga dilakukan dengan bahan kimia. Dari banyaknya penelitian yang telah dilakukan sedikit sekali yang mengamati kekuatan bambu terhadap beban tekan setelah bambu diawetkan. Dalam penelitian ini bambudibelah menjadi bagian-bagian kecil denganpanjang ± 8,5cm dan direndam dalam larutan denganpH tertentu dan lamanya tertentu pula. Setiap minggu rendaman bambudiambil dan dibiarkan kering. Setelahitu specimen diuji di Laboratorium Uji Material Jurusan Teknik Mesin S-1 Institut Teknologi Nasional Malang dengan alat Micro Computer Universal Testing Machine sampai terjadi patahan pertama. Hasil analisis data denganuji korelasi menunjukkan bahwa rhitung = 0.319 > rtabel(40;5%) = 0.312, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubugan antara pH larutan dan lama perendaman dengan elastisitas bambu. Di samping itu bambu yang direndam dalam larutan asam berubah menjadi lebih keras sedangkan yang direndam dalam larutan basa berubah menjadi lebih rapuh.
PERBEDAAN LAJU ALIRAN PANAS YANG DISERAP AIR DALAM PEMANAS AIR BERTENAGA SURYA DITINJAU DARI PERBEDAAN LAJU ALIRAN AIR DALAM PIPA KOLEKTOR PANAS Sumanto
JURNAL FLYWHEEL Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v2i1.143

Abstract

Energi saat ini merupakan kebutuhan utama untuk menggerakkan kehidupan industri di negara-negara maju. Kebutuhan energi terbesar masih dipenuhi oleh energi konvensional yang berupa minyak bumi, sedangkan energi fosil ini jumlahnya terbatas, cepat habis dan tidak dapat diperbaharui. Energi matahari merupakan energialternstif yang dapat menggantikan peran dari energi fosil. Negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, Korea dan negara-negara Eropa telah memanfaatkan energi matahari secara maksimal seperti untuk pembangkit listrik tenaga surya dan untuk menggerakkan kendaraan. Tetapi penggunaan energi matahari di Indonesia masih tergolong sangat rendah, sebab baru dimanfaatkan untuk menjemur pakaian, menjemur produk yang memerlukan proses pengeringan, menjemur hasil pertanian dan sebagainya. Salah satu pemanfaatan energi matahari di Indonesia yang dapat dikembangkan adalah pemanas air. Pemanas air dengan energi matahari ini memanfaatkan prinsip perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. Kalor dari matahari diradiasikan ke penyerap (absorber), kemudian di koduksikan ke dalam air yang mengalir di dalamnya dan terakhir di konveksikan dalam air itu sendiri. Teknologi pemanas air dengan tenaga matahari telah banyak dikembangkan termasuk di Indonesia. Air menyerap panas (kalor) terjadi pada bagian pengumpul panas (heat collector) dari alat pemanas air bertenaga matahari. Aliran air dalam pipa pada kolektor panas tentu mempengaruhi panas yang diserap oleh air yang mengalir dalam pipa tersebut. Air sebanyak 40 liter disirkulasikan dalam pemanas ini dengan menggunakan sebuah pompa air. Bagian input dan output pada pipa dipasang thermometer untuk mengukur temperatur air yang masuk dan keluar pipa penyerap panas. Untuk mengatur laju aliran air digunakan sebuah kran. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Fhitung = 3,5937 > Ftabel(4;25;0,05 )= 2.7587 sehingga disimpulan ada perbedaan antara laju aliran panas yang diterima oleh air yang disebabkan oleh perbedaan laju aliran air dalam pipa absorber padapemanas air bertenaga matahari.
PENGARUH TEKANAN TERHADAP PENGKONDISIAN UDARA SISTEM EKSPANSI UDARA Sumanto; Sudjana, Wayan; Setyowati, Harimbi; Ahmad Rifa'i, Andi
JURNAL FLYWHEEL Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v6i1.581

Abstract

Pendinginan udara merupakan salah satu hal dari bidang refrigerasi dan pengkondisian udara. Meskipun saling berkaitan, tetapi masingng-masing mempunyai ruang lingkup yang berbeda.teknik pengkondisian udara tidak hanya berfungsi sebagai pendingin,tetapi lebih dari pada itu.Definisi pengkondisian udara (Confort air conditioning) adalah proses perlakuan terhadap udara untuk mengatur suhu, kelembapan, kebersihan, dan pendistribusianya secara serentak guna mencapai kondisi nyaman yang dibutuhkan.an tidak menggunakanya.Mesin pengkodisian udara yang digunakan pada sistem pengkondisian ini adalah Sistem ekspansi udara dengan komponen kompresor 1/2 PK, evaporator dengan media pendingin air, katup ekspansi, dan ruangan aplikasi. Variabel dalam penelitian adalah : Variabel bebasnya adalah Variasi Tekanan 40 Psi, 50 Psi, dan 60 Psi. Variabel terikatnya adalah pengkondisian udara system ekspansi udara. Variabel kontrol yaitu tekanan udara, temperature udara, tempertur pendingin.Dengan variasi tekanan 40 Psi, 50 Psi dan 60 mempunyai pengaruh terhadap pengkondisian udara yaitu pada pengujian dengan variasi tekanan 40 Psi didapat nilai temperatur tertinggi 30 oC, temperatur terendah 20 oC dan tempetratur rata-rata 23,5 oC.Dari pengujian dengan variasi tekanan 50 Psi didat nilai temperatur tertinggi 31,5 oC, temperatur terendah 19,8 oC dan tempetratur rata-rata 23,5 oC.Dari pengujian dengan variasi tekanan 60 Psi didat nilai temperatur tertinggi 34,6 oC, temperatur terendah 19,3 oC dan temperatur rata-rata 23,7 oC.
Pengaruh Elastisitas dan Kekerasan Terhadap Konduktivitas Listrik Untuk Aluminium Alloy 2024 Sumanto; Ruwana, Iftitah; Sudiasa, I Nyoman
JURNAL FLYWHEEL Vol 8 No 1 (2017): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v8i1.676

Abstract

Aluminium merupakan unsur paling melimpah ketiga (setelah oksigen dan silikon), dan logam yang paling melimpah di kerak bumi sampai dengan sekitar 8% berat bumi. Aluminium relatif lembut, tahan lama, ringan, logam yang ulet, tahan terhadap korosi, memeiliki konduktivitas yang tinggi dan lentur. Paduan aluminium memiliki kekuatan mulai dari 200 MPa sampai dengan 600 MPa. Aluminium memiliki konduktivitas tertinggi keempat (setelah perak, tembaga, dan emas). Dikombinasikan dengan bobot yang ringan itu dan paduan dengan beberapa logam lain untuk membuatnya lebih kuat, aluminium sangat ideal untuk kabel listrik. Sifat nonmagnetik itu memungkinkan untuk tetap bekerja di mana saja (bahkan di badai). Dengan kekuatan ini aluminium dapat dengan mudah diangkut membuat aluminium pilihan terbaik untuk daya tinggi, jarak jauh sebagai kabel listrik. Specimen aluminium alloy 2024 dibentuk silinder dengan ukuran diameter 6 mm dan panjang 20 cm. Specimen dipanaskan dengan suhu yang bervariasi antara 100oC hingga 500oC dengan waktu pemanasan sampai dengan 48 jam dan kemudian dicelupkan ke dalam air dingin. Tujuannya adalah untuk membuat rusak struktur kepadatan bahan. Terdapat hubungan antara kekerasan bahan dengan elastisitas, antara kekarasan dengan konduktivitas listrik dan antara elastisitas bahan dengan konduktivitas listrik. Secara simultan kekerasan bahan dan elastisitas mempengaruhi konduktivitas listrik di mana 94.90% konduktivitas listrik dalam penelitian ini dipengaruhi oleh kekarasan dan elastisitas bahan.
Efek Temperatur Terhadap Laju Korosi Sumanto; El Maghfiroh, Rofila
JURNAL FLYWHEEL Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v10i1.722

Abstract

Korosi merupakan proses alami terhadap logam sebagai akibat dari reaksi redoks antara logam dengan zat-zat yang berada di lingkungannya. Proses korosi terjadi jika logam bersentuhan langsung dengan air atau udara (oksigen). Logam yang mengalami korosi akan mengalami keropos sehingga terjadi pelemahan dalam arti kekuatannya akan berkurang. Penggunaan keran sebagai bagian dari instalasi air minum yang bersentuhan langsung dengan air mulai menuai masalah, di mana ada beberapa penduduk yang menggunakan keran dengan merk tertentu melaporkan adanya pengeroposan akibat korosi. Waktu antara pemasangan keran pertama kali dengan timbulnya karat terjadi pada selang waktu yang tidak terlalu lama, bahkan ketika keran diputar langsung patah. Ini terjadi di Desa Torongrejo yang menggunakan air dari sumber air Telogo Towo Desa Pandanrejo Kota Batu. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur laju korosi bahan logam pada instalasi air yang berasal dari sumber air Telogo Towo Desa Pandanrejo Kota Batu. Metode yang digunakan adalah dengan pengurangan massa. laju korosi pada masingmasing sampel tidak sama, meskipun dibuat oleh pabrik yang sama dengan merk dagang yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi bahan sampel yang mempengaruhi laju korosi. Laju korosi masing-masing sampel adalah: Sampel A sebesar 0,005 gram/bulan, sampel B sebesar 0,025 gram/bulan, sampel C sebesar 0,055 gram/bulan, sampel D sebesar 0,007 gram/bulan dan sampel sebesar 0,017 gram/bulan.
Korosi Logam Dalam Air Bersih Dari Sumber Telogo Towo Kota Batu Sumanto; Maghfiroh, Rofila El
JURNAL FLYWHEEL Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v9i1.2553

Abstract

Korosi merupakan proses alami terhadap logam sebagai akibat dari reaksi redoks antara logam dengan zat-zat yang berada di lingkungannya. Proses korosi terjadi jika logam bersentuhan langsung dengan air atau udara (oksigen). Logam yang mengalami korosi akan mengalami keropos sehingga terjadi pelemahan dalam arti kekuatannya akan berkurang. Penggunaan keran sebagai bagian dari instalasi air minum yang bersentuhan langsung dengan air mulai menuai masalah, di mana ada beberapa penduduk yang menggunakan keran dengan merk tertentu melaporkan adanya pengeroposan akibat korosi. Waktu antara pemasangan keran pertama kali dengan timbulnya karat terjadi pada selang waktu yang tidak terlalu lama, bahkan ketika keran diputar langsung patah. Ini terjadi di Desa Torongrejo yang menggunakan air dari sumber air Telogo Towo Desa Pandanrejo Kota Batu. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur laju korosi bahan logam pada instalasi air yang berasal dari sumber air Telogo Towo Desa Pandanrejo Kota Batu. Metode yang digunakan adalah dengan pengurangan massa. laju korosi pada masing-masing sampel tidak sama, meskipun dibuat oleh pabrik yang sama dengan merk dagang yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi bahan sampel yang mempengaruhi laju korosi. Laju korosi masing-masing sampel adalah: Sampel A sebesar 0,005 gram/bulan, sampel B sebesar 0,025 gram/bulan, sampel C sebesar 0,055 gram/bulan, sampel D sebesar 0,007 gram/bulan dan sampel sebesar 0,017 gram/bulan.