Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

VISUALISASI TOKOH CERITERA RAMAYANA PADA RELIEF CANDI INDUK PENATARAN Sumanto, -
Imajinasi Vol 5, No 2 (2009): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Candi Penataran merupakan gugusan candi terbesar di Jawa Timur, terletak 12 kilometer sebelah utara kota Blitar. Ceritera Ramayana dipahatkan sebagai relief yang menarik di candi induk Penataran. Meskipun kisah Ramayana berasal dari India, ceritera yang terdapat pada candi Penataran telah mengalami perubahan. Bentuk reliefnya dinilai sebagai ungkapan cita rasa asli bangsa Indonesia. Relief ceritera Ramayana itu divisualisasikan tidak kurang dari 91 panel relief, dimulai dari tokoh Anoman dalam usahanya untuk menemui Sinta di negeri Alengka atas perintah Rama, pertarungan Anoman dengan para raksasa, hingga tewasnya Kumbakana adik Rahwana oleh bala tentara kera. Bentuk-bentuk tokoh dalam ceritera digambarkan mirip wayang kulit Bali. Pahatan reliefnya rendah dan datar, tanpa perspektif, dalam bahasa rupa yang khas. Di dalamnya terkandung ajaran-ajaran kepercayaan, agama, kepahlawanan, tentang cinta kasih, keindahan, dan lain-lain yang bersifat mendidik.Kata kunci: relief, ramayana, visualisasi, Penataran.
SANGGAR SENI DHARMA BUDAYA KOTA PASURUAN (Kajian terhadap Fakta dan Aktivitas Kesenian Daerah) -, Sumanto
Imajinasi Vol 3, No 2 (2007): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sanggar Seni Dharma Budaya Kota Pasuruan merupakan suatu komunitas kesenian daerahkhususnya seni tari yang masih berkembang sampai saat ini di dilingkungan masyarakat kotaPasuruan yang dikenal sebagai masyarakat yang Islami (masyarakat santri). Sebagai bagian darisistem sosial masyarakat eksistensi atau keberadaan Sanggar Seni Dharma Budaya tersebuttidak lepas dari perhatian dan dukungan masyarakat, Pemerintah Daerah Kota Pasuruan, danpara pelaku seni untuk tetap melestarikan dan mengembangkan potensi kesenian daerah yangbisa diterima oleh komunitas masyarakat di kota Pasuruan. Kondisi tersebut sebagai gambaranrealita kesenian daerah dan keanekaragaman budaya manusia, termasuk pandangan mengenainilai-nilai sosial budaya yang dianutnya sendiri serta yang berlaku umum bagi masyarakatsetempat. Keanekaragaman kesenian tersebut berada dalam suatu sistem yang unsur-unsurnyasaling terkait dan berfungsi secara seimbang. Baik unsur-unsur yang ada pada Sanggar SeniDharma Budaya itu sendiri maupun dalam masyarakat dan pemerintah daerah kota Pasuruan.Kata kunci: akulturasi, asimilasi, enkulturasi, kesenian daerah
PERTUMBUHAN DAN HASIL GALUR-GALUR KACANG TANAH DI LAHAN LEBAK , Koesrini; Sabran, M.; Ningsih, R.D.; , Sumanto
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 11, No 1 (2008): Maret 2008
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Growth and Yield of Groundnut Genotypes on Swampy Areas. One of the causes of low groundnut yield on swampy areas in South Kalimantan is the presence of environmental stress. The use of varieties adaptable to environmental stress is one of the efforts to increase groundnut yield in swampy areas. The objective of this research was to find out the effect of environmental grip levels on the growth and yield of ten groundnut genotypes on swampy areas. This research was conducted at 3 locations on swampy areas of South Kalimantan, i.e. at Tambangan Village of Daha Selatan Sub-district-Kandangan, Panggang Marak Village of Labuhan Amas Selatan-Barabai and Setiap-Pandawan-Barabai Village, during the dry season of 2004. This research was arranged in Randomized Complete Design with three replications. Seven groundnut genotypes and 3 control varieties i.e. Jerapah, Singa and Lokal were tested for their adaptability on those three swampy areas differing in the environmental stress levels. The results show that groundnuts are adequately adaptable to environmental stress especially soil acidity on swampy areas. Three lines i.e. GH-5, GH-8 and GH-11 yielded more than that of control variety Jerapah, had better seed quality and more adaptive on swampy areas. Key words: Environmental stress, swampy areas, groundnut Salah satu penyebab rendahnya hasil kacang tanah di lahan lebak Kalimantan Selatan adalah adanya cekaman lingkungan. Penggunaan varietas adaptif terhadap cekaman lingkungan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil kacang tanah di lahan lebak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan tingkat cekaman lingkungan terhadap pertumbuhan dan hasil 10 galur kacang tanah di lahan lebak. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan lebak dangkal di Desa Tambangan-Kecamatan Daha Selatan­Kandangan, di desa Panggang Marak-Kecamatan Labuhan Amas Selatan-Barabai dan di desa Setiap-Kecamatan Pandawan-Barabai pada MK 2004. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Tujuh galur kacang tanah dan tiga varietas cek yaitu varietas Jerapah, Singa dan Lokal, diuji daya adaptasinya pada 3 lokasi lahan lebak yang berbeda tingkat cekaman lingkungannya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kacang tanah cukup adaptif terhadap cekaman lingkungan terutama cekaman kemasaman tanah di lahan lebak. Terdapat tiga galur yaitu GH-5, GH-8 dan GH-11 memiliki daya hasil lebih tinggi daripada varietas cek Jerapah, memiliki mutu biji baik dan adaptif di lahan lebak. Kata kunci: Cekaman lingkungan, lahan lebak, kacang tanah
PEMANFAATAN JANGGEL JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI KABUPATEN TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN Siti Rohaeni, Eni; Amali, N.; Subhan, A.; Darmawan, A.; , Sumanto
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 11, No 2 (2008): Juli 2008
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Utilization of Corncob as Feed for Beef Cattle in Tanah Laut District, South Kalimantan. Tanah Laut Regency is one of the corn central production and beef cattle farming in South Kalimantan. The corn waste can be used to overcome the feed cattle problem particularly in the dry season. Corncob was a by-product of corn obtained after removing the corn seeds and was not productive. The objective of this assessment was to see the prospect of corncob used as feed for beef cattle. This research was carried out in Sumber Mulia Village, Region of Pleihari District of Tanah Laut South Kalimantan during the period of 2003-2004. The aim of the first year study was to know the effect of fermented corncob on the beef cattle performance and in the second year was to know the effect of corncob as a complete feed on the beef cattle performance. The observed parameters were the growth of body, cost analysis, farmers income and R/C. The first year study showed that by using 1 part of corncob and 4 parts of rice brain as feed could increase the body weight of cattle up to 0,345 kg/head/day with the R/C was 1.08 as compared with the control, which was only 0.219 kg/head/day. While the second year showed that beef cattle feed with complete corn cob content can increase body the weight up to 0,5 kg/head/day in comparison to the control which was only 0.14 kg/head/day. The farmer could get income for Rp.487.000/cow/three months with R/C 1,18. It can be concluded that corn waste can give profit to the farmers and can be used to overcome the feed problem for beef cattle especially in the dry season. . Key words: Corncob, feed, cattle Kabupaten Tanah Laut merupakan salah satu sentra pengembangan komoditas jagung dan ternak sapi potong di Kalimantan Selatan. Limbah jagung dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan kekurangan hijauan khususnya pada musim kemarau. Limbah lain yang dihasilkan komoditas jagung yaitu janggel yang diperoleh setelah jagung dipipil dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Tujuan pengkajian ini adalah untuk melihat peluang pemanfaatan janggel jagung sebagai pakan ternak sapi. Pengkajian dilakukan di Desa Sumber Mulia, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2003 dan 2004. Pada tahun pertama, dilakukan untuk melihat pengarug fermentasi janggel jagung terhadap performans sapi potong dan pada tahun kedua, pengkajian dilakukan untuk melihat penggunaan janggel jagung terhadap performans sapi potongsebagai bahan pakan lengkap untuk ternak sapi. Parameter yang diamati yaitu pertambahan berat badan, analisis usaha berupa biaya dan pendapatan serta dan R/C. Hasil kajian pada tahunpertama menunjukkan bahwa pemberian janggel jagung 1 bagian dan dedak 4 bagian menghasilkan pertambahan berat badan 0,345 kg/ekor/hari dengan nilai R/C 1,08 dibandingkan kontrol yang hanya 0,219 kg/ekor/hari. Hasil kajian pada tahun kedua, pemberian pakan lengkap berbahan dasar janggel jagung menghasilkan pertambahan berat badan sebesar 0,5 kg/ekor/hari dibandingkan kontrol yang hanya 0,14 kg/ekor/hari dan pendapatan yang dihasilkan dari usahatani ternak sapi sebesar Rp.487.000/ekor per tiga bulan dengan nilai R/C sebesar 1,18. Dari pengkajian ini dapat disimpulkan bahwa limbah jagung dapat digunakan untuk mengatasi masalah pakan sapi pada musim kemarau dan mampu memberikan keuntungan peternak. Kata kunci Janggel jagung, pakan, sapi
Path Analysis on the Organizational Factors Affecting Medical Service Quality and Patient Satisfaction at Dr. Moewardi Hospital, Surakarta Rosita, Riska; Murti, Bhisma; -, Sumanto
Journal of Health Policy and Management Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.906 KB)

Abstract

 Background: Health service quality and patients satifaction are two important determinants for a hospital competitiveness. Patients always expect that the hospital provide good quality and satisfying service. This study aimed to determine the organizational factors that affect medical service quality and patient satisfaction at Dr. Moewardi Hospital, Surakarta.Subjects and Method: This was an analytical observational study using cross sectional design. This study was conducted at Dr. Moewardi Hospital, Surakarta, Indonesia, in November-December 2016. A total of 120 patients at Dr. Moewardi Hospital, were selected by stratified random sampling. The independent variables were personnel welfare, availability of facilities, and regulation of health care. The dependent variables were the quality of inpatient medical service and patient satisfaction. The data were collected by a questionnaire and analyzed by path analysis.Results: Personnel welfare (b=-0.13; p = 0.595) was not associated with the quality of medical service and patient satisfaction. Availability of facilities (b= size was 2.82; p = <0.001) had positive effect on the quality of medical care and patient satisfaction. Path analysis showed goodness of fit of the model, with CMIN = 4.35, p= 0.113, NFI = 0.99, CFI = 0.99, and RMSEA = 0.09.Conclusion: Personnel welfare and availability of facilities have positive effects on the quality of inpatient medical service and patient satisfaction.Keywords: Personnel welfare, availability of facility, quality of inpatient medical service, patient satisfaction, hospital.Correspondence: Riska Rosita. School of Medical Record, APIKES Citra Medika, Surakarta. Email: ross_rzkrosita@yahoo.comJournal of Health Policy and Management (2016), 1(2): 71-77https://doi.org/10.26911/thejhpm.2016.01.02.02
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN SENIRUPA DI SD/MI - Sumanto
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 15, No 2 (2006): Tahun 15, Nomor 2, November 2006
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keragaman bentuk kreativitas senirupa di SD/MI berkaitan langsung dengan penggunaan berbagai jenis media seni (bahan dan peralatan) sebagai sumber belajar. Penggunaan sumber belajar senirupa secara tepat akan dapat mengembangkan kreativitas senirupa anak SD/MI. Untuk mewujudkan kreativitas senirupa tersebut harus diikuti dengan upaya guru dalam mengembangkan sumber belajar sesuai dengan materi seni yang dilatihkan. Pengembangan sumber belajar senirupa di SD/MI diharapkan bermanfaat secara edukatif bagi perkembangan pikir, emosi, ekspresi, motorik halus, keterampilan, cita rasa keindahan sesuai kompetensi yang dicapainya. Pemahaman mengenai pengembangan sumber belajar senirupa di SD/MI dalam uraian ini berisikan pengetahuan mengenai pengertian sumber belajar senirupa, dasar pengembangan sumber belajar senirupa di SD/MI, bentuk pemanfaatan sumber belajar senirupa di SD/MI, lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, sumber belajar berwawasan jender, sumber belajar sesuai minat anak dan sumber belajar berwawasan teknologi sederhana.
MODEL PEMBELAJARAN KREATIF SENIRUPA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI SD I Made Seken; - Sumanto; - Sutrisno
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 20, No 2 (2011): Tahun 20, Nomor 2, November 2011
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The purpose of this research and development was to develop a creative teaching model in art painting through a picture media in higher class at elementary schools. Research result lebeled  ilustration and decoration  art painting creative teaching. The contents included: the model, implementation strategy, and teaching video. The continuing action of this research was production the book "Models of Paint Art Creative Teaching at Elementary Schools". It is stiil needed the development of  creative teaching in art painting focused in painting, printing, and forming at higgher class and lower classes. Keyword: creative teaching, illustrative  picture, decorative, elementary school.   Abstrak: Penelitian pengembangan (research and development) ini bertujuan menghasilkan model pembelajaran kreatif senirupa melalui penggunaan media gambar di SD kelas tinggi. Hasil penelitian diberi label model pembelajaran kreatif menggambar ilustrasi dan dekoratif. Isinya meliputi model itu sendiri, strategi pelaksanaan, dan video pembelajarannya. Tindak lanjut dari penelitian ini adalah terwujudnya buku "Model-model Pembelajaran Kreatif Seni Rupa di SD". Untuk itu masih diperlukan pengembangan model-model pembelajaran kreatif senirupa di SD dengan fokus materi menggambar, mencetak, dan membentuk di kelas tinggi dan kelas rendah.
Penggunaan Media Peragaan Gambar dalam Pembelajaran Kreatif Menggambar Ilustrasi di Kelas IV Sekolah Dasar - Sumanto
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 19, No 1 (2010): Tahun 19, Nomor 1, Mei 2010
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The purpose of this classroom action research was to describe teaching media types, students’ creativity improvement, and teachers’ capability improvement in teaching illustration drawing. Location of the research was   State Elementary School 02 Malang city. The data was collected by participation observation and documentation  (design, media, process, and teaching achievement). The collected data was analysed by descriptive qualitative. Results found: improvement of teaching quality; students skills and creativity increased; teachers capabilities in planning, implementation, reflection technique in teaching with picture media also increased.
Keragaman Jenis dan Model Produk Home Industry Kerajinan Tangan sebagai Sumber Belajar di Sekolah Dasar Sumanto Sumanto; Sukamti Sukamti
Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Tahun 27 Nomor 1 Mei 2018
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.666 KB) | DOI: 10.17977/um009v27i12018p049

Abstract

Abstract: The research aimed to describe various types and models of handicrafts in Malang as learning source of cultural art and workshop of primary school. Qualitative descriptive approach. The subject of home industry of handicraft in Malang city. Data collection: observation, documentation and interview. Instrument of identity of handicraft place, owner’s name, variety of craft product model. Result: (1) various bamboo root craft, wicker rattan, flower from corn “kelobot”, fish scales, dried flowers, bouquet of flowers, banana pottery, handmade batik, fabric doll, flannel, knit, ceramic, furniture, frame, labunte, marble carving, cement sculpture, trash painting, painting, sanitair, stone mosaic, vandel, invitation card, screen printing, sandal carving, leather shoes, sand sea, and lanterns. (2) Handicraft models are mostly three-dimensional, and fewer two-dimensional shape.Keywords: various, type, model, handicraft, learning resources, primary school.Abstrak: Penelitian bertujuan mendeskripsikan ragam jenis dan model kerajinan tangan di Kota Malang sebagai sumber belajar seni budaya dan prakarya SD. Pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek home industry kerajinan tangan di Kota Malang. Pengumpulan data: observasi, dokumentasi dan wawancara. Instrumen identitas tempat kerajinan, nama pemilik, ragam model produk kerajinan. Hasil: (1) ragam kerajinan akar bambu, anyaman rotan, bunga klobot jagung, sisik ikan, bunga kering, merangkai bunga ucapan duka, gerabah/gerabah pisang, batik tulis, boneka kain, kain flanel, merajut, keramik, meubel, pigura, labunte, ukir batu marmer, patung semen, seni lukis tempat sampah, seni lukis, sanitair, mosaik batu, vandel, kartu undangan, cetak sablon, sandal ukir, sepatu kulit, pasir laut, dan lampion. (2) model kerajinan tangan sebagian besar berwujud tiga dimensi, dan sebagian kecil dua dimensi.Kata Kunci: ragam, jenis, model, kerajinan tangan, sumber belajar, SD
KERAJINAN TANGAN DI BLITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA (SBdP) SEKOLAH DASAR Sumanto Sumanto; Muhana Gipayana; Rumidjan Rumidjan
Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Tahun 24 Nomor 2 November 2015
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1807.623 KB)

Abstract

Abstract: The current study was intended to describe the types, the models, the techniques and the materials of the handicrafts in Blitar City/Regency which could be treated as the learning sources of cultural arts and crafts in elementary schools. The subjects of this study were the handicrafts home industries. The data was collected by using observation, documentation, and interview techniques. The results suggested that (1) the types of the crafs included the key chains, bags, kendang, brooches, ketipung, birdcage crowns, marakas, creative bamboo, potteries, painted glasses, barongan, carved woods, puppets, and batik; (2) most of the models were three dimentionals and a few of them were two dimentionals; (3) the techniques were carving, sewing, tying, threading, applying, embroidering, folding, jiggering and jolleying, voluting, swiveling , printing, screen printing, painting, torah, and loathing; and (4) the materials were woods, coconut shells, leather, bamboo, clothes, and paper.Keywords: handicrafts, learning sources, cultural arts, Blitar.Abstrak: penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis, model, teknik, dan bahan kerajinan tangan di Kota/Kabupaten Blitar yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar Seni Budaya dan Prakarya Sekolah Dasar (SBdP SD). Subyek penelitian adalah home industri kerajinan tangan di Blitar. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan (1) jenis kerajinan meliputi bandul kunci, tas, kendang, bros, ketipung, mahkota sangkar burung, marakas, bambu kreatif, gerabah, kaca lukis, barongan, ukir kayu, wayang, dan batik; (2) modelnya sebagian besar tiga dimensi dan sebagian kecil dua dimensi; (3) tekniknya anyaman, ukiran, jahit, Ikat, rangkai-ronce, aplikasi, sulaman, batik, lipat, butsir, pilin, putar, cetak, sablon, lukis, torah dan bubut. (4) bahannya, yaitu kayu, batok kelapa, kulit, bambu, kain, plastik, dan kertas.Kata Kunci: kerajinan tangan, sumber belajar, seni budaya, Blitar.