Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Efektivitas Larvasida Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elaitor) dan Daun Jambu Biji (Psidium guajava) terhadap Mortalitas Larva Aedes aegypti Kamiel Roesman Bachtiar; Lina Rahmawati Rizkuloh; Susanti Susanti; Srie Rezeki Nur Endah
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan Vol 9, No 2 (2022): October
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v9i2.3421

Abstract

Berbagai jenis tanaman di Indonesia telah diketahui mengandung senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida. DIantaranya adalah bunga kecombrang dan daun jambu biji yang dapat berfungsi sebagai larvasida. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas campuran ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elaitor) dan daun jambu biji (Psidium guajava) terhadap mortalitas larva Aedes aegypti. Objek dalam penelitian ini adalah semua larva Aedes aegypti instar III yang berumur 3-4 hari Sampel total yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 280 larva, yang di tentukan dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh campuran ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elaitor) dan daun jambu biji (Psidium guajava) terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak bunga kecombrang dan daun jambu biji yang diberikan, semakin banyak pula terjadinya kematian pada larva Aedes aegypti. Angka kematian tertinggi sebesar 90% dengan label konsentrasi uji 5 pada konsentrasi 5000 ppm (komposisi 1250 ppm ekstrak bunga kecombrang dan 3.750 ppm ekstrak daun jambu biji). Hasil analisis probit menunjukkan nilai LC50 pada larva Aedes aegypti untuk formula campuran ekstrak bunga kecombrang (Etlingera elaitor) dan daun jambu biji (Psidi guajava L.) adalah pada konsentrasi 2567,83 ppm
Pelatihan Pembuatan Soyghurt Ekstrak Bunga Telang dan Daun Pucuk Merah di Desa Serang Kabupaten Tasikmalaya Susanti Susanti; Lina Rahmawati Rizkuloh; Richa Mardianingrum
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.237 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.314

Abstract

Untuk mencegah terjadinya penyakit tidak menular yang disebabkan oleh radikal bebas dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan yang tinggi antioksidan, salah satunya adalah soyghurt terutama yang diperkaya dengan ekstrak tumbuhan sekitar masyarakat yang juga berpotensi sebagai antioksidan seperti Clitoria ternatea dan Syzygium myrtifolium. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pembuatan soyghurt yang diperkaya dengan ekstrak daun pucuk merah dan bunga telang. Kegiatan ini terdiri dari pelatihan pembuatan soyghurt diperkaya ekstrak bunga telang dan daun pucuk merah mulai dari penyiapan bahan hingga pengemasan dan pelabelan. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah kombinasi antara ceramah, diskusi, dan praktik. Tingkat pemahaman peserta kegiatan terhadap materi penyuluhan dan pelatihan yang diberikan cukup optimal. Hal ini terlihat dari hasil pre-test dan post-test, dimana terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 87% yang menunjukkan bahwa penyerapan dan pemahaman materi penyuluhan dari pelatihan kegiatan ini oleh peserta sudah sesuai dengan harapan. To prevent the occurrence of non-communicable diseases caused by free radicals, it can be done by consuming foods high in antioxidants, one of which is soyghurt, especially those enriched with extracts from plants around the community which also have the potential as antioxidants such as Clitoria ternatea and Syzygium myrtifolium. The purpose of this service activity is to provide community knowledge and skills regarding the manufacture of soyghurt enriched with extracts of pucuk merah leaves and telang flowers. This activity consisted of training on making soyghurt enriched with extracts of telang flower and pucuk merah leaves from the preparation of materials to packaging and labeling. The method used in this PKM activity is a combination of lectures, discussions, and practice. The level of understanding of this activity participants on the counseling and training materials provided is quite optimal. This can be seen from the results of the pre-test and post-test, where there is an increase in knowledge of 87% which indicates that the absorption and understanding of this activity counseling and training materials by participants has been in accordance with expectations.
Uji Efektivitas Minyak Atsiri Jeruk Nipis (Citrus Aurantiifolia) sebagai Larvasida Nyamuk Aedes Aegypti Lina Rahamwati Rizkuloh; Kamiel Roesman Bachtiar; Susanti Susanti; Srie Rezeki Nur Endah
Prosiding Seminar Nasional Universitas Ma Chung Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Universitas Ma Chung
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.179 KB) | DOI: 10.33479/snumc.v1i.112

Abstract

Berbagai jenis tanaman di Indonesia telah diketahui mengandung senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida. Salah satumya adalah penggunaan minyak atsiri jeruk nipis yang mengandung limonoida yang dapat berfungsi sebagai larvasida. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas daya bunuh minyak atsiri jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Objek dalam penelitian ini adalah semua larva Aedes aegypti instar III yang berumur 3-4 hari Sampel total yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 360 larva, yang di tentukan dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh minyak atsiri jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Diperolah konsentrasi minyak atsiri jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang efektif dalam membunuh larva nyamuk Aedes aegypti dalam waktu 24 jam adalah konsentrasi 80 ppm yang merupakan konsentrasi terkecil yang dapat membunuh larva sebanyak 100%. Hasil estimasi LC50 melalui Analisis Probit adalah pada konsentrasi 46 ppm. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa konsentrasi efektif minyak atsiri jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang dapat membunuh 50% (LC50) dalam mematikan larva instar III nyamuk Aedes aegypti adalah konsentrasi 46 ppm dalam waktu 24 jam.
Uji Efektivitas Sediaan Facial Wash Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Anonna Muricata Linn.) Terhadap Bakteri (Propionibacterium Acnes) Depa Sanjaya; Lina Rahmawati R; Salsabila Adlina
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v1i4.2463

Abstract

Acne is a skin condition that usually appears on the face, neck, chest and back. Acne occurs when oil glands become overactive causing skin pores to clog. Soursop leaf is a type of natural ingredient that contains tannins, alkaloids, saponins, and flavonoids which function as antibacterials. This study aims to provide scientific data regarding the utilization of soursop leaf extract in facial wash preparations used as an antibacterial for Propionibacterium acnes. With concentration variations of 1%, 3% and 5%, the preparation test included pH test, homogeneity test, viscosity test, high foam test and antibacterial test. The results of this study showed that the pH test ranged from 4.5-6, the preparation was homogeneous, the viscosity was 0.82-1.91 cps, the foam height was 75-80% and for the antibacterial test of all concentration variations it did not have antibacterial inhibition due to two factors, biological factors and chemical factors. The conclusion in this study was that variations in the concentration of the ethanol extract of soursop leaves had no anti-bacterial inhibition against facial wash preparations of the ethanol extract of soursop leaves.  
Formulasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Facial Wash Gel Ekstrak Etanol Daun Jawer Kotok (Coleusatropurpureus (L) Benth) Terhadap Bakteri Propinonibacterium acnes Risa Delpia; Lina Rahmawati Rizkuloh; Salsabila Adlina
An-Najat Vol. 1 No. 3 (2023): AGUSTUS : An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v1i3.231

Abstract

Daun jawer kotok mengandung minyak atsiri, flavonoid, steroid, tanin dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan facial wash ekstrak etanol daun jawer kotok (Coleus atropurpureus (L) Benth)  terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimental laboratorium. Pembuatan sediaan facial wash  gel ekstrak daun jawer kotok (Coleusatropurpureus (L) Benth) dengan variasi konsentrasi F1 10%, F2 12,5%, dan F3 15%. Sediaan facial wash  gel ekstrak daun jawer kotok (Coleusatropurpureus (L) Benth) memenuhi persyaratan mutu secara organoleptis, pH, homogenitas, viskositas, daya busa, daya sebar dan stabilitas. Pengujian aktivitas antibakteri sediaan facial wash ekstrak etanol daun jawer kotok (Coleus atropurpureus (L) Benth) menggunakan metode difusi dengan cara kertas cakram terhadap bakteri Propionibacterium acnes menghasilkan diameter zona hambat pada F1 10% (7,6 mm), F2 12,5% (10,03), dan F3 15% (11,41). Dapat disimpulkan hasil sediaan gel ekstrak etanol daun jawer kotok pada sediaan F3 memiliki aktivitas antibakteri yang paling kuat dan memenuhi persyaratan karakteristik fisik sediaaan.
UJI SPF DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SUNSCREEN POWDER EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP Propionibacterium acnes Nurul Halimah Amimi; Lina Rahmawati Rizkuloh; Susanti
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 8 No 2 (2023): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jpx.v8i2.5767

Abstract

Every human being has different skin problems. Skin problems caused by sun exposure and acne-causing bacteria can be overcome by using a sunscreen powder that contains anti-acne. Natural ingredients that can overcome these problems are guava leaves (Psidium guajava L.) because they contain flavonoid compounds that can absorb ultraviolet light and have antibacterial activity. This study aims to determine the ability of guava leaves as a sunscreen by determining the value of SPF (Sun Protection Factor) using a UV-Vis spectrophotometer and as an anti-acne by calculating the inhibition of Propionibacterium acnes bacteria using the well diffusion method. The preparation formulation uses a variation in the concentration of guava leaf extract of 2.5%, 5%, and 7.5%. The results showed that guava leaf extract can be formulated into a sunscreen powder that meets the requirements. Based on the data obtained, the SPF value and inhibition zone diameter increased according to the high concentration of guava leaf extract used. All three formulas have an SPF value in the maximum protection category. Formula 3 (7.5%) has the highest SPF value of 15.00. The results of bacterial inhibition zone activity in formulas 1 (2.5%) and 2 (5%) were included in the strong category, while formula 3 (7.5%) had an inhibition of 21.33 mm, which was included in the very strong category.
Analisa In Silico Senyawa Biji Lada Hitam (Piper nigrum L.) Terhadap Aktivitas Antioksidan Elis Nurul Ikhlas; Lina Rahmawati Rizkuloh; Richa Mardianingrum
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KESEHATAN Vol. 2 No. 2 (2023): Oktober: Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrikes.v2i2.1815

Abstract

Degenerative disease is a health condition of an organ or related tissue whose condition can deteriorate over time due to changes in body cells that affect organ function as a whole. The factor is due to unhealthy life changes such as lack of activity and frequent exposure to harmful substances into the body. Degenerative diseases include hypertension, diabetes, cholesterol, cancer, and death. Harmful substances or free radicals can be inhibited by antioxidants. One drug that has antioxidant activity is ascorbic acid (Vitamin C) which functions as an immune booster and is used by the public because it is effective as an antioxidant and health therapy but there are side effects in the form of gastrointestinal. The research aimed to find candidate drug ingredients from compounds contained in black pepper seeds (Piper nigrum L.) as in silico antioxidants. The methods used are molecular docking and molecular dynamics. The results showed BLH19 had better toxicity than the comparator drug and had hydrogen interactions that could be stabilized by the amino acid Gln139. The results of molecular dynamic calculations for BLH19 have an RMSD value of 1.5 Å with a ΔGTotal of -33.50 Kcal/mol. While the comparator drug has an RMSD value of 1.6 Å with ΔGTotal -3.39 Kcal/mol. The results showed that the affinity level of ascorbic acid compared to BLH19 for the 4RP9 receptor was predicted to be a candidate for a new antioxidant drug.
Toxicity Test of Red Yeast Rice Extract as A Product of Solid Fermentation of Monascus purpureus Lina Rahmawati Rzkuloh; Slamet Ibrahim; Marlia Singgih
Journal of Scientific Insights Vol. 1 No. 2 (2024): August
Publisher : Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/jsi.v1i2.168

Abstract

Red yeast rice (Known as Angkak in Indonesia) is a product of rice fermentation from Monascus purpureus, a specific type of mold that produces a secondary metabolite, namely monacolin K; found to be effective in reducing cholesterol levels. Subsequently, toxicity is the ability of a substance to induce functional, biochemical, or physiological disturbances leading to pain, and discomfort, as well as interfering with general body conditions. Therefore, this study aims to determine the potential toxic effects, mortality rates, and liver function damage, as indicated by SGPT and SGOT parameters, in rats. Solid fermentation method was used for rice fermentation. Test animals used were 25 white rats, exposed to graded doses: dose 1 (5mg/kg BW rats), dose 2 (50mg/kg BW rats), dose 3, (300mg/kg BW rats), and dose 4 (2000mg/kg BW mice). Observations were carried out for 14 days with a single dose. To determine liver damage, blood was taken through the lateral vein on day 14, the resulting data was processed using statistical analysis. The results showed that Angkak extract containing monacolin K did not exhibit a toxic effect and did not cause death. However, there was an impact on liver damage parameters, as evidenced by elevated SGPT and SGOT levels at doses of 300 mg/kg BW rats and 2000 mg/kg BW rats, exceeding normal levels.
Pemanfaatan Hasil Fermentasi Padat Monascus Purpureus (Angkak) Menjadi Sediaan Granul Effervescent Sesuai Standar BPOM Lina Rahmawati Rizkuloh; Salsabila Adlina; Susanti
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 9 No 3 (2022): Jurnal Farmasi Galenika Vol 9 No 3
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70410/jfg.v9i3.253

Abstract

Angkak merupakan hasil fermentasi padat beras dengan menggunakan kapang Monascus purpureus yang menghasilkan metabolit sekunder salah satunya adalah monakolin k, yaitu senyawa yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dua formulasi sediaan granul effervescent dari serbuk angkak yang sesuai dengan uji mutu standar BPOM. Persyaratan evaluasi yang dilakukan meliputi uji waktu alir, uji kelembaban, uji pH, uji waktu larut, uji angka lempeng total dan dilakukan uji hedonik terhadap 20 panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F2 (serbuk angkak 10%, PVP 2%, asam sitrat 20%, asam tartat 20%, natrium bikarbonat 40%, aspartam 1% dan laktosa 7%) adalah formula yang paling memenuhi syarat uji mutu standar BPOM dalam uji kelembaban, uji waktu alir, uji waktu larut, uji pH, dan uji hedonik. Namun pada uji angka lempeng total formula tersebut belum memenuhi syarat.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Dinatrium EDTA Terhadap Stabilitas Fisika dan pH Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Rizkuloh, Lina Rahmawati; Adlina, Salsabila; Yuliana, Anna
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 5 No. 1 (2023): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v5i1.5539

Abstract

Daun jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat, karena mengandung metabolit sekunder saponin, tanin, flavonoid, serta alkaloid. Senyawa-senyawa tersebut memiliki sifat antibakteri. Kandungan antibakteri pada daun jambu biji ini menjadi dasarpengembangan sediaan dalam bentuk salep yang berkhasiat sebagai antibakteri dengan memvariasikan salah satu bahan sebagai penstabil yaitu dinatrium EDTA. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi dinatrium EDTA tehadap stabilitas fisika sediaan salep ekstraketanol daun jambu biji (Psidium guajva L.). Dalam penelitian ini dibuat 3 formula dengan variasi konsentrasi dinatrium EDTA yaitu F1 (0,05%); F2 (0,08%) serta F3 (0,10%). Evaluasi stabilitas fisik sediaan salep dilakukan selama 12 hari (6 siklus), meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar dan uji stabilitas. Hasil pengamatan organoleptik selama cycling test menunjukan adanya perubahan warna pada sediaan yaitu pada siklus ke 5 dan 6. Selain itu, dengan bertambahnya konsentrasi dinatrium EDTA berpengaruh terhadap pH. Semakin tinggi konsentrasi dinatrium EDTA maka semakin kecil pH dan berpengaruh pada stabilitas fisika sediaan. Hasil menunjukan bahwa sediaan yang stabil dan memenuhi syarat yaitu formula 3 dengan konsentrasi dinatrium EDTA 0,10 %. Guava leaves (Psidium guajava L.) is one of the efficacious plants, because it contains secondary metabolites of saponins, tannins, flavonoids, and alkaloids; where these compounds have antibacterial properties. With the presence of antibacterial content in guava leaves, a preparation was made in the form of an antibacterial ointment by varying one of the ingredients as a stabilizer, namely disodium EDTA. The purpose of this study was to determine the effect of disodium EDTA concentration on the physical stability of the ethanol extract ointment of guava leaves (Psidium guajva L.). In this study, 3 formulas were prepared with variations in the concentration of disodium EDTA, namely F1 (0.05%); F2 (0.08%) and F3 (0.10%), respectively. Evaluation of the physical stability of the ointment was carried out for 12 days (6 cycles), including organoleptic tests, homogeneity tests, pH tests, adhesion tests, spreadability tests and stability tests. The results of organoleptic observations during the cycling test showed that there was a change in the color of the preparation in the 5th and 6th cycles. In addition, increasing the disodium EDTA concentration affected the pH, where the higher the disodium EDTA concentration, the lower the pH and affected the physical stability of the preparation. The results showed that the preparation that met the requirements for ointment stability was formula 3 with a concentration of 0.10% disodium EDTA.